Rehypothecation: Cara Kerja & Risikonya di Dunia Kripto
icon search
icon search

Top Performers

Rehypothecation: Cara Kerja & Risikonya di Dunia Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Rehypothecation: Cara Kerja & Risikonya di Dunia Kripto

Rehypothecation Cara Kerja & Risikonya di Dunia Kripto

Daftar Isi

Rehypothecation mungkin terdengar teknis, tapi kamu wajib tahu jika aktif di dunia kripto. Praktik ini bisa berdampak langsung ke aset digital yang kamu simpan terutama jika kamu pakai margin trading atau menyimpan dana di bursa terpusat. Yuk, kita bongkar cara kerja dan risiko tersembunyinya!

 

Apa Itu Rehypothecation?

Sebelum masuk ke dunia teknis, penting buat kamu memahami definisinya terlebih dahulu.

Rehypothecation adalah praktik ketika aset yang kamu jaminkan ke broker atau exchange digunakan ulang oleh mereka untuk kepentingan lain, seperti meminjam dana dari pihak ketiga. Dengan kata lain, agunan kamu “diputar” lagi oleh platform, bukan hanya disimpan.

Setelah tahu definisinya, sekarang mari kamu pahami bagaimana proses ini bisa terjadi secara teknis.

 

Cara Kerja Rehypothecation dalam Dunia Kripto

Di dunia kripto, proses rehypothecation punya mekanisme unik yang berbeda dari sistem keuangan tradisional.

Saat kamu menggunakan fitur margin trading seperti isolate margin, kamu akan diminta untuk menjaminkan aset (misalnya BTC). Namun, perlu diketahui bahwa exchange bisa menggunakan jaminan tersebut untuk keperluan lain, termasuk meminjam dana dari pihak ketiga atau memasukkannya ke dalam protokol lain untuk mendapatkan yield. Di CeFi (CEX), ini bisa dilakukan tanpa kamu sadari. Di ekosistem DeFi, mekanisme reuse agunan biasanya sudah tercantum dalam smart contract aset kripto maupun dijelaskan melalui whitepaper secara teknis dan transparan..

Setelah tahu alurnya, kamu mungkin bertanya-tanya… apakah ini legal?

 

Apakah Rehypothecation Legal?

Legalitas rehypothecation memang jadi perdebatan global, termasuk di sektor kripto.

Di Amerika Serikat, rehypothecation diizinkan asal disetujui oleh pengguna secara eksplisit. Di Eropa, FSB (Financial Stability Board) memberi batasan atas reuse agunan agar tidak memicu risiko sistemik. Di Indonesia, regulasinya belum eksplisit, namun Bappebti dan OJK mendorong transparansi dan perlindungan konsumen dalam praktik keuangan digital.

Legal atau tidak, praktik ini tetap membawa risiko besar bagi kamu sebagai investor.

 

Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Lending & Staking Kripto: Panduan Cuan Pasif Terbaik

 

Risiko Rehypothecation bagi Investor Kripto

Rehypothecation bukan tanpa dampak. Ada sejumlah risiko nyata yang perlu kamu perhatikan.

Pertama, ada risiko double-default, yaitu ketika pihak ketiga gagal membayar pinjaman dan kamu kehilangan hak atas asetmu. Kedua, platform yang bangkrut atau mengalami penarikan masif bisa gagal mengembalikan aset pengguna karena sudah digunakan ulang. Contoh nyatanya? Kasus Celsius dan FTX menjadi pelajaran mahal bagi para pengguna.

Dengan risiko seperti itu, kamu pasti bertanya: gimana caranya supaya tetap aman?

 

Tips Aman agar Aset Kripto Kamu Tak Digunakan Ulang

Jangan khawatir ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil agar asetmu tetap aman.

