Central Ledger (Buku Besar Terpusat) adalah sebuah sistem pencatatan transaksi atau data yang dikelola dan disimpan oleh satu entitas atau otoritas terpusat, seperti bank sentral atau pemerintah.
Central Ledger adalah konsep yang berlawanan dengan distributed ledger atau blockchain, di mana data dan transaksi disimpan dan diverifikasi oleh jaringan terdistribusi tanpa adanya otoritas terpusat. Dalam sistem Central Ledger, seluruh data dan catatan transaksi disimpan dan dikendalikan oleh satu entitas terpusat, seperti bank sentral atau lembaga keuangan besar.
Sistem ini telah digunakan dalam industri keuangan tradisional dan sektor perbankan selama bertahun-tahun, di mana bank sentral atau lembaga keuangan lainnya bertindak sebagai otoritas terpusat yang mengelola dan mengawasi seluruh catatan transaksi keuangan.
Keunggulan utama dari Central Ledger adalah kemudahan dalam pengawasan dan kontrol terhadap data, namun juga memiliki kelemahan seperti risiko single point of failure, kurangnya transparansi, dan potensi penyalahgunaan oleh otoritas terpusat.
Contoh Central Ledger penggunaan dalam kalimat
“Sistem perbankan tradisional menggunakan Central Ledger yang dikelola oleh bank sentral untuk mencatat dan memverifikasi seluruh transaksi keuangan.”
“Pemerintah beberapa negara sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan mata uang digital terpusat (Central Bank Digital Currency/CBDC) yang akan menggunakan Central Ledger untuk mencatat dan melacak seluruh transaksi.”
“Salah satu kelemahan utama dari Central Ledger adalah kurangnya transparansi dan desentralisasi, yang menjadi alasan mengapa teknologi blockchain dan distributed ledger semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.”
Selain istilah Central Ledger yang telah dijelaskan disini, masih banyak istilah crypto lainnya yang dapat kamu pelajari lebih lanjut. Informasi mengenai istilah-istilah tersebut dapat kamu temukan di kamus kripto terlengkap dari Indodax Academy.
Sumber:
