Chainlink (LINK) kembali mencuri perhatian pasar setelah aksi akumulasi besar-besaran oleh investor besar alias whale.
Berdasarkan data on-chain dari analis Ali Martinez, wallet besar yang memegang antara 100.000 hingga 1 juta LINK menambah 1,38 juta token saat harga sempat turun ke area $15.

Sumber Gambar: X.com/ali_charts
Dengan harga rata-rata saat itu, nilai pembelian mencapai sekitar Rp400 miliar. Aksi ini berlangsung di tengah penurunan harga mingguan lebih dari 13%, namun justru menandai minat beli baru di level bawah.
Tanda Akumulasi, Bukan Distribusi
Data tambahan dari CryptoQuant menunjukkan adanya outflow bersih sebesar 281.700 LINK dari berbagai bursa.

Sumber Gambar: CryptoQuant
Artinya, lebih banyak token yang ditarik keluar dibanding dikirim ke exchange. Biasanya, pola seperti ini menunjukkan investor memilih menyimpan token di wallet pribadi, bukan menjual di pasar.
Fenomena serupa pernah terjadi antara Juni–Agustus 2024, ketika whale juga melakukan akumulasi sebelum harga LINK melonjak ke sekitar $27. Pola ini kini tampak kembali berulang.
Baca selanjutnya: Chainlink Berpotensi Naik 300%? Analis Bidik Target $100
Struktur Teknis Chainlink Masih Kokoh
Selain data on-chain, analis teknikal Ali juga menilai bahwa sejak 2022, harga LINK membentuk pola symmetrical triangle yang semakin menyempit.

Sumber Gambar: X.com/ali_charts
Pola ini menunjukkan fase akumulasi jangka panjang dan potensi tekanan menuju breakout besar.
Selama harga tetap di atas garis tren naik, struktur bullish tetap terjaga. Jika tembus resistensi di $20, peluang reli berikutnya terbuka menuju $45, bahkan hingga $100 dalam skenario optimistis.
S&P Global Ikut Masuk, Fundamental LINK Makin Solid
Dari sisi fundamental, Chainlink juga memperluas ekosistemnya lewat kemitraan dengan S&P Global Ratings.
Kolaborasi ini membawa Stablecoin Stability Assessments (SSA) ke jaringan blockchain menggunakan oracle Chainlink.
Integrasi data real-time dari lembaga pemeringkat global seperti S&P memperkuat posisi Chainlink sebagai penghubung utama antara sektor keuangan tradisional (TradFi) dan ekosistem blockchain.
Baca beriktunya: Kolaborasi Panas! Bank Raksasa Saudi Pilih Chainlink Jadi Mitra Strategis
Sentimen Pasar Masih Hati-Hati
Meski sejumlah indikator teknikal dan fundamental mengarah positif, resistensi psikologis di level $20 masih menjadi penghalang utama.
Beberapa analis menilai, reli signifikan baru bisa terkonfirmasi jika volume perdagangan meningkat dan pasar kripto lebih stabil secara makro.
Namun secara keseluruhan, kombinasi antara akumulasi whale, outflow exchange, dan pola teknikal jangka panjang menunjukkan bahwa Chainlink masih menjadi salah satu aset altcoin dengan potensi kuat untuk reli berikutnya.
Kesimpulan
Aksi beli besar oleh whale dan pola teknikal yang menguat menempatkan Chainlink dalam posisi strategis menjelang potensi bull run.
Sementara banyak trader ragu akibat volatilitas pasar, investor besar justru melihat peluang di tengah tekanan harga.
Dengan dukungan fundamental dari kemitraan institusional, LINK bisa menjadi salah satu proyek yang memimpin reli altcoin jika pasar kembali bullish.
FAQ
- Apa arti outflow dari exchange dalam konteks akumulasi whale?
Outflow berarti token ditarik keluar dari bursa dan disimpan di wallet pribadi. Ini menandakan investor tidak berniat menjual, melainkan mengumpulkan untuk jangka panjang—biasanya sinyal positif bagi harga. - Apa itu pola symmetrical triangle yang disebut analis?
Pola symmetrical triangle adalah formasi grafik di mana harga bergerak menyempit di antara dua garis tren yang berpotongan. Pola ini menandakan fase konsolidasi sebelum breakout besar, dan sering muncul di akhir tren panjang. - Apakah benar harga Chainlink bisa tembus ke $100?
Menurut analis Ali, target $45 hingga $100 merupakan proyeksi teknikal dari pola triangle jangka panjang. Namun, target ini masih bersifat spekulatif dan bergantung pada kondisi pasar global serta adopsi blockchain yang berkelanjutan. - Apa dampak kerja sama Chainlink dengan S&P Global Ratings?
Kolaborasi ini membuat data penilaian stabilitas stablecoin tersedia langsung di blockchain lewat oracle Chainlink. Langkah ini memperkuat posisi Chainlink di sektor tokenisasi aset dan integrasi TradFi–DeFi. - Kenapa whale justru membeli LINK saat harga turun?
Whale biasanya memanfaatkan fase koreksi harga untuk akumulasi aset undervalued. Mereka memiliki pandangan jangka panjang dan sering membeli di saat pasar panik, lalu menjual ketika tren naik mulai matang.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Cryptopotato – 1,380,000 LINK Bought by Whales During the Dip: Bull Run Loading?, diakses pada 16 Oktober 2025
- CaptainAltcoin – Chainlink (LINK) Maintains Super Bullish Structure Despite Market Turbulence, diakses pada 16 Oktober 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Berita Whale Terkini, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini