Flippening adalah istilah yang digunakan di dunia kripto untuk menggambarkan potensi harga Ethereum (ETH) yang mengungguli harga Bitcoin (BTC) dalam hal kapitalisasi pasar atau metrik penting lainnya. Konsep ini telah menjadi bahan perdebatan dan spekulasi selama bertahun-tahun, khususnya di antara para pendukung Ethereum dan pengamat pasar.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah upaya flippening, metode pengukuran yang digunakan, serta menilai apakah mungkin terjadi pada tahun 2025.
Apa Itu Flippening?
Flippening merupakan istilah yang muncul di komunitas kripto untuk menggambarkan kemungkinan Ethereum melampaui Bitcoin sebagai aset digital terbesar. Biasanya, pengukuran flippening mengacu pada kapitalisasi pasar, tetapi dalam beberapa kasus juga mencakup volume transaksi, jumlah alamat aktif, biaya transaksi, dan penggunaan jaringan secara keseluruhan.
Istilah ini mencerminkan pergeseran dominasi antara dua kripto terbesar di dunia. Bila terjadi, flippening akan menandai pergeseran paradigma dalam cara dunia memandang fungsi kripto—dari penyimpan nilai (seperti yang dijanjikan oleh Bitcoin) menjadi platform utilitas dan smart contract (seperti Ethereum).
Artikel Terkait Lainnya: Pemilik Ethereum Terbanyak: Siapa Whale ETH Terbesar?
Sejarah Upaya Ethereum Melampaui Bitcoin
Gagasan tentang flippening pertama kali mencuat pada tahun 2017 ketika Ethereum mengalami pertumbuhan luar biasa dalam adopsi dan harga. Pada Juni 2017, kapitalisasi pasar Ethereum sempat mencapai 82% dari Bitcoin, memicu spekulasi bahwa flippening hanya tinggal menunggu waktu. Namun, Bitcoin tetap mempertahankan dominasinya, terutama karena statusnya sebagai pelopor dan penyimpan nilai.
Upaya kedua muncul pada pertengahan 2021 saat Ethereum 2.0 mulai diperkenalkan dan DeFi (Decentralized Finance) serta NFT mengalami lonjakan adopsi yang masif. Pada saat itu, volume transaksi dan total biaya jaringan Ethereum sempat melampaui Bitcoin, memperkuat narasi bahwa Ethereum memiliki potensi untuk mengambil alih posisi teratas.
Namun, hingga 2025, Bitcoin masih berada di posisi nomor satu dalam hal kapitalisasi pasar. Kendati demikian, Ethereum terus mempersempit kesenjangan, terutama setelah berhasil beralih ke konsensus Proof-of-Stake (PoS) melalui The Merge pada tahun 2022.
Metode Pengukuran Flippening
Ada beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur kemungkinan terjadinya flippening:
1. Kapitalisasi Pasar (Market Cap)
Ini adalah metrik utama dalam pengukuran flippening. Market cap dihitung dari harga token dikalikan jumlah pasokan yang beredar. Jika market cap Ethereum melampaui Bitcoin, flippening secara teknis terjadi.
2. Volume Transaksi Harian
Ethereum telah mengungguli Bitcoin dalam volume transaksi harian selama beberapa tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak aktivitas ekonomi terjadi di jaringan Ethereum.
3. Biaya Transaksi (Transaction Fees)
Total biaya yang dibayarkan oleh pengguna untuk menggunakan jaringan adalah indikator permintaan. Ethereum kerap memiliki biaya transaksi lebih tinggi, mencerminkan permintaan yang besar terhadap layanan seperti DeFi dan NFT.
4. Jumlah Alamat Aktif
Jumlah alamat dompet aktif harian menunjukkan seberapa besar keterlibatan komunitas pengguna. Ethereum memiliki keunggulan dalam hal ini, meski tidak selalu konsisten.
5. Nilai Terkunci di Ekosistem (TVL – Total Value Locked)
Nilai yang dikunci dalam protokol DeFi di Ethereum menunjukkan betapa besarnya penggunaan praktis blockchain ini. Bitcoin, yang tidak memiliki dukungan smart contract native, tertinggal dalam hal ini.
6. Pengembangan dan Komunitas
Jumlah pengembang aktif, pembaruan kode, serta proyek baru yang dibangun di atas jaringan juga menjadi indikator penting. Ethereum memiliki komunitas pengembang yang sangat aktif dan berkembang.
Artikel Menarik Lainnya Untuk Kamu: Apa Itu EIP-2929? Tujuan, Perubahan Biaya Gas, dan Dampaknya
Apakah Flippening Realistis Terjadi di 2025?
Kemungkinan flippening terjadi pada tahun 2025 bukan hal mustahil, tetapi bukan juga keniscayaan. Berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
Faktor Pendukung Flippening
- Pertumbuhan Ekosistem Ethereum: DeFi, NFT, dan aplikasi Web3 terus bertumbuh di atas Ethereum.
- Upgrade Teknologi: Setelah The Merge dan pembaruan Shanghai, Ethereum semakin efisien dan hemat energi.
- Dominasi Penggunaan Nyata: Ethereum lebih sering digunakan untuk aplikasi dunia nyata dibanding Bitcoin yang lebih fokus sebagai penyimpan nilai.
Faktor Penghambat Flippening
- Reputasi dan Kepercayaan Bitcoin: BTC masih dianggap sebagai ‘emas digital’ dan lebih aman oleh investor institusional.
- Fluktuasi Harga: Ethereum cenderung lebih volatil daripada Bitcoin, yang membuatnya lebih berisiko.
- Kompetitor Layer 1: Solana, Avalanche, dan jaringan lainnya mulai menggerus dominasi Ethereum di sektor smart contract.
Proyeksi 2025
Berdasarkan tren pertumbuhan dan perkembangan ekosistem, Ethereum berpotensi memperpendek jarak kapitalisasi pasarnya dengan Bitcoin. Namun, untuk benar-benar melewati Bitcoin secara konsisten di banyak metrik penting sekaligus, dibutuhkan faktor pemicu besar—misalnya, adopsi massal aplikasi Web3 atau kebijakan regulasi yang menguntungkan.
Beberapa analis memperkirakan bahwa Ethereum bisa mencapai 70-90% dari market cap Bitcoin pada 2025, tetapi flippening penuh kemungkinan masih menunggu waktu lebih lama, kecuali terjadi perubahan besar dalam lanskap ekonomi global atau adopsi teknologi blockchain.
Kesimpulan
Flippening adalah konsep menarik yang mencerminkan ambisi Ethereum untuk menggeser dominasi Bitcoin di dunia kripto. Dengan pertumbuhan pesat dalam volume transaksi, biaya jaringan, dan pengembangan aplikasi, Ethereum tampak semakin mendekati posisi teratas. Namun, kekuatan simbolis dan finansial Bitcoin tidak bisa dianggap remeh.
Apakah flippening akan terjadi di 2025? Potensinya ada, tapi kemungkinannya masih bersifat spekulatif dan bergantung pada banyak faktor eksternal. Yang jelas, persaingan sehat ini mendorong inovasi yang baik untuk industri kripto secara keseluruhan.
Itulah pembahasan menarik tentang flippening kripto yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Kamu juga bisa mulai beli Bitcoin, beli Ethereum, dan aset kripto lainnya dengan praktis hanya dalam genggaman di INDODAX Market.. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa arti flippening dalam kripto?
Flippening adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan saat Ethereum melampaui Bitcoin dalam hal kapitalisasi pasar atau metrik penting lainnya.
- Apa saja metrik yang digunakan untuk mengukur flippening?
Market cap, volume transaksi, biaya jaringan, alamat aktif, dan TVL dalam DeFi.
- Apakah Ethereum pernah hampir flip Bitcoin?
Ya, pada tahun 2017 dan 2021, Ethereum sempat mendekati kapitalisasi pasar Bitcoin.
- Apa faktor yang mendorong flippening?
Pertumbuhan DeFi, NFT, dan adopsi smart contract yang lebih luas di Ethereum.
- Apakah flippening mungkin terjadi di 2025?
Mungkin, tetapi tidak pasti. Hal ini tergantung pada perkembangan teknologi, pasar, dan adopsi global.
Author: RZ