Saham Islam Syariah adalah saham yang mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam Islam, seperti larangan riba, maysir, dan gharar.
Perusahaan yang sahamnya dianggap syariah harus bergerak di sektor bisnis yang halal, seperti tidak terlibat dalam alkohol, perjudian, atau produk ribawi. Di Indonesia, saham syariah dikurasi dalam indeks khusus, seperti Jakarta Islamic Index (JII).
Saham ini menawarkan peluang keuntungan seperti saham konvensional, tetapi dengan fokus pada kepatuhan terhadap ajaran Islam, sehingga cocok bagi investor yang ingin berinvestasi secara halal.
Baca Juga: 8 Perbedaan Nasdaq dan NYSE: Pilih dengan Cerdas, Raih Keuntungan!
Apa Itu Saham Islam Syariah?
Seperti dijelaskan sebelumnya, saham Islam Syariah adalah saham yang mengikuti prinsip-prinsip syariah dalam Islam, seperti larangan riba (bunga), maysir (perjudian), dan gharar (ketidakpastian).
Perusahaan yang dianggap syariah harus menjalankan bisnis yang halal, dan tidak terlibat dalam aktivitas yang dilarang, seperti alkohol, judi, atau riba.
Adapun tujuan investasi syariah bagi investor Muslim, baik di AS maupun di seluruh dunia, adalah untuk mendapatkan keuntungan finansial yang halal, dengan tetap mematuhi ajaran agama.
Investasi syariah memungkinkan investor berpartisipasi di pasar modal global tanpa melanggar prinsip-prinsip Islam, sehingga memberikan keseimbangan antara keuntungan duniawi dan spiritual.
Apa Itu Halal dalam Investasi?
Perlu diketahui, dalam perspektif hukum Syariah, “halal” berarti segala sesuatu yang diizinkan atau diperbolehkan menurut ajaran Islam.
Dalam konteks investasi, halal berarti investasi tersebut bebas dari unsur-unsur yang dilarang dalam Islam, seperti riba (bunga), maysir (perjudian), gharar (ketidakpastian berlebihan), dan aktivitas bisnis yang haram seperti alkohol, perjudian, atau produk yang mengandung babi.
Hubungan antara konsep halal dan investasi di pasar saham adalah bahwa seorang Muslim hanya boleh berinvestasi dalam saham perusahaan yang aktivitas dan keuangannya sesuai dengan hukum Syariah.
Itu berarti, perusahaan tidak terlibat dalam bisnis haram dan tidak melakukan transaksi keuangan yang melanggar prinsip-prinsip syariah, seperti memperoleh pendapatan dari bunga.
Dengan berinvestasi secara halal, seorang investor Muslim memastikan bahwa keuntungan yang diperoleh tetap dalam batasan yang diizinkan oleh ajaran agama.
Baca Juga: Nvidia Investasi: Saham Teknologi dengan Prospek Cerah & Keuntungannya
Metodologi Penyaringan Ekuitas Syariah
Islamicly, bersama Dewan Penasihat Syariah internalnya, telah merumuskan kriteria penyaringan Syariah yang diakui oleh sebagian besar Ulama Syariah dan penyedia indeks Islam.
Kriteria ini sesuai dengan standar AAOIFI dan memperluas panduan yang ada. Penyaringan tersebut mencakup tiga tingkatan berikut ini.
1. Penyaringan Sektor Bisnis
Perusahaan harus menjalankan bisnisnya sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah yang ditafsirkan oleh Penasihat Syariah. Perusahaan yang terlibat dalam kegiatan berikut akan dikeluarkan dari daftar investasi:
- Alkohol
- Layanan Keuangan
- Perjudian
- Produk Daging Babi
- Pornografi
- Tembakau
- Periklanan
- Media & Hiburan
- Perdagangan emas dan perak secara tunai dengan penangguhan
Namun, perusahaan yang memperoleh kurang dari 5% pendapatan dari kegiatan tersebut (dengan pengecualian bunga non-operasional) masih dianggap memenuhi syarat penyaringan sektor bisnis.
2. Pemeriksaan Rasio Keuangan
Setelah sektor bisnis disaring, perusahaan yang tersisa akan dievaluasi berdasarkan rasio keuangan tertentu. Pemeriksaan ini penting karena rasio keuangan tertentu mungkin tidak sesuai dengan prinsip syariah.
