Ancaman krisis likuiditas global semakin nyata seiring lonjakan utang dan risiko gagal bayar di berbagai sektor.
Co-Founder Black Swan Capitalist, Versan Aljarrah, menilai gejolak ini berpotensi dimulai dari pasar utang, lalu merembet ke perbankan dan pasar keuangan global.
Dalam kondisi seperti ini, bank dan lembaga keuangan dikabarkan mulai memanfaatkan XRP sebagai instrumen strategis untuk menjaga aliran dana tetap stabil.
Because $XRP has a fixed supply, banks avoid the inflation risks that come with fiat currencies. That makes it a reliable asset for collateral and liquidity management.
That’s why @Ripple’s network includes over 300+ financial institutions worldwide.https://t.co/N8s2MgRSrv
— Versan | Black Swan Capitalist (@VersanAljarrah) August 13, 2025
XRP dan Manajemen Likuiditas
Tidak seperti mata uang fiat yang rentan tergerus inflasi, XRP memiliki pasokan tetap (fixed supply).
Fitur ini membuatnya dinilai lebih tahan terhadap depresiasi nilai dan cocok sebagai aset jaminan (collateral) untuk mengelola likuiditas.
Ripple, perusahaan di balik XRP, telah menghubungkan lebih dari 300 institusi keuangan di seluruh dunia.
Jaringan ini memfasilitasi pembayaran lintas negara secara cepat dengan settlement real-time, sebuah keunggulan saat pasar menghadapi tekanan likuiditas.
Baca juga berita lainnya: XRP Dicap Gagal! Ripple Dinilai Tak Lagi Layak Dipakai Bank
Peran Strategis di Tengah Krisis
Menurut Aljarrah, bank dan bahkan sebagian bank sentral mulai memegang XRP di samping emas sebagai cadangan likuiditas.
Tujuannya adalah memastikan mereka dapat memindahkan dana secara cepat saat terjadi margin call atau lonjakan permintaan likuiditas.
Dalam skenario krisis, kemampuan untuk melakukan transfer lintas negara dalam hitungan detik menjadi nilai tambah yang signifikan.
Tantangan Regulasi
Meskipun infrastruktur XRP dinilai siap menghadapi skenario krisis, tantangan terbesar tetap ada pada regulasi.
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menyoroti bahwa Amerika Serikat masih mengandalkan penegakan hukum (enforcement) alih-alih kerangka aturan yang jelas.
Kondisi ini membatasi adopsi penuh XRP di sektor keuangan AS, meski di negara lain penerapannya relatif lebih progresif.
Baca juga berita terbaru lainnya: Bitcoin Pecah Rekor! Short Squeeze Siap Dorong ke $125 Ribu
Kesimpulan
Di tengah tingginya utang global, suku bunga yang ketat, dan ketidakpastian pasar, XRP muncul sebagai salah satu opsi bagi bank untuk mengamankan likuiditas.
Namun, klaim ini tetap membutuhkan transparansi data yang lebih jelas terkait skala adopsi sebenarnya.
Bagi pelaku pasar, perkembangan ini menjadi sinyal penting untuk memantau peran aset kripto dalam stabilitas keuangan global.
FAQ
- Apa itu krisis likuiditas?
Krisis likuiditas adalah kondisi ketika pelaku pasar, termasuk bank, kesulitan memperoleh dana tunai atau aset likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. - Mengapa XRP dianggap tahan inflasi?
XRP memiliki suplai tetap sebanyak 100 miliar token, sehingga tidak bisa dicetak baru seperti mata uang fiat yang berpotensi memicu inflasi. - Bagaimana XRP membantu bank saat krisis?
Dengan settlement lintas negara yang cepat dan biaya rendah, XRP memungkinkan bank memindahkan dana secara efisien untuk menutup kebutuhan likuiditas mendesak. - Apakah semua bank menggunakan XRP?
Tidak. Penggunaan XRP masih terbatas pada institusi yang bekerja sama dengan Ripple dan sesuai regulasi di negara masing-masing. - Apa risiko utama penggunaan XRP di sektor perbankan?
Risikonya meliputi volatilitas harga, ketidakpastian regulasi, dan ketergantungan pada infrastruktur teknologi pihak ketiga.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- TimesTabloid – Why Banks Are Holding XRP: Liquidity Pool Algorithm They Don’t Want You to Know, diakses pada 14 Agustus 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Berita XRP, #Berita Blockchain, #Berita Digital Currency