Kehadiran meme coin seperti Safemoon dan Shiba Inu telah mengguncang pasar kripto, tak hanya karena daya tarik komunitasnya, tetapi juga karena potensi cuan jangka pendek yang menggiurkan. Tapi di balik semua itu, bagaimana sebenarnya sejarah, tokenomics, dan potensi keduanya di masa depan? Mari kita ulas secara objektif dan manusiawi.
Asal Mula dan Ledakan Hype
Safemoon muncul pada Maret 2021 dan langsung mencuri perhatian dengan narasi “to the moon” yang disebarkan melalui TikTok, Twitter, dan YouTube. Koin ini menjanjikan reward bagi holder dan penalti bagi mereka yang menjual, menciptakan kesan eksklusivitas dan FOMO di kalangan investor muda.
Shiba Inu, yang diluncurkan pada Agustus 2020 oleh anonim bernama Ryoshi, awalnya dianggap sebagai “Dogecoin Killer”. Popularitasnya melejit saat Elon Musk beberapa kali menyebut nama Doge, mengundang perhatian ke seluruh ekosistem meme coin—termasuk Shiba. Yang membedakan adalah kejelian Shiba dalam membangun narasi komunitas, memperkenalkan ekosistem seperti ShibaSwap dan proyek NFT-nya.
Keduanya tumbuh dari hype komunitas, namun Shiba memiliki strategi jangka panjang yang lebih jelas dari sisi produk, sedangkan Safemoon lebih menggantungkan diri pada viralitas.
Tokenomics: Cara Main yang Beda
Safemoon memiliki mekanisme token deflationary. Artinya, setiap transaksi dikenakan pajak 10%—5% dibagikan kepada pemilik token (refleksi), dan 5% dibakar atau dimasukkan ke liquidity pool. Ini menciptakan tekanan beli dan mendorong orang untuk hold, bukan jual. Namun, banyak kritik menyebut sistem ini seperti “ponzi tokenomics” karena lebih mengandalkan aliran pembeli baru ketimbang utilitas nyata.
Shiba Inu menggunakan pendekatan berbeda. Total suplai awalnya adalah 1 kuadriliun token, namun 50% diberikan ke Vitalik Buterin—yang kemudian membakar sebagian besar dan menyumbangkan sisanya. Saat ini, suplai SHIB beredar sekitar 589 triliun, namun mereka aktif membakar token lewat proyek Shibburn. Selain itu, ekosistem Shiba mulai berkembang dengan Bone (untuk governance), Leash, dan integrasi di ShibaSwap, yang memberi fungsi lebih dari sekadar spekulasi.
Secara garis besar, tokenomics Shiba Inu lebih dinamis dan terintegrasi dalam ekosistem, sedangkan Safemoon lebih mengandalkan mekanisme penalti.
Komunitas dan Narasi: Siapa yang Lebih Loyal?
Kekuatan meme coin terletak pada komunitasnya, bukan teknologinya. Safemoon Army dikenal vokal dan aktif di sosial media, tapi sejak muncul isu teknis dan kritik terhadap roadmap yang tak terealisasi, kepercayaan mulai menurun. Tim pengembang juga sempat diterpa isu hukum dan keterlambatan peluncuran wallet resminya.
Sebaliknya, komunitas Shiba Inu tumbuh menjadi salah satu yang terbesar di dunia kripto. Mereka tidak hanya aktif di media sosial, tapi juga secara kolektif membangun proyek berbasis komunitas seperti Shiba Eternity (game), DoggyDAO, dan metaverse Shib The Metaverse. Bahkan, pada 2024 mereka merilis blockchain sendiri bernama Shibarium.
Perbedaan utamanya, komunitas Shiba didukung narasi pembangunan yang berkelanjutan, bukan sekadar FOMO.
Potensi Cuan Jangka Pendek
Dalam konteks cuan jangka pendek, Safemoon pernah memberikan return ribuan persen hanya dalam beberapa minggu. Namun, reli semacam itu sulit direplikasi karena sekarang pasar sudah lebih sadar terhadap risiko. Volatilitas tinggi masih mungkin terjadi jika ada sentimen tertentu, namun tetap berisiko sangat tinggi.
