Sebanyak $17,5 miliar atau setara Rp280 triliun kontrak opsi Bitcoin (BTC) akan kedaluwarsa dalam dua hari ke depan.
Jumlah ini menjadi salah satu yang terbesar tahun ini, dan pasar kripto langsung menaruh perhatian pada potensi dampaknya terhadap pergerakan harga BTC. Yang menarik, titik max pain dari kontrak ini berada di level $107.000.
“Dalam 2 hari lagi, kontrak opsi Bitcoin senilai $17,5 miliar akan kedaluwarsa dengan max pain di level $107.000. Secara historis, BTC cenderung bergerak mendekati level max pain saat terjadi expiry besar seperti ini. Sara rasa masih ada satu penurunan besar lagi sebelum akhirnya terjadi pembalikan arah,” jelas analis Crypto Ted pada unggahannya di X.
Angka ini jauh di atas harga Bitcoin saat ini, sehingga lebih dianggap sebagai level psikologis dan hasil dari taruhan ekstrem (outlier bets), bukan target realistis.
Apa Itu Max Pain dan Efeknya?
Max pain price adalah titik harga di mana sebagian besar pembeli opsi (baik call maupun put) mengalami kerugian terbesar, dan penjual kontrak justru diuntungkan.
Walau angka $107K terlihat bullish, biasanya expiry sebesar ini memicu volatilitas tinggi dan harga cenderung bergerak mendekati area yang membuat mayoritas trader opsi merugi.
Artinya, menjelang expiry, harga Bitcoin bisa mengalami tekanan jual sebelum pasar menemukan arahnya lagi.
Baca juga berita terkait: Michael Saylor Prediksi Harga Bitcoin Bisa Melejit Cepat di Akhir 2025
September: Bulan yang Rawan untuk Bitcoin

Sumber Gambar: X.com/TedPillows
Secara historis, September memang kerap jadi bulan yang berat bagi Bitcoin. Dalam beberapa tahun terakhir, harga BTC sering mencetak level terendah (seasonal bottom) di bulan ini sebelum bangkit lagi di kuartal empat.
Fenomena ini dikenal dengan istilah “September Effect”, di mana tekanan jual meningkat, namun justru membuka peluang rebound di Oktober, yang sering dijuluki sebagai “Uptober” karena tren historis kenaikan harga BTC.
Skenario Setelah Expiry
Beberapa analis melihat ada dua kemungkinan besar yang bisa terjadi. Skenario pertama, harga Bitcoin berpotensi mengalami penurunan jangka pendek menjelang atau tepat saat expiry karena adanya tekanan jual serta likuidasi kontrak.
Skenario kedua, setelah event expiry berakhir, pasar biasanya lebih lepas dari tekanan opsi sehingga memberi ruang bagi pergerakan positif di kuartal empat.
Bagi trader jangka pendek, situasi ini bisa menjadi jebakan berbahaya karena volatilitas yang tinggi. Namun, bagi investor jangka panjang, potensi koreksi justru bisa dipandang sebagai peluang akumulasi sebelum tren naik di Oktober–Desember.
Baca berikutnya: Benarkah Bitcoin ‘Uptober’ 2025 Tak Akan Seindah Tahun-Tahun Lalu?
Kesimpulan
Event expiry Rp280 triliun opsi Bitcoin di akhir September menjadi sorotan besar karena historisnya kerap memicu gejolak harga.
Meski max pain berada di level tak realistis $107K, arah pasar tetap rawan turun lebih dulu sebelum peluang rebound di Q4 terbuka.
Pasar kini menunggu apakah pola lama kembali terulang: drop di September, bangkit di Uptober.
FAQ
- Apa itu expiry opsi Bitcoin?
Expiry opsi Bitcoin adalah tanggal jatuh tempo kontrak derivatif BTC. Pada hari itu, kontrak opsi harus ditutup, dieksekusi, atau dibiarkan hangus. Jumlah besar expiry sering memicu volatilitas karena banyak posisi ditutup bersamaan. - Mengapa Rp280 triliun expiry ini penting?
Karena nilainya jumbo, sekitar $17,5 miliar. Jumlah sebesar ini bisa memengaruhi likuiditas pasar, menekan harga, atau bahkan menciptakan arah tren baru setelah event selesai. - Apa maksud dari max pain di $107K?
Max pain adalah harga di mana pembeli opsi rugi maksimal dan penjual opsi untung paling banyak. Angka $107K tidak berarti BTC akan naik ke sana, melainkan cerminan distribusi kontrak dan taruhan ekstrem. - Apakah expiry selalu bikin harga Bitcoin jatuh?
Tidak selalu, tapi sering menimbulkan volatilitas. Kadang harga drop dulu karena tekanan kontrak, lalu rebound setelah expiry. Hasilnya tergantung sentimen pasar dan posisi trader besar. - Apa hubungan expiry September dengan “Uptober”?
Secara historis, September cenderung bearish untuk Bitcoin. Namun, Oktober sering menjadi titik balik bullish (Uptober). Itulah sebabnya expiry September sering dipandang sebagai ujian sebelum tren naik di Q4.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Coinomedia – $17.5B in Bitcoin Options Set to Expire—Is a Drop Ahead?, diakses pada 25 September 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini