Dalam jaringan Bitcoin, ada salah satu peristiwa penting yang sangat berpengaruh dan dinantikan oleh peminat Bitcoin, yakni Bitcoin halving.
Perlu diketahui, peristiwa halving Bitcoin ini berlangsung setiap empat (4) tahun sekali dan selanjutnya akan jatuh pada tahun 2024 mendatang.
Pada dasarnya, halving Bitcoin mengurangi tingkat pembuatan koin baru sehingga akan menurunkan jumlah pasokan baru yang tersedia. Pasalnya, pada halving Bitcoin, hadiah untuk menambang transaksi akan Bitcoin dipotong setengahnya.
Nah, untuk lebih memahami apa itu halving Bitcoin, pengaruhnya terhadap harga Bitcoin, hingga dampaknya terhadap pasar secara keseluruhan, simak ulasannya berikut ini.
Pengertian Halving Bitcoin
Bitcoin Halving adalah peristiwa yang terjadi 4 tahun sekali ketika block reward atau imbalan yang diperoleh para penambang Bitcoin akan dipotong setengah. Peristiwa ini terjadi setiap 210.000 blok atau sekitar 4 tahun sekali.
Penting diketahui, ide di balik adanya peristiwa halving ini, yaitu demi membatasi pasokan serta memperlambat kecepatan Bitcoin baru masuk ke market. Di sisi lain, implementasi halving memiliki fungsi dan tujuan utama yang berbeda bergantung pada konteksnya.
Beberapa contoh fungsi dan tujuan utama yang terkait dengan implementasi halving, antara lain, adalah untuk mengurangi laju inflasi dari aset digital tersebut. Di samping itu, fungsi dan tujuan utama lainnya adalah untuk mengatur pasokan aset digital, meningkatkan nilai aset, serta meningkatkan keamanan jaringan.
Mekanisme Halving Bitcoin
Penting diketahui bahwa halving Bitcoin terjadi sekitar setiap empat (4) tahun atau setelah sekitar 210.000 blok ditambang. Hal itu berlangsung sebagai bagian dari mekanisme yang telah ditentukan sejak awal pada protokol Bitcoin.
Adapun setiap blok pada jaringan Bitcoin berisi transaksi yang dikumpulkan oleh para penambang (miner). Para penambang ini memakai kekuatan komputasi mereka untuk memecahkan algoritma kriptografis kompleks, yaitu proof-of-work (POW).
Ketika penambang telah berhasil memecahkan algoritma, mereka nantinya akan menciptakan blok baru yang valid, lalu menambahkannya ke blockchain Bitcoin. Sebagai insentifnya, para penambang mendapatkan hadiah berupa Bitcoin baru.
Pada awalnya atau ketika peluncuran Bitcoin pada tahun 2009 silam, hadiah tersebut ditetapkan sebesar 50 Bitcoin per blok. Akan tetapi, sebagai bagian dari desain Bitcoin, setiap 210.000 blok yang ditambang, hadiah blok mengalami halving/pemangkasan setengah.
Maka dari itu, setelah halving pertama, hadiah blok telah berkurang menjadi 25 Bitcoin, lalu menjadi 12,5 Bitcoin setelah halving kedua, dan demikian seterusnya.
Dampak Pasokan dan Permintaan
Penting juga dipahami bahwa halving Bitcoin akan mempengaruhi pasokan baru Bitcoin yang masuk ke pasar, yakni dengan mengurangi laju penambangan baru.
Hal itu terjadi karena setelah setiap halving, imbalan untuk para penambang akan berkurang setengahnya. Dengan demikian, jumlah Bitcoin baru yang diproduksi setiap blok pun akan berkurang setengah.
Adapun sebelum halving, saat hadiah blok masih sebesar 50 Bitcoin, sekitar 1.800 Bitcoin baru diproduksi setiap hari—jika rata-rata waktu blok sekitar 10 menit. Akan tetapi, setelah halving pertama, jumlah Bitcoin baru yang diproduksi per blok menjadi 25 Bitcoin.
Kemudian, setelah halving kedua, angka tersebut akan berkurang menjadi 12,5 Bitcoin per blok. Selanjutnya, setelah halving ketiga, angka tersebut menjadi 6,25 Bitcoin per blok.
Perlu diketahui, dengan mengurangi imbalan blok, halving akan membatasi pasokan baru Bitcoin yang masuk ke pasar. Hal itu pun lantas menciptakan pengaruh penawaran dan permintaan yang dapat berdampak terhadap harga Bitcoin.
Dalam hal ini, saat pasokan baru berkurang, sementara permintaan tetap tinggi atau bahkan meningkat, harga Bitcoin cenderung naik. Pada akhirnya, dampak halving pada pasokan baru Bitcoin secara signifikan akan mempengaruhi siklus ekonomi Bitcoin.
Faktor Psikologis
Adapun ekspektasi dan persepsi pasar sebelum dan setelah halving Bitcoin dapat mempengaruhi signifikan pada harga Bitcoin.
Dalam hal ini, persepsi pasar mengacu pada pandangan dan keyakinan para pelaku pasar terkait masa depan Bitcoin. Di sisi lain, ekspektasi merujuk pada harapan dan prediksi mengenai apa yang akan terjadi setelah terjadinya halving.
Perlu diketahui, jika ekspektasi setelah halving tidak terpenuhi atau jika persepsi pasar menjadi negatif maka hal itu bisa mempengaruhi sentimen dan menyebabkan aksi jual yang lebih besar yang berpotensi menekan harga Bitcoin.
Akan tetapi, sebaliknya, jika ekspektasi terpenuhi atau bahkan melebihi harapan maka hal itu bisa menciptakan sentimen positif dan mendorong kenaikan harga Bitcoin.
Halving Bitcoin pun memiliki dampak psikologis yang bisa mendorong minat dan permintaan lebih lanjut dari investor maupun trader Bitcoin. Faktor psikologis yang terlibat di dalamnya, antara lain, antisipasi keuntungan dari investor dan trader.
Dalam hal ini, sebelum halving, banyak investor dan trader yang mengantisipasi kenaikan harga Bitcoin setelah halving. Harapan akan potensi keuntungan itu bisa mendorong minat yang lebih besar dalam membeli Bitcoin sebelum halving.
Efek Jangka Panjang
Halving Bitcoin juga memiliki dampak jangka panjang yang tidak selalu terjadi secara instan. Namun, sekalipun peristiwa halving ini terjadi pada titik waktu tertentu, dampaknya terhadap harga Bitcoin bisa terasa dalam jangka waktu yang lebih lama.
Salah satu faktor penyebabnya adalah terkait waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan Bitcoin. Setelah terjadinya halving, penurunan laju penambangan baru akan mempengaruhi penawaran Bitcoin yang baru.
Di samping itu, sebelum halving, banyak pelaku pasar yang juga mengantisipasi peningkatan harga Bitcoin setelah halving. Akibatnya, beberapa investor dan trader mungkin sudah membeli Bitcoin sebelumnya.
Lebih jauh, terkait halving Bitcoin, faktor-faktor eksternal serta perubahan pasokan dan permintaan seiring berjalannya waktu juga ikut berperan penting di dalamnya. Faktor-faktor eksternal ini misalnya berita dan pengumuman terkait Bitcoin.
Sebagai contoh, berita terkait adopsi Bitcoin oleh institusi keuangan besar bisa saja mempengaruhi persepsi pasar, lalu menciptakan sentimen yang mempengaruhi harga Bitcoin setelah halving.
Sementara itu, perubahan pasokan dan permintaan ini bisa terkait dengan penurunan pasokan baru. Pasalnya, halving akan mengurangi laju penambangan baru dan suplai Bitcoin yang masuk ke pasar.
Seiring berjalannya waktu, penurunan tersebut juga bisa menciptakan ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Jika permintaan terus meningkat atau bahkan stabil, sementara pasokan baru berkurang, harga Bitcoin cenderung naik.
Dampak pada Penambang
Pada dasarnya, halving Bitcoin juga akan berpengaruh signifikan terhadap para penambang Bitcoin. Hal itu bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah terkait dengan pengurangan imbalan.
Seperti disinggung tadi, halving akan mengurangi imbalan atau hadiah blok yang diterima oleh penambang. Dengan demikian, hal itu tentunya berdampak terhadap pendapatan dan keuntungan penambang, apalagi jika biaya operasional masih tinggi.
Selain itu, halving juga membuat penambang harus menyesuaikan strateginya untuk tetap mendapatkan keuntungan dari penambangan. Di sisi lain, hadiah blok yang lebih kecil juga akan membuat persaingan di antara para penambang akan menjadi lebih ketat.
Maka dari itu, halving Bitcoin pada dasarnya memang bisa menimbulkan tantangan yang signifikan bagi penambang dalam menjaga profitabilitas operasi mereka, di antaranya terkait biaya listrik yang tinggi dan perlu menyesuaikan perangkat keras yang digunakan.
Hal ini penting dilakukan agar perangkat keras penambang contohnya saja seperti asic miner agar tetap efisien dan menghasilkan hashrate yang cukup tinggi. Penambang pun boleh jadi akan meningkatkan kapasitas penambangan mereka/mengupgrade perangkat kerasnya untuk tetap bersaing.
Namun, sekalipun tantangan yang dihadapi penambang terkait halving Bitcoin ini cukup signifikan, tetapi juga beberapa kesempatan yang bisa mereka manfaatkan, di antaranya adalah meningkatnya harga Bitcoin.
Pasalnya, halving Bitcoin dapat mengurangi laju penambangan baru dan membuat pasokan Bitcoin menjadi lebih langka. Jika permintaan terus meningkat atau bahkan stabil, hal ini dapat mendorong kenaikan harga Bitcoin dan hal itu menguntungkan bagi penambang.
Di samping itu, kesempatan lainnya adalah terkait inovasi teknologi. Misalnya, penambang bisa mencari cara untuk meningkatkan efisiensi energi, kapasitas penambangan, atau menciptakan solusi baru yang lebih efektif.
Dengan adanya inovasi teknologi ini, penambang pun akan terbantu untuk menaikkan profitabilitas dan keunggulan kompetitif dalam menghadapi tantangan halving tadi.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, pemahaman tentang halving Bitcoin dan dampaknya terhadap harga dan pasar menjadi hal yang penting diketahui oleh semua pelaku pasar kripto, termasuk investor, trader, dan penambang.
Nantinya, dengan pemahaman yang baik, para pelaku pasar bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan, mengelola risiko, dan memahami perubahan pasar yang terjadi terkait adanya peristiwa halving Bitcoin.
Penting kembali dipahami bahwa investasi dalam aset digital seperti Bitcoin memang akan melibatkan risiko dan ketidakpastian. Namun, hal itu bisa diantisipasi dengan melakukan analisa yang matang sebelum melakukan investasi.
Sebagai informasi, kamu bisa mempelajari seluk-beluk terkait aset crypto dan analisanya di INDODAX Academy sebelum terjun ke investasi crypto. Nantinya, di INDODAX Academy, kamu akan mendapatkan pembelajaran terkait cara mining Bitcoin dan lain-lain.
Yuk, mulai belajar tentang aset crypto di INDODAX Academy sekarang juga!