Harga Bitcoin kembali naik ke level USD40.000 atau sekitar Rp570 jutaan untuk pertama kalinya dalam satu bulan terakhir.
Kenaikan harga Bitcoin ke level Rp570 jutaan atau USD40.000 atau naik 23% selama sepekan terakhir. Hal ini juga diiringi dengan naiknya harga altcoin, seperti Ethereum dan lain-lain.
Sebelumnya, Indodax Market Signal juga menyatakan bahwa pekan ini, Bitcoin dalam masa tren kenaikan harga atau dalam market bullish.
Tapi, tahukah kamu apa yang penyebab harga Bitcoin kembali ke level tersebut? Dan apakah Bitcoin sudah membentuk support dan tren kenaikan harga untuk waktu yang lebih lama?
Mari kita bahas di bawah ini.
Bitcoin Naik Karena Elon Musk
Salah satu penyebab Bitcoin naik pada pekan ini adalah Elon Musk telah menyatakan Tesla akan kembali menerima pembayaran Bitcoin.
Elon Musk melalui postingan twitternya menyatakan bahwa Tesla akan kembali menerima pembayaran Bitcoin. Ini menyambut inovasi dan gagasan mengenai penambangan atau mining Bitcoin yang akan dikembangkan dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Elon Musk memang sering menimbulkan pernyataan yang memancing demand Bitcoin. Sehingga, berpengaruh terhadap harga. Kali ini, pernyataannya adalah pernyataan positif yang mendukung dan mendorong inovasi dari Bitcoin
Di postingan twitternya, Elon Musk menyatakan, Tesla, perusahaan otomotif miliknya akan kembali menerima pembayaran dengan Bitcoin, bila adanya penghematan energi di atas 50%.
Ini sangat mungkin untuk diwujudkan. Artinya tidak sulit. Karena akan ada pengembang yang siap untuk menyambut hal tersebut. Karena CEO Twitter telah menyatakan siap mengembangkan mining yang ramah lingkungan. Gagasan ini terungkap pada konferensi Bitcoin di Miami, awal Juni lalu.
Bitcoin Naik Karena Miners Sepakati Proposal Taproot
Selain itu, kenaikan harga juga terjadi karena adanya kesepakatan para miners di seluruh dunia, soal smart contract dari Bitcoin yang disebut Taproot. Ini menjadi transformasi pertamanya setelah 4 tahun.
Taproot adalah sebuah proposal Bitcoin yang akan meningkatkan transaksi dan efisiensi Bitcoin. Taproot membuat kontrak pintar lebih murah dan lebih kecil. Para miners di seluruh dunia telah menyepakati proposal Taproot mengenai smart contract Bitcoin, beberapa hari yang lalu.
Setelah berjalannya smart contract tersebut, tentu akan lebih banyak inovasi-inovasi yang hadir menggunakan Bitcoin di masa mendatang.
Akankah Masa Support Ini Berjalan dengan Waktu yang Lama?
Inovasi dan transformasi Bitcoin seperti ini akan bertambah lagu di masa mendatang. Karena Bitcoin mengadopsi teknologi blockchain yang mana saat ini sedang berkembang dan menghadirkan banyak inovasi dengan sifat yang efisien, transparan dan lebih aman.
Ini tentunya menjadi salah satu alasan bahwa harga Bitcoin akan naik lagi di masa mendatang. Bahkan, prediksi kenaikan harga tertinggi Rp1,4 miliar atau bahkan lebih tinggi, masih kemungkinan bisa terjadi.
Meski, harus dipahami, perjalanannya tidak akan mulus. Bitcoin akan naik secara perlahan dan juga akan sempat turun sewaktu-waktu.