Lorenzo Protocol (BANK) Coin: Cara Kerja dan Potensinya
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Lorenzo Protocol (BANK)? Cara Kerja dan Potensinya di Dunia Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Lorenzo Protocol (BANK)? Cara Kerja dan Potensinya di Dunia Kripto

Lorenzo Protocol (BANK)

Daftar Isi

Lorenzo Protocol hadir sebagai platform manajemen aset on-chain berbasis strategi yield dengan fokus utama pada Bitcoin. Protokol ini memperkenalkan token BANK sebagai instrumen governance sekaligus insentif ekonomi. Proyek ini menawarkan cara baru untuk mendapatkan hasil (yield) dari aset BTC dengan pendekatan institusional.

 

Apa Itu Lorenzo Protocol?

Lorenzo Protocol adalah protokol terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk mengelola dan mengoptimalkan aset mereka melalui strategi yield-bearing, khususnya yang berkaitan dengan Bitcoin. Protokol ini menciptakan turunan aset BTC seperti:

  • stBTC (staked BTC): versi BTC yang menghasilkan yield dari staking
  • enzoBTC: wrapped BTC yang digunakan dalam ekosistem Lorenzo

Dengan menggabungkan prinsip-prinsip keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan manajemen aset berbasis institusi, Lorenzo bertujuan menjadi jembatan antara investor ritel dan strategi yield premium yang sebelumnya hanya dapat diakses oleh pemain besar.

 

Apa Itu Token BANK?

BANK adalah token utilitas dan governance dari Lorenzo Protocol. Fungsinya sangat sentral dalam ekosistem, karena digunakan untuk:

  1. Staking – Pengguna dapat mengunci token BANK untuk memperoleh veBANK, yang berperan dalam proses voting governance dan distribusi reward.
  2. Governance – Pemilik veBANK bisa memberikan suara dalam keputusan penting terkait protokol, seperti alokasi insentif dan pengembangan produk baru.

Token ini juga memiliki peran dalam mengamankan protokol dan mendukung partisipasi komunitas dalam arah pengembangan jangka panjang.

 

Harga Lorenzo Protocol (BANK) Hari Ini Berdasarkan Coinmarketcap

Harga Lorenzo Protocol (BANK) Hari Ini Berdasarkan Coinmarketcap

Sumber Gambar: CMC

 

Berikut di bawah ini adalah harga Lorenzo Protocol (BANK) coin menurut data dari website CoinMarketCap per 24 Juni 2025:

  • Harga BANK per 24 Juni 2025: Rp847,27
  • Volume harian: Rp347,8 miliar (naik 3,32%)
  • Market cap: Rp360,3 miliar
  • Supply beredar: 425,25 juta BANK
  • Peningkatan harga 1 hari terakhir: +6,26%

Kenaikan harga harian dan volume transaksi yang tinggi menunjukkan ketertarikan pasar terhadap token BANK. Hal ini didorong oleh meningkatnya aktivitas staking untuk memperoleh veBANK, serta adopsi protokol Lorenzo dalam manajemen aset BTC yang efisien. Dengan struktur tokenomics yang solid dan fitur seperti stBTC dan enzoBTC, Lorenzo Protocol berpotensi menjadi pemain penting dalam ekosistem DeFi berbasis Bitcoin.

 

Tokenomics dan Distribusi BANK

Lorenzo Protocol resmi diluncurkan pada 18 April 2025. Total pasokan BANK ditetapkan sebesar 2,100,000,000 token, dengan 425,250,000 BANK yang telah dicetak sejak awal (genesis). Strategi distribusinya difokuskan untuk memastikan pertumbuhan komunitas dan keberlanjutan ekosistem:

  • Alokasi untuk staking dan yield farming
  • Alokasi untuk tim dan pengembangan
  • Dana cadangan dan ekosistem

Pengguna dapat membeli BANK melalui bursa terdesentralisasi (DEX) maupun terpusat (CEX) yang sudah mendukung token ini.

 

Baca juga artikel terkait: CEX: Cara Kerja, Kelebihan, dan Perbandingan vs DEX

 

Cara Kerja Sistem veBANK

Salah satu inovasi utama Lorenzo adalah mekanisme vote escrowed BANK atau veBANK. Ini adalah bentuk token yang dihasilkan ketika pengguna melakukan staking BANK dalam jangka waktu tertentu.

Semakin lama kamu mengunci token BANK, semakin besar veBANK yang kamu peroleh. Keuntungan utama dari veBANK antara lain:

  • Mendapatkan porsi reward emisi protokol yang lebih tinggi
  • Memiliki hak voting governance yang lebih kuat
  • Meningkatkan insentif dan imbal hasil jangka panjang

Model ini dirancang untuk mendorong komitmen jangka panjang dan menyelaraskan insentif antara protokol dan komunitas.

