Blockchain Fantom (FTM) pernah dikenal karena kecepatannya yang tinggi dan biaya transaksi rendah. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan pengguna dan aplikasi Web3 yang lebih kompleks, platform ini memilih untuk berubah.
Fantom resmi melakukan rebranding menjadi Sonic (dengan simbol token S) sebagai langkah strategis untuk menyempurnakan performa teknologinya. Kalau kamu pernah pakai Fantom atau baru mendengar Sonic, artikel ini akan bantu kamu memahami apa yang sebenarnya berubah dan mengapa langkah ini dianggap penting.
Apa Itu Sonic Fantom?
Sonic adalah versi terbaru dari jaringan Fantom yang mengalami transformasi besar-besaran, baik dari sisi teknologi maupun identitas. Rebranding ini bertujuan untuk menghadirkan blockchain yang lebih cepat, lebih efisien, dan kompatibel penuh dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Dengan kemampuan memproses transaksi hingga 10.000 TPS dan biaya yang sangat rendah, Sonic disiapkan untuk menjadi tulang punggung aplikasi Web3 berskala besar.
Setelah mengetahui definisinya, penting juga untuk kamu pahami alasan di balik perubahan ini.
Orang Juga Baca ini: Ethereum Virtual Machine (EVM): Pondasi Blockchain Modern!
Mengapa Fantom Rebranding Menjadi Sonic?
Rebranding bukan hanya soal mengganti nama. Sonic lahir karena kebutuhan untuk meningkatkan performa dan memperluas ekosistem Fantom ke skala yang lebih tinggi. Beberapa alasan utamanya antara lain:
- Meningkatkan throughput transaksi hingga 10.000 TPS
- Menekan biaya transaksi hingga mendekati nol
Menyederhanakan pengalaman developer melalui kompatibilitas EVM penuh
Mendorong adopsi massal lewat integrasi teknologi modular
Dengan pendekatan baru ini, Sonic berusaha menjawab tantangan lama yang sering dialami oleh Fantom, khususnya soal keterbatasan infrastruktur.
Teknologi di Balik Sonic: Lebih Modular, Lebih Cepat
Sonic menggunakan arsitektur modular yang memisahkan proses eksekusi, konsensus, dan data. Teknologi utamanya meliputi:
- Snic Stack, yaitu ekosistem modular untuk mempermudah pengembangan
- Optimalisasi struktur DAG (Directed Acyclic Graph) untuk paralelisme transaksi
Kompatibilitas penuh dengan EVM agar developer dari Ethereum mudah migrasi
Dengan pendekatan ini, Sonic bisa memberikan kecepatan dan efisiensi tinggi tanpa mengorbankan keamanan atau skalabilitas.
Lalu, siapa yang mengembangkan semua ini? Mari kita kenali pemain kuncinya.
Orang Juga Baca ini: Pengertian dan Kelebihan Directed Acyclic Graph (DAG) dalam Aset Crypto
Siapa Itu Sonic Labs dan Apa Peran Fantom Foundation?
Rebranding Fantom tidak dilakukan sendirian. Proyek ini dipimpin oleh Sonic Labs, tim baru yang fokus pada pengembangan teknologi, UX, dan ekosistem. Sementara itu, Fantom Foundation masih tetap terlibat sebagai pengelola dan pengarah strategis.
Pembagian peran ini dibuat agar pengembangan berjalan lebih cepat tanpa meninggalkan visi jangka panjang dari proyek Fantom itu sendiri.
Setelah mengetahui aktor utamanya, kamu pasti penasaran soal dampak perubahan ini terhadap token yang sudah kamu miliki.
Orang Juga Baca Ini: Mengenal Fantom (FTM): Kontrak Pintar dengan Teknologi DAG, Cepat & Skalabel!
Apa Dampaknya bagi Pemilik Token FTM?
Jika kamu menyimpan token FTM (FTM to IDR), kamu bisa menukarkannya dengan token S dalam rasio 1:1. Proses migrasi ini berlangsung secara bertahap dengan panduan resmi dari tim Sonic.
Selain itu, pengguna juga berkesempatan mendapatkan airdrop insentif, terutama bagi mereka yang mendukung transisi sejak awal.
Langkah ini memastikan bahwa komunitas lama Fantom tetap dilibatkan dan tidak kehilangan nilai investasi yang sudah mereka tanamkan.
Sekarang saatnya melihat ke depan. Apa potensi Sonic dalam mendukung aplikasi dan adopsi yang lebih luas?
Potensi Masa Depan Sonic dalam Ekosistem Web3
Sonic dirancang bukan hanya untuk menyaingi blockchain besar seperti Solana atau Avalanche, tapi juga untuk membuka peluang baru di sektor seperti:
- DeFi: Likuiditas lebih cepat dan biaya rendah
- GameFi: Dukungan transaksi real-time
- AI & Big Data: Kecepatan tinggi dan struktur modular sangat mendukung integrasi teknologi lain
- Adopsi di negara berkembang: Fokus ekspansi di wilayah Asia Tenggara dan Afrika
Dengan fokus pada performa tinggi dan skalabilitas, Sonic memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif Layer-1 pilihan developer dan investor.
Orang Juga Baca Ini: Fantom Jadi Sonic Labs: Era Baru dengan Peluncuran EVM Sonic
Kesimpulan
Transformasi dari Fantom ke Sonic bukan perubahan kecil. Ini adalah upaya menyeluruh untuk memperbarui pondasi teknologi, memperluas jangkauan pasar, dan membuka peluang baru di ekosistem blockchain.
Jika kamu adalah pengguna FTM, developer, atau hanya ingin tahu perkembangan terbaru di industri kripto, memahami Sonic bisa menjadi langkah awal untuk ikut serta dalam fase baru yang lebih cepat dan efisien.
Nah, itulah pembahasan menarik tentang Apa Itu Sonic Fantom yang bisa kamu baca selengkapnya hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia blockchain dan kripto.
Selain itu, temukan informasi terkini lainnya yang dikemas dalam kumpulan artikel crypto terlengkap dari Indodax Academy. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuanmu di dunia investasi dan teknologi digital!
Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa perbedaan Sonic dan Fantom?
Sonic adalah hasil rebranding Fantom dengan peningkatan teknologi signifikan, termasuk arsitektur modular dan TPS tinggi. - Apakah token FTM masih berlaku?
Token FTM bisa ditukar dengan token S dalam rasio 1:1 sesuai panduan resmi dari Sonic Labs. - Apa itu Sonic Labs?
Sonic Labs adalah tim pengembang utama jaringan Sonic, sementara Fantom Foundation tetap terlibat sebagai pengarah strategis. - Kapan transisi ke Sonic dimulai?
Transisi diumumkan pada Januari 2025 dan akan berlangsung bertahap selama beberapa bulan ke depan.
Author: RB