Dune Analytics: Apa Itu & Kenapa Penting untuk Trader
icon search
icon search

Top Performers

Dune Analytics: Apa Itu & Kenapa Penting untuk Trader

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Dune Analytics: Apa Itu & Kenapa Penting untuk Trader

Dune Analytics Apa Itu & Kenapa Penting untuk Trader

Daftar Isi

Ketika pasar kripto bergerak cepat, data jadi pembeda hasil. Kamu mungkin sudah tahu bahwa seluruh transaksi tercatat di blockchain, tapi mengubah data mentah menjadi insight yang bisa dipakai untuk keputusan trading bukan perkara mudah. Di sinilah Dune Analytics mengambil peran: platform ini merapikan data on-chain, lalu menyajikannya dalam bentuk kueri dan visual yang bisa kamu pahami tanpa harus membangun infrastruktur sendiri. Setelah memahami konteksnya, mari kita telusuri apa itu Dune, cara kerjanya, dan mengapa banyak trader mengandalkannya sehari-hari.

 

Apa Itu Dune Analytics?

Kalau kamu pernah penasaran bagaimana cara membaca jutaan transaksi di blockchain tanpa harus jadi programmer hardcore, jawabannya ada di Dune Analytics. Bayangkan sebuah perpustakaan digital raksasa yang menyimpan data semua aktivitas kripto—mulai dari transfer stablecoin, volume trading di DEX, sampai pergerakan NFT. Nah, Dune hadir sebagai “penerjemah” yang mengubah data mentah itu jadi grafik dan dashboard yang enak dibaca siapa saja.

Bukan hanya alat, Dune juga ibarat ruang kelas terbuka. Ribuan pengguna membuat kueri SQL, menyusunnya jadi dashboard, lalu membagikannya ke komunitas. Artinya, kamu bisa belajar dari kerja orang lain sekaligus membangun analisis versimu sendiri. Setelah paham gambaran ini, pasti kamu mulai penasaran: siapa sebenarnya orang yang pertama kali menggagas ide besar di balik Dune?

 

Siapa Pendiri dan Bagaimana Sejarah Singkatnya?

Dune lahir di Norwegia pada 2018 berkat dua nama: Fredrik Haga dan Mats Olsen. Awalnya, mereka berdua hanya ingin memecahkan masalah klasik—kenapa data blockchain yang transparan itu justru terasa sulit diakses oleh publik luas. Dari situ, mereka membangun Dune dengan visi sederhana: bikin data kripto bisa dibaca semua orang, dari developer, peneliti, sampai trader pemula.

Perjalanan mereka cukup cepat. Dari tim mungil, Dune berkembang jadi perusahaan dengan pendanaan puluhan juta dolar dan status unicorn hanya dalam beberapa tahun. Setiap fase pertumbuhan membawa fitur baru: dukungan lintas blockchain, dashboard publik, hingga kini AI asisten kueri. Mengetahui latar belakang ini bikin kamu paham kenapa Dune sering dijuluki pionir analitik on-chain. Setelah mengerti siapa pendirinya, saatnya kita dalami bagaimana mesin Dune bekerja untuk merapikan data yang super kompleks itu.

 

Bagaimana Cara Kerja Dune di Balik Layar?

Pernah kebayang nggak, gimana caranya jutaan transaksi di blockchain yang tersebar di berbagai jaringan bisa diringkas jadi grafik sederhana yang gampang dipahami? Nah, itulah “sulap” yang dilakukan Dune. Prosesnya dimulai dengan mengumpulkan data mentah dari banyak blockchain. Data ini lalu dinormalisasi dan disusun ke dalam format yang seragam, ibarat merapikan tumpukan buku acak ke dalam rak yang teratur.

