Bitcoin (BTC) kembali anjlok di awal pekan ini, menembus level psikologis $80.000 di tengah kepanikan pasar global karena tarif Trump. Harga BTC tercatat turun hingga 7% dalam 24 jam terakhir, menyentuh $77.419 atau setara dengan Rp1.325.000.000

Sumber Gambar: CoinMarketCap

Sumber Gambar: Indodax Market
Kondisi ini dipicu oleh respon investor terhadap ketegangan geopolitik dan ancaman perang dagang yang kembali mencuat. Sentimen risk-off meluas ke pasar saham dan kripto, membuat aset berisiko mengalami tekanan jual masif.
Efek Domino dari Tarif AS (Tarif Trump)
Kepanikan ini bermula dari keputusan Presiden AS, Donald Trump pada 4 April 2025 yang mengumumkan gelombang baru tarif dagang terhadap beberapa negara utama. Langkah ini langsung mengguncang Wall Street—S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing terkoreksi hampir 6% dalam satu hari.
Menurut analis pasar Holger Zschaepitz, total kapitalisasi pasar global anjlok $8,2 triliun hanya dalam waktu singkat. Penurunan ini bahkan disebut lebih buruk dari pekan terburuk saat krisis finansial 2008.
Harga Bitcoin ikut terseret, membantah anggapan bahwa kripto dapat menjadi safe haven di tengah ketidakpastian. Analis Jim Cramer menyebut situasi ini sebagai kepanikan terbesar sejak Black Monday 1987.
Orang Juga Baca Ini: Apa Itu S&P 500? Panduan Lengkap Investasi Pemula!
$8,2 Triliun Hilang: Saham & Kripto Tumbang Bersama
Penurunan harga Bitcoin sebesar 3% sepekan ini juga terjadi di tengah kejatuhan pasar saham AS. S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing mencatat koreksi hampir 6% dalam satu hari, penurunan harian tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut data dari Holger Zschaepitz, pasar saham global telah kehilangan $8,2 triliun nilai kapitalisasi. Angka ini bahkan melampaui kerugian pasar selama pekan terburuk dalam krisis finansial 2008.
Safe Haven Dipertanyakan
Selama ini, Bitcoin sering digadang sebagai aset lindung nilai atau safe haven. Namun, korelasi yang kian erat antara kripto dan saham membuat narasi ini dipertanyakan. Kejatuhan BTC di saat saham global rontok menunjukkan bahwa kripto kini tidak kebal terhadap sentimen makroekonomi. Analis pasar Jim Cramer bahkan menyebut situasi ini sebagai kepanikan terbesar sejak tahun 1987.
Orang Juga Baca Ini: Altcoin Siap Cuan Jika Pola 2021 Terulang
Altcoin Mulai Ambil Alih Panggung?
Meskipun Bitcoin jatuh, sejumlah altcoin mulai menunjukkan sinyal perlawanan. Token seperti PI, OKB, GT, dan ATOM disebut oleh beberapa pengamat memiliki potensi untuk unjuk gigi di tengah volatilitas. Fenomena ini mengarah pada rotasi sektor di dunia kripto, di mana dana investor mulai bergeser dari aset besar ke proyek-proyek yang dinilai lebih fleksibel.
Prediksi dari tokoh Bitcoin Max Keiser pun mencuat kembali. Ia menegaskan bahwa harga BTC masih bisa menyentuh $220.000 sebelum akhir bulan, dengan alasan para investor global tengah mencari alternatif penyimpanan nilai yang bebas dari intervensi pemerintah.
Namun, optimisme ini tampaknya masih sulit menenangkan pasar yang tengah dirundung kecemasan geopolitik dan ancaman krisis perdagangan.
Kesimpulan
Kejatuhan Bitcoin di bawah $80.000 bukan sekadar koreksi teknikal. Ini adalah momen ujian bagi kripto sebagai kelas aset. Dengan pasar saham dan kripto yang sama-sama terpukul oleh kebijakan tarif AS, narasi Bitcoin sebagai “emas digital” kini diuji secara serius.
Apakah ini hanya koreksi sementara? Atau justru titik balik yang memperjelas bahwa kripto belum mampu menggantikan peran aset pelindung nilai tradisional? Dalam beberapa hari ke depan, arah pasar bisa berubah drastis. Yang pasti, investor perlu waspada dan berpikir strategis.
untuk Anda yang ingin melihat pergerakan real time harga bitcoin hari ini rupiah Anda dapat mengakses melalui market coin di INDODAX Market.
FAQ
- Kenapa harga Bitcoin turun di bawah $80.000?
Penurunan ini dipicu oleh ketegangan pasar global setelah pengumuman tarif dagang baru dari AS. Ini memicu aksi jual di pasar saham dan kripto. - Apakah Bitcoin masih bisa disebut aset safe haven?
Koreksi bersamaan antara saham dan Bitcoin menunjukkan bahwa BTC saat ini belum sepenuhnya berfungsi sebagai safe haven di tengah krisis global. - Apa dampak tarif Trump terhadap kripto?
Kebijakan proteksionis seperti tarif bisa menciptakan ketidakpastian ekonomi global. Investor cenderung menghindari aset berisiko, termasuk kripto. - Altcoin mana yang dianggap punya potensi bertahan?
Beberapa pengamat menyoroti PI, OKB, GT, dan ATOM sebagai altcoin yang mungkin bisa mengungguli BTC dalam jangka pendek.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, Jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan pembaruan terbaru mengenai berbagai informasi menarik yang kami sajikan di Akademi crypto hanya di INDODAX Academy, sumber terpercaya untuk belajar tentang dunia crypto
Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News.
Selain itu untuk mempermudah kamu untuk trading crypto dengan mudah dan aman kamu dapat mendownload aplikasi crypto terbaik dari INDODAX melalui Google play store maupun melalui App Store sekarang juga!
Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- Cointribune – Bitcoin Drops Below $80K As Market Panic Spreads, diakses pada 7 April 2025.
- CoinMarketCap Academy – Bitcoin Falls Below $80,000 as US Tariffs Trigger $8.2 Trillion Stock Market Loss and Crypto Slump, diakses pada 7 April 2025.
Tag Terkait: #BeritaKriptoHariIni, #Berita Mata uang Kripto, #BeritaBitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini, #Berita Donald Trump, #Berita Regulasi