Dalam dunia perbankan, salah satu istilah yang sering kali terdengar dan penting untuk diketahui adalah suku bunga.

Secara sederhana, dapat diartikan bahwa suku bunga adalah bentuk kompensasi (imbalan) yang berbentuk dana (uang) kepada nasabah dari pihak bank.

Adapun dalam dunia kripto, suku bunga juga memiliki peranan penting karena berdampak besar terhadap pasar serta investor.

Pengaruhnya dapat dilihat dari harga aset kripto, tingkat volatilitas pasar kripto, biaya pinjaman dan leverage, serta keputusan investasi jangka panjang di dunia kripto.

Di sisi lain, suku bunga juga bisa menjadi biaya pinjaman atau investasi karena menggambarkan nilai tambah dari jumlah pinjaman atau investasi.

Dalam hal ini, suku bunga merupakan biaya yang mesti dibayarkan oleh investor ketika berinvestasi.

Nah, untuk lebih memahami apa itu suku bunga, jenis, fungsi, hingga perbedaannya dengan Annual Percentage Yield (APY), simak ulasannya berikut ini.  

Jenis-jenis Suku Bunga secara Umum

Dalam konteks keuangan dan investasi, pada dasarnya pemahaman akan jenis-jenis suku bunga secara umum sangatlah penting.

Hal itu karena pemahaman ini akan berdampak terhadap keputusan finansial seseorang atau perusahaan.

Dengan memilih jenis suku bunga yang tepat dan selaras dengan kebutuhan serta profil risiko, hal itu akan membantu individu atau perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan yang tepat.

Berikut ini adalah macam macam suku bunga secara umum yang perlu diketahui, antara lain:

1. Suku Bunga Tetap

Sejalan dengan namanya, jenis suku bunga ini memang bersifat tetap dan tidak berganti sampai dengan waktu pada tanggal jatuh tempo.

Contohnya bisa dilihat pada suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR), rumah bersubsidi, dan digunakan dalam kredit kendaraan bermotor.

2. Suku Bunga Flat

Jenis suku bunga flat adalah jenis suku bunga dengan perhitungan yang merujuk pada jumlah pokok pinjaman di awal bagi setiap periode cicilan.

Cara menghitungnya pun sangatlah sederhana ketimbang jenis lainnya dan karena itu banyak dipakai bagi kredit jangka pendek.  

3. Suku Bunga Anuitas

Di jenis suku bunga anuitas, ditata bahwa total angsuran pokok ditambah angsuran bunga yang dibayar agar sama per bulannya.

Adapun dalam perhitungan pada jenis suku bunga ini, porsi bunga di masa awal sangatlah besar, sementara porsi angsuran pokok sangatlah kecil. 

Namun, keadaan pun berubah saat masa kredit akan berakhir, yaitu porsi angsuran pokok akan menjadi besar, sementara porsi bunga sangatlah kecil.  

4. Suku Bunga Efektif

Jenis suku bunga efektif merupakan suku bunga dengan perhitungan yang berasal dari total sisa pokok pinjaman setiap bulan sejalan dengan berkurangnya jumlah utang yang sudah diangsur.

Dalam artian bahwa kian kecil total pokok pinjaman, kian kecil pula suku bunga yang mesti dibayarkan.

5. Suku Bunga Mengambang

Terakhir di daftar ini ada suku bunga mengmbang, yakni jenis suku bunga yang senantiasa berganti seiring perubahan suku bunga di pasaran. 

Terkait hal itu, kalau suku bunga pasaran naik maka suku bunga ini pun ikut naik dan demikian sebaliknya.

Fungsi Suku Bunga

Seperti halnya jenis suku bunga, dalam konteks finansial, fungsi suku bunga pun sangat penting untuk dipahami.

Pasalnya, dengan pemahaman yang baik terkait fungsi suku bunga, seseorang atau perusahaan akan mampu mengelola biaya pinjaman dengan baik.

Di samping itu, seseorang atau perusahaan juga akan bisa mengambil keputusan investasi yang tepat setelah memahami fungsi suku bunga.

Berikut ini adalah beberapa fungsi suku bunga yang perlu diketahui, antara lain:

1. Menjadi imbalan hasil

Fungsi pertama dari suku bunga adalah menjadi maupun sebagai imbalan hasil bagi  pemberi pinjaman.

Dalam hal ini, suku bunga merupakan kompensasi yang diperoleh investor sebagai imbalan terkait penggunaan dananya risiko yang diambilnya.

Di samping itu, suku bunga pun memperkirakan risiko yang diambil oleh investor bisa berdampak terhadap keputusan investasi.

2. Menjadi biaya pinjaman

Adapun fungsi berikutnya dari suku bunga adalah sebagai biaya pinjaman. Terkait itu, suku bunga merupakan tingkat bunga yang mesti dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai bentuk kompensasi atas penggunaan dana tadi.

Dalam hal ini, suku bunga pun akan berdampak terhadap biaya pinjaman secara keseluruhan, jumlah angsuran, dan kelayakan pinjaman.

3. Menjadi daya tarik nasabah

Fungsi lainnya dari suku, yakni menjadi daya tarik bagi nasabah. Maka dari itu, suku bunga yang ditawarkan oleh lembaga finansial bisa berdampak terhadap keputusan nasabah terkait pemilihan produk atau layanan finansial.

