Bitcoin (BTC) baru saja menorehkan rekor harga baru di sekitar $124.000 atau setara Rp2 miliar, tapi euforia ini tampaknya belum cukup kuat untuk mendorong reli besar berikutnya.
Sejumlah indikator teknikal dan model prediksi berbasis AI justru memberi sinyal bahwa pasar tengah memasuki fase konsolidasi sehat.
1. AI Nilai Bitcoin Belum Siap Tembus $150.000

Sumber Gambar: CryptoQuant AI via Cointelegraph
Model kecerdasan buatan NBeats Ensemble milik CryptoQuant yang menganalisis hampir 400 metrik on-chain memprediksi peluang breakout besar di bulan Oktober masih rendah.
AI tersebut menilai Bitcoin akan bergerak sideways di kisaran $118.000–$123.000 sebelum bisa menembus resistensi penting di $123.000 secara konsisten.
Artinya, pasar masih butuh waktu untuk membangun momentum baru.
Baca juga berita terkait: Analis: Rally Bitcoin Belum Selesai, Target Berikutnya $150 Ribu
2. Trader Antisipasi Koreksi 4% ke Area Support

Sumber Gambar: X.com/DaanCrypto
Beberapa analis seperti Rekt Capital dan Daan Crypto Trades memperkirakan potensi penurunan ringan menuju area $118.000–$119.000, sejalan dengan pola retest alami di fase bull market.
“Secara teknikal, Bitcoin bahkan masih bisa turun sekitar 4% untuk melakukan retest pada garis tren turun mingguan (Weekly Downtrend) yang baru saja ditembus, dan tetap berpotensi melanjutkan kenaikan di fase berikutnya,” jelas Rekt Capital.
Meski begitu, mereka menegaskan bahwa penurunan ini bukan tanda tren berbalik, melainkan bagian dari pembentukan support baru sebelum melanjutkan kenaikan.
“Secara keseluruhan, struktur pasar masih terlihat bagus, asalkan Bitcoin terus membentuk higher high dan higher low dari posisi saat ini. Namun, jika harga kembali bergerak sideways di kisaran $112.000–$124.000, itu bisa jadi sinyal kurang baik untuk pandangan jangka menengah,” ujar Daan Crypto.
3. Resistance Kuat di $123.000 Masih Menahan Laju
Analis Ted Pillows menilai level $123.000 menjadi titik krusial yang masih sulit ditembus tanpa dorongan dari institusi besar.
“Jika investor institusional kembali masuk seperti minggu lalu, kemungkinan harga akan merebut kembali level resistance tersebut. Namun, jika tidak terjadi, koreksi tajam ke kisaran $118.000–$120.000 bisa saja terjadi,” ujarnya.

Sumber Gambar: X.com/CryptoMichNL
Sementara itu, Michaël van de Poppe memprediksi area di bawah $121.500 masih menarik untuk akumulasi sebelum menuju target jangka menengah di $150.000.
Baca juga berita selanjutnya: Ini 3 Altcoin yang Berpotensi Ikut Terbang Kalau Bitcoin Tembus $150 Ribu!
4. Faktor Makro: Shutdown AS dan The Fed Masih Bayangi
Pasar juga menunggu sinyal dari pejabat Federal Reserve di tengah shutdown pemerintah AS yang menunda rilis data ekonomi penting seperti pasar tenaga kerja.
Ketidakpastian ini membuat investor lebih berhati-hati, meski indeks saham AS tetap berada di dekat rekor tertinggi, mencerminkan sentimen risiko yang masih positif.
5. Sentimen Pasar Masih “Greedy” Tapi Terkendali

Sumber Gambar: Alternative.me via Cointelegraph
Indeks Crypto Fear & Greed kini berada di level 71/100, naik tajam dari 26/100 dua minggu lalu. Artinya, pasar sudah memasuki fase greed, namun belum ke titik euforia ekstrem.
Kondisi ini menunjukkan bahwa optimisme masih tinggi, tapi investor tetap waspada terhadap potensi pullback jangka pendek.
Kesimpulan
Kenaikan Bitcoin ke rekor baru memang menegaskan kekuatan tren bullish jangka menengah.
Namun, berbagai indikator, dari analisis teknikal hingga model AI, menunjukkan bahwa pasar sedang mengambil napas sebelum langkah besar berikutnya. Selama harga bertahan di atas $118.000, tren masih sehat.
Tapi bagi trader, Oktober tampaknya bukan bulan untuk euforia, melainkan waktu untuk bersabar dan menunggu konfirmasi breakout nyata.
FAQ
- Apa penyebab utama Bitcoin bisa koreksi setelah capai all-time high?
Koreksi terjadi karena aksi ambil untung dari trader jangka pendek dan kebutuhan pasar membentuk level support baru setelah reli panjang. - Apakah AI benar-benar bisa memprediksi harga Bitcoin?
Model AI seperti CryptoQuant NBeats Ensemble tidak memberi angka pasti, tapi membantu mengidentifikasi tren jangka menengah berdasarkan data on-chain dan perilaku pasar. - Apakah koreksi ke $118.000 artinya tren bullish berakhir?
Tidak. Selama Bitcoin tetap di atas area support kuat dan membentuk higher lows, tren jangka menengah masih tergolong bullish. - Bagaimana dampak shutdown pemerintah AS terhadap harga Bitcoin?
Shutdown menunda rilis data ekonomi penting, menciptakan ketidakpastian sementara. Namun efeknya terhadap Bitcoin cenderung terbatas dan bersifat jangka pendek. - Apa sinyal terbaik yang menandakan breakout Bitcoin berikutnya?
Breakout akan dikonfirmasi jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas $123.000–$125.000 dengan volume tinggi dan peningkatan open interest di pasar futures.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Cointelegraph – BTC October price breakout odds low: 5 things to know in Bitcoin this week, diakses pada 7 Oktober 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini