Apa Itu Sideways: Indikator, Ciri, Kelebihan & Strateginya
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Sideways dan Bagaimana Strategi Trading saat Sideways?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Sideways dan Bagaimana Strategi Trading saat Sideways?

sideways

Daftar Isi

Di dunia aset digital, ada banyak istilah yang dipakai untuk menggambarkan kondisi pasar (market), di antaranya adalah sideways.

Diketahui, istilah ini memang sering kali terdengar di antara beberapa istilah lainnya, seperti bullish dan bearish.

Secara ringkas, sideways dapat diartikan sebagai kondisi pasar/market yang kisaran harganya tidak banyak berubah.

Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang dimaksud dengan sideways,  yuk ikuti ulasannya berikut ini.

Apa Itu Sideways?

apa itu sideways

Pada dasarnya, sideways adalah kondisi saat pergerakan harga sebuah aset cenderung bergerak sideways ke arah horizontal atau mendatar dan dalam hal ini, penjual serta pembeli punya jumlah yang sama banyak.

Kondisi tersebut terjadi lantaran angka penawaran dan permintaan sama kuat dalam periode tertentu. 

Saat terjadinya pasar trendless ini, market tengah berada di fase konsolidasi.

Tujuan dari fase tersebut adalah untuk menemukan pergerakan harga yang baru, yaitu naik atau turun usai berada di sebuah tren tertentu.

Akan tetapi, memang tidak ada yang akan mengetahui market akan naik/turun usai kondisi sideways ini.

Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri buat trader agar selalu berhati-hati saat menghadapi kondisi tersebut. 

Di samping itu, sideways pun bahkan kerap kali menjadi alasan bagi trader untuk menahan diri sementara waktu dari trading demi menghindari risiko yang tidak diharapkan.

Indikator Sideways

Sideways memiliki indikator sebagai pendeteksinya. Beberapa indikator sideways adalah sebagai berikut:

1. Indikator Overlay

Indikator yang pertama ini terbagi lagi menjadi 3, yakni:

  • Indikator William’s Alligator

Indikator William’s Alligator mendeteksi sideways lewat suatu alur garis sideways.

Dalam hal ini, kalau alurnya bergerak berlawanan maka ada trend yang terbentuk. 

Sebaliknya, kalau alurnya bergerak bertumpukan maka sideways tengah terjadi di pasar.

  • Indikator Bollinger Band

Cara indikator Bollinger Band mendeteksi sideways adalah ketika grafik membentuk alur horizontal dengan saluran yang kian tipis.

Kalau hal itu yang berlangsung maka investor atau trader mesti menunggu hingga Bollinger Bands terjadi.

  • Indikator Parabolic SAR

Berikutnya ada parabolic SAR yang juga bisa mendeteksi sideways.

Pada indikator ini, kalau semakin dekat dan halus titik sinyal dengan grafik harga maka semakin mudah untuk mendeteksi adanya kondisi sideways di sebuah pasar.

2. Indikator Oscillator

Indikator sideways yang kedua adalah indikator oscillator. Indikator ini terbagi menjadi 3, yakni:

  • Indikator Accelerator Oscillator (AO)

Dalam mendeteksi sideways, indikator AO ini berfungsi untuk melihat terjadinya volatilitas yang rendah atau tidak.

  • Indikator Relative Strength Index (RSI)

Indikator yang berikut ini adalah Relative Strength Index (RSI) akan mendeteksi sideways dengan cara menunjukkan rasio rata-rata kenaikan harga penutupan.

Sinyal pada indikator ini ditandai dengan tidak adanya kondisi divergen atau pasar tengah mengalami sideways.

  • Indikator Average Directional Index Movement (ADX)

Sementara itu, indikator yang terakhir adalah Average Directional Index Movement (ADX).

ADX diukur berdasarkan pergerakan garis sinyal utama di level 20.

Ketika sinyal berada di bawah level, hal ini memungkinkan terdeteksinya tren yang sedang melemah dan harga bergerak sideways.

Ciri-ciri Sideways

ciri ciri sideways

Adapun ciri sideways yang paling utama, yakni saat grafik menunjukkan alur membentuk gunung-gunung kecil dan lembah dengan warna hijau merah yang pendek. 

Sejatinya, alur grafik ini memperlihatkan pergerakan pasar yang stabil atau dapat dikatakan bahwa pasar tidak berfluktuasi.

Meski demikian, dalam kondisi yang sama, kalau Kamu melakukan trading di waktu bersamaan maka hal itu akan lumayan berisiko, bahkan dapat merugikanmu.

Harap berhati-hati sebelum memulai trading, karena sideways dapat berperan sebagai momen yang pas buat trader untuk menahan diri dari kegiatan trading.

