Minggu pertama September 2025 dibuka dengan sederet peristiwa penting yang langsung mengguncang pasar crypto.
Dari daftar altcoin undervalued, tren perusahaan menimbun crypto di neraca, dinamika harga Bitcoin menjelang “Red September”, debut IPO American Bitcoin di Nasdaq, hingga akumulasi besar-besaran BTC oleh negara Timur Tengah.
Lima peristiwa besar ini menjadi sorotan utama yang berpotensi mengubah arah pasar dalam waktu dekat.
Altcoin Undervalued dan Meme Coin yang Jadi Sorotan September 2025
Kenaikan harga Bitcoin (BTC) kembali menarik altcoin untuk bergerak. Menjelang September, sejumlah aset dipandang masih undervalued dengan katalis kuat, termasuk beberapa meme coin yang mulai menunjukkan pola akumulasi whale.
Altcoin Undervalued
- Hedera (HBAR) memperkuat posisi lewat teknologi hashgraph dan produk identitas digital ID Trust.
- Ondo Finance (ONDO) berada di garis depan tren tokenisasi aset dunia nyata.
- Sui Network (SUI) mencatat adopsi masif berkat fitur login passkeys yang ramah pengguna.
- Sei Network (SEI) mempercepat pengembangan DeFi dengan kompatibilitas EVM dan integrasi MetaMask.
- Pudgy Penguins (PENGU) sukses bertransformasi dari NFT menjadi brand global dengan ekspansi ritel.
Meme Coin Panas
- Dogecoin (DOGE) tetap menjadi pemain utama. Sepanjang Agustus hanya terkoreksi -2,2%, dengan akumulasi whale mencapai 380 juta DOGE senilai $84 juta. Breakout di atas $0,2449 bisa membuka ruang rally baru.
- Pudgy Penguins (PENGU) juga masih menarik perhatian. Meski turun 25% bulan lalu, whale menambah kepemilikan signifikan, sementara suplai di bursa berkurang. Indikator teknikal menunjukkan sinyal bullish awal menuju $0,041.
- Bonk (BONK) anjlok 30% dalam sebulan terakhir, namun justru banyak diborong whale. Kepemilikan besar naik 16,22% setara 350 miliar BONK, dengan resistance kunci di $0,0000239 yang bisa membuka jalan ke $0,0000282.
Boom Treasury Crypto Memanas, Risiko Mulai Terlihat
Gelombang perusahaan memasukkan aset crypto ke neraca kembali marak. Strategy Inc. hingga sejumlah emiten baru mencatatkan langkah serupa, bahkan ada yang menimbun memecoin.
Fenomena ini memunculkan risiko bertingkat. Utang berlebih dapat memicu forced selling, keamanan siber belum sepenuhnya matang, dan valuasi saham berpotensi terdilusi.
Kasus Safety Shot yang anjlok 50% usai memasukkan BONK ke treasury menjadi bukti bahwa eksekusi rapuh bisa berbalik menghantam pemegang saham.
Tren treasury crypto kini menjadi katalis penting, namun hasil akhirnya sangat bergantung pada kualitas tata kelola perusahaan.
Bitcoin Memasuki September di Tengah Tekanan Musiman
Fenomena “Red September” kembali menghantui pasar. Sejak 2013, BTC rata-rata mencatat koreksi -3,77% di bulan ini. Tahun 2025, tekanan makro dan geopolitik memperberat situasi.
Harga BTC sudah menembus support $110K dengan area $105K menjadi batas krusial. Analis Bitfinex di Hong Kong bahkan memperingatkan potensi penurunan lebih dalam hingga ke bawah $95K sebelum kemungkinan rebound di kuartal IV lewat arus dana ETF.
Trader menghadapi September dengan kewaspadaan tinggi, di mana pola musiman historis bertemu dengan kondisi makro yang rapuh.
Trump Bersaudara Dorong American Bitcoin ke IPO Nasdaq
Eric Trump dan Donald Trump Jr. resmi meluncurkan American Bitcoin, perusahaan mining yang siap melantai di Nasdaq bulan ini.
Didukung investor besar seperti Winklevoss bersaudara dan Hut 8, perusahaan ini mengusung strategi hybrid antara mining sekaligus akuisisi BTC. Ekspansi ke Asia juga mulai digencarkan dengan target Jepang dan Hong Kong.
Kontroversi politik tetap mengiringi langkah ini, mengingat Presiden Donald Trump mendorong regulasi ramah crypto di AS. Namun, American Bitcoin menegaskan fokus pada strategi bisnis murni untuk menembus pasar global.
Negara Timur Tengah Akumulasi Bitcoin Senyap-Senyap
Negara-negara kaya energi di Timur Tengah dilaporkan tengah mengakumulasi Bitcoin dalam jumlah besar. Langkah ini dilakukan di tengah harga emas yang tembus rekor $3.500/ons.
Akumulasi BTC tersebut dipandang sebagai strategi diversifikasi cadangan devisa. Perpaduan emas dan Bitcoin digunakan sebagai dual hedge menghadapi inflasi dan gejolak geopolitik.
Arus dana dari kawasan ini diperkirakan mengurangi likuiditas BTC di pasar terbuka dan memperkuat harga. Tren ini juga menegaskan peran Bitcoin sebagai instrumen strategis di level negara.
Kesimpulan
Lima peristiwa utama pekan ini menggambarkan betapa dinamisnya pasar crypto. Altcoin undervalued muncul sebagai kandidat cuan, boom treasury crypto memperlihatkan risiko tersembunyi, Bitcoin menghadapi tantangan musiman di September, Trump bersaudara membawa American Bitcoin ke Nasdaq, dan negara Timur Tengah mulai menjadikan BTC sebagai instrumen strategis cadangan nasional.
Pasar menunjukkan bahwa crypto kini dipengaruhi faktor makro, politik, dan korporasi secara bersamaan. Investor dan trader perlu cermat membaca sinyal agar tetap selangkah di depan.
FAQ
- Mengapa September sering disebut bulan merah Bitcoin?
Sejak 2013, data historis menunjukkan Bitcoin kerap terkoreksi di bulan September dengan rata-rata -3,77%. Hal ini dipicu kombinasi rebalancing portofolio, penerbitan obligasi baru, dan tekanan makro. Meski begitu, dalam dua tahun terakhir BTC sempat mencetak kenaikan, sehingga pola ini bukan kepastian mutlak. - Apa risiko utama dari boom treasury crypto di perusahaan?
Risikonya datang dari manajemen dan struktur modal. Perusahaan yang membeli crypto dengan utang tinggi bisa terpaksa menjual aset saat pasar turun, memperparah koreksi. Kasus Safety Shot yang memasukkan BONK ke neraca dan sahamnya anjlok 50% menjadi contoh nyata. Treasury crypto hanya memberi nilai tambah jika tata kelola, akuntansi, dan strategi pendanaan perusahaan kuat. - Altcoin apa yang dipandang paling potensial di September 2025?
Lima altcoin yang masuk radar adalah HBAR, ONDO, SUI, SEI, dan PENGU. HBAR unggul lewat hashgraph, ONDO memimpin tren tokenisasi aset, SUI fokus ke user-friendly login passkeys, SEI spesialis DeFi dengan performa tinggi, sementara PENGU berevolusi dari NFT menjadi brand global. Semua membawa narasi berbeda tapi punya katalis pertumbuhan. - Kenapa IPO American Bitcoin jadi sorotan global?
American Bitcoin didirikan Eric Trump dan Donald Trump Jr., serta didukung Hut 8 dan Winklevoss bersaudara. Strateginya hybrid antara mining dan akuisisi BTC, dengan ekspansi ke Asia. IPO di Nasdaq September 2025 dipandang sebagai langkah besar, tapi tetap dibayangi isu politik karena ayah mereka pro-crypto di pemerintahan AS. - Apa dampak akumulasi Bitcoin oleh negara Timur Tengah?
Akumulasi senyap ini berpotensi mengurangi supply BTC di pasar terbuka, mendorong harga, dan memperkuat posisinya sebagai aset cadangan strategis. Negara-negara di kawasan tersebut sebelumnya hanya menumpuk emas, kini mulai menjadikan Bitcoin sebagai instrumen dual hedge menghadapi inflasi dan geopolitik. Jika tren berlanjut, BTC bisa resmi masuk cadangan devisa negara.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Ethereum, #Berita Altcoin, #Berita Meme Coin, #Berita Dogecoin, #Berita Whale Terkini, #Berita The Fed, #Berita Regulasi Crypto, #Berita Cryptocurrency Exchange