Tiga aspek utama yang diperiksa adalah leverage, kas, dan proporsi pendapatan yang berasal dari kegiatan yang tidak sesuai. Evaluasi ini dilakukan secara berkala.
Baca Juga: Top 7 Saham Blue Chip Amerika dengan Dividen Terbesar
3. Pemurnian Dividen & Pendapatan
Jika perusahaan lolos penyaringan sektor namun memiliki pendapatan kurang dari 5% yang berasal dari kegiatan terlarang maka bagian dividen atau pendapatan yang terkait dengan kegiatan tersebut harus “dimurnikan”.
Proses pemurnian ini melibatkan penghapusan pendapatan dari sumber-sumber yang tidak sesuai dengan prinsip Syariah.
Ketika perusahaan yang sesuai Syariah menerima dividen atau pendapatan lain dari sumber tidak halal, jumlah tersebut harus disalurkan ke amal untuk memurnikan pendapatan tersebut sesuai dengan ketentuan syariah.
Daftar Perusahaan Teratas di AS Berdasarkan Kepatuhan Syariah
Daftar perusahaan teratas di AS yang telah memenuhi kriteria kepatuhan Syariah diketahui sudah melalui proses penyaringan ketat untuk memastikan bahwa aktivitas bisnis dan rasio keuangan mereka sejalan dengan prinsip-prinsip Syariah. Berikut ini daftarnya.
1. Perusahaan Halal Terbesar
Perusahaan halal terbesar adalah perusahaan yang telah memenuhi standar kepatuhan Syariah, baik dari segi aktivitas bisnis maupun rasio keuangannya.
Meskipun beberapa perusahaan raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan NVIDIA tidak bergerak di sektor yang jelas-jelas haram, mereka tetap harus melalui penyaringan ketat untuk memastikan bahwa pendapatan mereka tidak melibatkan kegiatan terlarang, seperti riba atau transaksi yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.
Mengutip laman blog-islamicly-com, inilah tabel daftar perusahaan teratas di AS berdasarkan kepatuhan syariah.
Perusahaan | Kapitalisasi Pasar. | Kepatuhan | Faktor Risiko Kepatuhan |
Apple Inc | $3.38 T | Halal | Rendah (Tidak Mungkin Menjadi Tidak Patuh) |
Microsoft Corp | $3.20 T | Halal | Rendah (Tidak Mungkin Menjadi Tidak Patuh) |
NVIDIA Corp | $2.92 T | Halal | Rendah (Tidak Mungkin Menjadi Tidak Patuh) |
Alphabet Inc | $1.94 T | Halal | Rendah (Tidak Mungkin Menjadi Tidak Patuh) |
Amazon.com, Inc. | $1.96 T | Halal | Rendah (Tidak Mungkin Menjadi Tidak Patuh) |
Meta Platforms Inc | $1.33 T | Halal | Rendah (Tidak Mungkin Menjadi Tidak Patuh) |
Berkshire Hathaway Inc | $965.9 B | Tidak Halal | Rendah (Tidak mungkin untuk menjadi Patuh) |
Eli Lilly and Co | $877.9 B | Halal | Rendah (Tidak Mungkin Menjadi Tidak Patuh) |
Tesla Inc | $721.6 B | Halal | Rendah (Tidak Mungkin Menjadi Tidak Patuh) |
UnitedHealth Group Inc | $548.8 B | Tidak Halal | Rendah (Tidak mungkin untuk menjadi Patuh) |
(Sumber data per 13 September 2024)
Berapa Banyak Saham Halal di Amerika Serikat?
Banyak investor Muslim di AS mungkin tidak yakin apakah saham yang terdaftar di Bursa Efek AS sesuai dengan prinsip Syariah.
Namun, banyak perusahaan yang terdaftar di Amerika menjalankan bisnis yang halal dan telah diklasifikasikan sebagai perusahaan yang mematuhi Syariah.
Menariknya, sekitar 51,39% dari total saham yang terdaftar di AS memenuhi kriteria syariah, seperti yang ditunjukkan dalam grafik di bawah ini.
Sumber: blog-islamicly-com
Saham Sesuai Syariah di AS Berdasarkan Sektor
Berikut ini adalah analisis saham sesuai Syariah di Amerika Serikat berdasarkan sektor, yang memberikan wawasan bagi investor Muslim untuk memilih saham yang sejalan dengan nilai-nilai agama dan membuat keputusan investasi yang lebih strategis.
