Dalam dunia blockchain, salah satu aspek yang sering menjadi sorotan adalah Transaction Per Second (TPS).
TPS menjadi indikator penting untuk memahami kemampuan suatu jaringan blockchain dalam memproses transaksi. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan TPS? Mengapa metrik ini sangat penting, dan bagaimana pengaruhnya terhadap teknologi blockchain? Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut.
Apa Itu Transaction Per Second (TPS)?
Transaction Per Second (TPS) adalah ukuran kecepatan sebuah jaringan blockchain dalam memproses transaksi. Nilai TPS menunjukkan jumlah transaksi yang berhasil diverifikasi dan diselesaikan dalam satu detik.
Semakin tinggi angka TPS, semakin cepat jaringan tersebut memproses transaksi, sehingga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi penggunanya.
Sebagai perbandingan, blockchain Bitcoin memiliki TPS sekitar 7 transaksi per detik. Ethereum sedikit lebih cepat dengan angka sekitar 15-30 TPS.
Sementara itu, blockchain modern seperti Solana mampu menangani ribuan transaksi per detik, menjadikannya salah satu jaringan tercepat yang tersedia saat ini.
Mengapa TPS Penting?
TPS tidak hanya menjadi ukuran efisiensi teknis sebuah blockchain, tetapi juga berperan besar dalam menentukan kemampuan jaringan tersebut untuk mendukung berbagai aplikasi. Berikut adalah alasan utama mengapa TPS penting:
- Kecepatan Transaksi Blockchain dengan TPS tinggi memungkinkan transaksi diselesaikan dalam hitungan detik. Hal ini sangat penting untuk aplikasi yang membutuhkan waktu respon cepat, seperti game blockchain atau platform perdagangan.
- Dukungan Skalabilitas TPS tinggi memungkinkan blockchain menangani lebih banyak pengguna sekaligus tanpa menimbulkan kemacetan. Ini penting untuk adopsi skala besar.
- Daya Saing di Pasar Blockchain yang mampu menawarkan TPS tinggi cenderung lebih menarik bagi pengembang aplikasi dan investor. TPS sering menjadi salah satu kriteria yang dievaluasi dalam memilih platform blockchain.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi TPS
Beberapa faktor teknis yang menentukan angka TPS sebuah blockchain adalah:
1.Algoritma Konsensus
Algoritma konsensus seperti Proof of Work (PoW) dan Proof of Stake (PoS) memiliki cara kerja yang berbeda. PoW lebih lambat karena membutuhkan proses penambangan yang intensif, sementara PoS lebih efisien karena menggunakan validator untuk memverifikasi transaksi.
2.Ukuran dan Kecepatan Blok
Blockchain dengan ukuran blok besar dan waktu pembentukan blok yang singkat cenderung memiliki TPS lebih tinggi. Namun, desain ini juga bisa memengaruhi desentralisasi jaringan.
3.Arsitektur Teknologi
Beberapa teknologi, seperti sharding atau solusi layer-2, memungkinkan blockchain membagi beban transaksi sehingga meningkatkan TPS secara signifikan.
4.Kepadatan Jaringan
Saat jaringan mengalami lonjakan aktivitas, seperti ketika ada proyek NFT populer di Ethereum, TPS bisa menurun karena kemacetan.
Contoh Blockchain dengan TPS Tinggi
Solana
Solana dirancang dengan arsitektur unik yang disebut Proof of History (PoH), yang memungkinkan jaringan ini memproses hingga 65.000 transaksi per detik. Kecepatan ini menjadikannya salah satu pilihan utama untuk aplikasi berbasis blockchain seperti DeFi dan NFT.
Avalanche
Avalanche menawarkan TPS tinggi dengan waktu finalisasi transaksi kurang dari dua detik. Teknologi subnet memungkinkan blockchain ini menangani berbagai kebutuhan spesifik pengembang.
Polygon
Sebagai solusi skalabilitas untuk Ethereum, Polygon mendukung hingga 7.000 TPS. Hal ini menjadikannya populer di kalangan pengembang aplikasi DeFi dan NFT yang membutuhkan kecepatan transaksi tinggi dengan biaya rendah.
Tantangan Blockchain dengan TPS Tinggi
Meskipun TPS tinggi memberikan keuntungan besar, ada beberapa tantangan yang harus diatasi:
- Keamanan Blockchain dengan fokus pada TPS tinggi sering kali harus mengorbankan beberapa lapisan keamanan, membuatnya lebih rentan terhadap serangan.
- Desentralisasi Upaya meningkatkan TPS sering kali mengarah pada pengurangan tingkat desentralisasi, yang merupakan inti dari teknologi blockchain.
- Biaya Infrastruktur Infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung TPS tinggi bisa sangat mahal, sehingga menjadi hambatan bagi pengembang kecil.
Perbandingan TPS Blockchain dengan Sistem Tradisional
Sebagai gambaran, sistem pembayaran tradisional seperti Visa mampu menangani hingga 24.000 transaksi per detik. Sementara itu, blockchain masih tertinggal jauh, tetapi terus berkembang melalui inovasi seperti solusi layer-2 dan sharding.
Kesimpulan
Itulah tadi informasi menarik tentang apa itu Transaction Per Second (TPS), mulai dari pengertian, faktor, hingga perbandingannya yang dapat kamu baca selengkapnya di artikel Academy crypto di INDODAX.
Sebagai kesimpulan Transaction Per Second (TPS) adalah salah satu metrik penting untuk mengevaluasi performa sebuah blockchain. Meskipun TPS tinggi menjadi daya tarik tersendiri, keseimbangan antara kecepatan, keamanan, dan desentralisasi tetap menjadi tantangan utama.
Dengan inovasi yang terus berkembang, masa depan blockchain berpotensi memberikan efisiensi lebih besar tanpa mengorbankan prinsip-prinsip dasar teknologi ini.
FAQ
1.Apakah blockchain dengan TPS rendah tidak efisien?
Tidak selalu. Blockchain dengan TPS rendah seperti Bitcoin dirancang untuk fokus pada keamanan dan desentralisasi, bukan kecepatan.
2.Apakah semua blockchain memerlukan TPS tinggi?
Tidak. Blockchain tertentu, seperti yang digunakan untuk penyimpanan nilai atau pengelolaan data, mungkin tidak memerlukan TPS tinggi.
3.Bagaimana cara meningkatkan TPS blockchain?
Inovasi seperti sharding, sidechain, dan solusi layer-2 adalah beberapa cara untuk meningkatkan TPS tanpa mengorbankan keamanan dan desentralisasi.
4.Apakah TPS adalah indikator utama kualitas blockchain?
Tidak sepenuhnya. Selain TPS, faktor lain seperti keamanan, desentralisasi, dan biaya transaksi juga perlu dipertimbangkan.
5.Apakah blockchain akan mampu menyaingi sistem tradisional dalam hal TPS?
Dengan inovasi yang terus berkembang, blockchain memiliki potensi untuk menyamai atau bahkan melampaui sistem tradisional dalam hal TPS.
Author: RZ