Saat kamu mempertimbangkan untuk berinvestasi di obligasi, ada satu hal penting yang kerap terlewat: bagaimana jika obligasi tersebut ditebus lebih awal oleh penerbit? Di sinilah peran Yield to Call menjadi krusial. Dengan memahami konsep ini, kamu bisa menilai seberapa besar potensi keuntungan yang benar-benar akan kamu peroleh.
Jangan sampai kamu hanya terpikat pada kupon tinggi, tapi justru melewatkan risiko tersembunyi yang bisa menggerus return investasimu. Yuk, kenali lebih dalam tentang Yield to Call dan bagaimana cara menghitungnya secara cermat!
Baca juga artikel terkait: Yield to Maturity YTM vs APY: Apa Bedanya di Saham & Kripto?
Apa Itu Yield to Call (YTC)?
Sebelum masuk ke manfaat dan strategi, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu Yield to Call.
Yield to Call (YTC) adalah tingkat pengembalian yang akan kamu terima jika obligasi ditebus (di-call) oleh penerbit sebelum jatuh tempo. Obligasi jenis ini disebut callable bond, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada penerbit untuk menebus obligasi pada tanggal tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya (call date) dengan harga tertentu (call price).
Berbeda dengan Yield to Maturity (YTM) yang mengasumsikan obligasi akan dipegang hingga jatuh tempo, YTC memberikan skenario alternatif: bagaimana jika penerbit menebus obligasi lebih awal?
Kenapa YTC Penting bagi Investor?
Setelah memahami konsep dasarnya, sekarang mari bahas mengapa YTC sangat penting bagi keputusan investasimu.
Banyak investor hanya fokus pada kupon atau YTM saat memilih obligasi. Padahal, jika obligasi bersifat callable, potensi pengembalian bisa berubah drastis. Berikut alasan kenapa kamu perlu memperhitungkan YTC:
- Menghindari ilusi keuntungan: Kupon tinggi bisa jadi tidak terealisasi kalau obligasi ditebus lebih cepat.
- Membantu evaluasi kelayakan investasi: YTC memberi gambaran realistis tentang pengembalian investasi.
- Mengukur risiko call: Jika YTC lebih tinggi dari YTM, besar kemungkinan obligasi akan ditebus sebelum waktunya.
Baca juga artikel terkait: Yield Farming: Cara Kerja, Risiko, dan Cara Menghitungnya
YTC vs YTM: Mana yang Lebih Aman?
Memahami perbandingan antara YTC dan YTM sangat penting untuk memilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan kamu.
Perbandingan | Yield to Call (YTC) | Yield to Maturity (YTM) |
Waktu Berlaku | Hingga call date | Hingga tanggal jatuh tempo |
Risiko Ditebus | Tinggi | Rendah |
Return Aktual | Mungkin lebih rendah | Biasanya optimal jika tidak di-call |
Tips:
- Jika YTC > YTM, artinya penerbit berpeluang besar menebus obligasi lebih awal.
- Jika YTC < YTM, obligasi kemungkinan besar akan tetap berjalan sampai jatuh tempo.
Manfaat Menghitung YTC
Menghitung YTC bukan sekadar tugas teknis, tapi juga keputusan strategis. Berikut manfaat yang bisa kamu dapatkan:
- Membantu memilih obligasi yang sesuai profil risiko
- Menilai apakah harga pasar saat ini wajar
- Menghitung risiko pemanggilan oleh penerbit
- Menyusun arus kas yang lebih realistis
- Menyesuaikan portofolio dengan lebih strategis
Cara Menghitung Yield to Call
YTC dihitung dengan mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas kupon dan call price dengan harga obligasi saat ini. Karena bentuk rumusnya rumit, biasanya menggunakan software seperti Excel atau kalkulator finansial.
Rumus YTC:
P=(C2)×(1?(1+YTC2)?2tYTC2)+CP(1+YTC2)2tP = \left(\frac{C}{2}\right) \times \left(\frac{1 – (1 + \frac{YTC}{2})^{-2t}}{\frac{YTC}{2}}\right) + \frac{CP}{(1 + \frac{YTC}{2})^{2t}}P=(2C?)×(2YTC?1?(1+2YTC?)?2t?)+(1+2YTC?)2tCP?
Keterangan:
- P = Harga pasar saat ini
- C = Kupon tahunan
- CP = Call price
- t = Jumlah tahun sampai call date
- YTC = Yield to Call (nilai yang dicari)
Contoh Perhitungan Yield to Call
Bayangkan kamu membeli obligasi dengan detail berikut:
- Nilai nominal: Rp1.000.000
- Kupon: 10% per tahun (Rp100.000)
- Harga pasar saat ini: Rp1.175.000
- Call price: Rp1.100.000
- Call date: 5 tahun ke depan
Maka perhitungannya:
1.175.000=50.000×(1?(1+YTC2)?10YTC2)+1.100.000(1+YTC2)101.175.000 = 50.000 \times \left(\frac{1 – (1 + \frac{YTC}{2})^{-10}}{\frac{YTC}{2}}\right) + \frac{1.100.000}{(1 + \frac{YTC}{2})^{10}}1.175.000=50.000×(2YTC?1?(1+2YTC?)?10?)+(1+2YTC?)101.100.000?
Setelah dihitung menggunakan metode iteratif, hasilnya:
Yield to Call = 7,43%
Nilai ini lebih rendah dari kupon 10% karena harga beli lebih tinggi daripada call price, artinya ada potensi kerugian modal.
Orang Juga Baca Ini: Apa Itu Yield Curve? Definisi, Jenis, dan Pentingnya dalam Analisis Pasar
Perbedaan YTC vs YTW (Yield to Worst)
Selain YTM, kamu juga perlu mengenal Yield to Worst (YTW). Ini adalah skenario paling konservatif, yakni estimasi return terendah yang mungkin kamu dapatkan jika obligasi ditebus lebih awal atau kondisi terburuk lainnya terjadi.
Dampak Perubahan Suku Bunga terhadap YTC
YTC sangat dipengaruhi oleh suku bunga pasar. Saat suku bunga menurun, penerbit punya insentif untuk menebus obligasi lebih awal dan menerbitkan obligasi baru dengan bunga lebih rendah.
Inilah kenapa memahami kondisi pasar dan tren suku bunga sangat penting saat mengevaluasi callable bond.
Strategi Investasi Menggunakan YTC
YTC bisa menjadi alat bantu pengambilan keputusan yang sangat efektif. Berikut strategi yang bisa kamu terapkan:
- Bandingkan YTC vs YTM: Jangan hanya terpaku pada kupon. Lihat skenario pelunasan lebih awal.
- Diversifikasi: Gabungkan obligasi callable dan non-callable untuk mengurangi risiko.
- Pantau tren suku bunga: Waspadai penurunan suku bunga karena bisa memperbesar peluang obligasi ditebus lebih cepat.
Kesimpulan
Memahami Yield to Call bisa menjadi senjata rahasia kamu dalam dunia obligasi. Dengan analisis yang tepat, kamu bisa menghindari jebakan return palsu, memperkirakan arus kas secara lebih realistis, dan merancang strategi investasi jangka panjang yang lebih matang.
Itulah pembahasan menarik tentang yield to call yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ tentang Yield to Call
- Apakah semua obligasi memiliki YTC?
Tidak. Hanya obligasi yang bersifat callable yang memiliki YTC. - Apakah YTC selalu lebih kecil dari YTM?
Tidak selalu. Bisa jadi lebih tinggi atau lebih rendah, tergantung harga pasar dan call price. - Kapan YTC menjadi penting?
Saat kamu membeli obligasi callable dan ingin mengetahui return riil jika obligasi ditebus sebelum jatuh tempo. - Apa perbedaan callable dan non-callable bond?
Callable bond bisa ditebus lebih awal oleh penerbit, sedangkan non-callable tidak bisa. - Gimana cara menghitung YTC paling gampang?
Gunakan Excel atau kalkulator keuangan dengan fitur “solve for interest rate”.
Author: AL