Sebanyak 84% investor crypto di Jepang menyatakan akan membeli lebih banyak aset digital seperti Bitcoin (BTC) jika pemerintah mereformasi sistem pajak crypto yang saat ini dinilai memberatkan.
Temuan ini berasal dari survei terbaru yang dilakukan Japan Blockchain Association (JBA) pada April 2025.
Survei tersebut melibatkan 1.500 responden warga Jepang berusia 20–69 tahun. Dari total responden, 13% mengaku telah memiliki aset crypto seperti Bitcoin dan Ethereum (ETH).
Dari kelompok ini, mayoritas menyatakan akan meningkatkan investasinya apabila tarif pajak atas keuntungan crypto diturunkan menjadi flat 20%.
Baca juga berita populer: Awas Volatile! Whale Legendaris Era Satoshi Gerakkan 80 Ribu BTC
Petisi Resmi Diajukan ke Regulator
Para eksekutif Asosiasi Blockchain Jepang (JBA) menyampaikan petisi reformasi pajak (Sumber: CryptoNews)
JBA secara resmi mengajukan petisi kepada Financial Services Agency (FSA) Jepang pada Jumat kemarin (18/7).
Petisi tersebut meminta agar pemerintah menghapus sistem pajak progresif atas keuntungan crypto yang saat ini mencapai hingga 55%, dan menggantinya dengan skema capital gains tax tetap sebesar 20%.
Permintaan ini mendapat dukungan dari sejumlah anggota parlemen Jepang, baik dari partai berkuasa maupun oposisi, serta pelaku industri seperti bursa aset digital bitFlyer.
Sejauh ini, FSA belum mengumumkan sikap resminya, namun lembaga tersebut diketahui memiliki peran sentral dalam menyusun kebijakan keuangan di Jepang.
Potensi Inflow Besar Jika Pajak Diubah
Survei JBA juga mencatat bahwa 12% responden yang belum memiliki crypto menyatakan akan mulai berinvestasi apabila tarif pajak disederhanakan.
Temuan ini memperkuat asumsi bahwa reformasi fiskal bisa berdampak langsung terhadap volume transaksi dan arus masuk investor ritel.
Data dari CoinGecko menunjukkan lonjakan signifikan volume perdagangan di bursa bitFlyer sejak akhir Juni, dengan puncak pada 12 Juli 2025.
Grafik volume trading bitFlyer menunjukkan kenaikan tajam pada pertengahan Juli 2025 (Sumber: Coingecko/Cryptonews)
Tak hanya volume total yang meningkat, dominasi pasar juga mengarah pada dua aset utama.
ETH/JPY dan BTC/JPY menguasai lebih dari 87% volume perdagangan (Sumber: Coingecko/Cryptonews)
ETH/JPY mendominasi dengan 47,33%, diikuti BTC/JPY sebesar 40,43%. Ini memperkuat dugaan bahwa jika reformasi pajak diterapkan, dua aset ini akan menjadi yang paling diakumulasi oleh investor Jepang.
Baca berita terbaru selanjutnya: Arthur Hayes: Ethereum Siap Tembus $4 Ribu, Target $10 Ribu di Depan Mata!
FSA Pertimbangkan Ubah Klasifikasi Crypto
Menurut laporan media lokal CoinPost yang dilansir dari CryptoNews, FSA tengah mempertimbangkan untuk mengubah klasifikasi crypto dari alat pembayaran menjadi produk keuangan, dengan memasukkannya ke dalam kerangka Financial Instruments and Exchange Act.
Jika disetujui, status hukum aset crypto akan setara dengan instrumen investasi lainnya seperti saham atau reksa dana.
JBA menilai langkah ini sejalan dengan realitas pasar, di mana crypto lebih banyak digunakan sebagai alat akumulasi kekayaan ketimbang media transaksi.
Pemerintah juga disebut sedang meninjau opsi pemotongan pajak langsung di sumber (withholding tax) agar pelaporan pajak lebih efisien.
Minimnya Edukasi Masih Jadi Hambatan
Survei juga mencatat bahwa literasi crypto rendah masih menjadi penghalang utama adopsi.
Dari kelompok yang belum memiliki aset crypto, 61% mengaku tidak cukup memahami cara kerja crypto, sementara hanya 8% yang menyebut pajak tinggi sebagai alasan utama belum berinvestasi.
Temuan ini menunjukkan bahwa reformasi pajak saja tidak cukup, upaya edukasi publik juga krusial dalam memperluas partisipasi masyarakat dalam aset digital.
Kesimpulan
Jika usulan reformasi pajak disetujui, Jepang berpotensi mencetak lonjakan adopsi aset crypto dalam waktu dekat.
Kebijakan ini dinilai dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif dan sekaligus memberikan efek domino ke negara-negara lain yang tengah menimbang regulasi serupa.
FAQ
- Mengapa pajak crypto di Jepang mencapai 55%?
Keuntungan dari aset crypto dikategorikan sebagai penghasilan tambahan (other income) dan dikenakan pajak progresif sesuai dengan total pendapatan tahunan. - Apa itu capital gains tax dalam konteks crypto?
Capital gains tax adalah pajak atas keuntungan dari penjualan aset. JBA mengusulkan agar pajak crypto ditetapkan flat sebesar 20%, mengikuti model yang berlaku di negara-negara seperti Korea Selatan dan Jerman. - Apakah investor Jepang benar-benar tertarik membeli Bitcoin jika pajak direvisi?
Berdasarkan survei, 84% investor yang sudah memiliki crypto menyatakan akan membeli lebih banyak jika pajaknya diringankan. Bahkan 12% non-investor tertarik masuk ke pasar. - Apa dampak kebijakan ini terhadap pasar crypto global?
Jika Jepang merevisi pajak dan memperjelas status hukum crypto sebagai produk keuangan, hal ini dapat memicu sentimen positif global dan menjadi acuan regulasi bagi negara lain. - Apa kendala terbesar adopsi crypto di Jepang selain pajak?
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang aset crypto menjadi tantangan utama. Edukasi publik masih diperlukan agar penetrasi pasar lebih luas.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Berita Kripto Jepang, #Berita Whale Terkini
Pasar