 

Produk Utama: stBTC dan enzoBTC

Untuk mengoptimalkan aset BTC, Lorenzo Protocol mengembangkan dua turunan produk:

  1. stBTC (staked BTC)
    Aset ini merupakan BTC yang dikunci dalam kontrak pintar untuk menghasilkan yield. Dengan memanfaatkan likuiditas dari pengguna, stBTC memungkinkan imbal hasil pasif dari aktivitas staking.
  2. enzoBTC (wrapped BTC)
    Aset wrapped BTC yang digunakan dalam strategi yield farming dan trading di dalam ekosistem Lorenzo. Ia memiliki kompatibilitas lintas-chain dan dapat digunakan untuk likuiditas di DEX lain.

Kedua aset ini membuka jalan bagi investor untuk memanfaatkan BTC secara lebih produktif dalam dunia DeFi.

 

Kelebihan Lorenzo Protocol

Beberapa keunggulan utama dari Lorenzo Protocol antara lain:

  • Integrasi strategis BTC: Fokus pada aset paling dominan dalam kripto
  • Model staking inovatif: Sistem veBANK memberikan insentif jangka panjang
  • Pendekatan institusional: Menyediakan strategi yang lebih profesional dan terukur
  • Likuiditas aktif: Volume perdagangan yang tinggi menunjukkan permintaan pasar
  • Peluang partisipasi komunitas: Governance terbuka dan transparan

Dengan kombinasi fitur ini, Lorenzo berupaya menjadi pemain utama dalam sektor DeFi yang berfokus pada BTC.

 

Risiko dan Pertimbangan

Meski menjanjikan, pengguna perlu mencermati sejumlah risiko seperti:

  • Volatilitas harga BANK: Sebagai altcoin dengan market cap menengah, harganya bisa berfluktuasi tajam
  • Risiko kontrak pintar: Selalu ada kemungkinan bug atau eksploitasi
  • Kompleksitas staking: veBANK butuh pemahaman teknis sebelum digunakan secara optimal

Sebaiknya lakukan riset mandiri dan mulai dengan jumlah kecil sebelum berpartisipasi aktif.

 

Komunitas dan Perkembangan Terbaru

Sejak peluncurannya, Lorenzo Protocol menunjukkan pertumbuhan aktif dari segi volume dan partisipasi komunitas. Dengan volume perdagangan harian lebih dari $12 juta dan peringkat CoinMarketCap di kisaran #800, Lorenzo mendapat perhatian signifikan dari investor kripto.

Protokol ini juga terus memperbarui strategi yield dan membuka peluang kolaborasi dengan proyek DeFi lain.

Kesimpulan

Lorenzo Protocol adalah platform inovatif yang memperluas potensi BTC melalui strategi yield dan governance berbasis staking BANK. Dengan mekanisme veBANK, pengguna bisa memperoleh reward lebih tinggi dan ikut menentukan arah proyek. Meski masih tergolong baru, kombinasi strategi institusional, fokus pada BTC, dan keterlibatan komunitas menjadikan Lorenzo sebagai proyek yang layak dipantau lebih lanjut.

 

Itulah informasi menarik tentang Lorenzo Protocol coin yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Apa itu Lorenzo Protocol?
    Lorenzo Protocol adalah platform DeFi yang menawarkan manajemen aset on-chain berbasis BTC dan strategi yield-bearing.
  2. Apa fungsi token BANK?
    BANK digunakan untuk staking, memperoleh veBANK, dan ikut serta dalam governance protokol.
  3. Bagaimana cara mendapatkan veBANK?
    Dengan mengunci (staking) token BANK dalam jangka waktu tertentu.
  4. Apa itu stBTC dan enzoBTC?
    stBTC adalah BTC yang menghasilkan yield melalui staking, sementara enzoBTC adalah wrapped BTC untuk ekosistem Lorenzo.
  5. Apakah Lorenzo Protocol aman digunakan?
    Meski menjanjikan, selalu ada risiko kontrak pintar dan volatilitas harga yang perlu dipertimbangkan secara matang.

 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: EH

Lebih Banyak dari Altcoin

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
Nama Harga 24H Chg
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Apa Itu AUSD Coin? Stablecoin Canggih yang Akan Hadir di Indodax!

Bayangin kamu lagi mau transfer uang ke luar negeri pakai

Bakal Listing di Indodax! Ini 5 Fakta Penting tentang Sahara AI (SAHARA)

Pernah nggak sih kamu ngerasa ketinggalan tren kripto yang meledak