Harga Bitcoin hari ini (1/7) bertahan di kisaran $107.670, di tengah sinyal teknikal yang menunjukkan bahwa siklus kenaikan jangka panjangnya belum mencapai puncak.
Volume perdagangan yang terus menyusut memicu perdebatan di kalangan analis, apakah pasar sedang bersiap menuju reli lanjutan atau justru kehabisan tenaga.
Struktur Siklus Bitcoin: Belum Tamat?
Data historis menunjukkan bahwa Bitcoin telah melalui tiga siklus besar, masing-masing diawali oleh lonjakan harga signifikan dan diakhiri dengan koreksi tajam.
Kini, banyak analis menilai bahwa siklus keempat masih aktif dan belum membentuk struktur puncak seperti pola parabolik yang tercatat dalam siklus sebelumnya.
Pada siklus pertama, Bitcoin melonjak lebih dari 51.614% dalam waktu 39 bulan, sebelum mengalami koreksi sebesar 86,17% selama 42 bulan.
Siklus kedua mencatat kenaikan 11.894% selama 42 bulan, lalu turun 83,57% dalam 39 bulan. Sementara siklus ketiga berlangsung jauh lebih lama, dengan pertumbuhan 2.125% dalam 162 bulan, kemudian terkoreksi 77,44% selama 39 bulan.

Pola Historis 4 Siklus Bitcoin (Sumber: X/CryptoWZRD)
Visualisasi grafik berikut merangkum pola historis empat siklus Bitcoin sejak 2010 hingga 2025, lengkap dengan durasi, volume, serta fase ekspansi dan kontraksi yang membentuk pola teknikal utama.
Di sisi kanan grafik, terlihat bahwa siklus keempat masih belum mencapai batas atas, dengan label “Yet to Fill” yang memperkuat pandangan bahwa potensi kenaikan masih terbuka.
Analis teknikal Daan Crypto Trades juga menyoroti hal serupa. Ia menyebut bahwa formasi dalam siklus keempat ini belum menyelesaikan struktur 54-bar, yang secara historis menjadi ciri dari lonjakan harga eksplosif di siklus sebelumnya.
Dengan belum terpenuhinya struktur tersebut, peluang bagi Bitcoin untuk melanjutkan tren naik secara teknikal dinilai masih sangat terbuka.
Baca juga berita terbaru: Bitcoin, SUI, dan Sonic Jadi Fokus Utama Awal Juli 2025
Rentetan Koreksi Tak Goyahkan Harga
Meskipun struktur teknikal belum mencapai puncaknya, Bitcoin telah melewati sejumlah tekanan besar sepanjang siklus keempat.
Setiap guncangan makro memberikan dampak korektif yang tajam, namun tak berhasil mengubah arah tren secara keseluruhan.
Kepanikan akibat kegagalan perbankan dan sentimen negatif terhadap USDC sempat menekan harga Bitcoin turun sebesar 22,75% hanya dalam 17 hari.
Di periode berbeda, euforia ETF berbalik menjadi aksi jual besar-besaran yang berlangsung selama 117 hari dan memicu koreksi 27,51%.
Nilai BTC kembali terpangkas 29,86% saat distribusi aset Mt. Gox menciptakan gelombang tekanan jual baru dalam waktu singkat.
Tak berhenti di situ, pasar juga diguncang oleh gejolak global seperti Yen Carry Trade Blow Up, yang memicu koreksi lebih dari 32% hanya dalam 7 hari.
Konflik di Timur Tengah dan ketegangan akibat kebijakan tarif pasca-inaugurasi juga berkontribusi terhadap tekanan harga, meski tidak sebesar koreksi sebelumnya.

Fase-Fase Koreksi Bitcoin (Sumber: X/Daan Crypto)
Grafik berikut merangkum dengan detail fase-fase koreksi tersebut, termasuk durasi, pemicu, serta persentase penurunan dalam setiap fase.
Meski dihantam berbagai sentimen negatif, Bitcoin tetap menunjukkan ketahanan di atas level psikologis $107 ribu.
Hal ini menegaskan bahwa tekanan makro belum mampu membalikkan arah pasar secara struktural, dan dukungan pembeli masih cukup kuat untuk menjaga level harga kritis tetap bertahan.
