Dalam aktivitas trading kripto, market order dan limit order mungkin sudah menjadi istilah yang sering kamu dengar.
Akan tetapi, ada satu jenis order yang menawarkan pendekatan lebih strategis, yaitu Stop Limit Order.
Bagi kamu yang ingin mengelola risiko dengan lebih optimal serta menentukan titik masuk atau keluar secara lebih terencana, artikel ini akan membahas pengertian Stop Limit Order, cara kerjanya, dan tips penggunaannya secara efektif.
Apa Itu Stop Limit Order?
Stop Limit Order merupakan jenis order dalam perdagangan aset digital yang menggabungkan dua elemen utama, yaitu Stop Order dan Limit Order.
Jenis order ini memungkinkan pengguna, termasuk para member di platform exchange crypto seperti INDODAX, untuk mengelola risiko dengan lebih terukur, baik dalam mengambil keuntungan maupun membatasi potensi kerugian.
Dalam penerapannya, pengguna menentukan dua harga, yaitu Stop Price dan Limit Price. Order baru akan aktif ketika harga pasar menyentuh atau melewati Stop Price.
Setelah itu, order berubah menjadi Limit Order dan hanya akan dieksekusi jika harga pasar berada di Limit Price yang ditentukan atau lebih baik.
Dengan cara ini, trader memiliki kendali lebih terhadap harga eksekusi, dan dapat menghindari risiko slippage, yaitu kondisi di mana order dieksekusi pada harga yang tidak diharapkan karena pergerakan pasar yang cepat.
Contohnya, jika kamu ingin menjual Bitcoin saat harganya turun ke Rp800.000.000, tetapi hanya bersedia menjualnya di harga Rp790.000.000 atau lebih tinggi maka kamu dapat menetapkan Stop Price di Rp800.000.000 dan Limit Price di Rp790.000.000.
Stop Limit Order cocok digunakan oleh trader yang menginginkan kontrol lebih besar dalam kondisi pasar crypto yang fluktuatif. Namun, penting untuk dipahami bahwa eksekusi order ini tidak dijamin.
Jika harga pasar tidak pernah mencapai Stop Price atau bergerak terlalu cepat hingga melewati Limit Price maka order tidak akan tereksekusi.
Oleh karena itu, penggunaan Stop Limit Order sebaiknya disertai dengan pertimbangan matang terhadap dinamika pasar.
Orang Juga Baca ini: Intip Ini Strategi Full-Time Trader 2025, Risiko & Tantangannya
Cara Kerja Stop Limit Order
Stop Limit Order bekerja dengan cara memadukan dua harga yang ditentukan oleh pengguna, yaitu stop price dan limit price.
Ketika harga pasar menyentuh atau melewati stop price, sistem secara otomatis akan mengaktifkan limit order sesuai dengan harga yang telah ditentukan.
Namun, perlu dipahami bahwa meskipun order telah aktif, eksekusi tetap tergantung pada kondisi pasar, khususnya apakah ada pembeli atau penjual yang bersedia bertransaksi pada harga limit tersebut.
Sebagai contoh:
- Stop Price: Rp800.000.000
- Limit Price: Rp790.000.000
Jika harga Bitcoin (BTC) menyentuh Rp800.000.000 maka sistem akan menempatkan order jual di Rp790.000.000.
Namun, apabila harga pasar langsung turun melewati Rp790.000.000, misalnya anjlok ke Rp780.000.000, maka order tidak akan tereksekusi, karena tidak ada transaksi yang bisa terjadi di harga limit yang ditentukan.
Hal itu menandakan bahwa penggunaan Stop Limit Order tidak menjamin order akan selalu terlaksana.
Kapan Menggunakan Stop Limit Order?
Stop Limit Order adalah strategi yang tepat digunakan dalam situasi-situasi tertentu di mana kontrol atas harga eksekusi menjadi prioritas. Berikut ini beberapa kondisi yang membuat penggunaan Stop Limit Order menjadi pilihan yang bijak:
1. Menghindari Kerugian yang Terlalu Besar
Stop Limit Order memungkinkan kamu menetapkan harga jual minimum sehingga kamu bisa membatasi potensi kerugian tanpa harus menerima harga pasar yang bisa jauh lebih rendah saat terjadi penurunan tajam.
2. Menetapkan Target Take Profit dalam Pasar yang tidak Stabil
Saat kondisi pasar sangat fluktuatif, Stop Limit Order membantu mengunci keuntungan di level harga tertentu.
Dengan menetapkan stop price dan limit price, kamu bisa menjual aset ketika harga menyentuh target, tetapi tetap menjaga agar eksekusi tidak terjadi di bawah harga yang diinginkan.
3. Menghindari Harga Eksekusi di Bawah Batas yang Ditentukan
Dalam situasi di mana kamu tidak ingin aset terjual di bawah harga minimum tertentu, Stop Limit Order memberi perlindungan dengan hanya mengizinkan eksekusi pada atau di atas limit price yang telah ditetapkan.
4. Strategi Masuk dan Keluar yang Lebih Terencana
Trader yang mengutamakan perencanaan matang dalam setiap transaksi akan sangat terbantu dengan Stop Limit Order.
Dengan jenis order ini, kamu bisa merancang titik masuk dan keluar berdasarkan analisis teknikal dan manajemen risiko, bukan hanya berdasarkan emosi atau reaksi sesaat terhadap pergerakan harga.
Orang Juga Baca Ini: Apa Itu Sell the Rally? Strategi, Alasan, dan Analisis Pasarnya
Perbedaan Stop Limit Order vs Order Lainnya
Untuk memahami cara kerja Stop Limit Order secara lebih utuh, penting juga untuk membandingkannya dengan jenis order lain, seperti Market Order dan Limit Order.
Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, terutama dalam hal pemicu eksekusi, harga yang digunakan, dan risiko slippage. Berikut ini tabel perbedaannya:
Jenis Order | Pemicu Eksekusi | Harga Eksekusi | Risiko Slippage |
Market Order | Langsung saat order dikirim | Harga pasar saat itu | Tinggi: bisa jauh dari harga yang diharapkan |
Limit Order | Saat harga pasar menyentuh limit | Sesuai harga limit atau lebih baik | Rendah, tetapi bisa menunggu lama untuk tereksekusi |
Stop Limit Order | Saat harga pasar menyentuh stop | Sesuai harga limit yang ditentukan | Rendah, tetapi bisa tidak tereksekusi jika harga pasar melewati limit price |
Pada dasarnya, Market Order cocok untuk kamu yang ingin transaksi langsung tanpa menunggu harga tertentu, meskipun risiko slippage tinggi. Limit Order memberi kendali atas harga eksekusi, tapi mungkin tidak langsung tereksekusi.
Sementara itu, Stop Limit Order menjadi solusi strategis bagi kamu yang ingin kombinasi keduanya: pemicu otomatis saat harga tertentu tercapai, dengan batas harga minimum/maksimum yang kamu tentukan sendiri.
Orang Juga Baca Ini: Mengenal Istilah Breakout dan Bounce dalam Trading Kripto
Keuntungan dan Risiko Stop Limit Order
Di dunia trading kripto, Stop Limit Order menawarkan keseimbangan antara kendali harga dan manajemen risiko. Namun, seperti halnya strategi lainnya, jenis order ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami sebelum digunakan.
Keuntungan
- Kontrol Harga yang Lebih Akurat
Dengan Stop Limit Order, kamu dapat menetapkan harga spesifik untuk eksekusi. Ini memberi kamu kendali penuh atas harga minimal (saat menjual) atau maksimal (saat membeli) yang ingin kamu terima.
- Mengurangi Risiko Slippage
Karena order hanya akan tereksekusi pada harga limit yang kamu tentukan atau lebih baik, risiko slippage, terutama saat volatilitas pasar tinggi, dapat diminimalisir.
- Mendukung Strategi Perlindungan dan Target Profit
Jenis order ini cocok untuk kamu yang ingin menerapkan strategi manajemen risiko secara disiplin, baik untuk mengamankan keuntungan (take profit) maupun membatasi kerugian (stop loss).
Risiko
- Potensi Gagal Tereksekusi
Jika harga pasar melewati stop price, tetapi langsung menembus limit price tanpa menyentuhnya, maka order kamu bisa saja tidak dieksekusi sama sekali. Hal itu umum terjadi saat harga bergerak sangat cepat (gap atau lonjakan tajam).
- Kurang Optimal di Market yang Likuiditasnya Rendah
Di pasar dengan volume perdagangan yang rendah, peluang untuk mendapatkan harga sesuai limit bisa lebih kecil, yang berarti order kamu mungkin tertahan atau tidak tereksekusi.
Cara Menggunakan Stop Limit Order di Indodax
Buat kamu yang ingin mulai menggunakan Stop Limit Order di INDODAX, langkah-langkahnya cukup sederhana. Fitur ini tersedia di tampilan Pro dan bisa kamu akses dengan mudah lewat browser atau aplikasi. Berikut ini panduannya:
1. Masuk ke Tampilan Pro
Buka INDODAX dan masuk ke mode Pro Trading untuk akses fitur lengkap termasuk Stop Limit Order.
2. Pilih Pasangan Aset
Tentukan pasangan aset yang ingin kamu perdagangkan, misalnya BTC/IDR, ETH/IDR, dan lain-lain.
3. Pilih Tab “Stop Limit”
Di halaman order, cari dan pilih tipe order “Stop Limit”. Di sinilah kamu akan mengatur harga dan jumlah aset yang ingin diperdagangkan.
4. Masukkan Stop Price dan Limit Price
- Stop Price adalah harga pemicu agar sistem mengaktifkan order.
- Limit Price adalah harga spesifik tempat order kamu akan ditempatkan begitu stop price tercapai.
5. Masukkan Jumlah Aset
Tentukan seberapa banyak aset yang ingin kamu jual atau beli sesuai strategi kamu.
6. Klik “Submit Order”
Setelah semua parameter diisi, klik tombol “Submit Order” untuk mengaktifkan instruksi order kamu.
Sebagai tips tambahan, selalu pastikan kamu memantau kondisi pasar dan memperhatikan volume order sebelum menggunakan Stop Limit Order.
Pada dasarnya, di pasar yang sangat volatil atau rendah likuiditas, kamu perlu ekstra hati-hati karena order bisa saja tidak tereksekusi sesuai harapan.
Kesimpulan
Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Stop Limit Order Adalah Kunci Trading Lebih Aman yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.
Sebagai kesimpulan, Stop Limit Order adalah salah satu strategi penting yang bisa kamu manfaatkan untuk mengatur harga eksekusi secara lebih presisi dalam aktivitas trading.
Meskipun tidak menjamin order selalu berhasil dieksekusi, terutama saat pasar bergerak sangat cepat, fitur ini tetap memberikan keunggulan dalam mengelola risiko dan menjaga rencana trading tetap terkendali.
Dengan memahami cara kerja serta kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya, kamu bisa lebih siap menghadapi dinamika pasar kripto yang fluktuatif.
Pada akhirnya, Stop Limit Order bukan hanya soal teknik, melainkan juga tentang disiplin dan strategi agar setiap keputusan trading yang kamu buat jadi lebih terarah dan aman.
Dan, tidak hanya menambah wawasan tentang bidang ekonomi dan investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia blockchain dan kripto.
Selain itu, temukan informasi terkini lainnya yang dikemas dalam kumpulan artikel crypto terlengkap dari Indodax Academy. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuanmu di dunia investasi dan teknologi digital!
Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram.
FAQ
- Apa itu Stop Limit Order?
Stop Limit Order adalah order yang hanya aktif saat harga mencapai level stop, lalu menempatkan limit order di harga tertentu.
- Apakah Stop Limit Order bisa gagal tereksekusi?
Bisa. Jika harga pasar melewati limit price tanpa ada transaksi, order tidak akan dieksekusi.
- Apa bedanya Stop Limit dan Stop Loss?
Stop Loss langsung dieksekusi di harga pasar, Stop Limit hanya memasang limit order setelah harga menyentuh level tertentu.
- Apakah fitur ini tersedia di Indodax?
Ya, kamu bisa menggunakan Stop Limit Order di tampilan Pro Indodax.
- Kapan sebaiknya menggunakan Stop Limit Order?
Saat kamu ingin proteksi harga saat pasar volatile tanpa risiko eksekusi terlalu rendah atau tinggi.