Di era blockchain yang makin kompleks, kita bukan cuma bicara soal Bitcoin atau Ethereum. Hari ini, dua nama lain mulai mencuri perhatian: SUI dan Solana. Keduanya menjanjikan hal serupa kecepatan tinggi, biaya rendah, dan efisiensi maksimal untuk aplikasi Web3 seperti NFT dan DeFi. Tapi siapa yang sebenarnya paling layak disebut sebagai pemimpin?
Solana telah bertahun-tahun mengukuhkan posisinya sebagai alternatif kuat Ethereum. Namun, hadirnya SUI dengan arsitektur dan pendekatan baru bikin banyak orang bertanya-tanya: apakah ini awal dari pergantian tahta? Para investor dan developer pun kini mulai membandingkan keduanya secara serius sebelum memilih ekosistem mana yang ingin mereka dukung.
Apakah kamu ingin tahu mana yang lebih cepat? Lebih aman? Lebih cocok untuk investasi jangka panjang? Atau justru siapa yang punya ekosistem NFT dan DeFi lebih menjanjikan di tahun-tahun mendatang? Artikel ini akan membedah keduanya dengan jujur dan mendalam.
Yuk kita mulai eksplorasi ini. Kita akan bahas dari latar belakang filosofinya, kekuatan teknologinya, sampai ke pertarungan ekosistem dan data adopsi. Setelahnya, kamu bisa tentukan sendiri siapa yang lebih cocok untukmu: SUI atau Solana.
Visi & Arah: Pendatang Baru vs Pemain Lama
Kalau kita mulai dari fondasi, SUI dan Solana memang punya satu misi yang sama: mendorong blockchain agar siap digunakan secara masif, cepat, dan efisien. Tapi pendekatan mereka sangat berbeda.
Solana adalah veteran yang memilih jalur brute-force: throughput tinggi, waktu finalitas cepat, dan biaya transaksi super rendah. Ia fokus pada ekosistem yang padat dan performa ekstrem agar bisa mengakomodasi jutaan pengguna sekaligus. Filosofinya sederhana: semakin cepat dan murah, semakin banyak aplikasi yang bisa hidup di dalamnya.
Sebaliknya, SUI lahir dari keinginan untuk memperbaiki desain dasar blockchain. Dibangun oleh eks-tim Diem (Meta), SUI memakai pendekatan object-based yang memungkinkan transaksi diproses paralel tanpa saling ganggu. Dengan bahasa Move yang lebih modular dan aman, SUI percaya mereka bisa menjadi platform yang ramah developer tapi tetap solid untuk pengguna ritel.
Tapi filosofi tanpa implementasi tak cukup. Mari kita lanjut ke mesin di balik keduanya dan lihat siapa yang lebih unggul dari sisi teknologinya.
Adu Teknologi: Mana yang Lebih Ngebut & Efisien?
Blockchain bukan sekadar hype ini soal desain sistem. Di sinilah kita bisa benar-benar membedakan antara dua proyek ini secara konkret. Biar lebih jelas, berikut perbandingan langsung antara Solana dan SUI secara teknis:
Aspek | Solana | SUI |
Tahun Rilis | 2020 | 2023 |
Konsensus | Proof of History + PoS | Narwhal & Bullshark + PoS |
Bahasa Pemrograman | Rust, C++ | Move |
Model Data | Account-based | Object-centric |
Throughput | Hingga 65.000 TPS | Teoritis >100.000 TPS |
Finalitas | ~1–2 detik | <1 detik (untuk transaksi paralel) |
Downtime | Pernah terjadi beberapa kali | Belum ada downtime besar |
Biaya Transaksi | Sangat murah (~$0.00025) | Murah dan stabil (~$0.0001) |
Skalabilitas Layer 2 | Tidak pakai Layer 2 | Tidak perlu Layer 2 |
Audit Keamanan | Sudah diaudit, tapi sempat crash besar | Belum banyak diuji, tapi desainnya solid |
Keunggulan SUI terletak pada kemampuan proses paralel yang lebih alami karena object-centric. Sedangkan Solana menang di battle-tested performance—mereka udah berkali-kali uji stress di kondisi pasar real.
Tapi kecepatan saja nggak cukup. Ekosistem dan adopsi juga jadi penentu siapa yang benar-benar jadi pilihan.
Ekosistem NFT & DeFi: Siapa yang Lebih Aktif?
Solana hari ini udah punya ekosistem yang hidup. Platform DeFi seperti Jupiter, Orca, dan Meteora rutin mencatat volume besar. Di ranah NFT, Magic Eden jadi marketplace raksasa yang bahkan sempat bikin ETH terlihat lamban.
SUI memang belum selevel, tapi perkembangannya tergolong cepat. Proyek seperti Cetus (DEX), Typus (game DeFi), Aftermath, dan BlueMove udah mulai punya userbase dan komunitas. Developer tertarik karena Move lebih aman secara desain, apalagi buat smart contract yang kompleks.
Bahkan, beberapa NFT dari SUI mulai muncul di kolektor besar—tanda awal adanya ekspansi.
Tapi aktivitas on-chain belum tentu mencerminkan minat investor besar. Sekarang kita lihat bagaimana dana mengalir ke kedua ekosistem ini.
Inflow & Dukungan Investor: Siapa yang Lagi Dilirik?
Data terbaru dari BeInCrypto menunjukkan SUI menarik perhatian dengan inflow lebih dari $14 juta dalam seminggu terakhir. Ini sinyal bahwa institusi mulai serius masuk, apalagi karena mereka melihat potensi jangka panjang yang belum overhype.
Solana juga tetap diminati, meski kadang alami outflow saat pasar bergolak. Tapi mereka punya loyalitas komunitas dan developer yang bikin mereka tetap sustain.
SUI sedang dalam fase “pertumbuhan naratif”, mirip Solana di tahun 2021. Kalau narasi ini terus berkembang, bukan nggak mungkin dana besar akan terus masuk ke SUI.
Tapi uang bukan segalanya. Bagaimana dengan ketahanan infrastruktur dan potensi risiko?
Risiko & Ketahanan: Stabilitas atau Eksperimen?
Solana pernah alami sejumlah insiden besar, termasuk downtime selama berjam-jam. Ini jadi bahan kritik keras dari komunitas, meskipun mereka cukup responsif memperbaiki. Di satu sisi, artinya Solana udah diuji di medan tempur nyata.
SUI belum punya sejarah kelam. Tapi karena masih baru, kita belum tahu seberapa kuat dia saat tekanan besar datang misalnya saat hype market menggila, atau saat ada lonjakan traffic mendadak.
Move sebagai bahasa juga masih dalam tahap early adoption, yang artinya bug atau eksploitasi belum banyak terdeteksi baik itu kabar baik atau buruk tergantung sudut pandangmu.
Jadi, dengan segala data dan pertimbangan tadi, sebenarnya siapa yang lebih cocok untuk kamu?
Mana yang Cocok Buat Kamu?
Kalau kamu lebih suka kestabilan, komunitas aktif, dan platform yang udah proven di pasar Solana bisa jadi pilihan aman.
Tapi kalau kamu adalah investor yang berani ambil posisi lebih awal, pengin ikut bertumbuh bareng proyek baru, dan suka platform yang fresh dari sisi arsitektur SUI bisa jadi jalur alternatif dengan potensi upside lebih besar.
Dan kamu nggak harus pilih salah satu. Diversifikasi juga strategi. Punya keduanya bisa jadi cara terbaik untuk seimbangin antara kestabilan dan potensi pertumbuhan Nah, setelah semua ini kita bahas, mari kita tarik benang merahnya.
Kesimpulan: Belum Ada Raja, Tapi Pertarungan Makin Sengit
Solana dan SUI nggak sedang berperang secara langsung, tapi mereka berebut perhatian yang sama developer, investor, dan pengguna yang ingin pengalaman Web3 terbaik.
Solana unggul dari pengalaman dan ekosistem. SUI unggul dari pendekatan arsitektur dan kecepatan inovasi. Masing-masing punya nilai dan risiko.
Belum ada yang benar-benar jadi raja mutlak. Tapi satu hal yang jelas: persaingan ini bikin blockchain makin maju.
Kalau kamu udah mantap menentukan pilihan atau bahkan tertarik punya keduanya kamu bisa mulai investasi dan beli SUI maupun beli Solana langsung di Indodax Market. Praktis, aman, dan kamu tetap pegang kendali atas asetmu sendiri.
Itulah informasi menarik tentang sui vs solana yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1.Apa perbedaan utama SUI dan Solana?
SUI pakai arsitektur object-based dan bahasa Move, sedangkan Solana account-based dengan Rust. SUI dirancang untuk paralelisme, Solana fokus throughput.
2.Mana yang lebih cepat dan murah?
Keduanya sangat cepat dan murah. Tapi SUI punya keunggulan dalam transaksi paralel dengan finalitas instan.
3.SUI cocok untuk siapa?
Cocok buat yang suka eksplor proyek baru, developer Web3, dan investor yang cari pertumbuhan.
4.Solana cocok untuk siapa?
Cocok buat pengguna yang butuh jaringan stabil, aktif di NFT, atau ingin main DeFi dengan likuiditas besar.
5.Apakah SUI bisa menyaingi Solana?
Bisa, terutama jika developer ekosistem dan adopsi institusinya terus tumbuh. Tapi butuh waktu dan konsistensi.
6.Apakah Solana masih worth it?
Masih, apalagi setelah berhasil pulih dari masalah downtime dan makin solid infrastrukturnya.
7.Mana yang lebih bagus untuk NFT?
Saat ini Solana lebih unggul. Tapi SUI mulai menarik perhatian dengan marketplace baru seperti BlueMove dan Keepsake.
Author: AL