Pasar kripto diyakini tengah mendekati puncak siklus bullish. Data historis menunjukkan bahwa Q4 tahun pasca-halving biasanya menjadi periode emas bagi Bitcoin.
Pada 2017, harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi di bulan Desember, tepat setahun setelah halving 2016. Pola serupa terulang di November 2021 setelah halving 2020, dengan harga menembus $69.000.
Dengan halving terakhir terjadi pada April 2024, banyak analis memperkirakan akhir 2025 atau awal 2026 bisa jadi puncak berikutnya. Artinya, waktu membeli Bitcoin semakin terbatas sebelum pasar masuk fase koreksi panjang menuju siklus baru.
1. Momentum Pasca-Halving

Sumber Gambar: CoinMarketCap
Setiap siklus halving Bitcoin selalu diikuti reli besar. Penurunan reward blok bukan hanya menekan suplai, tapi juga memicu narasi scarcity.
Jika tren ini berlanjut, Q4 2025 berpotensi jadi puncak harga sebelum tren bearish jangka menengah.
Bagi investor jangka panjang, membeli di paruh akhir 2025 masih bisa memberi peluang cuan, sebelum siklus berikutnya dimulai sekitar 2029.
Baca artikel terbaru: Pumpfun Masih Bisa Tembus 43%? Cek Data On-Chain Terbaru!
2. Masuknya Institusi Lewat ETF

Sumber Gambar: MacroMicro | U Today
Siklus kali ini berbeda dari sebelumnya karena kehadiran ETF spot Bitcoin dan Ethereum di Amerika Serikat.
Produk yang diluncurkan sejak 2024 ini membuka jalan bagi dana institusi, family office, hingga bank untuk masuk ke pasar kripto tanpa repot mengelola private key.
Hingga kini, total volume ETF spot Bitcoin dan Ethereum sudah mendekati $200 miliar. Lonjakan likuiditas ini memperkuat reli harga, sekaligus menandai legitimasi kripto di mata pemain keuangan besar.
Jika arus dana institusi makin deras, harga Bitcoin bisa menembus level baru yang sulit dijangkau investor ritel di masa depan.
3. Risiko Siklus Terakhir Bitcoin
Meski optimisme tinggi, ada kekhawatiran bahwa siklus ini bisa menjadi yang terakhir dengan pola klasik. Alasannya:
- Quantum computing dikhawatirkan bisa mengganggu keamanan protokol Bitcoin dalam dekade mendatang.
- Security budget Bitcoin makin tertekan seiring reward blok menurun, membuat insentif untuk penambang berkurang.
Jika dua isu ini benar-benar terealisasi di 2030, narasi “scarcity” Bitcoin bisa kehilangan kekuatannya. Karena itu, siklus bullish 2025 – 2026 mungkin jadi kesempatan besar terakhir.
Sinyal Teknis Dukung Narasi Bullish
Tak hanya faktor fundamental, indikator teknikal juga memperkuat optimisme. Bollinger Bands Bitcoin di grafik bulanan kini berada di tingkat paling ketat sejak 2009, menandakan potensi ledakan volatilitas.
Selain itu, pola cup-and-handle di grafik bulanan BTC menunjukkan proyeksi ambisius hingga $305.000 pada 2025–2026, atau lebih dari 170% dari harga saat ini di kisaran $113.000.
Meski probabilitasnya hanya sekitar 61% berdasarkan studi historis, kombinasi indikator ini memberi keyakinan tambahan bahwa fase bullish besar memang ada di depan mata.
Baca selengkapnya: Bitcoin Cetak Sinyal Langka, Harga Bisa Meledak ke $300 Ribu!
Kesimpulan
Tiga alasan utama yaitu efek pasca-halving, masuknya institusi lewat ETF, dan kemungkinan siklus besar terakhir Bitcoin menjadikan 2025 – 2026 sebagai momen penting bagi pasar kripto. Ditambah dukungan teknikal seperti Bollinger Bands super ketat dan pola cup-and-handle, optimisme investor semakin menguat.
Namun, perlu dicatat bahwa setiap peluang datang dengan risiko. Bagi investor, memahami konteks historis, fundamental, dan teknikal bisa jadi kunci sebelum memutuskan langkah masuk ke pasar.
FAQ
- Kenapa Q4 2025 dianggap puncak siklus Bitcoin?
Karena historisnya, harga Bitcoin selalu mencapai rekor tertinggi di tahun pasca-halving. Dengan halving terakhir di April 2024, puncaknya diprediksi akhir 2025. - Apa dampak ETF terhadap harga Bitcoin?
ETF spot memudahkan institusi masuk ke kripto, menambah likuiditas, dan mendorong harga naik. Saat ini, volume ETF BTC & ETH sudah hampir $200 miliar. - Benarkah ini siklus terakhir Bitcoin?
Ada kemungkinan. Ancaman quantum computing dan penurunan security budget bisa mengubah narasi scarcity Bitcoin di 2030. - Apa maksud Bollinger Bands ketat di grafik Bitcoin?
Bollinger Bands yang menyempit menandakan akumulasi dan siap memicu pergerakan besar. Sejarah menunjukkan kondisi ini sering diikuti reli besar. - Seberapa realistis target $305.000 untuk Bitcoin?
Target ini berasal dari pola cup-and-handle di grafik bulanan. Meski ada peluang 61% berhasil, pasar tetap bisa koreksi lebih dulu sebelum ke sana.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Alo
Referensi:
- U Today – Top 3 Reasons to Buy Crypto Before 2026, diakses pada 11 September 2025
Tag terkait: #Berita Kripto Hari ini, #Berita Bitcoin, #Berita Ethereum