Harga Solana (SOL) yang berada di angka US$108,28 atau meroket 17,79% dalam 24 jam terakhir pada Selasa (1/2/2022) memimpin pergerakan atau kenaikan pasar kripto pada hari tersebut. Seperti diketahui, pasar kripto sendiri menghijau pada Selasa kemarin, dengan harga Bitcoin yang menjungkit naik sebesar 4%, sebagaimana data dari CoinMarketCap pada Selasa (1/2/2022) pukul 21.00 WIB.
Adapun kenaikan harga ini membuat pasar Solana kini terkapitalisasi ke angka US$33,82 miliar. Capaian itu bahkan membawa aset yang satu ini sebagai mata uang kripto terbesar di dunia pada urutan ketujuh.
CoinGape melaporkan, harga SOL terdorong naik usai adanya pengumuman Coinbase yang resmi mendaftarkan token proyek berbasis Solana untuk kali pertama. Di samping itu, Coinbase pun mulai menerima inbound transfers dari dua token pada ekosistem Solana, yakni Bonfida dan Orca.
“Inbound transfers untuk Bonfida (FIDA) dan Orca (ORCA) sekarang tersedia di @Coinbase dan @CoinbaseExch di wilayah yang mendukung perdagangan,” tulis Coinbase melalui akun Twitter-nya.
Sebagai informasi, Orca dan Bonfida merupakan decentralized exchanges untuk aset berbasis Solana, termasuk wrapped tokens. Di luar itu, pada saat yang bersamaan dengan melejitnya Solana, Bitcoin pun membukukan kenaikan sebesar 4,21% dan menjadi US$38.860,87. Adapun Ethereum melejit 9,11% ke posisi US$2.792,76
Sementara itu, dua mata uang kripto lainnya yang juga big cap atau jajaran 10 besar, yakni Terra dan Polkadot ikut terkerek pada hari yang sama. Terra diketahui melonjak 9,6% menjadi US$51,94, sedangkan Polkadot terungkit 10,53% ke US$19,65.
Lebih jauh, Dogecoin dan Shiba Inu—sepasang mata uang kripto yang berbasis meme—tercatat naik 2,68% menjadi US$0,143 dan 3,8% ke US$0,00002173.
Mengenal Solana (SOL)—Harga Solana
Mendapat julukan “Ethereum Killer”, Solana pada mulanya diprediksi mampu menyentuh jajaran aset kripto paling bergengsi di dunia alias big cap. Hal itu karena biaya transaksinya yang jauh lebih rendah dan kecepatan transaksi yang lebih cepat. Namun, bagaimana sejarah terciptanya Solana?
Hal itu berawal pada tahun 2017 lalu ketika mantan manajer insinyur staf senior Qualcomm bernama Anatoly Yakovenko mendirikan Solana sebagai sebuah jaringan blockchain lapisan satu yang bisa mengimplementasikan smart contract. Jaringan baru ini pun dinilai menjadi solusi atas persoalan pada penskalaan Bitcoin dan Ethereum.
Dana sekitar US$20 juta juga berhasil diraih oleh Solana dalam dua tahun usia berdirinya. Hal itu terjadi dalam putaran pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Multicoin Capital. Di sisi lain, sebagai proyek open source yang sangat fungsional dalam rangka menyediakan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi), Solana sendiri resmi diluncurkan pada Maret 2020 lalu oleh Solana Foundation—dengan kantor pusat berada di Jenewa, Swiss.
Adapun salah satu kemungkinan katalis dari momentum penguatan atau bullish Solana, yani adanya pendanaan dari investor pada Juni lalu yang dipimpin oleh Andreessen Horowitz dan Polychain. Dalam pendanaan itu, Solana berhasil meraupun $314 juta dan bakal dipakai untuk memajukan teknologi di arena keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Lonjakan harga SOL juga diprediksi terjadi usai adanya pengumuman acara Hackathon ke-4 pada 8 Oktober tahun lalu. Kegiatan ini ditargetkan pada pengembang yang proyeknya diikutsertakan dalam kompetisi guna memperoleh kesempatan untuk memenangkan hadiah uang tunai dan peluang pendanaan awal. Hal itu lantas dinilai sebagai langkah positif bagi Solana sebab bisa membantu mencapai adopsi teknologi yang lebih luas.
Terkait mulai populernya token non fungible (NFT) pada tahun lalu, Solana pun perlahan bergerak untuk mencoba merengkuh pangsa pasar yang baru lahir tersebut. Adapun suatu proyek NFT baru bernama Degenerate Ape Academy menjadi ujian skalabilitas dalam hal ini lantaran seluruh koleksi 10.000 kera terjual habis hanya dalam 8 menit.
Hal itu membuat harga SOL terkerek naik ke US$53,70 pada 15 Agustus lalu—dari perdagangan di US$44,11 pada hari sebelumnya. NFT Akademi Kera Degenerasi menjadi kekuatan dominan dalam penjualan NFT Solana, sebagaimana laporan dari Pasar Solana NFT Solanart, yang melacak penjualan koleksi NFT. Koleksi itu sudah mengumpulkan volume 765.000 token SOL atau sekitar US$122 juta dengan harga saat itu.
Bahkan, menurut mantan kepala pemasaran aplikasi kencan Hinge, Nathan Ross, lewat cuitannya di Twitter, Solana ini dipandang lebih cocok untuk NFT sebab lebih cepat, murah, dan mudah ketimbang Ethereum.
Cara Beli dan Harga Solana di INDODAX
Sejak tanggal 11 November 2021 lalu, aset kripto Solana (SOL) sudah listing di INDODAX., Jika Anda hendak membelinya, silakan ikuti langkah-langkah berikut ini:
- Bagi Anda yang belum menjadi member, silakan klik link berikut ini
- Kemudian, lakukan deposit. Bagi Anda yang bingung cara deposit, ikuti langkahnya di link ini
- Jika sudah deposit dan saldo Anda masuk, Anda dapat kembali ke market
- Cari SOL di market Rupiah, lalu klik
- Setelah masuk, Anda tinggal membeli dengan mengisi saldo dan pada harga berapa Anda ingin membeli SOL. Anda pun bisa membelinya secara instan atau langsung di harga saat itu
- Selanjutnya, Anda perlu sabar menunggu harganya meningkat selama beberapa waktu
- Setelah harganya meningkat, Anda bisa jual dengan harga yang lebih tinggi dengan metode instant
- Jika Anda menjual dengan metode limit, Anda bisa melakukan order setelah membeli. Pastikan Anda memasukkan angka yang lebih tinggi saat menjual
Untuk mengetahui harga Solana (SOL/IDR) terakhir atau terbaru di INDODAX, Anda bisa mengunjungi link berikut ini.
Demikianlah penjelasan mengenai solana, dan kabar baiknya saat ini ada fitur terbaru yang bernama solana staking yang bisa kamu coba di Indodax. Yuk raih impianmu dengan staking dan dapatkan penghasilan tambahan sekarang juga!
