Standard Chartered memproyeksikan bahwa perusahaan-perusahaan besar bisa menguasai hingga 10% dari total suplai Ethereum (ETH) dalam beberapa tahun ke depan.
Prediksi ini muncul setelah data menunjukkan bahwa sejumlah corporate treasury sudah mengakumulasi lebih dari 1% ETH secara aktif sejak Juni 2025.
Tren ini didorong oleh strategi baru perusahaan yang memanfaatkan Ethereum untuk staking dan DeFi sebagai sumber pendapatan jangka panjang. Pendekatan ini berbeda dari kepemilikan pasif melalui ETF yang banyak dibatasi oleh regulasi.
BitMine dan Sharplink Jadi Contoh Awal
Dua perusahaan yang menjadi sorotan adalah BitMine Immersion Technologies dan Sharplink Gaming, yang sejak pertengahan 2025 mulai meningkatkan akumulasi ETH mereka secara signifikan.
Keduanya tidak hanya menyimpan Ethereum, tetapi juga mengaktifkan aset digital tersebut dalam ekosistem DeFi untuk menghasilkan yield dari staking, liquidity pool, dan protokol terdesentralisasi lainnya.
Baca lengkapnya: Siapa SharpLink? Beli Ethereum Rp4,8 Triliun Sekaligus!
Potensi Dampak ke Pasar Crypto
Langkah ini bisa mengurangi ketersediaan Ethereum di pasar spot, terutama jika jumlah yang dikunci dalam DeFi terus bertambah.
Jika tren ini berlanjut, maka pasokan ETH yang bisa diakses publik berkurang, membuka kemungkinan tekanan naik pada harga.
Selain itu, keterlibatan korporasi dalam aktivitas on-chain membuka potensi volatilitas baru yang lebih institusional. Ini berbeda dari pergerakan ritel biasa karena perusahaan cenderung bergerak dalam jumlah besar dan strategis.
ETF Tertinggal, DeFi Jadi Primadona
Menurut Standard Chartered, perusahaan cenderung beralih dari ETF tradisional ke kepemilikan langsung aset crypto karena ETF di Amerika Serikat belum bisa mengakses fitur DeFi seperti staking.
Hal ini membuat opsi kepemilikan langsung menjadi lebih atraktif, terutama bagi perusahaan yang mencari alternatif instrumen pendapatan pasif.
“Institusi yang menyimpan ETH masih di tahap awal, potensi pertumbuhannya bisa 10x dari posisi saat ini,” ujar Global Head of Digital Assets Research di Standard Chartered, Geoffrey Kendrick dikutip dari TokenTopNews.
Baca selanjutnya: Standard Chartered: Bitcoin Bisa Tembus $135 Ribu di Kuartal 3 2025!
Perubahan Paradigma Investasi Institusional
Tren ini menandakan pergeseran pendekatan institusi terhadap aset digital, dari sekadar lindung nilai ke eksplorasi potensi pendapatan aktif.
Ethereum kini diposisikan bukan hanya sebagai aset simpanan, tapi juga sebagai alat strategis dalam mengoptimalkan arus kas treasury.
Dengan adanya kemungkinan ekspansi hingga 10% dari suplai total ETH, Ethereum berpotensi menjadi pilar utama dalam portofolio korporasi global, serupa dengan bagaimana Bitcoin pernah menjadi narasi utama dalam strategi treasury di masa awal.
Kesimpulan
Standard Chartered bukan hanya melempar prediksi biasa. Mereka mencerminkan perubahan nyata dalam lanskap investasi institusional.
Ethereum bukan lagi hanya milik komunitas crypto, tapi sudah masuk radar perusahaan besar yang ingin mengoptimalkan aset digital secara aktif melalui staking dan DeFi.
Jika tren ini terus berkembang, lanskap kepemilikan Ethereum bisa berubah drastis, dari ritel ke institusional.
Bagi investor ritel, ini adalah sinyal bahwa dunia korporasi mulai bermain serius di sektor yang sebelumnya dianggap terlalu eksperimental.
FAQ
- Kenapa Ethereum diincar oleh corporate treasury?
Karena Ethereum mendukung staking dan DeFi, yang menawarkan imbal hasil pasif langsung tanpa perlu perantara, berbeda dengan aset digital seperti Bitcoin yang lebih bersifat pasif. - Apa bedanya ETF Ethereum dan kepemilikan langsung oleh korporasi?
ETF bersifat pasif dan tidak bisa dimanfaatkan untuk staking karena keterbatasan regulasi, sedangkan kepemilikan langsung memungkinkan perusahaan menghasilkan yield aktif melalui protokol DeFi. - Apa risiko jika perusahaan besar menguasai banyak ETH?
Pasokan ETH di pasar bisa menurun, menyebabkan likuiditas berkurang dan harga jadi lebih mudah bergejolak. Selain itu, keputusan besar institusi bisa memicu reaksi besar di market. - Apakah tren ini mirip seperti saat perusahaan mulai beli Bitcoin?
Ya, sangat mirip. Bahkan analis menyebut tren ini sebagai “Ethereum moment” untuk institusi, seperti Bitcoin di 2020 saat MicroStrategy dan Tesla masuk. - Bagaimana dampaknya ke investor ritel?
Investor ritel perlu lebih waspada terhadap pergerakan harga yang kini mulai dipengaruhi oleh institusi. Namun, ini juga membuka potensi apresiasi harga karena suplai makin terbatas.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Ethereum, #Berita Ethereum Hari Ini, #Ethereum Hari Ini, #harga ethereum hari ini, #Eth hari ini, #analisa ethereum hari ini, #Berita Whale Terkini