Dalam analisis fundamental, terutama pada laporan keuangan, dua rasio yang sering digunakan untuk menilai struktur permodalan dan tingkat utang perusahaan adalah DAR dan DER. Meskipun keduanya berkaitan dengan utang, keduanya memiliki fokus analisis yang berbeda. Mari pahami lebih dalam perbedaan antara Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER).
Apa itu Debt to Asset Ratio (DAR)?
DAR atau Debt to Asset Ratio adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar total aset perusahaan dibiayai oleh utang. Rumus DAR adalah:
DAR=TotalUtangTotalAset×100%DAR = \frac{Total Utang}{Total Aset} \times 100\%
Semakin tinggi nilai DAR, semakin besar proporsi aset perusahaan yang berasal dari pembiayaan utang.
Apa itu Debt to Equity Ratio (DER)?
DER atau Debt to Equity Ratio menunjukkan perbandingan antara total utang perusahaan dengan modal pemegang saham (ekuitas). Rumus DER adalah:
DER=TotalUtangEkuitas×100%DER = \frac{Total Utang}{Ekuitas} \times 100\%
Semakin tinggi nilai DER, semakin besar ketergantungan perusahaan pada pembiayaan eksternal dibandingkan modal sendiri.
Orang Juga Baca ini: Apa Itu Debt Service Ratio dan Pentingnya dalam Keuangan Pribadi
Perbedaan Utama antara DAR dan DER
Aspek | DAR | DER |
Fokus Analisis | Utang dibandingkan dengan aset | Utang dibandingkan dengan ekuitas |
Tujuan | Mengukur proporsi aset yang dibiayai utang | Mengukur leverage terhadap modal sendiri |
Digunakan oleh | Kreditur dan investor | Investor dan analis keuangan |
Nilai yang disarankan | Umumnya < 50% untuk sektor konservatif | Tergantung industri, biasanya < 100% |
Fungsi dan Kegunaan
- DAR: Membantu menilai tingkat risiko likuiditas dan kemampuan perusahaan membayar kewajiban dengan asetnya.
- DER: Menunjukkan sejauh mana perusahaan bergantung pada utang untuk menjalankan operasionalnya, dibandingkan dengan modal sendiri.
Contoh Kasus
Sebuah perusahaan memiliki:
- Total utang = Rp500 juta
- Total aset = Rp1 miliar
- Ekuitas = Rp500 juta
DAR=5001.000×100%=50%DAR = \frac{500}{1.000} \times 100\% = 50\% DER=500500×100%=100%DER = \frac{500}{500} \times 100\% = 100\%
Artinya, 50% aset perusahaan berasal dari utang, dan jumlah utangnya sama dengan modal sendiri.
Orang Juga Baca ini: Mengenal Equity (Ekuitas): Jenis, Komponen, dan Panduan Menghitungnya
Kesimpulan
DAR dan DER sama-sama mengukur tingkat utang perusahaan, tetapi dari perspektif yang berbeda. DAR membandingkan utang dengan aset, sedangkan DER membandingkan utang dengan ekuitas. Keduanya penting untuk memahami struktur keuangan dan profil risiko perusahaan.
Nah, itulah pembahasan menarik tentang DAR dan DER dalam keuangan yang bisa kamu baca selengkapnya hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia blockchain dan kripto.
Selain itu, temukan informasi terkini lainnya yang dikemas dalam kumpulan artikel crypto terlengkap dari Indodax Academy. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuanmu di dunia investasi dan teknologi digital!
Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa itu DAR dan DER dalam laporan keuangan?
DAR mengukur utang terhadap aset, sedangkan DER mengukur utang terhadap ekuitas.
- Apa perbedaan utama antara DAR dan DER?
DAR fokus pada struktur aset, DER fokus pada perbandingan utang dengan modal.
- Rasio DER tinggi, apakah itu buruk?
Tidak selalu. DER tinggi bisa berarti perusahaan agresif dalam pendanaan, tapi juga menandakan risiko lebih tinggi.
- Mengapa penting memahami DAR dan DER?
Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola utang dan risiko keuangannya.
- Bagaimana cara menurunkan DER dan DAR? Dengan mengurangi utang, meningkatkan ekuitas melalui laba ditahan, atau menambah modal dari investor.
Author: EH