Hybrid Blockchain: Aman, Transparan, dan Fleksibel!
icon search
icon search

Top Performers

Hybrid Blockchain: Gabungan Kuat Publik & Privat

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Hybrid Blockchain: Gabungan Kuat Publik & Privat

Hybrid Blockchain 1

Daftar Isi

Blockchain publik itu transparan. Blockchain privat itu tertutup. Namun, bagaimana jika keduanya bisa digabungkan?

Inilah Hybrid Blockchain, yaitu gabungan kekuatan sistem terbuka dan tertutup. Teknologi ini memberi fleksibilitas tinggi, memungkinkan perusahaan menentukan data mana yang dibagikan ke publik, dan mana yang tetap privat.

Di tengah dunia yang makin kompleks, hybrid blockchain menjadi jawaban modern bagi kebutuhan transparansi dan privasi sekaligus. Mari simak ulasannya berikut ini.

 

Apa Itu Hybrid Blockchain?

Hybrid Blockchain 2

Hybrid blockchain adalah teknologi yang menggabungkan dua jenis blockchain sekaligus, yaitu blockchain publik dan privat, dalam satu sistem terpadu.

Pendekatan ini dirancang untuk mengoptimalkan kelebihan masing-masing, sekaligus meminimalkan kekurangannya.

Di satu sisi, blockchain publik dikenal karena sifatnya yang terbuka dan transparan, sementara blockchain privat lebih menekankan kontrol dan privasi. Hybrid blockchain menjembatani keduanya.

Dalam sistem ini, organisasi memiliki kendali penuh atas bagaimana data digunakan dan dibagikan. Mereka bisa menentukan data mana yang akan disimpan secara tertutup, dan mana yang boleh diakses publik.

Hal ini memberi fleksibilitas tinggi karena tidak semua informasi harus bersifat terbuka, terutama jika menyangkut hal-hal sensitif seperti data pelanggan, keuangan, atau informasi medis.

Hybrid blockchain juga memungkinkan proses transaksi yang efisien dan cepat melalui penggunaan node privat, tanpa mengabaikan aspek transparansi karena elemen publik tetap aktif dalam jaringan.

Dengan demikian, sistem ini mampu menghadirkan keseimbangan antara efisiensi, keamanan, dan keterbukaan, sebagai tiga hal yang jarang bisa dicapai secara bersamaan dalam satu platform.

Karena karakteristiknya yang adaptif, hybrid blockchain mulai banyak diterapkan di berbagai sektor strategis. Di bidang finansial, teknologi ini dimanfaatkan untuk menjaga kerahasiaan data sambil tetap mematuhi regulasi transparansi.

Di sektor logistik dan rantai pasok, hybrid blockchain membantu melacak pengiriman secara realtime sambil menjaga integritas informasi internal.

Bahkan, dalam layanan kesehatan dan pemerintahan, sistem ini menjadi solusi untuk mengelola data penting secara aman tanpa mengorbankan akses publik yang diperlukan.

 

Bagaimana Cara Kerja Hybrid Blockchain?

Hybrid blockchain bekerja dengan memadukan dua lapisan (layer) utama, yaitu sistem privat dan sistem publik. Data dan transaksi disimpan di kedua lapisan ini, dengan fungsi yang saling melengkapi.

Di dalam jaringan hybrid, blockchain privat digunakan untuk menjalankan transaksi dan mencatat data sensitif yang hanya dapat diakses oleh pihak-pihak tertentu.

Sementara itu, blockchain publik berperan sebagai alat verifikasi yang memastikan bahwa data yang tercatat di blockchain privat sah dan tidak dimanipulasi.

Ketika seseorang diberikan akses ke platform hybrid blockchain, ia bisa terlibat penuh dalam aktivitas jaringan. Pengguna ini bisa melihat, melakukan, bahkan mengubah transaksi, tergantung pada hak akses yang dimilikinya.

Meski begitu, identitas pengguna tetap bersifat rahasia bagi peserta lain di dalam jaringan. Identitas hanya akan terbuka bagi pihak yang secara langsung terlibat dalam transaksi.

Untuk memastikan keabsahan identitas, perusahaan biasanya menerapkan proses Know Your Customer (KYC) sebelum memberikan akses.

Misalnya, jika dua perusahaan ingin melakukan transaksi bisnis secara privat, mereka bisa melakukannya melalui lapisan blockchain tertutup.

Setelah transaksi selesai dan tervalidasi, sistem privat akan memberi notifikasi ke blockchain publik bahwa transaksi telah terjadi.

Sebuah catatan digital dari transaksi itu kemudian dicatat ke dalam blok baru di blockchain publik, tanpa mengungkapkan detail sensitif.

Dengan begitu, semua pihak bisa melihat bahwa sebuah transaksi telah dilakukan, tetapi tetap menjaga privasi data di dalamnya.

Dalam praktiknya, hanya nodenode tertentu yang memiliki akses penuh ke seluruh data di dua lapisan tersebut. Sementara sebagian node lainnya mungkin hanya bisa membaca sebagian informasi, tergantung pada pengaturan otorisasi yang berlaku.

Untuk mengatur interaksi dan hak akses ini, sistem menggunakan smart contract, yaitu program otomatis yang menjalankan aturan tertentu tanpa campur tangan pihak ketiga.

Salah satu kekuatan utama dari hybrid blockchain adalah kemampuannya menggabungkan mekanisme konsensus dari sistem publik dan privat secara fleksibel.

Hal itu membuat jaringan tetap efisien, aman, dan terdesentralisasi, sembari tetap memenuhi kebutuhan akan privasi.

Baca juga artikel terkait: Perbedaan Layer 1 Blockchain, 2 Vs 3 & Kelebihannya

 

Keunggulan Hybrid Blockchain

Teknologi hybrid blockchain menawarkan perpaduan ideal antara keamanan sistem privat dan keterbukaan sistem publik.

Kombinasi ini menciptakan solusi yang fleksibel dan efisien, terutama untuk organisasi yang membutuhkan kontrol akses ketat sekaligus transparansi dalam skala tertentu. Berikut ini beberapa keunggulan utamanya, antara lain:

 

1. Bisa membuka sebagian data untuk publik tanpa mengorbankan keamanan

Sistem hybrid memungkinkan informasi tertentu disebarluaskan ke blockchain publik untuk transparansi, sambil tetap menjaga data sensitif tetap aman dalam jaringan privat.

Hal tersebut menjawab kebutuhan komunikasi terbuka tanpa mengorbankan perlindungan informasi penting.

 

2. Memberi kendali penuh atas siapa yang bisa akses apa

Organisasi memiliki fleksibilitas untuk mengatur otorisasi secara detail, baik untuk membaca, memverifikasi, maupun memodifikasi transaksi. Identitas pengguna tetap terlindungi dan hanya pihak yang berkepentingan yang bisa mengakses data tertentu.

 

3. Cocok untuk bisnis, lembaga, dan proyek kolaboratif lintas pihak

Dengan infrastruktur yang dapat dikustomisasi, hybrid blockchain ideal untuk kerja sama antara berbagai institusi yang membutuhkan kombinasi antara kerahasiaan internal dan keterbukaan eksternal.

 

4. Efisien dari sisi performa dan lebih scalable dari blockchain privat

Transaksi dapat diproses dengan kecepatan tinggi dan biaya yang rendah karena node privat bekerja secara optimal tanpa harus membuka seluruh sistem ke publik.

Hal itu menjadikan hybrid blockchain lebih ringan dan skalabel dibanding sistem tertutup sepenuhnya.

 

5. Mendukung audit dan compliance sambil tetap menjaga kerahasiaan internal

Catatan yang disimpan secara publik dapat dimanfaatkan untuk keperluan audit dan kepatuhan regulasi. Sementara itu, data internal yang sensitif tetap berada di sisi privat dan terlindungi dari akses luar yang tidak sah.

