Ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat kembali memanas.
Shutdown pemerintahan AS yang dimulai sejak 1 Oktober kini memasuki minggu ketiga dan diperkirakan bisa menjadi yang terlama dalam sejarah, dengan potensi durasi lebih dari 40 hari.
Dampaknya mulai terasa luas, data ekonomi tertunda, keputusan Federal Reserve (The Fed) terganggu, dan pasar kripto ikut bergejolak.
Prediction Market Taruhkan Shutdown Lebih dari 40 Hari
Berdasarkan data dari Kalshi dan Polymarket, pelaku pasar prediksi memperkirakan shutdown akan berlangsung hingga pertengahan November, menembus rekor 35 hari pada 2019.

Sumber Gambar: Kalshi

Sumber Gambar: Polymarket
Kontrak Kalshi menunjukkan rata-rata durasi 41,6 hari, sementara Polymarket memberi probabilitas tertinggi bahwa pemerintah baru kembali beroperasi sekitar 15 November.
Ketidakpastian ini memperlambat aktivitas ekonomi dan menunda publikasi data penting seperti laporan pekerjaan, inflasi, dan PDB. Padahal data tersebut menjadi bahan pertimbangan utama The Fed untuk menentukan arah suku bunga.
Baca juga berita terkait: Rilis CPI AS di Tengah Shutdown, Apakah Bitcoin Masih Bisa Naik?
The Fed Tetap Jalan, Tapi Data Lumpuh
Meskipun sebagian besar instansi pemerintah terhenti, Federal Reserve tetap beroperasi karena tidak bergantung pada anggaran kongres.
Namun, tantangannya kini adalah pengambilan keputusan berbasis data yang tidak lengkap.
Menurut Polymarket, peluang penurunan suku bunga 25 basis poin pada 29 Oktober mencapai 96%, dan 85% peluang penurunan lanjutan pada Desember.
Artinya, pasar melihat The Fed cenderung dovish di tengah tekanan ekonomi yang makin dalam.
Bitcoin & Emas Bergerak Berlawanan Arah
Tekanan ekonomi AS langsung tercermin di pasar aset.
- Bitcoin (BTC) masih bertahan di atas $108.000, meski turun 1,8% akibat pelemahan sentimen risiko dan menurunnya aliran dana ETF.
- Ethereum (ETH) masih menguji level $4.100, dengan pembelian institusional senilai $278 juta dari SharpLink dan BitMine dalam sepekan terakhir.
- Sementara emas anjlok 5,5% ke $4.121,50 per ons, dan perak turun 7,5%, sebagai aksi ambil untung setelah reli parabolik sebelumnya.
Menariknya, shutdown 2018–2019 bertepatan dengan titik terendah harga Bitcoin di kisaran $3.000 sebelum memulai bull run besar berikutnya.

Sumber Gambar: TradingView
Beberapa pelaku pasar melihat kondisi saat ini memiliki kemiripan pola dengan periode tersebut.
Baca juga berita terbaru: Emas Rontok Terparah Dalam 5 Tahun, Dana Mulai Lari ke Bitcoin!
Trump Adviser: Shutdown Mungkin Segera Berakhir
Di sisi lain, nada optimisme muncul dari Kevin Hassett, penasihat ekonomi Donald Trump sekaligus salah satu kandidat pengganti Jerome Powell di 2026.
Dalam wawancara di CNBC, Hassett mengatakan “shutdown kemungkinan akan berakhir minggu ini”, menuding Senator Demokrat Chuck Schumer sebagai pemicu kebuntuan anggaran.

Sumber Gambar: X.com
Menurutnya, jika negosiasi gagal, pemerintahan Trump siap mengambil langkah lebih kuat untuk menekan oposisi.
Shutdown yang telah berlangsung 20 hari ini membuat banyak keputusan penting tertunda, termasuk pengajuan ETF kripto altcoin seperti Litecoin, XRP, dan Solana.
Beberapa sumber menyebutkan, regulasi pasar kripto AS juga ikut tersendat, meski sejumlah senator tetap berencana menggelar pertemuan dengan eksekutif dari Coinbase, Circle, dan Ripple minggu ini.
Kesimpulan
Shutdown kali ini memperlihatkan bagaimana ketegangan politik dan kebijakan fiskal AS bisa mengguncang pasar global, dari saham hingga aset digital.
Bagi investor kripto, volatilitas yang muncul bisa menjadi peluang strategis jangka pendek, terutama jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunga di tengah data ekonomi yang timpang.
Namun di sisi lain, jika kebuntuan politik berlanjut, pasar bisa kehilangan arah hingga akhir tahun fiskal.
FAQ
- Apa itu government shutdown dan kenapa bisa terjadi?
Shutdown terjadi ketika Kongres AS gagal menyetujui anggaran tahunan, sehingga sebagian besar lembaga pemerintah harus menghentikan operasinya sementara waktu. - Bagaimana shutdown memengaruhi harga Bitcoin dan aset kripto lain?
Shutdown meningkatkan ketidakpastian makroekonomi, membuat investor cenderung menghindari risiko. Namun, dalam beberapa kasus seperti 2019, shutdown justru menandai titik balik bull run Bitcoin. - Apakah The Fed tetap beroperasi selama shutdown?
Ya. Federal Reserve tidak bergantung pada dana kongres, sehingga tetap dapat menggelar rapat kebijakan moneter dan menetapkan suku bunga, meski datanya terbatas. - Mengapa ETF kripto ikut terdampak shutdown AS?
Karena SEC (Securities and Exchange Commission) termasuk lembaga yang dibiayai oleh pemerintah federal. Saat shutdown, peninjauan proposal ETF tertunda hingga pemerintahan kembali berjalan normal. - Apakah shutdown AS bisa memicu resesi?
Jika berlangsung lama, shutdown dapat menekan pertumbuhan ekonomi, memperlambat lapangan kerja, dan menurunkan konsumsi publik, yang semuanya berpotensi menyeret AS ke resesi teknikal.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Coindesk – Prediction Markets Say Government Shutdown Will be Record-Setting: Asia Morning Briefing, diakses pada 22 Oktober 2025
- Cointelegraph – US gov shutdown ‘likely’ to end this week: Trump adviser, diakses pada 22 Oktober 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Regulasi Crypto, #Berita The Fed, #info emas 2025