OCO Order: Trik Jual-Beli Kripto Tanpa Nyangkut Lagi
icon search
icon search

Top Performers

OCO Order: Trik Jual-Beli Kripto Tanpa Nyangkut Lagi

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

OCO Order: Trik Jual-Beli Kripto Tanpa Nyangkut Lagi

OCO Order: Trik Jual-Beli Kripto Tanpa Nyangkut Lagi

Daftar Isi

Ketika market kripto tidak kenal istirahat – Pernah ngalamin momen udah sempat untung, tapi gak sempat jual karena lagi sibuk? Atau kamu baru aja beli kripto, eh ternyata harganya langsung nyungsep? Rasanya pasti kesal banget, apalagi kalau kamu tahu sebenarnya ada kesempatan untuk keluar di titik yang tepat.

Di pasar kripto yang jalan terus tanpa istirahat, situasi kayak gitu bukan hal baru. Banyak trader yang akhirnya nyangkut dalam posisi merugi, padahal sebenarnya bisa dicegah dengan strategi yang tepat. Market cryptocurrency bergerak 24/7, berbeda dengan pasar saham yang punya jam tutup. Inilah yang membuat banyak trader kehilangan momentum terbaik mereka.

Kondisi volatilitas tinggi di pasar kripto memang memberikan peluang keuntungan besar, tapi di sisi lain juga membawa risiko yang tidak kalah besar. Tanpa strategi manajemen risiko yang baik, kamu bisa kehilangan cuan bahkan modal dalam hitungan menit. Salah satu strategi yang makin sering dipakai biar cuan tetap aman adalah: OCO Order.

 

Apa Itu OCO Order? Fitur 2-in-1 yang Otomatis Kerja Sendiri

Sebelum kamu mulai pakai trik ini, penting banget buat paham konsep dasarnya dulu. OCO atau One Cancels the Other adalah jenis order yang menggabungkan dua instruksi perdagangan dalam satu paket. Konsep ini memungkinkan kamu untuk mengatur strategi profit-taking dan stop-loss secara bersamaan.

OCO order biasanya terdiri dari kombinasi limit order untuk mengambil keuntungan ketika harga naik sesuai target, dan stop-limit order untuk melindungi modal ketika harga bergerak turun. Yang paling menarik dari OCO adalah sifat otomatisnya – saat salah satu order tereksekusi, order lainnya langsung dibatalkan otomatis.

Mekanisme ini bekerja dengan prinsip bahwa kamu hanya bisa mengeksekusi satu dari dua skenario yang mungkin terjadi. Ketika harga aset bergerak naik dan mencapai target profit kamu, limit order akan dieksekusi dan stop-loss order otomatis dibatalkan. Sebaliknya, jika harga turun dan menyentuh level stop-loss, maka order untuk cut loss akan dijalankan dan limit order untuk profit dibatalkan.

Nah, sekarang kamu udah ngerti definisinya. Tapi supaya makin jelas, kita lanjut ke studi kasus praktisnya yang lebih mudah dipahami.

 

Contoh Real: Cara Kerja OCO Saat Beli Aset Kripto

Bayangin kamu lagi beli kripto favorit di harga tertentul. Gimana OCO bekerja di situasi nyata? Mari kita ambil contoh konkret yang sering terjadi di pasar kripto Indonesia.

Misalnya kamu beli ETH di harga Rp30 juta per koin. Setelah analisa teknikal, kamu yakin ETH bisa naik ke Rp32 juta (target profit 6.7%), tapi kamu juga gak mau rugi lebih dari Rp2 juta kalau ternyata harga turun. Dengan OCO order, kamu bisa set:

 

  • Limit sell order: Rp32 juta (target cuan)
  • Stop-limit order: Rp28 juta (cut loss)

 

Kalau harga ETH naik dan menyentuh Rp32 juta, order jual otomatis dieksekusi dan kamu dapet profit Rp2 juta. Secara bersamaan, order cut loss di Rp28 juta otomatis dibatalkan karena sudah tidak relevan. Sebaliknya, kalau harga ETH turun ke Rp28 juta, stop-loss akan aktif dan menjual ETH kamu untuk membatasi kerugian, sementara limit order di Rp32 juta langsung dibatalkan.

