Prediksi harga XRP kembali memantik perdebatan. Seorang analis teknikal, Tony Severino, menyebut potensi reli menuju US$13 dalam sekitar 40 hari.
Proyeksi itu berbasis pola breakout/fraktal, namun tidak mendapat konfirmasi dari pihak Ripple maupun dukungan data on-chain yang kuat. Respons pasar pun terbelah antara antusiasme dan kehati-hatian.
Sorotan Utama
- Target $13 dinilai ambisius untuk horizon waktu singkat.
- Tidak ada endorsement resmi dari Ripple; indikator on-chain tidak menunjukkan konsensus kuat.
- Narasi pro–kontra menonjol karena latar historis volatilitas XRP pada fase euforia siklus pasar.
Konteks Teknis & Track Record
Prediksi Severino bersandar pada fraktal mencari kemiripan pola harga lintas waktu untuk mengekstrapolasi target dan breakout dari rentang konsolidasi. Pendekatan ini bisa bekerja ketika struktur tren sudah terbentuk (higher high–higher low) dan volume menguat mengikuti arah yang sama.
Namun, fraktal cenderung rapuh terhadap konteks: kemiripan visual tidak selalu berarti kesepadanan likuiditas, partisipasi pelaku, atau kondisi makro yang menyertai pola sumbernya.
“Breakout terbaru ini bisa mendorong harga lebih jauh hingga mencapai rekor tertinggi baru di $13, menandai kenaikan 261% dari harga saat ini dan lonjakan 1900% dari titik breakout… Apakah saya pikir itu akan terjadi dalam 42 hari? Menurut saya sangat sulit diprediksi hanya berdasarkan siklus sebelumnya,” jelas Severino dikutip dari BitcoinInfoNews.
Untuk reli sebesar dua digit dolar dalam horizon ±40 hari, pasar biasanya menuntut konfirmasi berlapis, bukan satu sinyal tunggal. Minimal: penerimaan harga di atas area supply penting (bukan sekadar spike), volume spot memimpin (bukan derivatif murni), dan open interest naik sejalan dengan funding yang tidak ekstrem tanda bahwa kenaikan tidak hanya efek short squeeze. Indikator turunan seperti perp skew, implied vs. realized volatility, serta order book depth juga perlu ikut mengonfirmasi agar momentum tidak cepat habis.
Di sisi korelasi, reli altcoin besar lazimnya lebih tahan lama ketika dominasi BTC tidak melonjak dan likuiditas agregat pasar membaik. Jika dominasi BTC naik tajam atau kondisi makro mengetat, pola breakout pada alt sering berubah menjadi false break. Karena itu, membaca fraktal tanpa menimbang arus modal lintas aset berisiko menghasilkan target yang tidak proporsional dengan daya dorong pasar.
Jejak historis harga XRP menunjukkan fase lonjakan yang impresif kerap terjadi bersamaan dengan katalis jelas baik sentimen regulasi, arus masuk likuiditas, maupun pergeseran struktur pasar. Tanpa pemicu fundamental dan validasi teknikal seperti di atas, proyeksi US$13 lebih tepat diperlakukan sebagai skenario dengan syarat ketat, bukan baseline.
Baca juga berita selanjutnya: XRP Waspada! Pakar Ramalkan Turun $2 Meski Q4 Bisa Jadi Bullish
Implikasi Pasar
Prediksi agresif semacam ini biasanya menaikkan ketidakpastian positioning jangka pendek: trader momentum cenderung mengejar reli, sementara pelaku yang lebih institusional menunggu pembuktian berlapis agar risiko ekor tidak membesar. Reli menuju dua digit baru masuk kategori sustainable bila tiga sumbu ini bergerak serentak.
Pertama, katalis fundamental/regulasi yang nyata—misalnya kejelasan perkara hukum, kemajuan listing/produk terstruktur, atau rilis kemitraan komersial—sehingga narasi tidak bergantung pada pola harga semata.
Kedua, likuiditas harus mendukung: arus spot inflows konsisten, market depth di sekitar 1% dari mid-price menebal, bid–ask spread stabil, dan open interest tumbuh sejalan tanpa lonjakan funding yang ekstrem (tanda reli tidak sekadar short squeeze).
Ketiga, konfirmasi teknikal berulang: daily close di atas area supply kunci, break & hold minimal beberapa sesi, struktur higher high / higher low di timeframe harian, serta divergensi negatif pada volume/OBV tidak muncul.
Tanpa kombinasi itu, reli mudah berubah menjadi spike satu kali: volatilitas melebar, likuiditas mengering tepat saat minat beli ritel memuncak, lalu berujung whipsaw dan forced unwind di derivatif. Dengan kata lain, pasar akan menghargai data yang mengunci narasi—bukan narasi yang memaksa data mengikuti.
Baca berita berikutnya: XRP & Solana Jadi Incaran Institusi, Dana Masuk Tembus $2,48 Miliar
Kesimpulan
Pernyataan US$13 dalam 40 hari menempatkan XRP di pusat sorotan, namun masih berada di ranah hipotesis teknikal. Tanpa pemicu fundamental yang kredibel dan validasi dari volume/struktur harga, proyeksi ini perlu diperlakukan sebagai skenario—bukan baseline.
Pembaca disarankan fokus pada level teknikal kunci, perkembangan kebijakan/regulasi, serta arus likuiditas sebagai penentu apakah reli dapat berlanjut atau sekadar menjadi lonjakan sesaat.
FAQ
- Apakah target US$13 didukung pernyataan resmi Ripple?
Belum. Hingga saat ini tidak ada konfirmasi/endorsement dari Ripple mengenai target harga tersebut. - Apa pemicu yang realistis untuk reli sebesar itu?
Kombinasi katalis regulasi/korporasi, arus masuk likuiditas besar, serta konfirmasi teknikal berlapis (bukan hanya breakout sesaat). - Apakah wajar memakai fraktal untuk memproyeksikan harga?
Fraktal dapat memberi konteks historis, tetapi tidak menjamin hasil. Validasi tetap membutuhkan data volume, order book, dan kondisi makro pasar. - Bagaimana menyikapi prediksi agresif?
Gunakan manajemen risiko (position sizing, stop loss), hindari FOMO, dan tunggu konfirmasi (break & retest, volume) sebelum mengambil keputusan.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegra
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita XRP