Mengutip laman blog-islamicly-com, berikut ini tabel daftar saham yang sesuai syariah di AS berdasarkan sektor.
Sektor | Patuh | Tidak Patuh | Total Keseluruhan |
Periklanan | 2 | 0 | 2 |
Dirgantara & Pertahanan | 0 | 0 | 0 |
Pakaian/Aksesori | 3 | 0 | 3 |
Peralatan & Alat | 0 | 0 | 0 |
Suku Cadang Mobil & Truk | 1 | 1 | 2 |
Bahan Dasar | 370 | 203 | 573 |
Minuman (Non-alkohol) | 0 | 0 | 0 |
Bioteknologi & Obat-obatan | 10 | 8 | 18 |
Layanan Bisnis | 5 | 5 | 10 |
Barang Modal | 274 | 176 | 450 |
Manufaktur Kimia | 1 | 2 | 3 |
Peralatan Komunikasi | 4 | 1 | 5 |
Layanan Komunikasi | 2 | 0 | 2 |
Perangkat Keras Komputer | 1 | 1 | 2 |
Jaringan Komputer | 0 | 1 | 1 |
Konglomerat | 1 | 2 | 3 |
Bahan Baku Konstruksi | 0 | 1 | 1 |
Layanan Konstruksi | 0 | 2 | 2 |
Konsumen Siklus | 190 | 134 | 324 |
Layanan Keuangan Konsumen | 0 | 2 | 2 |
Konsumen/Non-Siklus | 138 | 179 | 317 |
Kontainer & Kemasan | 1 | 1 | 2 |
Tanaman | 0 | 1 | 1 |
Layanan Listrik | 5 | 4 | 9 |
Instrumen & Kontrol Elektronik | 2 | 1 | 3 |
Energi | 136 | 182 | 318 |
Keuangan | 395 | 1046 | 1441 |
Pengolahan Makanan | 1 | 2 | 3 |
Kehutanan & Produk Kayu | 0 | 1 | 1 |
Mebel & Perlengkapan | 3 | 0 | 3 |
Emas & Perak | 3 | 0 | 3 |
Kesehatan | 1049 | 494 | 1543 |
Fasilitas Kesehatan | 8 | 4 | 12 |
Asuransi (Jiwasraya) | 0 | 1 | 1 |
Asuransi (Lainnya) | 0 | 2 | 2 |
Asuransi (Properti & Kecelakaan) | 0 | 1 | 1 |
Layanan Investasi | 5 | 11 | 16 |
Besi & Baja | 2 | 1 | 3 |
Total Keseluruhan | 2612 | 2470 | 5082 |
(Data per 13 September 2024)
1. Sektor-sektor dengan Kepatuhan Tinggi
Contoh sektor dengan kepatuhan tinggi, seperti bioteknologi, kesehatan, dan energi.
Jumlah saham halal di setiap sektor.
Dari tabel di atas, beberapa sektor dengan kepatuhan tinggi terhadap prinsip Syariah mencakup:
- Bioteknologi dan Obat-obatan: Terdapat 10 saham halal dari total 18 saham.
- Pelayanan Kesehatan: Memiliki 1.049 saham halal dari total 1.543 saham.
- Energi: Terdapat 136 saham halal dari total 318 saham.
Sektor-sektor ini diakui karena tidak terlibat dalam aktivitas yang dilarang, seperti riba atau perjudian, serta berfokus pada inovasi dan pelayanan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Baca Juga: Jam bursa saham Amerika waktu Indonesia
2. Sektor dengan Kepatuhan Rendah
Sementara itu, masih dari tabel di atas, beberapa sektor yang kurang patuh Syariah meliputi:
- Sektor Finansial: Hanya 395 dari 1.441 saham yang dianggap halal. Banyak perusahaan di sektor ini terlibat dalam praktik riba.
- Sektor Asuransi: Dengan seluruh kategori asuransi (jiwa, properti, dan lainnya) memiliki kepatuhan rendah karena sebagian besar model bisnis asuransi melibatkan unsur ketidakpastian dan riba.
Sektor-sektor ini sering kali tidak sesuai Syariah karena aktivitas yang dilakukan bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, seperti bunga dan risiko berlebihan.
Opsi Investasi Sesuai Syariah di Amerika Serikat
Sebagai investor yang peduli dengan kepatuhan Syariah, kamu memiliki beragam pilihan untuk berinvestasi di Amerika Serikat dengan cara yang sesuai. Berikut adalah beberapa opsi investasi yang memenuhi kriteria Syariah.
