Negotiable Artinya? Ini Makna & Contoh Nyatanya!
icon search
icon search

Top Performers

Negotiable Artinya Bisa Ditawar? Ini Penjelasan Finansialnya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Negotiable Artinya Bisa Ditawar? Ini Penjelasan Finansialnya

Negotiable 1

Daftar Isi

Dalam dunia finansial dan bisnis, kata “negotiable” sering muncul, terutama saat membahas harga, kontrak, atau dokumen tertentu. Namun, apakah benar artinya selalu “bisa ditawar”?

Pemahaman yang tepat soal istilah ini sangat penting agar kamu tidak salah langkah saat bertransaksi, baik dalam jual-beli barang, kerja sama bisnis, maupun pengurusan dokumen keuangan.

Artikel ini akan membantumu memahami makna “negotiable” dalam konteks kehidupan sehari-hari dan transaksi finansial.

 

Apa Itu Negotiable?

Negotiable 3

Istilah negotiable berarti sesuatu yang bisa dinegosiasikan atau dimodifikasi, tergantung pada kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat.

Dalam konteks harga atau kontrak, negotiable menunjukkan bahwa nilainya belum final dan masih terbuka untuk tawar-menawar.

Misalnya, harga sebuah barang yang disebut negotiable berarti pembeli bisa mengajukan penawaran lebih rendah dan mungkin disetujui oleh penjual.

Namun, dalam dunia finansial, negotiable juga merujuk pada dokumen atau instrumen hukum yang memiliki nilai dan bisa dipindahtangankan, seperti cek atau surat promes (sanggup bayar). 

 

Dokumen ini menjamin pembayaran sejumlah uang dan bisa dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain. 

 

Meski nilainya tetap, seperti uang tunai yang nominalnya tidak berubah, dokumen tersebut disebut negotiable karena dapat ditransfer secara sah tanpa syarat tambahan.

Dengan kata lain, negotiable bisa merujuk pada dua hal, yakni sesuatu yang masih bisa ditawar, dan instrumen hukum yang bernilai serta mudah dipindahtangankan.

Pada dasarnya, pemahaman ini penting untuk mengetahui kapan kamu bisa bernegosiasi atau melakukan transaksi secara fleksibel.

 

Penggunaan Negotiable dalam Kehidupan Sehari-hari 

Istilah negotiable sering kita jumpai dalam berbagai konteks di luar dunia keuangan formal. Kata ini menunjukkan bahwa sesuatu masih bisa dibicarakan ulang atau disesuaikan berdasarkan kesepakatan bersama.

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

 

1. Harga mobil

Ketika sebuah iklan menyebutkan “Rp120.000.000 (negotiable)”, itu berarti harga mobil tersebut belum bersifat tetap dan masih bisa dinegosiasikan.

Penjual memberi ruang bagi pembeli untuk menawar harga sesuai kondisi kendaraan atau situasi pasar, sebelum mencapai kesepakatan akhir.

 

2. Gaji

Dalam lowongan pekerjaan, frasa seperti “Negotiable salary based on experience” menunjukkan bahwa perusahaan tidak menetapkan angka gaji secara mutlak. Besaran gaji bisa berubah tergantung pada pengalaman, kemampuan, atau latar belakang kandidat sehingga proses rekrutmen menjadi lebih fleksibel.

 

3. Kontrak kerja

Sebuah kontrak kerja bisa saja memiliki bagian-bagian yang negotiable. Misalnya, calon karyawan bisa mengajukan penyesuaian pada gaji, tunjangan, atau jam kerja.

Namun, ada pula bagian yang bersifat non-negotiable, seperti peraturan internal perusahaan atau kode etik yang sudah ditetapkan.

 

4. Sewa properti

Dalam iklan properti, istilah negotiable bisa merujuk pada berbagai hal, mulai dari besarnya uang deposit, durasi sewa, hingga biaya perawatan.

Jika pemilik properti mencantumkan bahwa ketentuan tersebut negotiable maka penyewa dapat mengajukan permintaan khusus sebelum menandatangani perjanjian sewa.

 

Makna Negotiable dalam Dunia Keuangan & Hukum

Negotiable 2

Dalam bidang keuangan dan hukum, istilah negotiable mengandung makna yang lebih teknis dan kompleks daripada sekadar dapat ditawar atau dibicarakan ulang.

Istilah ini merujuk pada negotiable instruments, yaitu dokumen legal yang mewakili janji pembayaran dan memiliki kekuatan hukum layaknya uang tunai. Beberapa ciri utama dari negotiable instruments, di antaranya sebagai berikut:

 

  • Menjamin pembayaran sejumlah uang

Dokumen ini mencantumkan nilai tertentu yang wajib dibayarkan oleh pihak penerbit kepada pemegang sahnya, baik secara langsung maupun di waktu tertentu di masa depan.

 

  • Bisa ditukar dengan uang tunai atau barang

Pemegang dokumen dapat mencairkan nilai tersebut menjadi uang atau menggunakannya dalam transaksi lain, seperti membeli barang atau jasa.

 

  • Dapat dipindahtangankan secara sah ke pihak lain

Kepemilikan instrumen ini dapat dialihkan dengan mudah kepada orang lain tanpa perlu prosedur yang rumit, selama sesuai dengan syarat hukum yang berlaku.

Contoh dari negotiable instruments meliputi cek, wesel, dan surat promes. Nilainya tetap, tetapi kepemilikannya bisa berpindah tangan.

Misalnya, uang tunai termasuk instrumen negotiable karena siapa pun yang memegangnya secara sah memiliki nilai tersebut, meskipun nilai nominalnya tidak bisa diubah.

Dengan demikian, dalam dunia keuangan dan hukum, negotiable bukan hanya soal tawar-menawar, melainkan berkaitan dengan aspek legal, kepemilikan, dan kelayakan instrumen sebagai alat pembayaran atau transaksi yang sah.

 

Karakteristik Negotiable Instrument

Negotiable instrument atau instrumen yang dapat dinegosiasikan memiliki sejumlah ciri penting yang menjadikannya sah dan bernilai dalam dunia keuangan.

Dokumen ini bukan sekadar tulisan, melainkan alat pembayaran yang memiliki kekuatan hukum dan dapat dipindahtangankan. Berikut ini penjelasan dari masing-masing cirinya, yaitu:

 

1. Berbentuk dokumen tertulis

Instrumen ini harus disajikan dalam bentuk fisik atau digital yang dapat dicetak, seperti cek atau surat promes. Dokumen tersebut menjadi bukti tertulis dari kewajiban pembayaran antara dua pihak, dan harus jelas serta dapat dibaca.

 

2. Ditandatangani oleh pihak pembuat

Agar memiliki kekuatan hukum, dokumen ini wajib ditandatangani oleh entitas atau individu yang mengeluarkannya. Tanda tangan menunjukkan komitmen hukum untuk melakukan pembayaran sesuai isi instrumen.

 

3. Memuat janji pembayaran uang secara pasti

Di dalamnya tercantum janji atau perintah yang tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu. Jumlah tersebut harus spesifik, bukan perkiraan, dan tidak tergantung pada syarat atau kondisi tambahan.

 

4. Bisa diuangkan atau dialihkan kepemilikannya

Negotiable instrument dapat dicairkan menjadi uang tunai oleh pemegangnya, atau dialihkan kepada orang lain. Proses pemindahan kepemilikan ini sah menurut hukum sehingga menjadikannya alat transaksi yang fleksibel dan dapat diandalkan.

 

5. Dianggap likuid karena mudah diperjualbelikan

Karena dapat dengan mudah ditukar, dijual, atau digunakan dalam berbagai transaksi keuangan, instrumen ini tergolong aset likuid. Hal ini membuatnya sangat berguna dalam aktivitas perdagangan, perbankan, maupun investasi.

Baca juga artikel terkait: 10 Karakteristik Investasi yang Wajib Dipahami Trader

 

Jenis-jenis Instrumen yang Dapat Dinegosiasikan

Dalam transaksi keuangan, terdapat beberapa jenis negotiable instruments atau instrumen yang dapat dinegosiasikan.

Masing-masing memiliki fungsi dan karakteristik khusus, namun semuanya sah secara hukum dan dapat dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain. Berikut ini adalah beberapa jenis yang paling umum digunakan, antara lain:

 

1. Cek (Check)

Cek adalah dokumen bertanggal yang berfungsi sebagai perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada penerima (payee).

Cek bisa diterbitkan oleh individu maupun perusahaan dan ditandatangani oleh pemilik rekening dari mana dana akan ditarik. Cek dapat diuangkan atau disetorkan ke rekening bank penerima.

Meski popularitasnya menurun karena perkembangan online banking, cek masih digunakan untuk pembayaran-pembayaran tertentu, termasuk cek kasir yang dananya telah disiapkan sebelumnya oleh bank.

 

2. Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit /CD)

Sertifikat deposito adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh bank sebagai bukti bahwa nasabah telah menyetorkan sejumlah uang untuk jangka waktu tertentu, misalnya 6 bulan atau 1 tahun.

Selama periode tersebut, bank membayar bunga tetap kepada nasabah. Meski dana pada CD umumnya tidak dapat diambil sebelum jatuh tempo, dalam kondisi tertentu CD bisa dicairkan lebih awal (dinegosiasikan), tetapi biasanya dikenakan penalti.

CD dianggap negotiable karena dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan di pasar sekunder.

 

3. Surat Promes (Promissory Note)

Surat promes adalah dokumen tertulis yang memuat janji tanpa syarat dari satu pihak untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain pada tanggal tertentu di masa depan.

Instrumen ini biasanya mencantumkan jumlah utang, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, dan tanda tangan pihak yang berhutang.

Surat promes sering digunakan di luar sistem perbankan, misalnya dalam transaksi pinjam-meminjam antar individu atau perusahaan yang tidak melibatkan lembaga keuangan.

 

4. Wesel & Wesel Berjangka (Bill of Exchange & Time Draft)

Wesel adalah perintah tertulis yang mengikat satu pihak untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain, baik secara langsung (wesel atas unjuk/sight draft) maupun pada waktu tertentu di masa depan (wesel berjangka/time draft).

Instrumen ini sering digunakan dalam perdagangan internasional, misalnya antara eksportir dan importir. Sight draft dibayar segera setelah barang diterima, sedangkan time draft memberi waktu kepada pembeli untuk membayar kemudian.

Wesel digunakan sebagai jaminan bahwa pembayaran akan dilakukan setelah barang atau jasa diterima.

 

Perbedaan Dapat Dinegosiasikan vs tidak Dinegosiasikan

Dalam dunia keuangan maupun kontrak hukum, penting untuk memahami perbedaan antara sesuatu yang dapat dinegosiasikan (negotiable) dan tidak dapat dinegosiasikan (non-negotiable).

Perbedaan ini menentukan apakah suatu harga, syarat, atau instrumen dapat diubah atau dialihkan kepemilikannya. Berikut ini penjelasan terkait masing-masing dalam bentuk poin-poin, yaitu:

 

Bisa dinegosiasikan

 

  1. Kontrak

Dalam perjanjian kerja, misalnya, beberapa hal seperti gaji, tunjangan, atau jam kerja dapat dibicarakan ulang sebelum disepakati. Artinya, isi kontrak bersifat terbuka terhadap perubahan sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

 

  1. Surat berharga

Contohnya termasuk cek, sertifikat deposito (CD), surat promes, bahkan uang tunai. Instrumen-instrumen ini bisa dipindahtangankan, dijual, atau diuangkan oleh siapa pun yang memegangnya secara sah.

 

  1. Harga

Harga mobil, properti, atau barang lainnya yang tercantum sebagai negotiable menunjukkan bahwa angka tersebut bukan harga final, dan pembeli dapat memberikan penawaran lain.

 

Tidak bisa dinegosiasikan

 

  1. Kontrak sewa dengan harga tetap

Dalam perjanjian sewa, misalnya, harga sewa bulanan biasanya sudah ditentukan sejak awal dan tidak bisa diubah sampai masa kontrak berakhir.

Beberapa poin dalam kontrak kerja, seperti aturan etika atau kebijakan perusahaan, juga tidak bisa dinegosiasikan.

 

  1. Obligasi pemerintah AS yang hanya bisa diuangkan oleh pemilik

Contohnya obligasi tabungan pemerintah AS, yang hanya bisa dicairkan oleh pemegang resminya. Surat berharga semacam ini tidak bisa dijual atau dialihkan ke pihak lain.

 

  1. Instrumen tanpa opsi transfer kepemilikan

 

Karena tidak bisa diperjualbelikan atau dialihkan, instrumen yang tidak dapat dinegosiasikan cenderung tidak likuid dan tidak bisa digunakan secara bebas dalam transaksi pasar.

 

Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Apa Itu Likuiditas? Pahami Jenis dan Pentingnya di Investasi

 

Likuiditas dan Transfer Hukum 

Penting diketahui bahwa instrumen yang dapat dinegosiasikan dikenal memiliki likuiditas tinggi dalam dunia keuangan. 

 

Artinya, instrumen ini mudah diubah menjadi uang tunai atau digunakan dalam transaksi karena sifatnya yang fleksibel dan sah secara hukum. Likuiditas ini muncul karena beberapa alasan berikut ini, yaitu:

 

1. Bisa dijual kembali dengan cepat

 

Instrumen seperti cek, surat promes, atau sertifikat deposito dapat diperjualbelikan di pasar sekunder tanpa harus melalui proses rumit, sehingga bisa dengan cepat diuangkan saat dibutuhkan.

 

2. Dapat dialihkan antar individu

 

Kepemilikan atas instrumen ini bisa dipindahkan secara sah dari satu pihak ke pihak lain, hanya dengan prosedur sederhana seperti penandatanganan atau endosemen.

 

3. Dianggap setara dengan uang tunai jika memenuhi syarat hukum

 

Selama memenuhi syarat hukum, instrumen yang dapat dinegosiasikan diperlakukan hampir sama dengan uang tunai. Artinya, mereka bisa diterima dalam transaksi sebagai alat pembayaran yang sah.

 

Untuk mencapai status ini, sebuah instrumen harus memenuhi beberapa syarat utama, yaitu:

 

  • Tertulis: harus berbentuk dokumen fisik atau digital yang sah secara hukum.
  • Sah (valid): harus ditandatangani oleh pihak yang mengeluarkan dan tidak mengandung syarat tambahan yang membuat pembayaran jadi tidak pasti.
  • Menjamin pembayaran uang: harus memuat janji atau perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang sahnya.

 

Jika semua syarat tersebut terpenuhi maka instrumen tersebut dianggap negotiable dan dapat berperan sebagai aset yang likuid dalam sistem keuangan.

 

Negotiable di Dunia Kripto

 

Meskipun dunia kripto didasarkan pada teknologi dan otomatisasi, konsep negotiable tetap relevan dan diterapkan dalam berbagai bentuk transaksi aset digital. 

 

Fleksibilitas yang biasanya ditemukan di dunia keuangan tradisional juga muncul dalam sistem blockchain dan platform terdesentralisasi. Berikut ini beberapa contohnya, yaitu:

 

1. Di P2P market

 

Dalam platform P2P, pengguna bisa langsung bertransaksi satu sama lain tanpa perantara. 

 

Harga jual atau beli aset kripto, seperti Bitcoin atau USDT, biasanya bersifat negotiable, tergantung kesepakatan antar pengguna. Proses ini mirip dengan tawar-menawar di marketplace.

 

2. Di DeFi

 

Dalam ekosistem DeFi, suku bunga, jumlah pinjaman, hingga tenor dapat dinegosiasikan secara otomatis melalui smart contract. 

 

Beberapa protokol memungkinkan pengguna menetapkan sendiri syarat peminjaman atau penempatan dana sehingga fleksibilitas menjadi nilai utama.

 

3. Di CEX

 

Pada centralized exchange harga tidak bisa dinegosiasikan secara manual. 

 

Namun, harga sangat dinamis karena ditentukan oleh mekanisme order book, yaitu penawaran dan permintaan dari seluruh pengguna. Dengan kata lain, harga tetap fleksibel meskipun tidak melalui negosiasi langsung.

 

Risiko & Tips saat Berhadapan dengan Negotiable

 

Sekalipun istilah negotiable memberikan kesan fleksibel dan menguntungkan, kamu tetap perlu berhati-hati dalam menafsirkannya. 

 

Tidak semua yang disebut bisa dinegosiasikan benar-benar memberi ruang tawar-menawar yang adil. Berikut ini beberapa risiko dan tips yang perlu kamu perhatikan, di antaranya:

 

1. Jangan langsung percaya “harga negotiable

 

Label ini memang menggoda, tetapi kamu perlu menelusuri dulu batas atas dan bawah dari harga yang ditawarkan. Terkadang, penjual tetap berpegang pada harga tertentu dan hanya memberi potongan kecil sehingga kesan bisa ditawar bersifat semu.

 

2. Pahami bagian mana dalam kontrak yang negotiable

 

Dalam kontrak kerja atau sewa, tidak semua poin bisa dinego. Gaji atau durasi bisa fleksibel, tetapi kode etik atau aturan hukum biasanya tetap. Oleh sebab itu, bacalah dengan teliti sebelum menyetujui.

 

3. Pastikan dokumen negotiable memiliki kekuatan hukum

 

Jika kamu menerima dokumen seperti cek atau surat promes maka pastikan itu memenuhi syarat hukum: tertulis, ditandatangani, dan menjamin pembayaran. Tanpa validitas hukum, klaim negotiable bisa jadi tidak berlaku atau berisiko tinggi.

 

4. Waspada gimmick pemasaran

 

Beberapa pihak menggunakan kata negotiable hanya sebagai strategi menarik perhatian, tanpa niat memberi ruang negosiasi nyata. Jika kamu merasa tidak diberi kesempatan berdiskusi maka kemungkinan itu hanya label kosong.

 

Kesimpulan

 

Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Negotiable Artinya Bisa Ditawar yang merupakan penjelasan Finansialnya yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.

 

Sebagai kesimpulan, negotiable berarti sesuatu yang bisa dinegosiasikan, baik dalam bentuk harga, kontrak, maupun instrumen keuangan. 

 

Istilah ini memiliki cakupan luas dan penting dipahami sesuai konteksnya, terutama saat kamu berurusan dengan transaksi keuangan, kerja sama bisnis, atau aset digital.

 

Dengan memahami makna dan implikasi dari negotiable, kamu bisa lebih waspada terhadap risiko tersembunyi dan membuat keputusan yang lebih tepat dalam setiap transaksi.

Oya, selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow IG Indodax

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram  

 

FAQ 

  1. Apa itu negotiable secara umum?

Sesuatu yang masih bisa dibahas atau dinegosiasikan sebelum disepakati secara final.

 

  1. Apa itu negotiable instrument?

Dokumen legal yang menjamin pembayaran dan dapat dialihkan ke pihak lain, seperti cek dan promissory note.

 

  1. Apakah semua kontrak negotiable?

Tidak. Beberapa bagian kontrak bisa dinegosiasikan (misalnya gaji), sisanya tetap (misalnya aturan internal).

 

  1. Apa perbedaan negotiable dan likuid?

Negotiable lebih ke arah bisa dinego atau dipindahtangankan, sedangkan likuid berarti mudah dijual atau diuangkan.

 

  1. Apa contoh instrumen negotiable di kripto?

Token DeFi dengan governance flexible, atau harga jual di P2P yang bisa ditawar langsung antar pengguna.

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
 

Author: Boy

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
KOK/IDR
Kok
3
50%
TROLLSOL/IDR
TROLL (SOL
3.751
36.4%
BOND/IDR
BarnBridge
3.685
34.59%
VELOFIN/IDR
Velodrome
995
27.89%
SHAN/IDR
Shanum
5
25%
Nama Harga 24H Chg
KUNCI/IDR
Kunci Coin
3
-25%
BAL/IDR
Balancer
18.112
-17.22%
GXC/IDR
GXChain
16.207
-17.19%
EFI/IDR
Efinity To
3.440
-16.79%
CBG/IDR
Chainbing
43
-12.24%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Bittensor vs Render: Pilih AI atau GPU?
08/08/2025
Bittensor vs Render: Pilih AI atau GPU?

Banyak yang mengira bahwa Bittensor dan Render merupakan dua proyek

08/08/2025
Pump.fun vs Raydium? Ini Bedanya buat Trader

Banyak trader yang ikut-ikutan beli meme coin dari Pump.fun atau

Solana atau Stellar? Ini yang Harus Kamu Tahu sebelum Beli

Pernah bingung saat harus memilih antara Solana dan Stellar? Banyak