Sementara itu, bagi lembaga finansial, penawaran suku bunga yang kompetitif akan mampu menggaet nasabah serta memperluas pangsa pasar lembaga tersebut.

4. Mengontrol uang yang beredar

Sementara itu, fungsi selanjutnya dari suku bunga merupakan sebagai alat untuk mengontrol jumlah uang yang beredar.

Pasalnya, suku bunga yang ditentukan oleh bank sentral yang bisa berpengaruh terhadap tingkat permintaan serta penawaran uang di sebuah negara.

Cara Menghitung Suku Bunga

Pada dasarnya, cara menghitung suku bunga memang penting untuk dipahami oleh siapa pun.

Hal itu karena suku bunga akan selalu berkaitan dengan pengelolaan keuangan pribadi maupun bisnis. 

Dengan demikian, cara menghitung suku bunga ini akan membantu dalam pengambilan keputusan finansial yang lebih baik.

Berikut ini beberapa cara menghitung suku bunga yang perlu diketahui, antara lain:

1. Berdasarkan saldo harian

Pertama, ada cara menghitung suku bunga yang didasarkan pada saldo harian dalam periode bulan berjalan pada mutasi rekening.  Adapun formulanya, yaitu:

Bunga = saldo harian x suku bunga tabungan x selisih hari / 365 hari

2. Berdasarkan saldo terendah 

Adapun cara perhitungan suku bunga yang kedua adalah dengan berdasarkan saldo terendah.

Metodenya dilakukan dengan cara melihat saldo terendah pada sebuah periode mutasi rekening. 

Di samping itu, penting juga untuk digarisbawahi bahwa jumlah suku bunga menurut indikator ini bisa berbeda-beda. Inilah rumus menghitungnya:

Bunga =  saldo terendah x (suku bunga x total hari dalam sebulan) / 365 hari

3. Berdasarkan saldo rata rata

Selanjutnya, cara menghitung suku bunga juga bisa didasarkan pada saldo rata-rata. Berikut ini rumusnya:

Bunga = saldo rata-rata x (suku bunga tabungan x total hari dalam sebulan) / 365 hari

Perbedaan antara Suku Bunga dan APY (Annual Percentage Yield)

Pemahaman atas perbedaan antara suku bunga dan APY (Annual Percentage Yield) juga adalah hal yang penting.

Pasalnya, hal itu terkait dengan cara mengelola keuangan serta membuat keputusan investasi yang tepat.

Dengan memahami perbedaan di antara keduanya, Kamu pun nantinya bisa memperkirakan profit dan lain-lain.

Adapun APY adalah ukuran yang dipakai untuk mengkalkulasikan profit yang sesungguhnya dari sebuah produk finansial (tabungan/investasi), dengan memperhitungkan efek compound interest (bunga berbunga).

Ringkasnya, APY merupakan persentase yang menggambarkan profit yang akan diraih dari sebuah produk keuangan dalam satu tahun.

Annual Percentage Yield atau AYP ini juga berbeda dari suku bunga. Pasalnya, suku bunga merupakan persentase yang menggambarkan biaya pinjaman/hasil yang diinginkan dari sebuah investasi.

Di samping itu, suku bunga pun diketahui tidak mengkalkulasikan efek compound interest.

Maka dari itu, dalam sebuah produk dengan suku bunga tetap, hasilnya pun akan tetap sama selama periode waktu tertentu.

Sementara itu, pada produk dengan APY, hasilnya diketahui akan senantiasa bertumbuh sejalan dengan efek compound interest.

Perlu diketahui pula bahwa bunga berbunga (compounding) adalah konsep yang penting dalam APY serta berpengaruh besar dalam dunia kripto.

APY sendiri meliputi efek bunga berbunga terkait perhitungan keuntungan yang sesungguhnya dari sebuah produk finansial.

Dalam industri kripto, konsep compounding tersebut sudah diaplikasikan lewat DeFi (Decentralized Finance) serta sejumlah produk, di antaranya staking, lending, dan yield farming.

Di dunia kripto, pengaplikasian bunga berbunga ini akan memberikan peluang kepada pemilik aset kripto untuk menambah jumlah investasinya.

Di samping itu, dengan penerapan bunga berbunga, pemegang kripto juga bisa mendayagunakan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi ketimbang produk finansial tradisional.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, dalam konteks finansial, fungsi suku bunga memang sangat penting untuk dipahami.

Pasalnya, dengan pemahaman yang baik terkait fungsi suku bunga, seseorang atau perusahaan akan mampu mengelola biaya pinjaman dengan baik.

Di samping itu, seseorang atau perusahaan juga akan bisa mengambil keputusan investasi yang tepat setelah memahami fungsi suku bunga.

Sementara itu, APY adalah ukuran yang dipakai untuk mengkalkulasikan profit yang sesungguhnya dari sebuah produk finansial (tabungan/investasi), dengan memperhitungkan efek compound interest (bunga berbunga).

Ringkasnya, APY merupakan persentase yang menggambarkan profit yang akan diraih dari sebuah produk keuangan dalam satu tahun.

Nah, demikianlah tadi pembahasan lengkap mengenai apa itu suku bunga, mulai dari jenis, fungsi, hingga cara menghitungnya.

Selanjutnya, kamu juga dapat membaca artikel menarik lainnya, seperti deflasi hingga derivatif, hanya di INDODAX academy.