Baca selanjutnya: Prediksi Harga Bitcoin 2025-2030: Potensi Besar di Masa Depan
Volume Menyusut, Pasar Mulai Waspada
Satu aspek yang menjadi perhatian serius adalah penurunan volume perdagangan. Dalam siklus sebelumnya, volume bisa mencapai angka 87,64.
Namun kini, angka itu merosot tajam ke 27,64. Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar.
Sebagian analis menilai volume yang rendah menunjukkan hilangnya minat dan melemahnya momentum pasar.
Namun ada pula yang berpendapat, volume kecil bisa menjadi indikasi bahwa pelaku pasar besar sedang dalam fase akumulasi diam-diam dan bisa saja menjadi sinyal awal sebelum reli besar dimulai.
Dengan kondisi seperti ini, para trader dan investor perlu mencermati pergerakan volume sebagai indikator tambahan dalam pengambilan keputusan.
Bitcoin Masih di Titik Kritis
Kombinasi antara harga yang bertahan tinggi, struktur teknikal yang belum lengkap, dan volume yang melemah menjadikan Bitcoin berada di persimpangan penting antara siklus keempat ini akan ditutup dengan lonjakan eksplosif seperti sebelumnya, atau justru membentuk puncak yang lebih datar.
Meskipun analisis teknikal memberi ruang optimisme, pasar tetap sangat sensitif terhadap faktor eksternal, termasuk kebijakan moneter global, tekanan regulasi, serta sentimen dari pasar derivatif.
Dengan belum adanya konfirmasi puncak harga, fase saat ini akan sangat menentukan arah jangka menengah Bitcoin.
Berita trending hari ini: 5 Meme Coin Ini Catat Kenaikan Tajam, Apakah Tren Akan Berlanjut?
Kesimpulan
Bitcoin masih bertahan di level tinggi meski diterpa berbagai tekanan. Struktur teknikal menunjukkan bahwa siklus keempat belum mencapai puncaknya, sementara volume yang terus menyusut menambah lapisan kehati-hatian bagi pasar.
Situasi ini mencerminkan fase transisi yang penuh potensi, tetapi juga mengandung risiko besar. Ketahanan harga di atas $107 ribu menandakan masih adanya daya beli, namun validitas tren naik tetap bergantung pada kekuatan partisipasi pasar dan stabilitas faktor eksternal.
Pelaku pasar dituntut untuk lebih selektif membaca sinyal, tanpa terjebak euforia maupun kepanikan sesaat.
FAQ
- Apa itu siklus keempat Bitcoin dan mengapa penting?
Siklus keempat adalah fase kenaikan Bitcoin saat ini yang belum mencapai puncak. Penting karena siklus ini bisa menentukan apakah harga akan membentuk rekor baru atau justru mulai memasuki fase koreksi. - Kenapa volume perdagangan Bitcoin turun meski harga tetap tinggi?
Volume rendah bisa menunjukkan trader mulai hati-hati atau pasar sedang dalam fase konsolidasi. Ini juga bisa jadi pertanda potensi breakout yang belum terlihat secara kasat mata. - Apakah Bitcoin akan mencetak ATH baru di siklus ini?
Secara historis, setiap siklus besar Bitcoin diakhiri dengan pencapaian ATH baru. Namun saat ini, belum ada konfirmasi pasti karena struktur teknikal belum selesai dan volume masih lemah. - Apa itu formasi 54-bar dalam analisis teknikal Bitcoin?
Formasi 54-bar adalah pola grafik yang muncul pada siklus sebelumnya menjelang lonjakan besar. Saat ini, pola tersebut belum terbentuk sempurna dalam siklus keempat. - Bagaimana strategi menghadapi fase pasar seperti ini?
Strategi terbaik adalah tetap disiplin, mengelola risiko dengan baik, serta memantau sinyal volume dan support-resistance. Hindari keputusan impulsif hanya berdasarkan euforia harga.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- CryptoFrontNews – Bitcoin’s Fourth Cycle Remains Unfinished, but Shrinking Volume Raises Questions, diakses pada 1 Juli 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini