Banyak trader pemula terjebak dengan hanya melihat satu timeframe ketika melakukan analisis harga aset kripto. Padahal, pergerakan harga di pasar crypto bisa tampak berbeda jika dilihat dari perspektif jangka waktu yang lain. I
Inilah mengapa strategi multi timeframe chart menjadi salah satu pendekatan penting dalam analisis teknikal. Dengan metode ini, trader dapat memahami gambaran besar sekaligus detail kecil untuk membuat keputusan yang lebih bijak.
Apa Itu Multi Timeframe Chart?
Multi timeframe chart adalah teknik analisis yang melibatkan penggunaan lebih dari satu kerangka waktu (timeframe) untuk membaca pergerakan harga. Misalnya, seorang trader tidak hanya melihat grafik harian (daily), tetapi juga menggabungkannya dengan grafik mingguan (weekly) atau grafik per jam (hourly).
Tujuannya sederhana: mendapatkan perspektif makro sekaligus mikro dari sebuah tren harga. Timeframe besar memberi gambaran arah pasar jangka panjang, sementara timeframe kecil membantu mencari titik entry dan exit yang lebih presisi.
Mengapa Analisis Multi Timeframe Penting?
Pasar kripto bergerak sangat cepat, dengan volatilitas tinggi. Tanpa pemahaman multi timeframe, trader bisa salah membaca tren dan akhirnya melakukan entry di titik yang tidak tepat.
Dengan multi timeframe, trader bisa:
- Mengidentifikasi tren utama (primary trend).
- Menentukan momentum jangka pendek.
- Menghindari jebakan sinyal palsu.
- Mengatur strategi entry dan exit dengan lebih matang.
Misalnya, tren jangka panjang Bitcoin (BTC) bisa bullish, tetapi di timeframe lebih kecil terjadi koreksi sementara. Trader yang hanya melihat timeframe kecil mungkin mengira tren sudah berbalik, padahal hanya terjadi retracement.
Cara Membaca Tren dengan Multi Timeframe
Dalam analisis multi timeframe, prinsipnya adalah “top-down analysis” atau dari timeframe besar ke timeframe kecil. Berikut langkah-langkah umum:
- Mulai dari timeframe besar (misalnya weekly atau daily) untuk menentukan arah tren utama: bullish, bearish, atau sideways.
- Turun ke timeframe menengah (4 jam atau 1 jam) untuk melihat pola pergerakan yang lebih detail.
- Gunakan timeframe kecil (15 menit atau 5 menit) untuk mencari titik entry atau konfirmasi sinyal.
Contoh:
- Jika pada timeframe daily BTC menunjukkan tren naik, lalu pada timeframe 1 jam juga terbentuk higher low, maka entry beli pada timeframe 15 menit akan lebih kuat probabilitasnya.
Penerapan Strategi Multi Timeframe di Pasar Kripto
1. Trend Following
Trader yang menggunakan strategi trend following akan melihat timeframe besar (daily atau weekly) untuk memastikan tren utama. Setelah itu, entry dilakukan di timeframe kecil saat ada koreksi singkat, agar bisa masuk di harga yang lebih baik.
2. Swing Trading
Swing trader biasanya fokus pada timeframe harian atau 4 jam, lalu mencari entry di timeframe 1 jam. Teknik ini membantu mereka menangkap pergerakan harga menengah dalam tren jangka lebih panjang.
3. Day Trading
Day trader memanfaatkan kombinasi timeframe 1 jam, 15 menit, dan 5 menit. Dengan ini, mereka bisa mengidentifikasi tren harian dan mengeksekusi entry lebih presisi dalam waktu singkat.
4. Scalping
Scalper fokus pada timeframe super kecil (1 menit hingga 5 menit), tapi tetap butuh acuan dari timeframe lebih besar seperti 15 menit atau 1 jam agar tidak melawan tren utama.
Contoh Kasus di Aset Kripto
Misalkan Ethereum (ETH) menunjukkan tren naik pada timeframe daily. Namun, ketika dilihat di timeframe 1 jam, ternyata ETH sedang terkoreksi. Trader yang memahami strategi multi timeframe tidak akan panik, karena tahu tren besar masih bullish. Justru koreksi di timeframe kecil bisa menjadi peluang entry dengan harga lebih murah.
Contoh lainnya, pada timeframe weekly, altcoin tertentu menunjukkan pola bearish jangka panjang. Meskipun ada kenaikan singkat di timeframe kecil, trader sebaiknya berhati-hati dan tidak melakukan entry besar, karena potensi penurunan jangka panjang masih dominan.
Kesalahan Umum dalam Analisis Multi Timeframe
- Terlalu banyak timeframe. Menggunakan lebih dari tiga timeframe justru bisa membuat bingung. Cukup pilih tiga: besar, menengah, kecil.
- Melawan tren utama. Trader pemula sering terjebak masuk posisi yang bertentangan dengan tren utama karena fokus pada timeframe kecil.
- Tidak konsisten. Pergantian timeframe tanpa metode jelas bisa membuat analisis tidak akurat.
Tips Praktis untuk Trader Kripto
- Gunakan kombinasi timeframe yang konsisten, misalnya: Weekly – Daily – 4 Jam, atau Daily – 4 Jam – 1 Jam.
- Tandai support dan resistance di timeframe besar untuk acuan utama.
- Cari konfirmasi pola candlestick atau indikator teknikal di timeframe kecil sebelum entry.
- Jangan terburu-buru masuk pasar hanya karena sinyal di timeframe kecil.
Kesimpulan
Strategi multi timeframe chart membantu trader melihat pasar kripto secara lebih menyeluruh, dari gambaran besar hingga detail kecil. Dengan metode ini, kamu bisa memahami arah tren utama, menghindari sinyal palsu, dan menentukan entry serta exit dengan lebih akurat. Bagi trader kripto, kemampuan membaca multi timeframe adalah keterampilan yang sangat berharga untuk meningkatkan peluang profit dan mengurangi risiko.
Itulah informasi menarik tentang multi timeframe chart yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn,, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa itu multi timeframe chart?
Multi timeframe chart adalah metode analisis dengan menggunakan lebih dari satu kerangka waktu untuk memahami tren harga. - Berapa timeframe ideal yang digunakan trader?
Biasanya tiga timeframe: besar (weekly/daily), menengah (4 jam/1 jam), dan kecil (15 menit/5 menit). - Apakah strategi ini cocok untuk semua trader?
Ya, baik scalper, day trader, maupun swing trader bisa menerapkannya sesuai kebutuhan. - Kesalahan umum dalam analisis multi timeframe apa saja?
Terlalu banyak timeframe, melawan tren utama, dan tidak konsisten. - Bagaimana cara terbaik memulai?
Mulai dengan dua timeframe dulu (daily dan 1 jam), lalu tambahkan timeframe kecil setelah terbiasa.
Author: EH