Di tengah derasnya arus globalisasi dan transformasi digital, Indonesia bersiap mengambil peran lebih besar dalam pengelolaan kekayaan negaranya. Salah satu upaya strategis terbaru adalah peluncuran Danantara, badan pengelola investasi nasional yang membawa harapan besar: mengonsolidasikan aset negara untuk masa depan ekonomi yang lebih tangguh.
Namun, yang menarik—di balik perannya sebagai sovereign wealth fund, muncul pertanyaan krusial: mungkinkah Danantara terlibat dalam sektor kripto? Dan jika ya, apa implikasinya bagi ekosistem blockchain dan aset digital di Indonesia?
Untuk menjawabnya, mari kita mulai dari dasar.
Danantara: Lebih dari Sekadar Lembaga Investasi Negara
Tidak cukup hanya memahami bahwa Danantara adalah lembaga investasi. Kita perlu menyelami filosofi pembentukannya, struktur hukumnya, hingga tujuan strategisnya agar bisa memahami potensinya secara utuh.
Danantara adalah singkatan dari Daya Anagata Nusantara:
- Daya: kekuatan
- Anagata: masa depan
- Nusantara: tanah air Indonesia
Dengan nama ini, Danantara membawa makna sebagai kekuatan masa depan ekonomi Indonesia, bukan sekadar pengelola dana, melainkan entitas strategis negara.
Pembentukannya diresmikan pada 24 Februari 2025 oleh Presiden Republik Indonesia, dengan dasar hukum kuat: UU No. 1 Tahun 2025, PP No. 10 Tahun 2025, dan Keppres No. 30/2025, seperti informasi yang kami kutip dari website peraturan.bpk.go.id
Lalu, apa tugas utamanya? Mengelola dividen BUMN strategis, mengonsolidasikan aset negara, dan mendorong investasi jangka panjang di sektor prioritas seperti energi hijau, ketahanan pangan, manufaktur, hingga digitalisasi.
Namun, agar konteks ini lebih relevan bagi kamu yang mengikuti dunia kripto, mari kita lanjutkan ke dimensi yang belum banyak dibahas media arus utama.
Artikel Terkait Lainnya: Ramai Bitcoin Diusulkan Jadi Cadangan Danantara, OJK Angkat Suara
Arah Baru: Apakah Danantara Akan Masuk ke Dunia Kripto?
Seiring berkembangnya wacana digitalisasi ekonomi, berbagai pihak mulai mempertanyakan: bisakah Danantara ikut mendorong inovasi keuangan digital, termasuk kripto dan Web3?
Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Beberapa tokoh dan pelaku industri telah menyuarakan ide agar Danantara:
- Mengalokasikan sebagian aset ke Bitcoin, sebagai bentuk diversifikasi cadangan nasional
- Mendanai tokenisasi aset riil (RWA) untuk memperkuat literasi dan utilitas blockchain
- Mengadopsi infrastruktur Web3 sebagai tulang punggung ekonomi digital masa depan
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat bahkan sudah mulai membahas pembentukan Strategic Bitcoin Reserve. Indonesia tentu tak ingin tertinggal. Tapi di sinilah muncul tantangan besar.
Artikel Terkait Lainnya: Mengenal Keajaiban Real-World Asset (RWA) dalam Dunia Nyata
Respons OJK: Terbuka, Tapi Tetap Berpijak pada Prinsip Kehati-hatian
Untuk menjawab kegelisahan pasar, OJK akhirnya angkat bicara. Dalam pernyataan resmi, Hasan Fawzi selaku Kepala Eksekutif OJK (bidang aset digital & inovasi keuangan) menegaskan:
“Kami mengapresiasi usulan ini. Tapi setiap langkah Danantara harus berbasis prinsip kehati-hatian dan kerangka hukum yang sah.”, seperti informasi yang kami kutip dari website cnbcindonesia.com.
Artinya, OJK tidak menutup pintu. Tapi mereka menekankan bahwa jika Danantara benar-benar ingin berpartisipasi dalam kripto, maka:
- Harus berlandaskan hukum
- Memiliki manfaat ekonomi terukur
- Tidak menimbulkan risiko terhadap stabilitas sistem keuangan nasional
Sebagai langkah awal yang lebih realistis, OJK menyarankan Danantara berinvestasi dalam tokenisasi aset riil—seperti tanah, energi, atau aset negara lainnya. Inilah jalan tengah antara inovasi dan stabilitas.
Potensi Dampak Strategis: Kripto & Sovereign Wealth Fund Bertemu?
Jika ide ini benar-benar terwujud, dampaknya bisa mengubah lanskap industri keuangan nasional:
1. Meningkatkan Legitimasi Kripto
Dengan keterlibatan Danantara, kripto tidak lagi dipandang sebagai spekulasi atau tren sesaat, tetapi sebagai bagian dari strategi ekonomi nasional.
2. Membuka Jalan bagi Proyek Tokenisasi Negara
Danantara bisa menjadi katalis dalam tokenisasi aset publik—dari properti negara, infrastruktur, hingga proyek ESG—yang dihadirkan ke dalam ekosistem blockchain.
3. Mendorong Ekosistem Web3 Nasional
Dengan kekuatan modal dan mandat strategis, Danantara bisa membantu mempercepat adopsi infrastruktur Web3 dan memperluas akses masyarakat terhadap instrumen finansial berbasis blockchain.
Namun di balik peluang besar ini, tetap ada tantangan dan batasan.
Risiko dan Realita: Jalan Panjang Menuju Partisipasi Kripto
Masuknya Danantara ke sektor kripto tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada sejumlah hambatan:
- Regulasi yang belum solid untuk memperlakukan Bitcoin sebagai aset cadangan negara
- Volatilitas pasar kripto yang tinggi, bisa menjadi ancaman bagi kestabilan fiskal jika tidak dimitigasi
- Kerangka audit dan transparansi yang harus sangat ketat, apalagi Danantara mengelola dana publik
Belum lagi, sistem hukum Indonesia masih dalam tahap transisi dalam mengatur aset digital dan konsep tokenisasi. Maka, setiap langkah Danantara harus diawali dengan analisis risiko yang komprehensif, uji coba terbatas, dan keterlibatan pemangku kebijakan secara aktif.
Kesimpulan: Danantara dan Masa Depan Kripto Indonesia
Danantara adalah cerminan ambisi besar Indonesia untuk mengelola kekayaan negara secara modern, terarah, dan produktif. Jika kelak badan ini terlibat dalam sektor kripto, maka itu bukan hanya sekadar “investasi alternatif”, tapi langkah monumental dalam menyatukan kekuatan keuangan negara dengan inovasi teknologi digital.
Namun untuk saat ini, semua masih dalam tahap usulan dan diskusi. Yang pasti, jalan menuju integrasi ini bukan mustahil—asalkan ditempuh dengan niat, strategi, dan pengawasan yang tepat.
Itulah pembahasan menarik tentang Apa itu Danatara yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Kamu juga bisa mulai beli Bitcoin, beli Ethereum, dan aset kripto lainnya dengan praktis hanya dalam genggaman di INDODAX Market.. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1.Apakah Danantara sudah resmi berinvestasi di Bitcoin?
Belum. Masih berupa wacana dan belum ada keputusan resmi.
2.Apakah Danantara bisa masuk ke sektor kripto?
Secara prinsip, bisa. Tapi harus mengikuti kerangka hukum dan regulasi dari pemerintah serta OJK.
3.Apa langkah paling realistis saat ini?
Mulai dari investasi dalam tokenisasi aset riil (RWA), bukan langsung ke aset kripto publik seperti BTC atau ETH.
Author: AL