Berbicara tentang suku bunga,  ada satu istilah yang banyak diketahui oleh investor, yakni Annual Percentage Rate (APR). Istilah yang sering kali dipakai dalam keuangan tradisional ini akan menunjukkan besaran biaya pinjaman/laba yang diterima oleh pemberi pinjaman dalam 1 tahun. 

Sementara itu, di dunia aset crypto, penerapan APR ini diketahui sedikit berbeda karena sering digunakan dalam konteks lending/staking aset kripto.

Dalam hal ini, APR adalah ukuran dari tingkat pengembalian atau biaya yang terkait dengan lending/staking aset crypto dalam jangka waktu tertentu. Nah, untuk lebih memahami apa itu APR, penerapannya di dunia crypto, dan cara menghitung APR serta APY, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian APR (Annual Percentage Rate)

Definisi Annual Percentage Rate (APR) adalah standar ukuran yang menggambarkan biaya total pinjaman/profit yang diperoleh pemberi pinjaman dalam 1 tahun. Bukan hanya suku bunga utama, APR pun meliputi biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan pinjaman, mulai dari biaya administrasi hingga pengurusan.

Adapun konsep dari Annual Percentage Rate ini demikian penting pada suku bunga konvensional sebab akan menunjukkan gambaran yang lebih akurat mengenai biaya/profit yang berkaitan dengan pinjaman dalam jangka waktu 1 tahun. 

Pada suku bunga konvensional, APR dipakai oleh lembaga keuangan dalam memberikan informasi yang jelas untuk peminjam terkait biaya pinjaman. Di samping itu, Annual Percentage Rate (APR) juga mencakup tingkat bunga dan biaya-biaya tambahan terkait dengan pinjaman atau produk keuangan.

Dalam hal ini, APR didesain untuk memberikan gambaran yang lebih luas mengenai biaya total yang berkaitan dengan pinjaman/produk keuangan pada jangka waktu 1 tahun. Dalam konteks suku bunga konvensional, APR meliputi suku bunga utama dan biaya-biaya lainnya yang bisa saja dikenakan oleh pemberi pinjaman.

Penerapan APR di Dunia Kripto

Setelah mengetahui pengertian/definisi Annual Percentage Rate (APR), selanjutnya juga penting untuk memahami penerapan APR di dunia kripto. Pada dasarnya, pemahaman terkait penerapan APR di dunia kripto sangat penting untuk para pemilik dan investor aset kripto.

Dengan pemahaman yang baik, pemilik dan investor aset kripto nantinya diharapkan bisa mengambil keputusan investasi yang lebih baik.

Perlu diketahui, APR juga bisa diterapkan di dunia kripto dalam beberapa konteks yang hamper sama dengan penggunaannya pada suku bunga konvensional. 

Seperti disinggung tadi, penerapan APR dalam dunia kripto dapat dilihat pada lending/staking aset crypto dalam jangka waktu tertentu. Adapun dalam dunia kripto, ada platform lending yang memfalisitasi pengguna untuk meminjamkan aset crypto kepada pihak lain, lalu menerima imbalan berbentuk bunga.

APR pun bisa diaplikasikan pada konteks di atas dalam rangka mengukur biaya pinjaman serta tingkat pengembalian yang dijanjikan. Pengguna pun bisa melihat APR dalam menentukan tingkat bunga yang akan diterima/dibayarkan pada periode waktu tertentu.

Di lain sisi, staking merupakan aktivitas menahan sejumlah aset crypto pada protokol blockchain demi mendukung jaringan serta melakukan validasi atas transaksi. 

Imbalannya bagi pemilik aset crypto itu adalah berupa hadiah/bunga. Dalam staking aset crypto, APR bisa diterapkan guna mengukur tingkat pengembalian yang dijanjikan untuk pemegang aset kripto yang ikut dalam staking. 

Pengguna pun bisa melihat APR sebagai cara untuk memperkirakan pengembalian yang bisa diharapkan dari aktivitas staking tersebut.

Lalu Apa Perbedaan APR dan APY

Setelah mengetahui penerapan APR di dunia kripto, sekarang saatnya untuk memahami perbedaan APR dan APY. Adapun Annual Percentage Yield (APY) merupakan suku bunga tahunan yang mempertimbangkan compounding effect (bunga majemuk) yang akan diperoleh seorang investor.

