Ada banyak istilah yang terkait dengan aktivitas bisnis dan sering terdengar, di antaranya adalah profit.
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), profit diartikan sebagai keuntungan.
Adapun istilah yang satu ini lazimnya akan menjadi tolok ukur bagi sebuah bisnis terkait keuntungannya.
Maka dari itu, memahami konsep konsep profit dalam bisnis dan investasi ini tentunya akan menjadi sangat penting.
Pasalnya, dengan pemahaman yang baik atas konsep profit, nantinya hal itu akan membantu dalam pengelolaan biaya dan pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan untuk mencapai profit yang lebih cemerlang.
Nah, untuk lebih memahami apa itu profit, jenis, dan contohnya, simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Profit?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), profit diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh dari suatu aktivitas bisnis. Namun, lebih dari sekadar keuntungan, profit adalah indikator utama kesehatan finansial sebuah bisnis. Profit adalah selisih antara pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan, termasuk pajak.
Profit tidak hanya menunjukkan berapa banyak uang yang dihasilkan sebuah bisnis, tetapi juga bagaimana uang tersebut digunakan untuk memperkuat dan mengembangkan usaha. Dalam konteks ini, profit sering kali diinvestasikan kembali untuk mendorong pertumbuhan usaha dan mencapai tujuan jangka panjang.
Mengapa Profit Penting?
Profit adalah tulang punggung setiap bisnis. Tanpa profit, sebuah bisnis tidak dapat bertahan, apalagi berkembang. Berikut adalah beberapa alasan mengapa profit sangat penting dalam bisnis:
Sebagai Modal Pertumbuhan
Profit berfungsi sebagai modal yang digunakan untuk mengembangkan bisnis. Dengan profit yang cukup, perusahaan dapat berinvestasi dalam inovasi, memperluas jangkauan pasar, dan memperkuat posisi kompetitifnya.
Membiayai Ekspansi Usaha
Dalam tahap ekspansi, perusahaan membutuhkan dana besar. Profit yang stabil memungkinkan perusahaan untuk membiayai ekspansinya tanpa harus bergantung pada pinjaman atau investasi eksternal.
Menjaga Stabilitas Jangka Panjang
Profit yang konsisten adalah indikator keberhasilan jangka panjang. Perusahaan yang menghasilkan profit secara teratur lebih mungkin untuk menarik investasi dan mempertahankan stabilitas finansial.
Jenis-jenis Profit
Pemahaman yang baik dan benar atas jenis-jenis profit pada dasarnya juga menjadi sesuatu yang penting.
Dengan memahami jenis-jenis profit, pebisnis maupun perusahaan akan terbantu untuk melakukan analisa atas kinerja keuangan.
Lebih jauh, hal itu pun akan membantu pebisnis maupun perusahaan untuk mengambil keputusan yang tepat.
Berikut ini adalah jenis-jenis profit yang perlu diketahui, antara lain:
1. Gross Profit
Gross profit atau laba kotor merupakan laba (profit) yang didapatkan oleh sebuah bisnis/perusahaan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP)/biaya produksi.
Adapun HPP merupakan biaya yang dikeluarkan, baik langsung maupun tidak langsung, guna memproduksi sebuah produk/jasa.
Untuk diketahui, di banyak perusahaan maupun bisnis, laba kotor adalah subtotal pertama pada laporan laba rugi.
2. Operating Profit
Juga disebut sebagai Earnings Before Interest and Taxes (EBIT), operating profit atau laba operasional pada dasarnya adalah laba sebelum bunga serta pajak.
Adapun aktivitas bisnis yang termasuk kategori operasional adalah penjualan, pemasaran, iklan, gaji, tunjangan karyawan, depresiasi, sewa, komisi, dan biaya lainnya terkait operasional bisnis.
Perlu diketahui, di banyak perusahaan maupun bisnis, laba operasional menjadi jenis subtotal kedua di laporan laba rugi.
3. Net Profit
Net profit atau laba bersih adalah nilai akhir setelah pendapatan dikurangi dengan seluruh beban usaha, termasuk bunga serta pajak.
Dalam sebuah perusahaan maupun bisnis, net profit ini berada di bagian akhir laporan laba rugi.
4. Profit Margin
Terakhir di daftar ini ada profit margin atau margin keuntungan. Profit margin merupakan rasio yang mengukur persentase profit yang diperoleh dari penjualan perusahaan.
Jika margin keuntungan tinggi maka artinya perusahaan bisa menciptakan profit yang lebih besar dari setiap unit penjualan.
Cara Memaksimalkan Profit
Untuk memaksimalkan profit, perusahaan perlu fokus pada dua hal utama: meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya. Beberapa strategi yang dapat digunakan meliputi:
- Efisiensi Operasional: Memotong biaya produksi tanpa mengurangi kualitas.
- Strategi Penetapan Harga: Menentukan harga jual yang optimal untuk meningkatkan margin keuntungan.
- Diversifikasi Produk: Menawarkan berbagai produk atau layanan untuk meningkatkan sumber pendapatan.
Perbedaan Revenue dan Profit
Banyak yang masih bingung antara revenue (pendapatan) dan profit. Revenue adalah total pendapatan dari penjualan produk atau jasa, sedangkan profit adalah sisa dari revenue setelah semua biaya dikurangi. Revenue penting untuk melihat performa penjualan, tetapi profit yang menentukan keberhasilan finansial.
Contoh Profit
Tentunya, juga akan sangat penting untuk memahami apa saja contoh-contoh profit pada dunia bisnis.
Pasalnya, hal itu nantinya akan memungkinkan sebuah bisnis/perusahaan untuk menganalisis kinerja finansialnya.
Di samping itu, sebuah bisnis/perusahaan pun akan mampu mengukur tingkat keuntungannya serta membuat keputusan bisnis yang tepat.
Terkait cara/metode perhitungan profit bisnis yang perlu diketahui, berikut ini rumusnya:
Profit = Jumlah Pendapatan — Jumlah Pengeluaran
Contoh kasusnya adalah sebagai berikut:
Misalkan sebuah bisnis jasa laundry XYZ ingin mengetahui profit yang mampu diraup dari bisnis tersebut. Berikut ini informasi yang diketahui:
- Jumlah pendapatan: Rp10.000.000
- Jumlah pengeluaran: Rp1.500.000
Untuk mendapatkan biaya total pengeluaran, berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan:
- Biaya langsung, misalnya produk pembersih pakaian: Rp1.000.000
- Biaya tidak langsung, misalnya banner: Rp500.000
Perhitungan jumlah biaya pengeluaran bisnis laundry XYZ adalah:
= Rp1.000.000 (biaya langsung) + Rp500.000 (biaya tidak langsung)
= Rp1.500.000
Untuk mengetahui profit bisnis laundry XYZ, berikut ini cara menghitungnya:
= Jumlah Pendapatan — Jumlah Pengeluaran
= Rp10.000.000 – Rp1.500.000
= Rp8.500.000.
Dengan demikian, profit yang bisa diraup oleh bisnis laundry XYZ adalah sebesar Rp8.500.000.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, sangat penting untuk memahami mengapa profit penting dalam sebuah kegiatan bisnis.
Hal itu karena profit akan membantu pengusaha untuk menjalankan bisnis dengan lebih baik.
Di samping itu, dengan pengetahuan tentang profit, pengusaha pun bisa membuat keputusan yang lebih cerdas serta mempertahankan bisnisnya untuk jangka panjang.
Penekanan pada perlunya mengelola biaya dan meningkatkan pendapatan untuk mencapai profit yang sehat
Perlu juga dipahami bahwa sangat penting untuk mengelola biaya dan meningkatkan pendapatan untuk rangka mencapai profit yang sehat.
Hal itu tidak bisa diabaikan karena sebab dengan pengelolaan biaya yang efektif dan upaya untuk meningkatkan pendapatan, sebuah bisnis maupun perusahaan akan mampu mewujudkan tingkat profit yang terus bertumbuh.
Nah, demikianlah tadi tadi pembahasan lengkap tentang apa itu profit, mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, hingga contohnya yang perlu diketahui.
Selanjutnya, kamu juga dapat membaca artikel menarik lainnya, seperti apa itu suku bunga dan likuiditas hanya di INDODAX Academy.
FAQ
1.Apa itu profit?
Profit adalah keuntungan yang diperoleh dari aktivitas bisnis setelah dikurangi semua biaya dan pengeluaran. Ini mencerminkan selisih positif antara pendapatan dan biaya, termasuk pajak.
2.Apa saja jenis-jenis profit dalam bisnis?
Jenis-jenis profit meliputi:
Gross Profit: Laba kotor setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP).
Operating Profit: Laba operasional sebelum bunga dan pajak.
Net Profit: Laba bersih setelah semua pengeluaran termasuk pajak dan bunga.
Profit Margin: Rasio persentase profit dari total penjualan.
3. Mengapa profit penting dalam bisnis?
Profit penting karena berfungsi sebagai modal untuk pertumbuhan, memungkinkan ekspansi tanpa bergantung pada pinjaman, dan menunjukkan stabilitas finansial jangka panjang.
4.Apa perbedaan antara revenue dan profit?
Revenue adalah total pendapatan dari penjualan, sedangkan profit adalah sisa dari revenue setelah semua biaya, termasuk pajak dan bunga, dikurangi.
5. Bagaimana cara memaksimalkan profit dalam bisnis?
Cara memaksimalkan profit termasuk meningkatkan efisiensi operasional, menentukan harga jual yang optimal, dan diversifikasi produk untuk meningkatkan sumber pendapatan.