Investor legendaris Ray Dalio memperingatkan potensi terbentuknya gelembung besar di pasar keuangan Amerika Serikat setelah Federal Reserve (The Fed) mengumumkan penghentian kebijakan pengetatan neraca (quantitative tightening).

Sumber Gambar: X.com
Menurutnya, langkah ini dapat mendorong reli harga emas dan Bitcoin (BTC) dalam jangka pendek sebelum akhirnya berujung pada koreksi tajam.
The Fed Hentikan Quantitative Tightening
Mulai 1 Desember 2025, The Fed akan menghentikan program pengurangan neraca dan mempertahankan aset sebesar US$6,5 triliun.
Pendapatan dari surat berharga lembaga (agency securities) akan dialihkan ke Treasury bills alih-alih ke aset berbasis hipotek.
Kebijakan ini disebut sebagai upaya menjaga likuiditas pasar, tetapi bagi Dalio, langkah tersebut bukan sekadar teknis.
Ia menilai ini menandai fase akhir dari Big Debt Cycle, periode di mana utang publik tinggi dan stimulus moneter justru memperbesar risiko ekonomi.
Baca juga berita terbaru lainnya: Bitcoin Diprediksi Bakal Turun ke $95 Ribu Sebelum Bullvember Dimulai!
Dalio: “The Fed Sedang Memompa Gelembung”
Dalio menilai kebijakan baru ini akan mendorong apa yang disebutnya sebagai “stimulus ke dalam bubble”, bukan untuk menyelamatkan ekonomi dari krisis.

Sumber Gambar: X.com/RayDalio
Kondisi saat ini menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2% per tahun, tingkat pengangguran hanya 4,3%, dan inflasi masih di atas 3%. Artinya, kebijakan pelonggaran dilakukan saat ekonomi sedang panas.
“Kali ini pelonggaran dilakukan ke dalam gelembung, bukan ke dalam krisis,” ujar Dalio dalam pernyataannya.
Ia menambahkan bahwa saham teknologi dan aset berisiko seperti kripto kini sudah menunjukkan tanda-tanda valuasi berlebihan, serupa dengan situasi pada akhir 1999 menjelang pecahnya gelembung dot-com.
Emas Menembus US$4.000 per Ounce
Harga emas dunia melonjak setelah pengumuman The Fed, menembus US$4.025 per ounce dan mencatat 13 rekor harga tertinggi sepanjang kuartal III 2025.

Sumber Gambar: World Gold Council via CryptoNews
Menurut data World Gold Council, permintaan emas global naik 3% secara tahunan menjadi 1.313 ton, dengan pembelian oleh bank sentral naik 10%.
Dalio menilai peningkatan permintaan ini disebabkan oleh investor yang mencari lindung nilai terhadap depresiasi mata uang akibat ekspansi neraca bank sentral.
Baca juga berita terkait: Tak Mau Kalah dari China, Trump Janji Jadikan AS Negara Adidaya Bitcoin
Bitcoin Bisa Terbang Sebelum Bubble Pecah
Di sisi lain, pasar kripto juga berpotensi diuntungkan oleh melimpahnya likuiditas. Bitcoin dan aset digital lain cenderung naik ketika kebijakan moneter longgar dijalankan.

Sumber Gambar: X.com/RayDalio
Namun, analis seperti Ted Pillows mengingatkan bahwa reli ini mungkin bersifat sementara. Pada 2019, ketika The Fed menghentikan QT tanpa langsung masuk ke QE (pelonggaran penuh), pasar altcoin sempat anjlok hingga 40% sebelum reli baru dimulai.
Dalio memperingatkan bahwa kombinasi defisit fiskal besar, penurunan imbal hasil riil, dan ekspansi neraca The Fed menciptakan kondisi klasik menuju melt-up, reli besar sebelum gelembung akhirnya pecah.
“Saat gelembung mulai terbentuk dan sebelum kebijakan diperketat kembali, itu biasanya waktu ideal untuk menjual,” ujarnya.
Kesimpulan
Peringatan Ray Dalio menjadi sinyal waspada bagi pelaku pasar yang tengah menikmati reli emas dan Bitcoin.
Likuiditas tinggi memang mendorong harga naik, tetapi sejarah menunjukkan setiap reli yang lahir dari stimulus berlebihan berpotensi berakhir dengan koreksi tajam.
Dalam konteks ini, investor perlu membedakan antara kenaikan sehat dan reli karena bubble.
FAQ
- Apa itu quantitative tightening (QT)?
Quantitative tightening adalah kebijakan The Fed untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan menjual aset dan memperkecil neraca. Tujuannya menekan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi setelah periode stimulus besar-besaran. - Mengapa Ray Dalio menilai kebijakan The Fed berisiko menciptakan bubble?
Dalio melihat Fed menghentikan QT saat ekonomi belum melemah, padahal stimulus seharusnya diberikan ketika ekonomi lesu. Langkah ini membuat likuiditas berlebih dan mendorong harga aset ke level tidak realistis, tanda klasik bubble. - Apa hubungan antara kebijakan The Fed dan harga Bitcoin?
Bitcoin sangat sensitif terhadap likuiditas global. Saat The Fed menambah pasokan uang dan menurunkan suku bunga, investor cenderung masuk ke aset berisiko seperti kripto untuk mencari imbal hasil lebih tinggi. - Apakah reli Bitcoin dan emas saat ini berkelanjutan?
Secara jangka pendek, reli bisa berlanjut karena efek pelonggaran moneter. Namun, jika kebijakan ini memicu inflasi berlebih atau perubahan suku bunga mendadak, harga keduanya bisa terkoreksi signifikan. - Apa yang dimaksud dengan Big Debt Cycle yang disebut Ray Dalio?
Big Debt Cycle menggambarkan siklus panjang di mana utang pemerintah terus bertambah hingga sistem keuangan mencapai batasnya. Pada tahap akhir, bank sentral sering menggunakan ekspansi neraca dan kebijakan ekstrem untuk menjaga stabilitas, yang akhirnya berisiko memicu bubble.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- CryptoNews – Ray Dalio Warns Fed Bubble Could Send Gold, Bitcoin Soaring — Then Implode, diakses pada 7 November 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #info emas 2025, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini, #Berita Tokoh Kripto Dunia






Polkadot 9.65%
BNB 0.81%
Solana 4.86%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.63%
Polygon Ecosystem Token 2.02%
Tron 2.86%
Pasar


