Ethereum kembali menjadi buah bibir setelah analis ternama Tom Lee memprediksi bahwa harga ETH bisa melonjak hingga $12.000 per koin atau sekitar Rp199 juta (kurs Rp16.586).
Prediksi ini muncul di tengah meningkatnya minat institusional terhadap Ethereum serta penguatan fundamental jaringan setelah transisi penuh ke proof-of-stake (PoS).
Mengapa Tom Lee bisa meramalkan demikian?
Ethereum Masih Dianggap Undervalued

Grafik harga ETH (16/10) | Sumber: TradingView
Menurut Tom Lee, harga Ethereum saat ini yang berada di kisaran $4.024 (sekitar Rp66,7 juta) belum mencerminkan nilai fundamental sebenarnya.
Lee menyebut bahwa lonjakan ke $12.000 bukanlah “puncak euforia”, tetapi fase baru dalam proses penemuan harga (price discovery).
Artinya, pasar masih berusaha menentukan nilai wajar Ethereum berdasarkan adopsi, inovasi, dan peran teknologinya di sektor keuangan digital.
Ethereum dikenal bukan hanya sebagai mata uang kripto, tetapi juga sebagai pondasi ekosistem Web3. Ribuan aplikasi terdesentralisasi (dApps), token non-fungible (NFT), hingga proyek DeFi (decentralized finance) berjalan di atas jaringannya.
Dengan utilitas yang terus berkembang, permintaan terhadap ETH secara alami meningkat.
Alasan Tom Lee Percaya Harga Ethereum Akan Naik
Tom Lee menyoroti tiga faktor utama di balik potensi reli Ethereum hingga Rp199 juta:
- Pertumbuhan adopsi institusional.
Investor besar kini melihat Ethereum sebagai aset produktif karena sistem staking-nya menghasilkan imbal hasil (yield). Hal ini membuat ETH tak hanya spekulatif, tapi juga berfungsi seperti “obligasi digital”. - Peningkatan efisiensi jaringan.
Setelah beralih ke proof-of-stake, konsumsi energi Ethereum turun lebih dari 99%, menjadikannya lebih ramah lingkungan dan menarik bagi lembaga keuangan global. - Ekspansi DeFi dan tokenisasi aset.
Tokenisasi aset dunia nyata (Real World Asset / RWA) semakin meluas, dan sebagian besar proyek tersebut menggunakan Ethereum sebagai infrastruktur utama. Ini memperkuat permintaan jangka panjang terhadap ETH.
Baca artikel terkait: Prediksi Mencengangkan Tom Lee: 1 Bitcoin Bisa Tembus Rp50 Miliar
Ethereum Masih Tahan di Tengah Tekanan Pasar
Meskipun pasar kripto sempat bergejolak, Ethereum menunjukkan ketahanan yang kuat.
Harga ETH saat ini turun sekitar -1% dalam 24 jam terakhir menandakan tren pemulihan tetap berjalan.
Volume perdagangan 24 jam terakhir mencapai $90.15 juta, menunjukkan aktivitas pasar yang tetap tinggi.
Analis teknikal menilai area $4.000 menjadi support penting, sementara resistensi terdekat berada di kisaran $4.700. Jika area ini ditembus dengan volume besar, target berikutnya bisa mengarah ke $5.500 hingga $8.000 dalam jangka menengah.
Baca artikel terkait: Kiyosaki Ramal Crash Ekonomi Terbesar 2025, Sarankan Beli Ethereum & Silver!
Seberapa Realistis Prediksi $12.000?
Jika Ethereum benar mencapai $12.000, itu berarti kenaikan hampir +198% dari harga sekarang.
Beberapa analis menilai skenario ini masih mungkin terjadi — terutama jika ETF Ethereum spot yang sedang menunggu persetujuan regulator AS akhirnya disetujui.
ETF jenis ini memungkinkan investor institusional membeli ETH dengan lebih mudah, serupa dengan dampak yang terjadi pada Bitcoin di awal 2025.
Namun, risiko tetap ada. Perlambatan ekonomi global, ketidakpastian regulasi, dan tekanan dari suku bunga tinggi dapat menahan laju harga Ethereum dalam jangka pendek.
Tom Lee sendiri menegaskan bahwa meski target $12.000 terlalu ambisius, arah jangka panjang Ethereum tetap bullish.
Kesimpulan
Prediksi Tom Lee tentang Ethereum menembus Rp199 juta bukan sekadar sensasi pasar.
Ia berangkat dari dasar ekonomi yang kuat — pertumbuhan jaringan, adopsi institusional, dan efisiensi teknologi yang semakin baik.
Jika tren saat ini berlanjut, Ethereum bisa menjadi aset digital pertama yang menyaingi emas digital (Bitcoin) dalam hal utilitas dan kapitalisasi jangka panjang.
FAQ: Prediksi Harga Ethereum 2025
1. Mengapa Tom Lee yakin Ethereum bisa tembus Rp199 juta?
Karena menurutnya, Ethereum masih undervalued dan memiliki potensi besar dari sektor DeFi, NFT, dan tokenisasi aset yang terus berkembang di jaringan Ethereum.
2. Apa arti “price discovery” dalam konteks Ethereum?
Price discovery adalah proses pasar menentukan harga wajar berdasarkan permintaan dan penawaran nyata. Artinya, kenaikan harga bukan euforia, tapi refleksi dari nilai sebenarnya.
3. Apa faktor terbesar yang bisa mendorong harga ETH naik ke $12.000?
Dua faktor utama: persetujuan ETF Ethereum spot di AS dan peningkatan permintaan dari institusi yang menggunakan staking untuk mendapatkan imbal hasil.
4. Apa risiko utama yang bisa menahan kenaikan harga Ethereum?
Faktor makroekonomi seperti suku bunga tinggi, ketidakpastian regulasi, dan potensi penurunan minat investor ritel bisa menahan pergerakan ETH.
5. Apakah sekarang waktu yang tepat membeli Ethereum?
Tergantung pada profil risiko masing-masing. Jika kamu berinvestasi jangka panjang, Ethereum masih dianggap salah satu aset kripto paling kuat secara fundamental.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Alo
Referensi:
Coinomedia – Tom Lee Predicts Ethereum Could Hit $12,000, diakses pada 16 Oktober 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Ethereum, #Berita Tokoh Kripto Dunia, #Berita Altcoin