Perusahaan teknologi kesehatan asal AS, Semler Scientific, resmi menargetkan kepemilikan 105 ribu Bitcoin (BTC) sebelum 2027 berakhir.
Semler Scientific kini memegang 3.808 BTC sejak pembelian pertamanya pada Mei 2024. Perusahaan menyatakan niatnya untuk terus menambah kepemilikan Bitcoin secara agresif dalam tiga tahap.
Target jangka pendeknya adalah mencapai 10 ribu BTC pada akhir 2025, lalu meningkat menjadi 42 ribu BTC pada akhir 2026, sebelum akhirnya mencapai 105 ribu BTC pada akhir 2027.
Jika skema ini tercapai, Semler akan menguasai sekitar 0,5% dari total suplai Bitcoin, yang dibatasi hanya 21 juta koin untuk selamanya.ler akan menguasai 0,5% dari total suplai Bitcoin, yang dibatasi maksimal 21 juta koin.
Baca selanjutnya: Robert Kiyosaki: Punya 0,01 Bitcoin Bisa Bikin Kaya 2 Tahun Lagi
Strategi Pendanaan: Equity, Utang, dan Cash Flow
Untuk mencapai target tersebut, Semler akan menggunakan kombinasi penerbitan saham (equity financing), pembiayaan utang, dan arus kas operasional.
Mereka juga telah menunjuk seorang peneliti Bitcoin kawakan, Joe Burnett, sebagai Director of Bitcoin Strategy.
Burnett sebelumnya menjabat sebagai analis utama di Blockware Solutions dan direktur riset pasar di Unchained.
Ia menyatakan bahwa tren perusahaan publik yang menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan kas perusahaan (corporate treasury) terus meningkat secara global.
Baca selengkapnya: Korporasi Kuasai Bitcoin via Utang, Apa Efeknya ke Harga & Retail?
Cuan Rp2,8 Triliun dari BTC, Saham Tetap Anjlok
Hingga awal Juni 2025, Semler mengantongi unrealized gain sebesar $177 juta (sekitar Rp2,8 triliun) dari investasi Bitcoin mereka. Yield investasi mencapai 287% hanya dalam waktu satu tahun.
Meski demikian, dilansir dari CoinTelegraph, harga saham Semler Scientific Inc. (SMLR) justru anjlok sekitar 45% sepanjang 2025.
Harga Saham Semler Scientific Inc. (Sumber: CoinTelegraph)
Penurunan ini memicu kekhawatiran bahwa strategi agresif membeli BTC bisa berdampak pada nilai saham perusahaan di mata investor tradisional.
Risiko Dilusi dan Peringatan dari VanEck
Analis VanEck, Matthew Sigel, memperingatkan bahwa strategi Bitcoin perusahaan publik harus dievaluasi ulang jika nilai saham turun mendekati net asset value (NAV).
“Beberapa perusahaan ini memang menggalang dana lewat program penawaran saham langsung (ATM) untuk membeli BTC. Tapi muncul risiko baru: Jika harga saham mulai diperdagangkan mendekati atau setara dengan nilai NAV-nya, penerbitan saham tambahan justru bisa menjadi bumerang, bukan menciptakan nilai, tapi malah menyebabkan dilusi,” tulis Sigel pada unggahannya.
Dalam kondisi tersebut, penerbitan saham tambahan justru dapat mendilusi nilai investor lama, bukan meningkatkan modal efektif.
Sigel menyebutkan bahwa Semler kini sudah mendekati titik tersebut, dan menyarankan pendekatan yang lebih hati-hati jika tekanan pasar terus berlanjut.
Baca berita lainnya: 30% Bitcoin (BTC) Dipegang Institusi, Ancam Etos Desentralisasi?
Institusi Non-Kripto Masuk Bitcoin, Tren Makin Serius
Langkah Semler sejalan dengan perusahaan seperti MicroStrategy dan Metaplanet yang sebelumnya juga menyatakan rencana untuk menimbun BTC dalam jumlah besar. Metaplanet bahkan menargetkan 210 ribu BTC sebelum 2027.
Fakta bahwa perusahaan di luar sektor kripto mulai agresif membeli Bitcoin memperkuat narasi adopsi institusional jangka panjang, sekaligus memicu kekhawatiran pasar soal potensi kelangkaan pasokan BTC di masa depan.
Kesimpulan
Langkah Semler Scientific menjadi contoh nyata bagaimana adopsi institusi terhadap Bitcoin kini tidak lagi terbatas pada perusahaan teknologi finansial. Perusahaan di luar sektor kripto mulai melihat BTC sebagai bagian dari strategi korporat jangka panjang. Namun, strategi agresif ini bukan tanpa risiko. Di tengah potensi cuan besar, tekanan dari pasar saham dan investor tradisional bisa menjadi tantangan tersendiri.
FAQ
- Kenapa Semler Scientific membeli Bitcoin dalam jumlah besar?
Karena mereka melihat Bitcoin sebagai aset lindung nilai jangka panjang, serta strategi diversifikasi treasury yang dianggap lebih prospektif daripada menyimpan kas dalam bentuk dolar AS. - Apakah Semler perusahaan kripto?
Bukan. Semler adalah perusahaan teknologi kesehatan (health tech) yang bergerak di bidang alat diagnostik medis. Fokus mereka bukan di aset digital, namun kini mereka mulai menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan perusahaan. - Berapa nilai 105.000 BTC jika tercapai di 2027?
Jika harga Bitcoin di 2027 mencapai $105.000, maka 105.000 BTC setara $11 miliar atau sekitar Rp180 triliun (kurs 1 USD = Rp17.000). - Apa risiko perusahaan non-kripto membeli Bitcoin dalam jumlah besar?
Risikonya antara lain penurunan nilai saham, kekhawatiran investor tradisional, serta potensi dilusi jika mereka menerbitkan saham baru untuk membeli BTC. - Apa artinya 0,5% dari total suplai Bitcoin?
Itu berarti Semler menargetkan menguasai setengah persen dari total 21 juta BTC yang akan pernah ada. Ini jumlah yang sangat signifikan dan bisa mempengaruhi posisi mereka dalam ekosistem aset digital global.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, jangan lupa aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Pantau pergerakan harga aset digital secara real-time dan eksplorasi berbagai pilihan kripto langsung di INDODAX Market.
Maksimalkan juga aset kripto Anda dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang Anda simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Berita Whale Terkini
Pasar