Skenario ini memberikan perlindungan maksimal tanpa perlu kamu pantau chart setiap saat. Kamu bisa tidur nyenyak atau fokus kerja tanpa khawatir kehilangan momentum di market.

Dari sini kamu bisa lihat betapa pentingnya OCO untuk proteksi dan fleksibilitas trading. Tapi manfaatnya gak berhenti di situ aja, masih ada keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan.

 

Kenapa OCO Order Penting Buat Trader Kripto?

Sekarang kita bahas, kenapa kamu sebaiknya mulai biasain pakai OCO di tiap transaksi. Ada beberapa alasan kuat yang membuat OCO menjadi tool wajib bagi trader kripto modern.

Efisiensi Waktu dan Tenaga – Dengan OCO, kamu gak perlu pantau market 24 jam nonstop. Ini sangat penting mengingat pasar kripto tidak pernah tutup. Kamu bisa set order di pagi hari sebelum berangkat kerja, dan biarkan sistem bekerja otomatis sepanjang hari.

Menghindari FOMO dan Emotional Trading – Keputusan trading yang dibuat berdasarkan emosi sering kali berujung pada kerugian. Dengan OCO yang sudah diatur di awal, kamu terhindar dari godaan untuk mengubah strategi karena FOMO atau panic selling.

Manajemen Risiko yang Aktif – OCO memungkinkan kamu untuk mengatur target profit dan maximum loss sejak awal entry. Ini adalah prinsip dasar risk management yang baik, dimana kamu sudah tahu berapa yang bisa kamu menangkan dan berapa yang bisa kamu rugikan.

Cocok untuk Market Volatile – Pasar kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan altcoin dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi. OCO sangat efektif untuk menangkap pergerakan harga yang cepat dan tidak terduga di pasar seperti ini.

Setelah tahu pentingnya OCO, kamu pasti penasaran gimana cara pasangnya. Yuk lanjut ke langkah-langkahnya yang ternyata tidak sesulit yang dibayangkan.

 

Cara Pasang OCO Order di Platform Trading Populer

Jangan khawatir, walau kedengarannya teknis, OCO ini cukup gampang dipakai kok. Sebagian besar exchange besar seperti Binance, Bybit, dan beberapa platform lokal sudah menyediakan fitur ini dengan interface yang user-friendly.

 

Langkah-langkah Setup OCO:

  1. Masuk ke Mode Advanced Trading – Biasanya OCO tersedia di tampilan advanced atau pro trading, bukan di simple trading mode
  2. Pilih Menu OCO – Cari opsi OCO yang biasanya ada dekat dengan pilihan market order dan limit order
  3. Input Parameter Order – Masukkan harga target (limit sell), harga trigger (stop price), dan harga eksekusi (limit price dari stop order)
  4. Review dan Submit – Pastikan semua parameter sudah benar sebelum submit, karena dua order akan aktif bersamaan

 

Tips Setting OCO yang Efektif:

Jangan set jarak antara limit dan stop terlalu dekat, karena bisa menyebabkan order ter-trigger terlalu cepat karena volatilitas normal. Hitung juga spread yang wajar di market yang kamu pakai, terutama untuk altcoin yang likuiditasnya lebih rendah dari Bitcoin atau Ethereum.

Pertimbangkan juga volume trading harian aset yang kamu pilih. Aset dengan volume rendah mungkin membutuhkan jarak yang lebih lebar antara stop dan limit untuk menghindari slippage yang besar.

Setelah paham cara pasangnya, saatnya kita bahas hal yang sering bikin gagal: kesalahan-kesalahan umum yang harus dihindari.

 

Kesalahan Umum Saat Gunakan OCO Order

Banyak pemula yang sudah coba OCO tapi hasilnya tetap nyangkut atau bahkan rugi lebih besar. Kenapa hal ini bisa terjadi? Ternyata ada beberapa kesalahan klasik yang sering dilakukan trader pemula.

Kesalahan Setting Harga – Salah satu error paling umum adalah salah pasang harga stop dan limit, atau bahkan membalik posisinya. Pastikan logic order kamu benar: limit sell harus di atas harga beli untuk profit, stop-loss harus di bawah harga beli untuk proteksi.

Jarak Terlalu Sempit – Banyak trader yang terlalu rakus dengan memasang target profit sangat dekat dengan harga entry, atau terlalu takut rugi sampai pasang stop-loss terlalu ketat. Akibatnya, volatilitas normal pasar bisa langsung trigger order mereka.

Mengabaikan Analisa Teknikal – OCO hanya tool eksekusi, bukan strategi analisa. Kamu tetap perlu melakukan analisa support-resistance, volume, dan indikator teknikal lainnya untuk menentukan level stop dan limit yang tepat.

Tidak Mempertimbangkan Likuiditas – Di pasar dengan volume rendah atau spread yang lebar, OCO bisa ter-eksekusi dengan harga yang jauh berbeda dari yang kamu harapkan. Selalu cek orderbook depth sebelum pasang OCO.

Hindari kesalahan-kesalahan ini biar kamu bisa memaksimalkan potensi OCO untuk trading kamu. Lalu, siapa aja sih yang cocok pakai strategi ini?

 

Siapa yang Cocok Pakai OCO Order?

Fitur ini memang terkesan teknis, tapi sebenarnya cocok banget buat berbagai tipe trader dengan kebutuhan yang berbeda-beda.

Trader Pemula – OCO adalah cara yang bagus untuk belajar disiplin manajemen risiko dari awal. Dengan dipaksa setting stop-loss di setiap trade, pemula bisa terhindar dari kebiasaan buruk holding posisi merugi terlalu lama.

Swing Trader – Mereka yang fokus pada pergerakan harga jangka menengah (beberapa hari sampai minggu) sangat cocok dengan OCO. Mereka gak perlu pantau layar terus-menerus tapi tetap bisa mengambil profit atau cut loss di timing yang tepat.

Trader Sibuk – Bagi kamu yang punya pekerjaan utama dan gak bisa fokus trading full-time, OCO memungkinkan kamu tetap aktif di pasar tanpa mengganggu produktivitas kerja.

Long-term Holder dengan Exit Strategy – Even untuk holder jangka panjang, OCO bisa dipakai sebagai exit plan yang tertata. Misalnya kamu hold Bitcoin untuk jangka panjang, tapi mau ambil profit sebagian kalau harga mencapai target tertentu.

Dari berbagai tipe trader ini, yang pasti adalah mereka yang menghargai konsistensi dan disiplin dalam trading. OCO membantu menghilangkan aspek emosional dari keputusan trading.

Nah, dari semua penjelasan tadi, yuk kita simpulkan poin-poin terpentingnya supaya kamu bisa langsung implementasi.

 

Jangan Biarin Market Memainkan Emosi Kamu

Jadi kesimpulannya trading kripto itu bukan cuma soal feeling dan analisa teknikal yang akurat. Yang lebih penting adalah disiplin dalam proteksi cuan dan manajemen risiko. Market bisa bergerak ke arah yang tidak terduga kapan saja, dan emosi sering kali menjadi musuh terbesar trader.

Dengan OCO Order, kamu bisa tetap tenang dan objektif meskipun market tiba-tiba berubah arah drastis. Kamu sudah punya rencana yang jelas dari awal: berapa target profit yang realistis, dan berapa maksimal kerugian yang bisa kamu tolerir. Semua itu akan jauh lebih terarah kalau kamu juga punya trading plan yang jelas sejak awal.

OCO juga mengajarkan kamu untuk berpikir probabilistik, bukan deterministik. Kamu tidak bisa mengendalikan arah market, tapi kamu bisa mengendalikan response kamu terhadap pergerakan market. Dengan consistency dalam menggunakan OCO, kamu akan terbiasa dengan ritme profit-loss yang sehat dalam trading.

Jadi, kalau kamu masih trading manual tanpa OCO, itu artinya kamu ambil risiko yang sebenarnya bisa diminimalisir. Coba pakai OCO mulai hari ini dengan dana kecil dulu, dan rasakan perbedaannya. Setelah terbiasa, kamu bisa scale up dengan confidence yang lebih tinggi.

 

Itulah informasi menarik tentang “OCO Order”  yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

Follow IG Indodax

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

 

FAQ

 

1. Apa perbedaan OCO dan limit order biasa? 

OCO adalah gabungan dua order sekaligus: satu untuk ambil untung (limit sell), satu untuk jaga kerugian (stop-loss). Limit order biasa hanya satu arah dan tidak punya proteksi otomatis. OCO memberikan fleksibilitas untuk menghandle dua skenario pasar sekaligus.

2. Apakah semua exchange support OCO? 

Belum tentu semua exchange punya fitur OCO. Exchange besar seperti Binance, Bybit, dan Kucoin sudah mendukung OCO dengan baik. Untuk exchange lokal seperti Indodax, fitur OCO belum tersedia untuk semua trading pair. Selalu cek di halaman trading features sebelum memilih exchange.

3. Apa risiko dari OCO Order? 

Risiko utama OCO adalah salah setting parameter harga atau membuat jarak terlalu sempit antara stop dan limit. Bisa juga terjadi slippage yang besar jika kamu trading di pair dengan likuiditas rendah. Selalu test dengan amount kecil dulu sebelum menggunakan dana besar.

4. Apakah OCO cocok buat daily trading? 

Sangat cocok, terutama buat kamu yang gak bisa pantau market sepanjang hari. Daily trader bisa menggunakan OCO untuk mengambil profit dari volatilitas harian sambil tetap terlindungi dari sudden price movement. Cocok juga untuk scalping dengan proper risk management.

5. Bagaimana cara menentukan jarak ideal antara stop-loss dan limit sell? 

Jarak ideal tergantung pada volatilitas aset yang kamu trade. Untuk Bitcoin/Ethereum, jarak 3-5% bisa jadi starting point. Untuk altcoin yang lebih volatile, pertimbangkan jarak 5-10%. Yang penting adalah ratio risk-reward minimal 1:2 (kalau risiko 2%, target profit minimal 4%).

6. Bisakah OCO digunakan untuk short selling? 

Ya, OCO juga bisa digunakan untuk short position. Bedanya, kamu akan menggunakan limit buy untuk take profit (ketika harga turun) dan stop-limit buy untuk cut loss (ketika harga naik). Prinsipnya sama, hanya terbalik arahnya saja.

 

Author: RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Market Signal,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
TROLLSOL/IDR
TROLL (SOL
3.474
35.18%
BIO/IDR
Bio Protoc
1.890
27.1%
SHAN/IDR
Shanum
5
25%
AERO/IDR
Aerodrome
17.485
24.64%
DEFI/IDR
DeFi
54
20%
Nama Harga 24H Chg
CNG/IDR
CoinNaviga
80.501
-19.59%
EFI/IDR
Efinity To
3.465
-16.99%
NEXO/IDR
Nexo
17.528
-15.73%
CBG/IDR
Chainbing
43
-15.69%
SKL/IDR
SKALE
285
-13.64%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Donchian Channel: Rahasia Cuan Saat Market Breakout!

Breakout Itu Mahal, Apalagi Kalau Ketinggalan Pernah nggak sih kamu

Bing AI vs ChatGPT: Mana Lebih Cocok Buat Analisis Pasar?

Kalau kamu sering melakukan riset market kripto dan analisis pergerakan

You.com AI: Mesin Pencari yang Bisa Ngobrol & Bikin Gambar?

Selama ini, kamu mungkin terbiasa menggunakan mesin pencari untuk sekadar