Di atas fondasi ini, Dune menyediakan antarmuka berbasis SQL. Dengan perintah sederhana, kamu bisa menarik data mulai dari transaksi harian, jumlah token yang berpindah tangan, aktivitas kontrak pintar, sampai metrik khusus seperti TVL suatu protokol. Hasil kueri tersebut bisa langsung divisualisasikan ke dalam bentuk grafik garis, batang, pie, hingga tabel interaktif. Karena Dune sudah menyiapkan “bahasa data” yang konsisten lintas jaringan, kamu tidak perlu pusing membangun parser sendiri. Inilah yang membuat Dune jadi jembatan antara data on-chain yang rumit dengan analisis yang bisa dipahami semua orang. Setelah tahu alurnya, tentu kamu ingin tahu: fitur konkret apa saja yang bisa langsung kamu pakai saat membuka Dune?

 

Fitur Utama yang Akan Kamu Pakai

Begitu masuk ke dashboard Dune, kamu akan disambut dengan sederet fitur yang siap dipakai. Yang pertama adalah editor SQL. Di sini kamu bisa menyusun kueri dari nol, atau cukup memodifikasi template maupun kueri buatan komunitas sesuai kebutuhanmu. Bagi yang tidak terlalu jago coding, fitur ini tetap ramah karena banyak contoh kueri yang bisa dijadikan pijakan awal.

Kedua, ada visualisasi data. Hasil kueri yang mentah bisa diubah jadi grafik interaktif dengan berbagai bentuk—dari chart sederhana hingga tampilan kompleks. Ini penting karena data yang divisualisasikan jauh lebih mudah dipahami dan bisa langsung dipakai dalam analisis trading.

Ketiga, kamu bisa memanfaatkan dashboard publik. Ada ratusan ribu dashboard yang sudah dibuat oleh komunitas, sehingga kamu tidak perlu mulai dari nol. Cukup pilih topik yang kamu minati—misalnya stablecoin, NFT, atau DEX tertentu—dan kamu sudah bisa melihat gambaran besarnya.

Keempat, Dune juga sudah menambahkan fitur berbasis AI seperti DuneAI atau Dune Agent. Dengan ini, kamu bisa menanyakan data pakai bahasa natural, lalu sistem akan membantu menyusun kueri SQL dan mencari tabel relevan secara otomatis.

Terakhir, jangan lupakan dukungan multi-chain. Dune kini mendukung lebih dari seratus jaringan blockchain, dari Ethereum, Polygon, Solana, hingga XRPL dan Plume. Artinya, kamu bisa menganalisis lintas ekosistem dalam satu platform saja. Semua fitur ini menjadikan Dune bukan sekadar alat, melainkan ekosistem belajar dan riset yang kaya. Nah, setelah kamu tahu apa yang tersedia di dalamnya, pertanyaan berikutnya: sejauh mana semua ini bermanfaat untuk trader dan investor seperti kamu?

 

Kenapa Penting untuk Trader dan Investor?

Bayangin kamu lagi trading, tapi cuma mengandalkan feeling atau rumor dari grup. Rasanya riskan banget, kan? Nah, Dune bisa jadi teman setia yang ngasih kamu angka nyata buat bikin keputusan. Misalnya, saat arus stablecoin masuk ke exchange melonjak, itu bisa jadi sinyal likuiditas bakal deras dan market siap bergerak. Atau, kalau volume di DEX tertentu tiba-tiba turun drastis, kamu bisa waspada lebih awal sebelum harga ikut goyah.

Bagi trader harian, insight seperti ini ibarat radar—ngasih peringatan sebelum badai datang. Sementara untuk investor yang main di jangka panjang, Dune jadi kacamata buat ngeliat tren besar: seberapa cepat pengguna aktif bertambah, apakah protokol menghasilkan pendapatan stabil, atau justru ada konsentrasi token di tangan segelintir whale. Transparansi semacam ini bikin kamu nggak lagi terjebak opini, tapi bisa berpegang pada data yang bisa diuji ulang kapan saja. Dan menariknya, manfaat ini makin terasa karena Dune terus menambah fitur dan laporan terbaru yang langsung relevan buat pasar.

 

Update Terbaru yang Perlu Kamu Tahu (2025)

Perkembangan terbaru bikin Dune makin sulit diabaikan. Hingga 2025, platform ini sudah mendukung lebih dari seratus blockchain—mulai dari layer-1 besar seperti Ethereum hingga layer-2 populer dan bahkan jaringan baru seperti XRPL, Plume, dan Noble. Buat kamu, ini berarti satu dashboard bisa langsung ngasih gambaran lintas ekosistem tanpa harus buka banyak sumber.

Selain soal jumlah chain, highlight terbesarnya ada di tema-tema besar. Stablecoin, misalnya: Dune baru saja merilis laporan bareng Artemis yang nunjukin supply stablecoin naik 63% dalam setahun, dengan volume transfer tahunan tembus lebih dari $35 triliun. Buat trader, data ini jadi bukti bahwa stablecoin memang jantung likuiditas market. Lalu ada tren Real-World Assets (RWA). Tokenisasi aset dunia nyata udah mencapai lebih dari $30 miliar, dan Dune menyediakan cara buat ngeliat bagaimana tren ini bergerak dari hari ke hari.

Dengan semua update ini, Dune jelas bukan sekadar alat visual. Dia berubah jadi pusat analisis yang bisa mengikuti detak pasar kripto, dari DeFi sampai RWA. Dan setelah tahu sejauh apa kemampuannya sekarang, wajar kalau kamu pengin tahu: gimana posisi Dune dibanding platform analitik lain yang sama-sama bersaing di ruang ini?

 

Di Mana Posisi Dune Dibanding Pesaing?

Dune memang bukan satu-satunya pemain di jagat analitik blockchain. Ada banyak kompetitor, tapi masing-masing lahir karena kebutuhan pengguna yang berbeda. Nansen, misalnya, populer di kalangan trader yang ingin tahu ke mana perginya uang besar, berkat fitur wallet labeling yang bisa melacak pergerakan smart money. Messari lebih disukai investor institusional karena menyajikan laporan fundamental dan riset pasar yang mendalam. CryptoQuant jadi senjata favorit trader harian untuk membaca indikator on-chain yang praktis. Di sisi lain, Kaiko dan Amberdata fokus menyediakan data tingkat institusi, sementara Footprint memilih pendekatan ramah pemula dengan antarmuka drag-and-drop. Covalent memberi kekuatan lewat API lintas chain, Space and Time membawa inovasi verifiable SQL, dan Elliptic hadir khusus buat urusan compliance serta investigasi.

Kalau kita tarik garis, posisi Dune ada di tengah: bukan murni enterprise, bukan pula tools instan untuk retail. Dune menempatkan diri sebagai platform komunitas terbuka yang fleksibel. Dengan SQL sebagai fondasi, ia mengajak trader, developer, dan peneliti untuk membangun insight bersama-sama. Inilah yang bikin Dune menonjol—dia tidak sekadar jadi penyedia data, tapi jadi ruang kolaborasi yang hidup. Insight yang muncul dari ribuan dashboard komunitas sering kali lebih cepat daripada laporan riset formal. Dan justru karena itulah, Dune sering jadi “halaman pertama” buat membaca tren baru sebelum masuk ke laporan lembaga besar. Setelah tahu posisinya, pertanyaan selanjutnya: bagaimana kamu bisa benar-benar memanfaatkan Dune untuk kebutuhan analisismu sendiri?

 

Panduan Praktis: Mulai dari Nol hingga Punya Dashboard

Kalau kamu baru pertama kali membuka Dune, langkah termudah adalah menjelajahi dashboard publik. Bayangkan kamu sedang masuk ke sebuah perpustakaan digital, di mana ribuan orang sudah lebih dulu menyusun rak-rak data tentang stablecoin, DEX, NFT, sampai tren RWA. Pilih satu dashboard, amati grafiknya, dan baca catatan pembuatnya. Dari situ, kamu bisa mulai mengenali cara orang lain menginterpretasikan data.

Begitu ada kueri yang menarik, jangan ragu untuk fork dan memodifikasinya. Ubah parameter seperti periode waktu, alamat kontrak, atau jaringan untuk menyesuaikan dengan kasusmu sendiri. Kalau sudah terbiasa, kamu bisa menyusun kueri dari nol menggunakan editor SQL. Tapi kalau belum percaya diri, gunakan DuneAI atau asisten kueri untuk memandu. Nantinya, hasil kueri bisa divisualisasikan menjadi grafik interaktif yang bukan hanya enak dilihat, tapi juga bisa langsung dipakai sebagai bahan analisis trading.

Nilai tambahnya, Dune bukan tempat analisis pribadi saja. Setelah dashboard kamu jadi, kamu bisa publikasikan untuk dibaca komunitas. Dari situ biasanya muncul diskusi, revisi, bahkan inspirasi baru dari pembaca lain. Proses ini bikin kamu tidak sekadar “mengonsumsi data”, tapi ikut berkontribusi dalam ekosistem pengetahuan terbuka. Dan di titik inilah kamu akan sadar: kekuatan Dune bukan hanya di teknologinya, tapi pada kolaborasi yang dibangunnya.

 

Kesimpulan

Dune Analytics sudah membuktikan diri bukan sekadar alat analisis on-chain. Ia lahir sebagai pionir yang membuka jalan, tapi kini berevolusi jadi ekosistem data yang hidup. Dari kueri SQL sampai dashboard komunitas, dari integrasi multi-chain hingga laporan stablecoin dan RWA, Dune menunjukkan satu hal penting: data kripto tidak lagi eksklusif milik institusi, tapi bisa diakses dan dimaknai siapa saja.

Buat trader harian, Dune adalah radar yang bisa menangkap sinyal sebelum pergerakan harga terasa. Buat investor, ia jadi kacamata untuk melihat tren jangka panjang. Buat developer dan peneliti, Dune adalah laboratorium tempat eksperimen dan validasi ide baru. Justru di titik temu semua peran inilah nilai Dune semakin kuat—dia bukan hanya penyaji data, tapi penghubung antara komunitas dan transparansi blockchain.

Jadi kalau kamu masih mengandalkan intuisi atau rumor semata, saatnya ubah kebiasaan. Gunakan Dune sebagai fondasi untuk setiap keputusan di pasar kripto. Karena pada akhirnya, di ekosistem yang bergerak secepat ini, yang bisa bertahan bukanlah yang paling berani berspekulasi, melainkan yang paling cerdas membaca data.

 

Itulah informasi menarik tentang Dune Analytics yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apakah Dune Analytics gratis?
Ya. Kamu bisa mengakses banyak dashboard dan menjalankan kueri publik secara gratis. Ada paket berbayar untuk kebutuhan lanjutan seperti batas kueri lebih besar, fitur kolaborasi tertentu, atau private workspace.

2. Siapa pendiri Dune Analytics?
Dune didirikan oleh Fredrik Haga dan Mats Olsen. Keduanya memulai Dune untuk membuat akses data blockchain lebih mudah dan terbuka untuk banyak kalangan.

3. Apa bedanya Dune dengan platform seperti Nansen atau CryptoQuant?
Dune fokus pada komunitas dan fleksibilitas SQL: kamu bebas membangun kueri lalu membagikannya. Nansen unggul di pelabelan alamat dan pelacakan smart money, sementara CryptoQuant menyediakan indikator on-chain siap pakai untuk trader.

4. Blockchain apa saja yang didukung Dune?
Cakupan Dune kian luas dan sudah mencakup lebih dari seratus jaringan, termasuk berbagai layer-1, layer-2, dan ekosistem populer lain. Dukungan ini memudahkan analisis lintas chain tanpa memulai dari nol.

5. Bagaimana cara tercepat memulai di Dune bila belum bisa SQL?
Mulai dari dashboard publik. Amati kueri yang dipakai, pelajari strukturnya, lalu fork dan ubah parameter sesuai kebutuhan. Jika kesulitan, manfaatkan asisten kueri untuk membantu menyusun perintah dasar hingga kamu semakin mahir.

6. Apakah Dune bisa dipakai untuk memantau protokol atau token tertentu?
Bisa. Cari nama protokol atau token di pencarian, pilih dashboard yang kredibel, lalu sesuaikan kueri. Kamu dapat melihat metrik seperti volume, jumlah pengguna, aktivitas kontrak, hingga distribusi alamat.

7. Kapan Dune kurang cocok?
Jika kamu butuh data institusional berlatensi sangat rendah, atau butuh API siap pakai untuk produk produksi berskala besar, platform yang berfokus pada data pasar institusi atau data pipeline khusus mungkin lebih tepat. Namun, untuk eksplorasi, validasi ide, dan analisis terbuka, Dune sangat membantu.

8. Apakah Dune Analytics aman digunakan?
Ya. Dune hanya menampilkan data publik dari blockchain, jadi tidak menyimpan aset atau private key kamu. Platform ini aman karena sifatnya membaca data on-chain, bukan menyimpan dana pengguna.

9. Apakah ada versi mobile atau aplikasi Dune Analytics?
Dune bisa diakses lewat browser desktop maupun mobile. Beberapa pihak ketiga juga menyediakan integrasi dengan aplikasi desktop, tapi versi resmi yang paling lengkap tetap di web.

10. Bisakah Dune digunakan tanpa tahu SQL?
Bisa. Kamu bisa mulai dari dashboard publik, atau gunakan DuneAI untuk membuat kueri dengan bahasa natural. SQL memang memberi fleksibilitas lebih, tapi bukan syarat mutlak untuk mulai.

11. Siapa saja yang biasa menggunakan Dune?
Penggunanya beragam: trader harian, investor jangka panjang, developer, peneliti, hingga tim project kripto yang ingin memahami performa protokol mereka.

12. Apakah Dune Analytics punya token sendiri?
Saat ini, Dune tidak merilis token kripto. Model bisnisnya berbasis layanan gratis untuk publik dan paket berbayar untuk pengguna profesional atau institusi.

13. Bagaimana cara bergabung dengan komunitas Dune?
Kamu bisa mengikuti forum resmi, Discord, dan menjelajahi dashboard publik. Dari situ, kamu bisa berkolaborasi dengan pembuat dashboard lain dan belajar dari kueri yang mereka bagikan.

14. Apakah Dune bisa jadi alternatif Bloomberg untuk kripto?
Dalam konteks transparansi on-chain, Dune memang sering disebut sebagai “Bloomberg Terminal” untuk kripto, terutama karena sifatnya yang terbuka, real-time, dan bisa diakses siapa saja.

 

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Blockchain,DeFi,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.49%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.09%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 1.97%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
ORDER/IDR
Orderly Ne
5.986
53.45%
NMD/IDR
Nexusmind
143.683
40.1%
COW/IDR
CoW Protoc
5.958
23.35%
RFC/IDR
Retard Fin
244
17.7%
EFI/IDR
Efinity To
1.734
14.38%
Nama Harga 24H Chg
MCT/IDR
Metacraft
22.501
-28%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
3
-25%
TOKO/IDR
Tokoin
3
-25%
OMNI/IDR
Omni Netwo
63.152
-15.8%
DLC/IDR
Diverge Lo
736
-15.01%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

5 Pesaing Web3Auth: Siapa Jawara Onboarding Web3?

Masalah terbesar di Web3 bukan hanya volatilitas harga, tapi hal

Dune Analytics: Apa Itu & Kenapa Penting untuk Trader

Ketika pasar kripto bergerak cepat, data jadi pembeda hasil. Kamu

Chainalysis Adalah? Alat Pelacak Kripto Terbesar 2025
29/09/2025
Chainalysis Adalah? Alat Pelacak Kripto Terbesar 2025

Kalau kamu mengikuti pergerakan kripto sepanjang 2024–2025, kamu pasti sering

29/09/2025