Adapun APY ini akan didapatkan jika investor menginvestasikan kembali total keuntungan investasi yang sebelumnya telah diperoleh. Dalam konteks dunia aset crypto, berikut ini beberapa perbedaan APR dan APY yang perlu diketahui, yaitu:

1. Efek Compounding

Seperti disinggung di atas, pada APY, akan terdapat penghitungan efek compounding. Di samping itu, fokus utama APY, yaitu jumlah profit yang akan diperoleh oleh investor, sementara pada APR, fokus utamanya adalah besaran bunga yang mesti dibayarkan.

2. Komponen Biaya

Perbedaan lainnya antara APY dan APR terkait dengan komponen biaya. Diketahui, pada APY, tidak ada perhitungan terkait faktor biaya. Adapun pada penghitungan APR akan dimasukkan faktor biaya. Maka dari itu, APR pun dapat dijadikan acuan untuk calon peminjam dalam mempertimbangkan fasilitas kredit yang lebih baik.

Cara Menghitung APR vs APY

Sudah tahu kan apa saja perbedaan APR dan APY? Kini, saatnya untuk memahami cara menghitung APR vs APY. Pada dasarnya, pemahaman akan cara menghitung APR dan APY ini sangat penting pada konteks keuangan, utamanya terkait suku bunga serta pengembalian investasi. 

Dengan pemahaman yang baik akan perhitungan APR dan APY, nantinya investor diharapkan akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait biaya/pengembalian yang sebenarnya dari produk keuangan/investasi.

Berikut ini penjelasan terkait cara menghitung APR vs APY secara umum yang perlu diketahui, yaitu:

1. Annual Percentage Rate (APR)

Untuk menghitung Annual Percentage Rate (APR), rumus yang bisa digunakan adalah seperti berikut ini:

APR = ((Tingkat suku bunga + biaya : Nilai pokok pinjaman) : tenor dalam satuan hari)) x 365 x 100

Dalam menghitung APR, langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

• Pertama, kalkulasikan total suku bunga yang mesti dibayarkan dengan rumus berikut ini: A = (P(1+RT). Keterangan: A = suku bunga yang mesti dibayarkan, P = pokok pinjaman, R = suku bunga, sedangkan T = jangka waktu.
• Selanjutnya, dalam penghitungan, silakan masukkan biaya administrasi.
• Lanjutkan dengan menambahkan hasil poin 1 dan 2, kemudian hasilnya dibagi dengan nilai pokok pinjaman.
• Lalu dibagi dengan tenor dengan satuan hari.
• Kemudian, dikalikan dengan 365 hari atau periode 1 tahun.
• Terakhir, untuk memperoleh nilai persentase, silakan bagi dengan 100.

2. Annual Percentage Yield (APY)

Untuk menghitung Annual Percentage Yield (APY), rumus yang bisa digunakan adalah seperti berikut ini:

APY= (1 + (r/n))n.

Dalam hal ini, r = suku bunga tahunan, sedangkan n = jangka waktu investasi. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menghitung APY, yaitu:

• Pertama, ketahui APR dan frekuensi pembayaran bunga per tahun. Contohnya, suku bunga tahunan = r, sedangkan frekuensi pembayaran bunga per tahun = n.

• Suku bunga tahunan dibagi menjadi suku bunga periodik, yakni dengan cara membaginya dengan frekuensi pembayaran bunga per tahun. Contohnya, suku bunga periodik adalah r/n.
• Terakhir, tambahkan 1 di suku bunga periodik dan akan didapatkan (1 + (r/n)).

Kesimpulan

Definisi Annual Percentage Rate (APR) adalah standar ukuran yang menggambarkan biaya total pinjaman/profit yang diperoleh pemberi pinjaman dalam 1 tahun.  Bukan hanya suku bunga utama, APR pun meliputi biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan pinjaman, mulai dari biaya administrasi hingga pengurusan.

Perlu diketahui, APR juga bisa diterapkan di dunia kripto dalam beberapa konteks yang hamper sama dengan penggunaannya pada suku bunga konvensional. 

Seperti disinggung tadi, penerapan APR dalam dunia kripto dapat dilihat pada lending/staking crypto pada aset crypto dalam jangka waktu tertentu. Adapun dalam dunia kripto, ada platform lending yang memfalisitasi pengguna untuk meminjamkan aset crypto kepada pihak lain, lalu menerima imbalan berbentuk bunga.

APR pun bisa diaplikasikan pada konteks di atas dalam rangka mengukur biaya pinjaman serta tingkat pengembalian yang dijanjikan.

Tingkatkan keuntungan lewat INDODAX Earn/staking crypto dan nikmati ragam benefit staking mulai sekarang!