 

Kekurangan Hybrid Blockchain

Meskipun menawarkan keseimbangan antara privasi dan transparansi, hybrid blockchain tetap memiliki sejumlah tantangan teknis dan operasional. Berikut ini beberapa kekurangannya, yaitu:

 

1. Desain teknis lebih kompleks dibanding publik atau privat murni

Karena harus mengintegrasikan dua jenis sistem dalam satu jaringan, arsitektur hybrid blockchain cenderung lebih rumit. Pengembang harus memastikan interoperabilitas yang mulus antara komponen publik dan privat, yang tidak selalu mudah diterapkan.

 

2. Biaya pengembangan awal bisa lebih tinggi

Untuk membangun dan mengimplementasikan sistem hybrid, dibutuhkan investasi awal yang lebih besar dibanding menggunakan blockchain publik atau privat secara terpisah. Ini termasuk biaya untuk infrastruktur, pengamanan, dan integrasi sistem.

 

3. Belum banyak tools open-source native untuk hybrid

Dukungan perangkat lunak dan pustaka khusus hybrid masih terbatas dibanding blockchain publik seperti Ethereum atau blockchain privat seperti Hyperledger. Hal ini bisa menyulitkan proses pengembangan dan pemeliharaan sistem.

 

4. Skalabilitas tetap tergantung infrastruktur dasar

Meskipun lebih efisien dari sisi performa, kemampuan hybrid blockchain untuk menangani volume besar transaksi tetap bergantung pada kualitas dan kapasitas infrastruktur yang digunakan, baik di sisi publik maupun privat.

 

5. Butuh pengelolaan governance yang hati-hati

Karena melibatkan pengaturan hak akses dan pembagian kontrol antara banyak pihak, sistem ini memerlukan tata kelola (governance) yang jelas dan disepakati bersama.

Tanpa pengelolaan yang tepat, potensi konflik atau ketidakseimbangan akses bisa muncul atau terjadi.

Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Governance Token 2025: Fungsi, Cuan & Risikonya!

 

Contoh Penggunaan Hybrid Blockchain

Hybrid Blockchain 3

Hybrid blockchain banyak dimanfaatkan di sektor-sektor yang membutuhkan kombinasi antara keterbukaan data dan perlindungan informasi sensitif. Di bawah ini beberapa contoh penerapannya, antara lain:

 

1. Perbankan: data pelanggan tetap privat, laporan transaksi terbuka

Dalam industri keuangan, hybrid blockchain memungkinkan bank menyimpan informasi nasabah secara tertutup untuk menjaga privasi, sambil tetap menampilkan transparansi pada laporan transaksi untuk keperluan audit atau kepercayaan publik.

Contohnya, proyek seperti XinFin menggunakan kombinasi Ethereum dan Quorum untuk mengelola transaksi global secara efisien.

 

2. Supply chain: status pengiriman bisa diakses publik, detail vendor tetap rahasia

Rantai pasok global memanfaatkan hybrid blockchain untuk melacak alur pengiriman barang yang bisa dilihat publik, sementara rincian vendor atau dokumen kontrak disimpan di jaringan tertutup.

IBM Food Trust dan kolaborasinya dengan Walmart menjadi contoh nyata pemanfaatan model ini dalam industri pangan.

Artikel menarik lainnya untuk kamu: Gila! Data Medismu Bisa Dijaga Blockchain? Ini Cara Kerja MediBloc

3. Layanan kesehatan: pasien jaga privasi, riset publik tetap bisa jalan

Dalam bidang kesehatan, hybrid blockchain memungkinkan data medis pribadi disimpan aman, sedangkan data agregat dapat dibagikan untuk keperluan riset atau pelaporan.

Sistem tersebut menjaga kerahasiaan pasien sekaligus mendorong transparansi untuk penelitian medis.

 

4. Identitas digital: validasi bisa dilakukan publik, tanpa buka semua data

Untuk sistem identitas digital, hybrid blockchain dapat digunakan agar informasi identitas bisa diverifikasi oleh pihak ketiga tanpa harus mengungkap seluruh data pribadi pengguna.

Hal tersebut sangat berguna untuk layanan pemerintahan atau proses KYC (Know Your Customer).

