Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah toko benar-benar berkembang atau hanya sekadar membuka cabang baru? Pertanyaan inilah yang dijawab oleh SSSG (Same-Store Sales Growth).
Konsep ini sudah lama digunakan dalam dunia ritel konvensional, tetapi kini mulai dilirik juga oleh industri blockchain, terutama project dengan model mirip ritel seperti NFT marketplace atau Web3 store.
Apa Itu SSSG (Same-Store Sales Growth)?
SSSG adalah metrik yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan penjualan pada toko-toko yang sudah beroperasi dalam periode tertentu, biasanya setahun atau lebih. Artinya, metrik ini mengecualikan kontribusi dari cabang atau toko baru yang dibuka, sehingga lebih fokus pada performa organik bisnis yang sudah ada.
Dalam bisnis ritel tradisional, SSSG membantu investor menilai apakah pertumbuhan yang terjadi benar-benar berasal dari peningkatan penjualan di toko lama, atau sekadar karena ekspansi cabang baru.
Artikel Terkait Lainnya: Siapa Itu Investor Ritel? Peran, Karakteristik, dan Tips Sukses
Mengapa SSSG Penting di Dunia Ritel?
Metrik ini dianggap penting karena:
- Menunjukkan kesehatan bisnis inti. Toko yang lama tetap ramai berarti ada loyalitas konsumen.
- Membedakan pertumbuhan asli dan pertumbuhan artifisial. Perusahaan bisa saja terlihat tumbuh pesat karena ekspansi, padahal penjualan di toko lama stagnan.
- Mempengaruhi valuasi. Investor biasanya menilai tinggi perusahaan dengan SSSG konsisten positif.
Singkatnya, SSSG adalah cara untuk melihat “dapur” bisnis secara lebih jujur.
Adaptasi Konsep SSSG di Dunia Blockchain
Menariknya, konsep ini mulai relevan juga di dunia blockchain. Beberapa project kripto mengusung model bisnis yang mirip ritel, misalnya:
- NFT Store / Marketplace: Platform yang menjual koleksi digital.
- Metaverse Shop: Ruang virtual dengan transaksi reguler.
- GameFi Store: Penjualan item dalam game berbasis blockchain.
Dalam konteks ini, SSSG bisa diartikan sebagai pertumbuhan transaksi dari “store” yang sudah ada di dalam platform, bukan sekadar dari peluncuran koleksi baru atau perluasan ke jaringan lain.
Bagaimana Cara Menghitung SSSG di Blockchain?
Meski belum ada standar resmi, konsep perhitungan SSSG di blockchain bisa mengikuti pola ritel:
- Identifikasi “store” yang sudah aktif – misalnya, NFT collection yang sudah berjalan minimal setahun.
- Hitung volume transaksi dari periode ke periode – bandingkan kuartal atau tahunan.
- Keluarkan kontribusi dari koleksi atau fitur baru – fokus pada yang sudah existing.
Contoh sederhana: Jika sebuah NFT marketplace mencatat transaksi Rp50 miliar di koleksi lama tahun lalu, dan tahun ini koleksi tersebut menghasilkan Rp65 miliar, maka SSSG = +30%.
SSSG sebagai Indikator Kualitas Project Blockchain
Bagi investor dan analis, SSSG di dunia blockchain bisa jadi tolok ukur kualitas project. Beberapa alasan mengapa ini penting:
- Mengukur loyalitas komunitas. Koleksi lama tetap laku berarti komunitas solid.
- Menilai sustainability. Project yang sehat bukan hanya jago launching hype baru, tapi juga bisa menjaga minat di produk lama.
- Membedakan short-term hype dan long-term value. Banyak project NFT naik cepat lalu mati. SSSG membantu mendeteksi pola ini.
Studi Kasus: NFT Store dan Pertumbuhan Organik
Bayangkan sebuah NFT marketplace yang rutin meluncurkan koleksi baru. Tanpa metrik SSSG, kita hanya melihat total volume transaksi naik. Namun, begitu dihitung, ternyata:
- Koleksi lama justru turun penjualannya.
- Mayoritas volume berasal dari hype koleksi baru.
- Secara organik, pertumbuhan negatif.
Bagi investor, ini tanda bahaya. Sebaliknya, jika koleksi lama justru makin aktif diperdagangkan, berarti ada nilai jangka panjang yang menarik.
Perbedaan SSSG dengan Metrik Kripto Lain
Banyak orang sudah terbiasa dengan metrik seperti TVL (Total Value Locked), DAU (Daily Active Users), atau Volume Trading. Namun, SSSG punya peran unik:
- TVL menunjukkan total aset yang terkunci, tapi tidak membedakan pertumbuhan asli atau tidak.
- DAU menyoroti jumlah pengguna aktif, tapi tidak fokus pada performa transaksi lama.
- Trading Volume bisa naik karena hype semata.
SSSG lebih spesifik: ia menyoroti keberlanjutan dan kualitas dari penjualan yang sudah ada.
Tantangan Mengaplikasikan SSSG di Blockchain
Meski menarik, ada tantangan besar:
- Transparansi data – tidak semua project mencatat transaksi dengan detail untuk “store” tertentu.
- Perbedaan model bisnis – blockchain punya dinamika berbeda dengan ritel konvensional.
- Potensi manipulasi – volume transaksi bisa dipengaruhi wash trading atau bot.
Oleh karena itu, perlu standar dan metodologi yang jelas sebelum SSSG bisa jadi indikator mainstream di dunia blockchain.
Masa Depan: Apakah SSSG Akan Jadi Standar Baru?
Dengan makin banyaknya project blockchain yang mengadopsi model ritel, sangat mungkin SSSG akan jadi metrik penting di masa depan. Sama seperti di dunia ritel konvensional, investor butuh cara untuk membedakan pertumbuhan asli dan pertumbuhan semu.
Apalagi, tren NFT dan metaverse semakin mengarah ke model bisnis yang mirip toko digital. Artinya, mengukur pertumbuhan organik lewat SSSG bisa jadi faktor kunci dalam menentukan valuasi dan keberlanjutan project.
Kesimpulan
SSSG (Same-Store Sales Growth) awalnya lahir dari dunia ritel untuk mengukur pertumbuhan organik toko lama. Kini, konsep ini semakin relevan di blockchain, khususnya project NFT store atau marketplace. Dengan fokus pada keberlanjutan transaksi, SSSG membantu investor membedakan hype sesaat dari nilai jangka panjang. Meski ada tantangan teknis, penggunaan SSSG di blockchain berpotensi menjadi standar analisis baru bagi dunia Web3.
Itulah informasi menarik tentang Apa Itu SSSG dan Relevansinya di Blockchain yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa itu SSSG?
SSSG adalah metrik untuk mengukur pertumbuhan penjualan di toko lama yang sudah beroperasi, tanpa menghitung kontribusi toko baru. - Mengapa SSSG relevan untuk blockchain?
Karena banyak project blockchain yang mirip ritel, seperti NFT store, sehingga SSSG bisa menilai pertumbuhan organik. - Bagaimana cara menghitung SSSG di NFT marketplace?
Bandingkan volume transaksi koleksi lama dari periode ke periode, lalu keluarkan kontribusi koleksi baru. - Apakah SSSG lebih baik dari metrik lain seperti TVL?
Tidak lebih baik, tapi berbeda fungsi. TVL mengukur aset terkunci, sedangkan SSSG fokus pada penjualan organik. - Apakah SSSG bisa dimanipulasi?
Bisa, terutama lewat wash trading. Karena itu, perlu standar dan metode yang lebih transparan.
Author: RZ