DeFi Itu Menarik, Tapi Ribet? Zerion Punya Solusinya
Banyak orang tertarik terjun ke dunia DeFi dan NFT, tapi bingung soal wallet, jaringan, dan keamanan. Apalagi kalau kamu pemula, dompet kripto yang ribet justru bikin ragu dan malah takut untuk memulai. Nah, di sinilah Zerion Wallet hadir sebagai alternatif yang lebih simpel dan canggih untuk mengelola aset digital kamu.
Zerion bukan sekadar wallet biasa yang hanya menyimpan token. Ia adalah tool yang melakukan semuanya – bukan hanya wallet, tapi command center Web3 kamu. Dalam artikel ini, kamu bakal kenal Zerion luar dalam dari cara kerjanya, keunggulannya, sampai potensi risikonya. Yuk, kita bahas satu per satu supaya kamu bisa memutuskan apakah Zerion cocok buat perjalanan Web3 kamu!
Apa Itu Zerion Wallet dan Kenapa Jadi Favorit 2025?
Zerion adalah dompet Web3 non-custodial yang dirancang khusus untuk pengguna DeFi dan NFT. Zerion adalah wallet cryptocurrency non-custodial yang memungkinkan pengguna menyimpan, mengelola, dan memperdagangkan aset digital mereka dengan aman. Berbeda dengan MetaMask yang fokus pada koneksi ke dApp, Zerion menawarkan pengalaman all-in-one: dompet, explorer, tracker, dan dashboard portofolio.
Zerion Wallet menawarkan portfolio tracker gratis untuk DeFi dan NFT, seperti yang juga dibahas dalam artikel cara melacak portofolio kripto kamu secara otomatis: ia secara otomatis menemukan dan melacak semua token kamu. Kamu bisa pakai Zerion buat menyimpan aset, swap token, akses DeFi, hingga melacak koleksi NFT dari berbagai blockchain. Yang bikin istimewa, Zerion mendukung dari Solana hingga Ethereum dan 50+ network, memungkinkan kamu menumbuhkan portfolio token, posisi DeFi, dan NFT lintas multiple chain dalam satu aplikasi yang intuitif dan reliable.
Di tahun 2025, popularitasnya meningkat pesat terutama karena dukungan multichain dan fitur visual yang user-friendly. Zerion mendukung Ethereum dan blockchain populer lainnya, memudahkan pengelolaan aset, protokol DeFi, dan NFT. Pengguna memiliki akses ke berbagai platform DeFi teragregasi yang memungkinkan mereka memantau portofolio, swap token, dan bahkan berpartisipasi dalam yield farming, semua dengan menekan tombol.
Tapi fitur yang keren itu belum tentu cocok buat semua orang. Supaya kamu bisa menilai sendiri, kita lanjut bahas fitur unggulan Zerion dulu, yuk.
Fitur Unggulan Zerion Wallet yang Bikin Pemula Nyaman
Zerion punya segudang fitur yang bikin pemula merasa nyaman dan power user tetap puas. Berikut fitur-fitur yang bikin Zerion layak kamu coba:
Multichain Native yang Comprehensive Zerion mendukung dari Solana hingga Ethereum dan 50+ network, termasuk beberapa jaringan Layer 2 yang populer seperti yang dijelaskan dalam panduan blockchain Layer 2 termasuk layer 2 populer seperti Arbitrum, zkSync, Optimism, Polygon, BNB Chain, dan masih banyak lagi. Kamu nggak perlu ribet switch network manual atau install wallet berbeda untuk setiap blockchain.
Tampilan Portofolio Real-Time yang Canggih Zerion secara otomatis menemukan dan melacak semua token kamu, termasuk NFT collection kamu. Zerion menawarkan analitik portfolio canggih, termasuk kalkulasi otomatis untuk profit/loss, average cost, dan network fees. Kamu bisa evaluasi performa semua investasi dan mendapatkan fitur manajemen portfolio canggih yang saat ini belum tersedia di DeFi portfolio tracker lainnya.
Swap & Yield DeFi Terintegrasi Kamu bisa swap lintas EVM chain dan Solana dalam beberapa tap, mirip seperti saat kamu melakukan pertukaran token melalui DEX yang dibahas dalam artikel cara kerja decentralized exchange. Fitur ini memungkinkan kamu untuk melakukan pertukaran token dengan mudah tanpa harus keluar dari aplikasi atau menggunakan DEX terpisah.
Watch Wallet Feature Salah satu fitur unik Zerion adalah kemampuan untuk “mengintip” dompet publik lainnya. Kamu bisa pantau portfolio whale, influencer, atau alamat publik lain untuk belajar strategi investasi mereka.
Integrasi Hardware Wallet Zerion mendukung koneksi dengan Ledger, salah satu jenis hardware wallet terpopuler seperti yang pernah kami bahas dalam artikel dompet kripto paling aman jadi kamu bisa menjadikannya sebagai interface untuk hardware wallet kamu. Ini memberikan keamanan ekstra sambil tetap menikmati fitur-fitur canggih Zerion.
Explorer dApp Built-in Semua dApp, semua aset, semua chain dalam satu wallet. Kamu bisa akses berbagai DeFi protocol langsung dari dalam aplikasi tanpa harus buka tab browser baru.
Tapi seperti alat lainnya, tidak ada yang sempurna. Sebelum buru-buru install, kamu wajib tahu juga apa saja keterbatasan dan risikonya.
Kelemahan Zerion Wallet: Apa Saja yang Harus Kamu Waspadai?
Walaupun Zerion cocok buat pemula dan punya fitur lengkap, tetap ada beberapa kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan yaitu seperti:
Keterbatasan Asset Native – Tidak bisa simpan Bitcoin native Zerion hanya mendukung wrapped BTC (WBTC) berbeda dengan wallet yang bisa menyimpan Bitcoin native seperti dijelaskan dalam panduan dompet Bitcoin terbaik. Jika kamu hodler Bitcoin asli, kamu tetap butuh wallet terpisah.
Keterbatasan Blockchain – Fokus pada EVM dan Solana Meskipun sudah mendukung 50+ network, Zerion belum mendukung ecosystem blockchain non-EVM seperti Cosmos, Cardano, atau Polkadot. Jadi kalau kamu aktif di ecosystem tersebut, Zerion belum bisa jadi one-stop solution.
Tidak Ada Cold Storage Mode – Tidak ada cold wallet mode bawaan Zerion tetap hot wallet yang terkoneksi internet. Meskipun bisa connect ke Ledger, aplikasi itu sendiri tidak punya mode offline untuk keamanan maksimal.
Integrasi Protocol Belum Sempurna – Beberapa protokol DeFi belum terintegrasi penuh Masih ada beberapa DeFi protocol baru atau niche yang belum fully supported, jadi kamu mungkin perlu akses manual lewat browser.
Learning Curve – Kurva belajar lebih tinggi dibanding wallet super-basic Dengan banyaknya fitur, pemula mungkin perlu waktu lebih lama untuk familiar dengan semua functionality yang tersedia.
Lalu, apakah Zerion itu aman? Mari kita bahas sejarah insiden dan bagaimana mereka memperkuat sistemnya sekarang.
Apakah Zerion Wallet Aman? Ini Jawaban Berdasarkan Fakta
Keamanan adalah concern utama setiap pengguna crypto. Zerion punya track record yang cukup baik, meskipun pernah mengalami beberapa insiden yang perlu kamu ketahui.
Insiden Keamanan yang Pernah Terjadi Pada Februari, seorang penyerang men-deploy kontrak yang dirancang untuk meniru Balancer pool. Pool ini muncul di Zerion cukup lama untuk satu pengguna berinteraksi dengannya dan sekitar $30K dana berhasil dicuri. Ini adalah contoh phishing attack yang memanfaatkan tampilan interface Zerion.
Langkah Keamanan yang Telah Diambil Sejak insiden tersebut, Zerion melakukan langkah serius untuk memperkuat keamanan:
Semua audit keamanan bersifat publik. Core code base Zerion Wallet adalah open-source. Bug bounty dengan Immune Fi tersedia untuk memberikan reward kepada whitehat hacker yang mungkin menemukan vulnerability tambahan.
Audit dan Sertifikasi Zerion telah menjalani audit keamanan komprehensif oleh beberapa firma keamanan terkemuka. Dengan semua langkah keamanan ini, dapat dikatakan bahwa Zerion Wallet aman. Zerion bersifat non-custodial, artinya kamu yang memegang kontrol penuh atas private key dan aset kamu.
Proteksi Ongoing
- Bug bounty program aktif melalui Immunefi
- Real-time phishing protection dan warning sistem
- Verifikasi token dan kontrak yang lebih ketat
- Regular security updates dan patches
Kalau kamu tertarik dan ingin coba sendiri, tenang aja. Di bagian selanjutnya, kita bahas cara pakainya dengan langkah-langkah mudah.
Cara Mudah Pakai Zerion Wallet untuk Pemula
Memulai dengan Zerion sebenarnya cukup straightforward. Berikut langkah-langkah praktis untuk mulai menggunakan Zerion:
Step 1: Installation Install aplikasi Zerion dari Google Play Store, App Store untuk iOS, atau Chrome Extension dari Chrome Web Store. Zerion tersedia di semua platform utama sehingga kamu bisa sync antar device.
Step 2: Setup Wallet Kamu punya dua opsi:
- Buat wallet baru: Zerion akan generate seed phrase baru untuk kamu
- Import wallet existing: Masukkan seed phrase dari wallet lain yang sudah kamu punya
Step 3: Pilih Network Pilih dari Solana hingga Ethereum dan 50+ network sesuai dengan aset yang ingin kamu kelola. Kamu bisa aktifkan multiple network sekaligus.
Step 4: Portfolio Tracking Zerion secara otomatis menemukan dan melacak semua token kamu. Semua aset, termasuk NFT, akan muncul di dashboard utama dengan nilai real-time.
Step 5: Explore Features Mulai swap lintas EVM chain dan Solana dalam beberapa tap, explore DeFi protocols, atau gunakan watch wallet feature untuk belajar dari portfolio orang lain.
Step 6: Keamanan Aktifkan semua fitur keamanan yang tersedia: PIN, biometrik, dan kalau punya, connect ke hardware wallet seperti Ledger untuk proteksi ekstra.
Tips Bonus untuk Pemula:
- Pakai mode “Watch Wallet” untuk intip address publik influencer atau whale untuk belajar strategi
- Jangan pernah simpan seed phrase di cloud atau galeri foto – ini risiko yang sering diabaikan
- Mulai dengan jumlah kecil dulu untuk familiarize dengan interface
- Join komunitas Zerion untuk tips dan trik dari pengguna lain
Lalu, siapa yang paling cocok pakai Zerion? Mari kita simpulkan dulu.
Zerion Cocok Buat Siapa? Kesimpulan Akhir
Setelah membahas semua aspek Zerion, kamu mungkin bertanya-tanya: apakah Zerion cocok buat kamu? Berikut adalah profil pengguna yang paling akan mendapat manfaat dari Zerion:
Pengguna Ideal Zerion:
- Pemula yang ingin belajar DeFi dan NFT dengan interface yang user-friendly
- Multi-chain users yang punya aset di berbagai EVM chain dan Solana
- Portfolio tracker enthusiast yang mau pantau semua aset dari satu dashboard
- DeFi active users yang sering swap, stake, dan interact dengan berbagai protocol
- Curious learners yang suka analyze portfolio orang lain untuk belajar strategi
Zerion Kurang Cocok Kalau Kamu:
- Bitcoin purist yang hanya pegang BTC native
- Cosmos/Cardano ecosystem user yang butuh support blockchain non-EVM
- Maximum security seeker yang cuma mau pakai cold wallet offline
- Simple user yang cuma butuh basic send/receive function
Zerion adalah tool yang melakukan semuanya – bukan hanya wallet, tapi command center Web3 kamu. Untuk pemula yang ingin masuk ke dunia DeFi dengan interface yang friendly, atau power user yang butuh comprehensive portfolio management, Zerion adalah pilihan yang solid.
Namun, seperti semua tools, Zerion bukan silver bullet. Kamu mungkin tetap butuh wallet tambahan untuk specific use case seperti Bitcoin native atau blockchain di luar EVM. Yang penting adalah memahami kebutuhan kamu dan memilih tools yang sesuai.
Itulah informasi menarik tentang “Zerion Wallet” yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apakah Zerion Wallet gratis?
Ya, 100% gratis untuk download dan penggunaan dasar. Tapi kamu tetap harus bayar gas fee saat melakukan transaksi on-chain, sama seperti wallet lainnya.
2. Apakah Zerion bisa simpan Bitcoin?
Tidak secara native. Zerion hanya mendukung wrapped BTC (WBTC) di chain Ethereum dan EVM-compatible lainnya. Untuk Bitcoin asli, kamu butuh wallet terpisah.
3. Bisa dipakai di HP dan laptop?
Bisa. Zerion tersedia di Android, iOS, dan Chrome Extension. Kamu bisa sync antar device dengan seed phrase yang sama.
4. Aman nggak buat pemula?
Cukup aman dengan audit keamanan publik dan open-source codebase, tapi kamu tetap wajib jaga seed phrase dengan baik dan selalu waspada terhadap phishing attempt.
5. Apakah Zerion mendukung staking?
Ya, kamu bisa akses berbagai staking protocol melalui Zerion, tapi availability tergantung pada protokol yang didukung di masing-masing blockchain.
6. Bagaimana cara backup wallet Zerion?
Sama seperti wallet lainnya, backup seed phrase kamu dengan aman. Jangan simpan di cloud atau galeri – gunakan media offline yang aman.
7. Apakah Zerion mendukung hardware wallet?
Ya, Zerion bisa connect dengan Ledger dan hardware wallet lainnya untuk keamanan ekstra sambil tetap menikmati fitur-fitur canggih Zerion.