 

5. Sertifikasi dan dokumen legal: autentikasi terbuka, isi disimpan tertutup

Dalam pengelolaan dokumen penting seperti sertifikat, ijazah, atau kontrak, hybrid blockchain memungkinkan publik memverifikasi keasliannya melalui catatan yang terbuka di blockchain.

Sementara itu, isi detail dokumen tetap disimpan secara privat dan terlindungi dari manipulasi.

 

Hybrid Blockchain vs Blockchain Publik dan Privat

Dalam dunia blockchain, tidak ada satu solusi yang cocok untuk semua. Masing-masing jenis blockchain, baik publik, privat, maupun hybrid, memiliki keunggulan dan keterbatasan. Berikut ini perbandingan singkatnya, yaitu:

 

1. Blockchain Publik: transparan sepenuhnya, tapi rawan kebocoran data

Blockchain publik bersifat terbuka dan tanpa izin sehingga siapa pun bisa bergabung dan mengakses seluruh riwayat transaksi.

Transparansi ini mendukung akuntabilitas, tetapi juga bisa menimbulkan risiko kebocoran data, terutama jika digunakan di sektor yang membutuhkan privasi tinggi.

 

2. Blockchain Privat: sangat aman dan efisien, tapi tidak terbuka

Blockchain privat dikendalikan oleh satu entitas dan hanya bisa diakses oleh pihak yang mendapat izin.

Keamanannya tinggi dan performanya lebih cepat karena hanya melibatkan nodenode terpilih, tetapi kurang ideal untuk kebutuhan audit publik atau kolaborasi lintas organisasi karena sifatnya yang tertutup.

 

3. Hybrid Blockchain: gabungan kelebihan keduanya

Hybrid blockchain memadukan akses terbatas dari blockchain privat dengan transparansi dari blockchain publik.

Dengan pendekatan ini, organisasi bisa menentukan data mana yang ingin dibuka untuk umum dan mana yang harus tetap privat, menciptakan keseimbangan antara keamanan, efisiensi, dan keterbukaan.

 

Kesimpulan

Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Hybrid Blockchain: Gabungan Kuat Publik & Privat yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.

Sebagai kesimpulan, hybrid blockchain merupakan jembatan antara kebutuhan akan transparansi dan tuntutan akan keamanan data.

Dengan fleksibilitas yang tinggi, teknologi ini memberi ruang bagi organisasi untuk beroperasi secara lebih cerdas, efisien, dan akuntabel.

Jika kamu ingin melihat ke mana arah masa depan teknologi blockchain yang benar-benar bisa diterapkan lintas sektor maka hybrid blockchain adalah jawabannya.

Oya, selain memperluas wawasan dunia kripto dan teknologi blockchain, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow IG Indodax

 

 Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

  1. Apa itu hybrid blockchain?

Gabungan blockchain publik dan privat dalam satu sistem yang fleksibel.

 

  1. Apa keunggulan hybrid blockchain?

Bisa transparan untuk publik dan tetap jaga data rahasia internal.

 

  1. Siapa yang cocok pakai hybrid blockchain?

Perusahaan, startup, dan lembaga yang butuh kombinasi keamanan dan keterbukaan.

 

  1. Apakah hybrid blockchain aman?

Ya, karena tetap menggunakan smart contract dan kontrol akses internal.

 

  1. Sudah ada contoh hybrid blockchain di dunia nyata?

Sudah, seperti di perbankan, logistik, layanan medis, dan manajemen identitas digital.

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
 

 

Author: Boy

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
Nama Harga 24H Chg
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Bittensor vs Render: Pilih AI atau GPU?
08/08/2025
Bittensor vs Render: Pilih AI atau GPU?

Banyak yang mengira bahwa Bittensor dan Render merupakan dua proyek

08/08/2025
Pump.fun vs Raydium? Ini Bedanya buat Trader

Banyak trader yang ikut-ikutan beli meme coin dari Pump.fun atau

Solana atau Stellar? Ini yang Harus Kamu Tahu sebelum Beli

Pernah bingung saat harus memilih antara Solana dan Stellar? Banyak