Pada 4 Februari 2025, Senator Bill Hagerty memperkenalkan Guiding and Establishing National Innovation for U.S. Stablecoins (GENIUS) Act di Senat AS. RUU ini bertujuan untuk menciptakan kerangka regulasi bagi penerbit stablecoin di Amerika Serikat. Namun, beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa regulasi ini dapat menjadi “kuda Troya” untuk memperkenalkan Central Bank Digital Currency (CBDC) secara terselubung.?
Lalu, apakah RUU ini merupakan langkah maju dalam industri crypto atau justru ancaman bagi desentralisasi keuangan? Mari kita kupas lebih dalam.
Orang Juga Baca Ini: Ripple vs SEC Hampir Selesai! Apa Dampaknya ke XRP?
Apa yang Diatur dalam RUU GENIUS?
Sebelum membahas dampaknya, kita perlu memahami apa saja ketentuan utama dalam RUU ini. Berdasarkan dokumen resmi dari Senat AS, ada beberapa poin penting yang menjadi sorotan.
RUU GENIUS mengusulkan kerangka kerja untuk stablecoin yang didukung oleh aset seperti USDT dan USDC. Pada 13 Maret, RUU ini diperbarui untuk memasukkan ketentuan yang lebih ketat terkait Anti-Money Laundering (AML), persyaratan cadangan, ketentuan likuiditas, dan pemeriksaan sanksi. Perubahan ini diharapkan memberikan keunggulan bagi penerbit stablecoin berbasis di AS dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di luar negeri.
RUU ini mendefinisikan stablecoin pembayaran sebagai aset digital yang digunakan dalam transaksi keuangan dan memiliki nilai tetap yang dipatok ke mata uang tertentu. Artinya, regulasi ini hanya akan berlaku untuk stablecoin seperti USDT (Tether) dan USDC (Circle), bukan stablecoin algoritmik atau aset crypto lainnya.
Selain itu, persyaratan cadangan juga menjadi perhatian utama. Penerbit stablecoin diwajibkan untuk menyimpan dana cadangan dalam bentuk aset likuid seperti deposito tunai, obligasi pemerintah AS, dan aset lainnya yang mudah diuangkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap stablecoin yang beredar benar-benar didukung oleh aset nyata, sehingga mengurangi risiko gagal bayar.
Namun, yang paling kontroversial adalah soal pengawasan regulasi. Penerbit stablecoin dengan kapitalisasi pasar lebih dari $10 miliar akan berada di bawah kendali Federal Reserve atau Office of the Comptroller of the Currency (OCC). Sementara itu, penerbit yang lebih kecil dapat diawasi oleh regulator negara bagian, asalkan memenuhi standar yang telah ditentukan.
Selama White House Crypto Summit baru-baru ini, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa AS akan menggunakan stablecoin untuk memastikan dominasi dolar AS dalam pembayaran dan melindungi perannya sebagai mata uang cadangan global.
Dengan adanya regulasi ini, pemerintah AS tampaknya ingin memastikan bahwa penerbit stablecoin tetap berada dalam kendali sistem keuangan tradisional. Tapi apakah ini hal yang baik bagi industri crypto?
Orang Juga Baca Ini: Apa Itu USTC? Stablecoin Algoritmik dari Terra dan Risikonya
Dampak terhadap Trader dan Pasar Crypto

Sumber Gambar: Cointelegraph
Banyak analis berpendapat bahwa regulasi ini bisa berdampak positif maupun negatif bagi para trader. Di satu sisi, kepastian hukum yang lebih jelas dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap stablecoin. Dengan aturan cadangan yang lebih ketat, risiko runtuhnya stablecoin seperti TerraUSD (UST) di masa lalu bisa diminimalisir.
Namun, di sisi lain, kontrol yang lebih besar dari pemerintah juga menimbulkan kekhawatiran. Jika regulator memiliki wewenang penuh atas penerbit stablecoin, bukan tidak mungkin kebijakan yang lebih ketat seperti pemantauan transaksi atau pembekuan dana tertentu bisa diterapkan di masa depan. Ini mengingatkan banyak orang pada CBDC, yang sering dikritik karena dapat memberikan otoritas penuh kepada pemerintah atas aset digital masyarakat.
Menurut Jean Rausis, co-founder Smardex, regulasi ini hanyalah “kuda Troya” untuk memperkenalkan CBDC terselubung.
“Pemerintah menyadari bahwa dengan mengontrol stablecoin, mereka dapat mengendalikan transaksi keuangan. Jika mereka bisa bekerja sama dengan penerbit stablecoin, mereka tidak perlu repot menciptakan CBDC sendiri,” ujar Rausis, dilansir dari Cointelegraph.
Bagi trader yang mengandalkan stablecoin untuk trading atau menyimpan aset, langkah ini bisa menjadi pedang bermata dua. Satu sisi, keamanan lebih terjamin, tapi di sisi lain, risiko intervensi pemerintah semakin besar.
Kesimpulan
RUU GENIUS Stablecoin bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang lebih aman dan transparan bagi pengguna crypto. Namun, pendekatan ini menimbulkan pertanyaan apakah regulasi ini benar-benar tentang perlindungan konsumen atau cara lain untuk memperketat kontrol keuangan. Bagi para trader, penting untuk mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari regulasi ini terhadap desentralisasi dan kebebasan finansial yang menjadi inti dari teknologi blockchain.?
FAQ
- Apa itu RUU GENIUS Stablecoin?
RUU ini merupakan regulasi yang bertujuan untuk mengawasi penerbit stablecoin di AS, memastikan mereka memiliki cadangan aset yang cukup dan berada dalam pengawasan otoritas keuangan.? - Bagaimana dampaknya terhadap trader crypto?
Regulasi ini dapat meningkatkan kepercayaan terhadap stablecoin, namun juga membawa risiko kontrol pemerintah yang lebih ketat atas aset digital.? - Apakah ini berarti stablecoin akan berubah menjadi CBDC?
Meskipun secara teknis masih berbeda, kontrol yang lebih besar dari pemerintah terhadap stablecoin bisa menciptakan sistem yang menyerupai CBDC.?
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, Jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan pembaruan terbaru mengenai berbagai informasi menarik yang kami sajikan di Akademi crypto hanya di INDODAX Academy, sumber terpercaya untuk belajar tentang dunia crypto
Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News.
Selain itu untuk mempermudah kamu untuk trading crypto dengan mudah dan aman kamu dapat mendownload aplikasi crypto terbaik dari INDODAX melalui Google play store maupun melalui App Store sekarang juga!Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- The GENIUS stablecoin bill is a CBDC trojan horse — DeFi exec
- US Senator Hagerty introduces ‘GENIUS’ stablecoin bill
- US wants to bring stablecoins onshore, Trump’s crypto czar says
- US will use stablecoins to ensure dollar hegemony — Scott Bessent
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Regulasi, #Stablecoin