Ray Dalio kembali menyampaikan pandangan tegas soal posisi Bitcoin (BTC) dalam sistem keuangan global.
Dalam wawancara terbaru, pendiri Bridgewater Associates itu menilai bahwa Bitcoin tidak dirancang untuk menjadi mata uang cadangan negara, terlepas dari popularitasnya di kalangan investor dan komunitas aset digital.

Sumber Gambar: CNBC
Dalio Pertahankan Alokasi Bitcoin Tetap 1 Persen
Selama lebih dari satu dekade, Dalio menjadi salah satu tokoh pasar yang pendapatnya banyak diperhatikan.
Namun posisi pribadinya terhadap Bitcoin tidak berubah, hanya sekitar 1 persen dari portofolionya.
Ia menegaskan bahwa angka itu bukan strategi menunggu momentum atau rencana menambah posisi, melainkan karena Bitcoin memang bukan aset inti dalam portofolionya. Baginya, BTC hanya berperan sebagai aset alternatif mirip emas digital.
Baca selanjutnya: Prediksi Harga Bitcoin (BTC) Tahun Baru 2026, Bisa Tembus Rp2,5 Miliar?
Bitcoin Dinilai Tidak Memenuhi Syarat sebagai Cadangan Negara
Menurut Dalio, Bitcoin memiliki dua karakteristik utama yang membuatnya sulit dijadikan reserve currency:
- Transparansi penuh transaksi
Semua aktivitas di jaringan Bitcoin tercatat secara publik dan dapat dilacak. Dalio menilai bahwa sifat ini bertentangan dengan kebutuhan negara, yang mengandalkan kerahasiaan ekonomi dan kontrol terhadap arus keuangan. - Ketersediaan kontrol moneter
Negara membutuhkan fleksibilitas dalam kebijakan moneter. BTC, yang bersifat terdesentralisasi dan terikat pada protokol tetap, dianggap tidak memenuhi kebutuhan tersebut.
Dalio menyimpulkan bahwa negara tidak akan menjadikan Bitcoin sebagai landasan cadangan moneter, meskipun adopsi institusional terus berkembang.
Ancaman Teknologi Masa Depan: Quantum Computing
Selain masalah geopolitik, Dalio menyoroti potensi risiko jangka panjang, yakni ancaman dari quantum computing.
Ia menyebut bahwa perkembangan komputasi kuantum suatu saat bisa mengganggu model keamanan kriptografi Bitcoin.
Walaupun risiko ini belum nyata sekarang, Dalio menilai negara tidak akan menjadikan BTC sebagai standar moneter yang bergantung pada teknologi yang bisa ditembus oleh mesin generasi masa depan.
Baca juga berita terkait: Willy Woo Ungkap Cara Lindungi Bitcoin dari Ancaman Quantum
Respon Komunitas Crypto, CZ Ikut Menyuarakan Opini
Pernyataan Dalio memicu reaksi komunitas kripto, termasuk dari pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ).
Ia mengomentari pernyataan tersebut sambil bercanda bahwa dirinya mungkin punya sedikit peran dalam membuat Dalio mempertahankan kepemilikan BTC selama ini.
Meski bersifat ringan, respons tersebut menunjukkan bahwa pernyataan Dalio tetap menjadi sorotan bagi para pelaku industri.
Kesimpulan
Pandangan terbaru Ray Dalio mempertegas posisinya selama bertahun-tahun, Bitcoin adalah aset alternatif, bukan fondasi sistem moneter negara.
Ia menghargai peran BTC sebagai penyimpan nilai modern, namun tidak melihatnya sebagai mata uang cadangan masa depan karena faktor transparansi, kontrol, dan risiko teknologi.
Bagi investor, komentar Dalio menjadi pengingat bahwa popularitas dan adopsi Bitcoin tidak otomatis mengubah fungsi dasarnya dalam ekosistem keuangan global.
FAQ
- Mengapa Bitcoin dianggap tidak cocok menjadi mata uang cadangan negara?
Karena sifatnya yang sepenuhnya transparan. Semua transaksi tercatat di blockchain dan dapat dilacak publik. Negara membutuhkan kerahasiaan ekonomi dan fleksibilitas kebijakan moneter, yang tidak tersedia pada Bitcoin. - Apa risiko quantum computing terhadap keamanan Bitcoin?
Quantum computing memiliki kemampuan menghitung yang jauh lebih kuat dari komputer saat ini. Di masa depan, teknologi ini berpotensi melemahkan algoritma kriptografi yang digunakan Bitcoin, meski ancamannya belum terjadi sekarang. - Apakah Bitcoin bisa tetap bernilai meski tidak menjadi reserve currency?
Ya. Banyak analis melihat Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai atau emas digital, bukan sebagai mata uang negara. Nilainya tetap bergantung pada adopsi pasar dan persepsi investor. - Apakah ada aset kripto lain yang lebih cocok untuk cadangan negara?
Saat ini belum ada aset kripto yang memenuhi kriteria mata uang cadangan, seperti kontrol moneter, stabilitas nilai, dan kerahasiaan transaksi. Stablecoin sekalipun bergantung pada penerbit dan regulasi. - Berapa proporsi Bitcoin yang disarankan untuk investor umum?
Tidak ada angka universal, namun banyak investor konservatif memilih porsi kecil karena volatilitas tinggi. Dalio sendiri hanya menempatkan sekitar 1 persen dari portofolionya ke BTC sebagai pilihan diversifikasi. - Apakah komentar Ray Dalio memengaruhi harga Bitcoin?
Komentar dari tokoh besar bisa memengaruhi sentimen jangka pendek, tetapi harga BTC lebih sering ditentukan oleh faktor pasar seperti likuiditas, volatilitas, dan sentimen global.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Coindoo – Billionaire Ray Dalio Says Bitcoin Isn’t Built for Reserve Status – Keeps Only 1% Allocation, diakses pada 21 November 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Tokoh Kripto Dunia






Polkadot 9.00%
BNB 0.51%
Solana 4.77%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.58%
Polygon Ecosystem Token 2.11%
Tron 2.85%
Pasar