1. Saham Ekuitas Syariah
Perlu diketahui bahwa saham ekuitas Syariah adalah pilihan investasi yang memenuhi kriteria Syariah di AS.
Investor Muslim dapat memilih saham yang sesuai dengan memeriksa apakah perusahaan tersebut terlibat dalam bisnis halal serta memastikan bahwa pendapatan dari aktivitas haram tidak melebihi batas yang ditetapkan, yaitu kurang dari 5%.
Di samping itu, penggunaan indeks saham Syariah dapat membantu investor dalam mengidentifikasi perusahaan yang patuh.
Baca Juga: Bedah 8 Jenis Jenis Saham: Mana yang Cocok untuk Kamu?
2. Reksa Dana Syariah
Reksa dana Syariah adalah produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi dan sesuai dengan prinsip Syariah.
Cara kerjanya melibatkan pengumpulan dana dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam portofolio saham atau instrumen keuangan yang memenuhi kriteria Syariah.
Contoh reksa dana ini termasuk Dana Falah Capital Iman dan Dana Iman, yang dirancang khusus untuk investor yang menginginkan kepatuhan terhadap hukum Islam.
3. ETF dan Sukuk Syariah
Exchange-Traded Funds (ETF) dan Sukuk Syariah adalah opsi investasi yang tersedia bagi investor di AS. ETF Syariah, seperti Wahed FTSE USA Syariah ETF, menawarkan diversifikasi dengan menginvestasikan dalam sekuritas yang sesuai dengan prinsip Syariah.
Sukuk Syariah adalah instrumen utang yang juga sesuai dengan Syariah, yang memberikan alternatif bagi investor yang mencari pendapatan tetap tanpa melanggar prinsip Islam.
Kesimpulan: Pentingnya Memilih Saham yang Patuh Syariah
Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Top 10 Saham Syariah di AS: Pilihan Investasi Halal Terbaik yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.
Sebagai kesimpulan, memilih saham yang patuh Syariah sangat penting bagi investor Muslim karena hal ini memastikan bahwa investasi mereka selaras dengan ajaran agama.
Dengan berinvestasi dalam instrumen keuangan yang sesuai Syariah, investor tidak hanya menjaga integritas spiritual mereka, tetapi juga berkontribusi pada praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab.
Dampak positif dari berinvestasi dalam saham yang sesuai Syariah, antara lain dukungan terhadap perusahaan yang beroperasi dalam batasan yang halal, membantu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan memberikan potensi keuntungan yang halal.
Di samping itu, investasi Syariah berpotensi menciptakan kesadaran dan penerimaan yang lebih luas terhadap praktik keuangan yang etis di masyarakat.
Informasi Tambahan: Segera Hadir! Diversifikasi investasi kamu jadi lebih mudah di INDODAX
Nah, ada informasi tambahan untuk kamu, karena INDODAX akan memberikan pilihan investasi baru dengan hadirnya saham-saham AS unggulan. Kini, selain berinvestasi di kripto, kamu bisa memperluas portofolio dengan lebih dari 50 saham perusahaan besar AS, langsung dari satu akun INDODAX kamu, semuanya di satu aplikasi.
Tidak perlu lagi pindah platform! Semua yang kamu butuhkan untuk mencapai tujuan investasi ada di sini. Mau investasi di kripto dan saham AS sekaligus? Kini, semua jadi mungkin dengan INDODAX. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendiversifikasi portofolio dan memaksimalkan potensi keuntunganmu.
Siapkan diri kamu sekarang, dan jadi yang pertama menikmati akses investasi yang lebih luas dan lebih fleksibel hanya di INDODAX.
FAQ
1.Apa itu saham Syariah?
Saham yang memenuhi prinsip-prinsip Syariah dan diizinkan oleh hukum Islam.
2.Bagaimana cara menyaring saham Syariah?
Penyaringan dilakukan oleh ulama Syariah melalui metode kriteria penyaringan Syariah.
3.Apakah ada perusahaan besar di AS yang patuh Syariah?
Ya, perusahaan seperti Apple, Microsoft, dan NVIDIA dianggap patuh Syariah.
4.Apa saja pilihan investasi Syariah di AS?
Saham Syariah, reksa dana Syariah, ETF Syariah, dan Sukuk Syariah.