Pertama, pilih platform yang transparan soal penggunaan collateral. Kedua, hindari menyimpan dana besar di exchange alih-alih, kamu bisa menyimpan aset penting di cold wallet yang lebih aman daripada hot wallet, terutama untuk penyimpanan jangka panjang dan perlindungan dari risiko platform. Ketiga, baca dengan cermat semua syarat dan ketentuan sebelum menggunakan fitur seperti margin trading.

Nah, setelah tahu cara melindungi diri, yuk kita pahami juga perbedaannya dengan istilah serupa.

 

Rehypothecation vs Hypothecation: Apa Bedanya?

Banyak orang tertukar antara hypothecation dan rehypothecation—padahal maknanya beda, lho!

 

Hypothecation Rehypothecation
Agunan kamu dijaminkan Agunan kamu digunakan ulang oleh platform
Hubungan kamu dan platform Platform pakai lagi ke pihak ketiga
Umum dalam pinjaman biasa Umum di margin trading & DeFi lending

 

Sekarang kamu udah bisa bedain istilahnya. Supaya makin paham, yuk tutup dengan simpulan dan jawaban dari pertanyaan umum lainnya.

 

Kesimpulan

Rehypothecation adalah praktik penggunaan ulang aset yang telah dijaminkan. Di dunia kripto, praktik ini bisa membawa risiko besar jika kamu tidak tahu di mana dan bagaimana asetmu digunakan. Jangan cuma tahu istilahnya—pastikan kamu tahu cara kerja dan bahayanya. Lindungi asetmu dengan bijak!

Itulah pembahasan menarik tentang Rehypothecation: Cara Kerja & Risikonya di Dunia Kripto yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.

 

Follow IG Indodax

Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Kamu juga bisa mulai beli Bitcoin, beli Ethereum, dan aset kripto lainnya dengan praktis hanya dalam genggaman di INDODAX Market.. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Apa itu rehypothecation dalam bahasa sederhana?
    Rehypothecation adalah saat aset yang kamu jaminkan digunakan lagi oleh platform untuk kepentingan mereka sendiri.
  2. Apakah rehypothecation itu legal?
    Legal di beberapa negara asal transparan dan ada izin pengguna, tapi tetap berisiko.
  3. Apa bahayanya rehypothecation di kripto?
    Aset kamu bisa hilang kalau pihak ketiga gagal bayar atau platform bangkrut.
  4. Bagaimana cara cek apakah platform melakukan rehypothecation?
    Baca Terms of Use, cek whitepaper, dan cari kebijakan penggunaan collateral.
  5. Apakah semua platform kripto melakukan ini?
    Tidak semua. Beberapa platform non-custodial atau cold wallet tidak bisa melakukan rehypothecation.

Author: RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Lebih Banyak dari Blockchain,DeFi

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.44%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.09%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 1.98%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
JELLYJELLY/IDR
Jelly-My-J
1.737
95.97%
WOZX/IDR
Efforce
37
42.31%
CST/IDR
Crypto Sus
210.999
36.83%
ANOA/IDR
ANOA
220.009
36.79%
TOKO/IDR
Tokoin
4
33.33%
Nama Harga 24H Chg
KUNCI/IDR
Kunci Coin
3
-25%
MCT/IDR
Metacraft
22.842
-24.87%
KRD/IDR
Krypton DA
85
-22.73%
MURA/IDR
Murasaki
622
-17.4%
AIH/IDR
AIHub
225.000
-12.44%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Galbay Adalah: Arti, Contoh, dan Dampaknya di Crypto
03/10/2025
Galbay Adalah: Arti, Contoh, dan Dampaknya di Crypto

Kamu mungkin sering mendengar kata galbay berseliweran di berita keuangan,

03/10/2025
Apa Itu Harga Buyback Emas? Jangan Salah Hitung!
03/10/2025
Apa Itu Harga Buyback Emas? Jangan Salah Hitung!

Banyak orang kaget saat menjual emas: angka yang diterima ternyata

03/10/2025
Manipulatif Artinya Apa? 9 Aksi Licik di Crypto

Banyak orang akrab dengan kata manipulatif saat membahas hubungan atau