Kelebihan Sideways

Sideways memiliki beberapa kelebihan meski kondisi ini kerap dinilai negatif oleh para trader dan investor. Berikut ini kelebihannya:

1. Struktur market jelas

Sideways biasanya punya level resistance dan support yang lebih jelas.

Dengan demikian, investor pun tidak akan kebingungan saat bertransaksi entry dan penutup.  

2. Risiko dan kontrol

Dalam kondisi sideways, investor bisa menerima keuntungan meski cenderung lebih kecil ketimbang pada kondisi normal.

Lebih jauh, sideways pun berfungsi untuk mengurangi adanya kemungkinan posisi terkena dampak negatif dari bearish yang sama kuat, bullish, atau situasi tidak terduga lainnya semisal resesi ekonomi.

Kekurangan Sideways

Sementara itu, beberapa kekurangan dari sideways adalah sebagai berikut:

1. Biaya transaksi lebih tinggi

Sideways market lazimnya akan menghasilkan lebih banyak peluang perdagangan daripada trend perdagangan.

Saat harga komoditas bergerak naik, trader dapat memanfaatkan hal itu untuk membeli di fase support lalu menjualnya di fase resistance.

2. Memakan waktu

Jika trader kerap melakukan trading untuk meraup profit pada pasar sideways maka hal itu pastinya akan sangat memakan waktu.

Pasalnya, seorang trader harus mampu menentukan “exit and entry” serta menempatkan order stop-loss.

Tidak itu saja sebab sewaktu memasuki perdagangan sideways, trader juga harus senantiasa selalu memantaunya dengan benar demi memastikan strateginya berjalan dengan tepat.

Pasalnya, banyak trader yang punya strategi sendiri untuk mengefisienkan waktu mereka ketika trading.

Strategi Trading saat Sideways Market

Saat sideways saham market atau market kripto, strategi trading yang bisa dilakukan adalah dengan memantau tren market yang tengah terjadi.

Dalam hal ini, kalau IHSG ada di posisi lesu atau pergerakannya mendatar maka boleh jadi komoditas itu akan sulit untuk naik. 

Kalau komoditas itu punya volume yang kecil dan tidak memperlihatkan pergerakan sektor ke arah positif—demikian halnya dengan jumlah peminatnya—maka komoditas itu tidak layak untuk dikoleksi. 

Akan tetapi, sebaliknya, kalau pergerakan sektor menunjukkan ke arah positif dan jumlah peminat banyak maka trader bisa bersiap untuk beli. 

Di samping itu, trader pun perlu melihat support dan resisten-nya. Biasanya, para trader akan lebih memilih untuk menanti sampai dengan adanya konfirmasi breakout atau support.

Sekalipun demikian, di balik risikonya yang kerap kali membuat galau, sideways menyimpan keuntungan buat trader. 

Pada akhirnya, saat melihat kondisi pasar tengah flat seperti ini, sebaiknya trader tidak berada di posisi buy.

Disclaimer Sideways

Perlu dipahami, meskipun beberapa trader mungkin dapat mengambil keuntungan dari situasi ini dengan membeli di level support dan menjual di level resistance.

Trading sideways juga bisa sangat berisiko dan sulit diprediksi karena fluktuasi harga tertinggi yang tidak terlalu besar dan cenderung tidak konsisten.

Maka dari itu, sebelum melakukan investasi atau trading, penting untuk mempertimbangkan risiko dan potensi keuntungan dari situasi pasar yang sedang terjadi, termasuk kondisi sideways, dan selalu melakukan penelitian dan analisis sebelum membuat keputusan investasi.

 

Kesimpulan

Sideways adalah kondisi saat pergerakan harga sebuah aset cenderung horizontal atau mendatar dan dalam hal ini, penjual serta pembeli punya jumlah yang sama banyak.

Kondisi ini terjadi karena angka penawaran dan permintaan sama kuat dalam periode tertentu. 

Beberapa indikator yang ada pada sideway adalah indikator overlay dan indikator Oscillator.

Indikator overlay terbagi menjadi indikator William’s Alligator, Bollinger Band, dan Parabolic SAR.

Sementara itu, indikator oscillator dibagi menjadi indikator Accelerator Oscillator (AO), Indikator Relative Strength Index (RSI), dan Average Directional Index Movement (ADX).

Lebih jauh, sideways memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:

(1) struktur market jelas serta

(2) risiko dan kontrol.

Adapun kekurangannya terletak pada:

(1) biaya transaksi lebih tinggi dan

(2) memakan waktu.

Nah, udah tahu kan sekarang apa itu sideways, mulai dari definisi hingga strategi trading-nya?

Selanjutnya, Kamu juga dapat membaca artikel menarik lainnya seperti strategi trading crypto untuk para pemula.

Yuk, baca selengkapnya hanya di INDODAX Academy.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!