Wire Transfer Adalah Apa? Panduan Lengkapnya
icon search
icon search

Top Performers

Wire Transfer Adalah Apa? Panduan Lengkapnya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Wire Transfer Adalah Apa? Panduan Lengkapnya

Wire Transfer Adalah Apa Panduan Lengkapnya

Daftar Isi

Kalau kamu pernah harus bayar kuliah ke luar negeri, kirim uang ke luar negeri ke partner bisnis, atau menerima pembayaran dari klien luar, besar kemungkinan bank akan menyebut satu istilah yang sama: wire transfer. Di teller atau internet banking, istilah ini terdengar teknis, tetapi jarang ada yang betul-betul menjelaskan apa yang terjadi di balik layar ketika kamu menekan tombol “kirim”.

Buat sebagian orang, wire transfer hanya terasa sebagai transfer yang lebih ribet, lebih mahal, dan lebih lama. Padahal di balik itu, ada jaringan perbankan lintas negara, aturan kepatuhan anti pencucian uang, dan sistem teknis yang saling terhubung. Memahami hal ini penting supaya kamu tidak sekadar menunggu tanpa tahu alasan, ketika dana terlambat sampai atau biaya terasa jauh lebih besar dari yang kamu bayangkan.

Di panduan ini, kamu akan diajak mengenal wire transfer dari dasar sampai ke hal teknis yang sering terlewat: cara kerja, jenis, waktu proses, biaya, jaringan perbankan yang terlibat, risiko yang perlu diwaspadai, sampai perbandingan dengan metode transfer lain yang lebih modern. Setelah itu, kamu bisa menilai sendiri kapan wire transfer memang pilihan yang tepat, dan kapan kamu sebaiknya mempertimbangkan metode lain.

Setelah gambaran besarnya jelas, kita mulai dulu dari pondasi paling dasar: apa sebenarnya yang dimaksud dengan wire transfer.

 

Apa Itu Wire Transfer

Secara sederhana, wire transfer adalah metode pengiriman dana secara elektronik dari satu rekening bank ke rekening bank lain, baik dalam satu negara maupun lintas negara. Tidak ada uang fisik yang berpindah tangan; yang bergerak adalah instruksi dan data yang dikirim lewat jaringan perbankan.

Dalam wire transfer, bank pengirim dan bank penerima berkomunikasi menggunakan jaringan dan format pesan tertentu. Instruksi yang dikirim berisi detail penting, seperti nama pemilik rekening penerima, nomor rekening, kode bank, kode SWIFT atau identifikasi lain, serta jumlah dan mata uang yang dikirim.

Berbeda dengan transfer antar rekening di aplikasi lokal yang biasanya hanya melibatkan satu sistem domestik, wire transfer mengandalkan jaringan perbankan lintas negara yang jauh lebih kompleks. Di sinilah muncul peran bank koresponden dan sistem pembayaran besar yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain.

Memahami definisi ini akan membuat kamu lebih siap saat masuk ke pertanyaan lanjutan: apa saja tahap yang terjadi dari mulai kamu mengisi formulir sampai dana benar-benar mendarat di rekening penerima.

 

Bagaimana Wire Transfer Bekerja

Banyak orang mengira wire transfer hanya soal “kirim di sini, terima di sana”. Faktanya, ada beberapa lapisan proses yang harus dilalui sebelum dana sampai ke tujuan. Dengan memahami alurnya, kamu tidak kaget lagi ketika diminta berbagai data tambahan oleh bank atau ketika dana tertahan lebih lama dari yang kamu perkirakan.

 

Secara garis besar, alur wire transfer bisa dijelaskan seperti ini:

Pertama, kamu sebagai pengirim memberikan instruksi ke bank. Ini bisa dilakukan lewat cabang, internet banking, atau kanal lain. Di tahap ini, bank membutuhkan detail lengkap penerima: nama sesuai rekening, nomor rekening atau IBAN, kode SWIFT atau kode identifikasi bank lainnya, nama bank, dan negara tujuan. Kesalahan kecil di tahap ini bisa berdampak besar di belakang.

Kedua, bank pengirim memeriksa saldo kamu dan memblokir dana yang akan dikirim. Di saat yang sama, bank melakukan sejumlah pengecekan kepatuhan, termasuk memvalidasi apakah transaksi ini wajar, apakah tidak melanggar aturan anti pencucian uang, dan apakah negara atau pihak yang terlibat tidak masuk daftar sanksi tertentu.

Ketiga, bank pengirim mengirim pesan elektronik kepada bank penerima melalui jaringan seperti SWIFT. Penting untuk dipahami, yang dikirim lewat jaringan ini bukan uangnya, tetapi pesan yang memberi instruksi bahwa sejumlah dana akan dikreditkan ke rekening penerima.

Keempat, jika bank pengirim tidak punya hubungan langsung dengan bank penerima, akan ada satu atau beberapa bank koresponden di tengah. Bank ini berfungsi sebagai perantara yang membantu “meneruskan” instruksi dan menyelesaikan dana antar sistem yang berbeda. Di sinilah kadang muncul biaya tambahan dan waktu proses yang lebih panjang.

Kelima, setelah pesan diterima dan disetujui, bank penerima mengkreditkan dana ke rekening penerima. Pada tahap ini, dana yang sebelumnya ditahan di sisi pengirim dianggap sudah berpindah secara tuntas.

Setelah kamu memahami alur dasar ini, pertanyaan berikutnya biasanya muncul: apakah semua wire transfer mengikuti pola yang sama, atau ada variasi jenis yang mempengaruhi kecepatan dan biayanya.

 

Jenis-Jenis Wire Transfer

Tidak semua wire transfer memiliki karakter yang sama. Ada perbedaan yang cukup penting antara transfer dalam satu negara dan transfer lintas negara. Memahami jenis-jenisnya membantu kamu memperkirakan risiko, biaya, dan durasi sejak awal.

Yang pertama, ada wire transfer domestik. Ini adalah transfer yang terjadi dalam satu negara dan menggunakan mata uang yang sama. Karena seluruh proses berada di dalam satu sistem perbankan, transfer jenis ini cenderung lebih cepat dan relatif lebih murah dibanding transfer lintas negara.

Yang kedua, ada wire transfer internasional. Di sini, bank pengirim dan bank penerima berada di negara yang berbeda, seringkali dengan mata uang yang berbeda juga. Transaksi jenis ini hampir selalu melibatkan jaringan perbankan internasional dan, dalam banyak kasus, bank koresponden. Akibatnya, biaya dan waktu prosesnya jauh lebih beragam.

Selain itu, kamu juga akan mendengar istilah transfer incoming dan outgoing. Incoming mengacu pada dana yang kamu terima lewat wire transfer, sedangkan outgoing adalah dana yang kamu kirim. Keduanya bisa dikenakan struktur biaya berbeda oleh bank yang terlibat.

Memahami kategori ini akan membuat kamu lebih siap ketika menilai berapa lama proses pengiriman dan kapan sebaiknya menggunakan wire transfer untuk kebutuhan tertentu.

 

Berapa Lama Proses Wire Transfer

Salah satu pertanyaan paling sering muncul saat membahas wire transfer adalah: kenapa bisa lama, dan berapa lama sebenarnya waktu yang dibutuhkan. Jawabannya tidak tunggal, tetapi ada pola umum yang bisa dijadikan pegangan.

Untuk transfer dalam satu negara, prosesnya bisa selesai dalam hitungan menit sampai maksimal satu hari kerja, tergantung sistem pembayaran yang digunakan. Beberapa negara sudah memiliki infrastruktur pembayaran yang memungkinkan penyelesaian hampir seketika, sementara yang lain masih mengandalkan sistem dengan jadwal kliring tertentu.

Untuk transfer lintas negara, rentangnya jauh lebih lebar. Dalam kondisi ideal, wire transfer internasional dapat selesai dalam 1 sampai 2 hari kerja. Namun banyak bank masih memberi estimasi konservatif sekitar 2 sampai 5 hari kerja. Dalam kasus tertentu, terutama ketika ada pemeriksaan kepatuhan tambahan atau penggunaan beberapa bank koresponden, durasi ini bisa lebih panjang.

 

Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi lamanya proses:

  • Jam cut-off bank pengirim dan penerima 
  • Perbedaan zona waktu antar negara 
  • Banyaknya bank perantara yang dilibatkan 
  • Pemeriksaan kepatuhan tambahan terkait AML dan pendanaan terlarang 
  • Kelengkapan dan keakuratan data penerima 

 

Dengan memahami faktor-faktor ini, kamu jadi tidak hanya menunggu tanpa informasi. Pertanyaan berikutnya pun muncul secara alami: dengan durasi dan kompleksitas seperti itu, biaya apa saja yang sebenarnya kamu bayar dalam satu transaksi wire transfer.

 

Biaya yang Muncul dalam Wire Transfer

Banyak orang baru menyadari beratnya biaya wire transfer ketika melihat potongan di rekening atau ketika penerima mengeluh dana yang masuk lebih sedikit dari jumlah yang dikirim. Ini bukan kebetulan; struktur biaya wire transfer memang terdiri dari beberapa lapisan.

Pertama, ada biaya pengiriman dari bank pengirim. Biaya ini biasanya dikenakan per transaksi dan besarannya bervariasi, tetapi secara rata-rata bisa berada dalam kisaran puluhan dolar Amerika. Bank bisa menerapkan tarif tetap atau kombinasi tarif tetap dengan persentase dari nilai transaksi.

Kedua, ada biaya penerimaan dari bank penerima. Walaupun kamu merasa sudah membayar mahal di sisi pengirim, bank penerima di negara tujuan sering kali tetap mengenakan biaya administrasi ketika dana masuk. Nilainya biasanya lebih kecil dibanding biaya pengiriman, tetapi tetap perlu diperhitungkan.

Ketiga, ada biaya bank koresponden. Ketika hubungan antar bank tidak langsung, dana akan “melewati” satu atau lebih bank perantara. Setiap bank perantara berhak menarik biaya jasa, yang kadang dipotong langsung dari dana yang sedang berpindah. Inilah salah satu alasan mengapa nominal yang diterima bisa lebih kecil daripada yang kamu kirim.

Keempat, ada biaya terkait konversi mata uang. Jika kamu mengirim dalam satu mata uang dan penerima ingin menerima dalam mata uang lain, akan ada proses konversi. Bank biasanya menggunakan kurs valuta asing yang sudah ditambah margin tertentu di atas kurs acuan pasar. Marginnya bisa berkisar beberapa persen dari nilai transaksi dan jarang terasa transparan bagi pengguna awam.

Jika semua komponen ini dijumlah, total biaya wire transfer, terutama untuk nilai di bawah tertentu, bisa terasa tidak sebanding dengan jumlah yang dikirim. Di titik ini, pertanyaan yang wajar muncul adalah: mengapa sistemnya dibuat serumit itu, dan jaringan apa saja yang sebenarnya terlibat di belakang layar.

 

Jaringan dan Sistem Perbankan Internasional

Wire transfer tidak terjadi dalam ruang hampa. Di belakang satu transaksi, ada jaringan pembayaran besar yang menjadi tulang punggung sistem keuangan lintas negara. Mengetahui sekilas tentang jaringan ini akan membantu kamu memahami kenapa prosesnya bisa berbeda-beda di setiap rute.

Jaringan yang paling sering disebut adalah SWIFT. Ini bukan lembaga yang memindahkan uang, melainkan jaringan yang mengirim pesan standar antar bank di seluruh wilayah. Lewat pesan ini, bank saling memberi instruksi dan konfirmasi terkait transfer dana, termasuk wire transfer internasional.

Untuk transaksi dalam mata uang tertentu, ada pula sistem penyelesaian khusus. Di Amerika Serikat, misalnya, terdapat sistem yang mengatur penyelesaian transaksi bernilai besar dalam mata uang dolar. Ada juga sistem lain yang digunakan untuk transaksi domestik dengan penyelesaian real-time. Di kawasan Eropa, terdapat sistem yang menangani penyelesaian dana dalam mata uang euro, serta skema transfer kredit yang memudahkan pembayaran antar negara di kawasan tersebut.

Semua sistem ini saling melengkapi dan menjadi jalur yang dilewati instruksi wire transfer. Ketika kamu mengirim dana ke negara lain, rute yang dipilih akan menentukan jenis jaringan mana yang dipakai, berapa banyak perantara yang terlibat, dan pada akhirnya berapa lama dana sampai serta berapa besar biaya yang kamu tanggung.

Memahami kerangka besar ini membuat kamu lebih siap untuk menerima kenyataan bahwa ada risiko dan masalah yang bisa muncul di sepanjang jalur, bahkan ketika kamu merasa sudah mengisi formulir dengan benar.

 

Risiko dan Masalah yang Sering Terjadi pada Wire Transfer

Walaupun wire transfer dikenal aman, bukan berarti tanpa risiko. Risiko di sini bukan hanya soal dana hilang, tetapi juga soal keterlambatan, penolakan, atau proses verifikasi yang memakan waktu. Mengetahui potensi masalah sejak awal membantu kamu berhati-hati dan merencanakan transaksi dengan lebih baik.

Salah satu risiko yang cukup sering terjadi adalah penahanan dana untuk tujuan kepatuhan. Bank berkewajiban memeriksa transaksi tertentu yang dianggap berisiko berdasarkan aturan anti pencucian uang dan pendanaan terlarang. Jika ada hal yang menimbulkan tanda tanya, dana bisa ditahan sementara sampai bank merasa yakin dengan sumber, tujuan, dan profil para pihak yang terlibat.

Risiko lain adalah kesalahan data. Nama penerima yang tidak sesuai dengan data di bank, nomor rekening yang salah satu digit, atau kode SWIFT yang tidak tepat bisa membuat transfer tertunda, ditolak, atau bahkan harus dikembalikan. Proses pengembalian dana sendiri biasanya tidak berlangsung cepat dan bisa disertai potongan biaya.

Selain itu, ada risiko terkait bank perantara. Jika routing yang dipilih melibatkan beberapa bank koresponden, setiap bank perantara berpotensi menambah waktu proses, menjatuhkan biaya tambahan, atau menunda transaksi karena kebijakan internal mereka. Semakin panjang rantai perantara, semakin besar kemungkinan terjadi gesekan di sepanjang jalur.

Ada juga situasi ketika rekening penerima ternyata sudah lama tidak aktif atau memiliki status tertentu di bank tujuan. Dalam kondisi seperti ini, dana bisa gagal dikreditkan dan pada akhirnya harus dikembalikan ke bank pengirim. Proses ini kembali memakan waktu dan tidak selalu tanpa biaya.

Setelah mengetahui berbagai risiko, wajar kalau kamu mulai bertanya: kalau begitu, kapan wire transfer memang layak digunakan dan kapan kamu sebaiknya mempertimbangkan alternatif lain.

 

Kapan Sebaiknya Kamu Menggunakan Wire Transfer

Wire transfer bukan solusi untuk semua kebutuhan. Ada situasi di mana metode ini masuk akal, dan ada juga kondisi di mana kamu justru lebih diuntungkan dengan opsi lain. Menentukan kapan harus menggunakannya akan menghemat waktu, biaya, dan energi.

Wire transfer biasanya paling relevan ketika kamu perlu mengirim dana dalam jumlah cukup besar ke luar negeri, terutama untuk tujuan yang sifatnya formal dan terikat kontrak. Contohnya, pembayaran invoice impor, pelunasan biaya pendidikan di luar negeri, atau settlement transaksi bisnis yang disepakati dalam mata uang tertentu.

Metode ini juga sering dipilih ketika pihak penerima mewajibkan transfer melalui jaringan perbankan formal. Beberapa institusi hanya menyediakan detail rekening bank dan mengharuskan pembayaran lewat jalur tersebut, sehingga kamu mau tidak mau perlu mengikuti prosedur wire transfer.

Di sisi lain, untuk kebutuhan pribadi dengan jumlah yang lebih kecil, banyak orang mulai mempertimbangkan metode lain yang biayanya lebih ringan dan prosesnya lebih cepat. Di sinilah perbandingan dengan remitansi dan metode modern lain menjadi penting untuk kamu pahami sebelum menentukan pilihan.

 

Wire Transfer vs Remittance vs Metode Transfer Modern

Begitu banyak pilihan cara kirim uang lintas negara membuat wajar kalau kamu merasa bingung. Secara garis besar, setidaknya ada tiga kelompok metode yang sering dibandingkan: wire transfer, remitansi, dan metode transfer modern seperti sistem pembayaran otomatis atau layanan digital tertentu.

Wire transfer berada di sisi yang cenderung formal, mahal, tetapi stabil. Metode ini ideal untuk transaksi bernilai besar, kebutuhan bisnis, atau pembayaran ke institusi yang hanya menyediakan rekening bank. Keunggulannya terletak pada penerimaan luas di kalangan bank dan kelengkapan jejak administrasi.

Remitansi biasanya lebih diarahkan untuk pengiriman dana antar individu, seperti kirim uang ke keluarga atau teman di luar negeri. Layanan remitansi internasional banyak yang menawarkan biaya lebih rendah, kurs yang lebih kompetitif, dan proses yang lebih cepat untuk nominal kecil sampai menengah. Namun, tidak semua remitansi cocok untuk keperluan bisnis atau pembayaran resmi.

Metode modern lain, seperti sistem pembayaran otomatis atau layanan digital tertentu, sering menawarkan biaya sangat rendah dan kecepatan tinggi, tetapi cakupan negara, jenis mata uang, dan batasan nilainya bisa berbeda-beda. Selain itu, tidak semua pihak di luar sana siap menerima pembayaran lewat skema seperti ini.

Dengan memahami posisi masing-masing metode, kamu bisa menimbang kebutuhanmu sendiri: apakah prioritasmu biaya, kecepatan, formalitas, atau kenyamanan. Ketika kamu akhirnya memilih wire transfer, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan kenyamanan.

 

Cara Menggunakan Wire Transfer dengan Lebih Aman

Memilih wire transfer bukan berarti kamu harus pasrah saat menghadapi biaya besar atau risiko keterlambatan. Ada sejumlah langkah praktis yang bisa kamu lakukan supaya prosesnya lebih aman dan terkontrol.

Langkah pertama adalah memastikan semua data penerima benar dan lengkap. Cocokkan nama penerima persis seperti yang terdaftar di bank, termasuk urutan dan ejaannya. Periksa kembali nomor rekening atau IBAN, serta kode SWIFT atau kode identifikasi bank lain yang diminta. Kesalahan satu huruf atau satu digit saja bisa menghambat keseluruhan proses.

Langkah kedua, pahami struktur biaya dan tanyakan secara jelas sebelum mengirim. Kamu berhak mengetahui apakah ada biaya di pihak penerima, apakah ada kemungkinan biaya bank perantara, serta bagaimana bank akan menerapkan kurs jika terjadi konversi mata uang. Informasi ini membantu kamu mengelola ekspektasi penerima terkait nominal yang akan diterima.

Langkah ketiga adalah memperhatikan waktu pengiriman. Mengirim mendekati jam cut-off, menjelang akhir pekan, atau di hari libur di salah satu negara tujuan dapat membuat proses lebih lama. Jika transaksi bersifat mendesak, rencanakan pengiriman beberapa hari lebih awal untuk mengantisipasi potensi penundaan.

Langkah keempat, simpan bukti transaksi dan referensi yang diberikan bank. Bukti ini penting jika kamu perlu menelusuri posisi dana, mengajukan komplain, atau meminta klarifikasi ketika terjadi keterlambatan atau masalah lain di sepanjang jalur.

Dengan kebiasaan-kebiasaan ini, kamu bisa mengurangi risiko paling umum dalam wire transfer. Selanjutnya, kamu tinggal merangkum semua pemahaman ini untuk menjawab pertanyaan kunci: apakah wire transfer memang masih relevan digunakan saat ini.

 

Kesimpulan

Wire transfer adalah metode pengiriman dana melalui jaringan perbankan yang sudah lama menjadi tulang punggung transaksi lintas negara. Metode ini menawarkan stabilitas, penerimaan luas di kalangan bank dan institusi, serta jejak administrasi yang jelas. Di sisi lain, wire transfer juga datang dengan harga yang tidak murah, durasi proses yang bisa memakan waktu, serta risiko teknis dan kepatuhan yang perlu kamu sadari sejak awal.

Dengan mengenal cara kerja, jenis, faktor yang mempengaruhi durasi, struktur biaya, jaringan perbankan yang terlibat, hingga risiko yang mungkin terjadi, kamu tidak lagi berjalan dalam kegelapan. Kamu bisa memutuskan dengan lebih tenang kapan wire transfer layak digunakan dan kapan metode lain lebih masuk akal untuk kebutuhanmu.

Pada akhirnya, kunci utamanya adalah kesesuaian. Untuk transaksi bisnis formal dan pembayaran bernilai besar, wire transfer masih sangat relevan. Namun untuk kebutuhan pribadi dengan nominal kecil sampai menengah, tidak ada salahnya kamu membandingkan metode ini dengan opsi lain yang lebih efisien. Yang terpenting, kamu paham konsekuensi setiap pilihan sebelum menekan tombol kirim.

 

Itulah informasi menarik tentang Wire transfer yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Staking/Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apakah wire transfer bisa dibatalkan setelah dikirim?

Secara umum, wire transfer sulit dibatalkan setelah instruksi diproses dan pesan terkirim ke bank penerima. Jika kamu segera menyadari ada kesalahan, hubungi bank secepat mungkin untuk meminta upaya penarikan kembali. Keberhasilannya sangat bergantung pada status transaksi dan kebijakan bank-bank yang terlibat.

2. Kenapa wire transfer bisa memakan waktu beberapa hari?

Wire transfer lintas negara melewati beberapa lapisan pemeriksaan dan kadang melibatkan satu atau lebih bank perantara. Perbedaan zona waktu, jam cut-off, serta pemeriksaan kepatuhan tambahan dapat memperpanjang durasi. Karena itu, estimasi 2 sampai 5 hari kerja masih dianggap wajar untuk banyak rute.

3. Apa bedanya wire transfer dengan transfer internasional biasa di aplikasi bank?

Dalam banyak kasus, transfer internasional di aplikasi bank sebenarnya juga diproses sebagai wire transfer di belakang layar. Bedanya, aplikasi hanya menyederhanakan tampilan dan alur input data. Istilah wire transfer menekankan pada mekanisme jaringan perbankan yang dipakai, bukan sekadar tampilan layanan di depan pengguna.

4. Apa itu kode SWIFT dan kenapa penting untuk wire transfer?

Kode SWIFT adalah kode identifikasi unik yang diberikan kepada lembaga keuangan untuk memudahkan komunikasi di jaringan internasional. Saat melakukan wire transfer, kode ini membantu memastikan instruksi dikirim ke bank yang tepat di negara yang tepat. Tanpa kode yang benar, risiko kesalahan routing dan penundaan akan meningkat.

5. Apakah wire transfer aman untuk transaksi bernilai besar?

Secara prinsip, wire transfer dirancang untuk mendukung transaksi bernilai besar dengan standar keamanan dan kepatuhan yang tinggi. Namun, keamanan praktis tetap bergantung pada ketelitian kamu dalam mengisi data, kehati-hatian memilih pihak penerima, dan kesadaran terhadap risiko penipuan dalam transfer uang. Memastikan detail penerima dan tujuan transaksi adalah langkah penting untuk menjaga keamanan dana yang kamu kirim.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Tutorial

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 8.92%
bnb BNB 0.50%
sol Solana 4.81%
eth Ethereum 2.37%
ada Cardano 1.35%
pol Polygon Ecosystem Token 2.13%
trx Tron 2.85%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
CROAK/IDR
Croak
11
977.7%
VCG/USDT
VCGamers
0
109.48%
LINEA/IDR
Linea
178
78%
SQD/IDR
Subsquid
1.586
54.58%
SHAN/IDR
Shanum
3
50%
Nama Harga 24H Chg
ATT/IDR
Attila
1
-50%
AIH/IDR
AIHub
47.469
-26.84%
UNMD/IDR
Utility Ne
3.697
-18.77%
NMD/IDR
Nexusmind
80.816
-16.51%
MON/IDR
Monad
632
-15.34%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Wire Transfer Adalah Apa? Panduan Lengkapnya
28/11/2025
Wire Transfer Adalah Apa? Panduan Lengkapnya

Kalau kamu pernah harus bayar kuliah ke luar negeri, kirim

28/11/2025
David Ricardo dan Teori Keunggulan Komparatif
27/11/2025
David Ricardo dan Teori Keunggulan Komparatif

Kalau kamu belajar soal ekonomi, perdagangan internasional, atau sekadar penasaran

27/11/2025
IMAP: Protokol Email Penting yang Jarang Dibahas
27/11/2025
IMAP: Protokol Email Penting yang Jarang Dibahas

Kamu Sering Pakai IMAP, Tapi Tidak Menyadarinya Setiap kali kamu

27/11/2025