Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan setelah analis pasar kripto TechDev merilis riset terbaru yang menyebut dua indikator jangka panjang mampu memetakan seluruh siklus harga Bitcoin selama 16 tahun.
Temuan ini cepat menyebar karena dianggap konsisten menandai momen penting seperti awal bull run, puncak siklus, hingga dasar bear market.
Dua Sinyal yang Disebut Selalu Muncul di Setiap Siklus Bitcoin
Melansir dari ETHNews, TechDev menyoroti dua oscillator gaya business cycle yang digunakan untuk membaca dinamika makro Bitcoin.

Sumber Gambar: X.com/TechDev
“Mulai dari bentuk bull market, puncak siklus, puncak kekuatan USD, penurunan bear market, titik dasar terendah, fase pemulihan perlahan, hingga peluncuran parabola, dua sinyal ini telah menjelaskan setiap aspek pergerakan Bitcoin selama 16 tahun,” jelas TechDev.
Ia menilai kombinasi keduanya membentuk pola yang berulang sejak 2009, bahkan ketika ukuran pasar, likuiditas, dan ragam investor Bitcoin berubah secara drastis.
Menurut analisisnya, indikator pertama biasanya memuncak saat bull market mendekati akhir sebelum melemah tajam memasuki fase bearish.
Indikator kedua bergerak lebih lambat dan sering berada di titik terendah ketika Bitcoin memasuki periode akumulasi panjang.
Saat kedua sinyal masuk zona tertentu secara bersamaan, pola tersebut kerap bertepatan dengan momen transisi besar, termasuk puncak pasar 2013, 2017, dan 2021, serta titik dasar pada 2015, 2018, dan 2022.
Transisi ini menjadi alasan kuat mengapa dua sinyal ini kembali diperbincangkan komunitas.
Baca juga berita terkait: Bitcoin Keok di Bawah US$87 Ribu, Risiko Koreksi Lanjut Muncul Lagi
Pola Konsisten yang Muncul di Tiga Siklus Besar Bitcoin
Riset ini menegaskan bahwa dua sinyal tersebut tidak hanya bekerja sekali atau dua kali, melainkan berulang di seluruh siklus besar Bitcoin.
TechDev mengungkap bahwa indikator pertama sensitif terhadap perubahan momentum jangka panjang, sementara indikator kedua mencerminkan fase akumulasi dan pelemahan tren.
Ketika keduanya bertemu di area ekstrem, pola historis menunjukkan terjadinya pergeseran besar.
Konsistensi yang terlihat sepanjang 2013, 2017, hingga 2021 dianggap sebagai alasan mengapa banyak analis makro memberi perhatian serius pada model ini.
Dari sudut pandang pasar, pola berulang seperti ini menjadi salah satu cara untuk membaca arah besar Bitcoin ketika volatilitas jangka pendek tidak memberikan gambaran yang jelas.
Posisi Bitcoin Saat Ini Berdasarkan Dua Sinyal Tersebut
Berdasarkan chart terbaru TechDev, dua sinyal tersebut saat ini berada di zona bawah siklus.
Secara historis, level ini identik dengan awal fase pemulihan jangka panjang, di mana harga cenderung bergerak lebih tenang sebelum memasuki ekspansi yang lebih agresif.
Fase ini biasanya ditandai dengan meningkatnya akumulasi, pemulihan bertahap dari tekanan makro, serta mulai pulihnya permintaan investor.
Walaupun tidak memberikan prediksi harga spesifik, pola ini menggambarkan bahwa Bitcoin mungkin berada dalam periode transisi menuju siklus berikutnya, jika pola historis terus berulang.
Analisis TechDev tidak dimaksudkan sebagai sinyal trading, melainkan kerangka untuk memahami ritme besar pasar Bitcoin.
Meskipun faktor eksternal seperti kebijakan moneter, likuiditas, dan sentimen global berperan penting, dua indikator ini dianggap berhasil menangkap struktur jangka panjang Bitcoin selama lebih dari satu dekade.
Jika pola 16 tahun tersebut tetap konsisten, Bitcoin dinilai sedang berada di bagian tengah siklus: tidak lagi berada di dasar bear market, namun belum masuk fase parabola yang biasa muncul menjelang akhir bull run.
Baca selanjutnya: Bitcoin, Ethereum, XRP Dihantam Liquidity Flush! Apa Penyebabnya?
Kesimpulan
Dua sinyal yang diperkenalkan TechDev memberi gambaran bahwa siklus Bitcoin tetap memiliki ritme yang dapat dipetakan, terlepas dari perubahan skala pasar dan partisipan.
Dengan indikator yang kini berada di zona pemulihan, pasar memasuki fase yang secara historis mendahului pergerakan ekspansif dalam jangka panjang.
Meskipun sejarah tidak bisa dijadikan jaminan, model ini menambah perspektif baru tentang bagaimana Bitcoin bergerak dari fase akumulasi ke tahap percepatan, dan mengapa struktur siklusnya masih menjadi perhatian utama analis makro.
FAQ
- Apa itu siklus Bitcoin dan mengapa penting dalam analisis harga?
Siklus Bitcoin menggambarkan pola berulang yang terdiri dari akumulasi, ekspansi, parabola, koreksi, dan pemulihan. Pemahaman siklus membantu pembaca melihat tren jangka panjang tanpa terjebak volatilitas harian. - Mengapa indikator makro sering lebih akurat dibanding indikator harian?
Indikator jangka panjang menangkap perubahan struktur pasar dan likuiditas, sementara indikator harian cenderung terpengaruh noise. Dua sinyal ala TechDev termasuk kategori indikator makro yang membaca tren besar, bukan pergerakan cepat. - Apakah dua sinyal ini bisa digunakan untuk memprediksi harga Bitcoin?
Tidak secara langsung. Model ini lebih cocok sebagai framework untuk memahami fase siklus, bukan alat menentukan target harga. Namun, pola historisnya membantu memberi konteks apakah Bitcoin berada di awal, tengah, atau akhir siklus. - Bagaimana dua sinyal ini dibandingkan dengan model seperti Stock-to-Flow atau Pi Cycle?
Model seperti Stock-to-Flow fokus pada kelangkaan, sementara Pi Cycle mengukur momentum cepat. Dua sinyal TechDev lebih mirip indikator siklus ekonomi yang membaca perubahan struktural, sehingga dianggap lebih stabil untuk horizon waktu panjang. - Apa artinya ketika kedua indikator berada di zona bawah?
Zona bawah biasanya mencerminkan fase akumulasi dan awal pemulihan siklus Bitcoin. Dalam sejarah, area ini sering muncul sebelum tren ekspansif jangka panjang dimulai, meskipun tidak menjamin hasil yang sama.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini





Polkadot 8.90%
BNB 0.51%
Solana 4.86%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.18%
Polygon Ecosystem Token 2.14%
Tron 2.85%
Pasar