Shiba Inu pun mengalami lonjakan harga luar biasa pada 2021, terutama saat Elon Musk dan media mainstream ikut memperbincangkannya. Namun, kini harga SHIB lebih stabil, meskipun tetap fluktuatif. Kunci cuannya terletak pada momen—seperti listing di exchange besar atau pembaruan Shibarium.
Bagi trader harian, SHIB punya volume lebih besar dan likuiditas tinggi, membuatnya lebih ramah untuk scalping atau swing trading. Safemoon, meski masih diperdagangkan, likuiditasnya cenderung lebih rendah dan spread-nya besar.
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Pepe Coin vs Shiba Inu: Meme Coin Mana yang Lebih Unggul?
Risiko dan Realitas Investasi
Meme coin tidak diciptakan untuk semua investor. Mereka sangat berisiko dan tidak cocok untuk strategi jangka panjang kecuali kamu benar-benar mengerti psikologi pasar dan sanggup mengelola FOMO. Safemoon memiliki reputasi yang agak tercoreng karena transparansi proyek yang lemah. Sementara Shiba, walaupun masih masuk kategori spekulatif, mulai punya landasan teknologi yang jelas.
Investor pemula sering tergoda oleh potensi cuan tanpa melihat likuiditas, pengembang, atau roadmap. Maka dari itu, selalu penting untuk riset menyeluruh sebelum ikut-ikutan membeli karena fear of missing out.
Mana yang Lebih Menarik Saat Ini?
Jika kamu mencari potensi cuan jangka pendek dan bisa menerima risiko tinggi, Shiba Inu lebih layak dipertimbangkan karena likuiditasnya, proyek yang terus berkembang, dan listing di berbagai exchange besar. Safemoon kini lebih cocok untuk spekulan yang benar-benar mengikuti komunitas dan siap kehilangan modal.
Namun, jika tujuanmu bukan sekadar cuan sesaat tapi melihat ke mana arah proyek akan berkembang, Shiba Inu memberikan opsi lebih menjanjikan. Dengan terus berkembangnya ekosistem dan adopsi Shibarium, potensi jangka menengah hingga panjang mulai terbentuk—sesuatu yang belum terlihat jelas pada Safemoon.
Kesimpulan
Safemoon dan Shiba Inu sama-sama lahir dari gelombang meme coin, tapi arah perjalanan mereka kini sangat berbeda. Safemoon masih bergantung pada komunitas dan viralitas, sementara Shiba Inu mulai berkembang ke arah ekosistem yang nyata. Bagi trader jangka pendek, SHIB menawarkan peluang yang lebih likuid dan fleksibel, meski tetap berisiko. Apapun pilihanmu, pastikan selalu paham risiko dan jangan terjebak hanya karena “koin ini lagi rame.”
Itulah informasi menarik tentang Safemoon vs Shiba Inu: Duel Meme Coin Terpopuler yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa perbedaan utama antara Safemoon dan Shiba Inu?
Safemoon mengandalkan sistem penalti untuk transaksi dan viralitas komunitas, sedangkan Shiba Inu mengembangkan ekosistem seperti ShibaSwap dan Shibarium. - Mana yang lebih berisiko untuk pemula?
Keduanya berisiko tinggi, tapi Safemoon cenderung lebih sulit diakses dan kurang likuid dibanding SHIB. - Apakah Safemoon masih aktif dikembangkan?
Masih, namun mengalami beberapa kontroversi dan keterlambatan, serta kehilangan momentum sejak awal 2022. - Apakah Shiba Inu punya masa depan jangka panjang?
Potensinya mulai terbentuk, terutama dengan peluncuran Shibarium dan proyek metaverse-nya. - Apakah meme coin bisa jadi investasi serius?
Hanya jika kamu memahami risikonya, tahu cara membaca pasar, dan tak menjadikannya sebagai satu-satunya aset di portofolio.
Author: