Pendiri BitMEX, Arthur Hayes, kembali menarik perhatian komunitas kripto lewat analisis barunya yang menyebut siklus 4 tahun Bitcoin sudah berakhir.
Dalam tulisan di blog pribadinya, Hayes menegaskan bahwa harga Bitcoin kini tidak lagi dikendalikan oleh jadwal halving, melainkan oleh likuiditas global dan kebijakan moneter Amerika Serikat serta China. Mengapa demikian?
Siklus 4 Tahun Harga Bitcoin Telah Berubah

Sumber: x.com/@PPLSOPTIMISMCEO
Menurut Hayes, siklus klasik Bitcoin yang selalu berputar setiap empat tahun — mengikuti pola halving — kini tak lagi relevan.
Ia menilai bahwa pasokan dolar AS dan yuan China kini menjadi faktor utama yang menentukan arah harga Bitcoin.
“Siklus empat tahun Bitcoin sudah tidak valid. Perubahan kebijakan moneter di AS dan China sedang memulai siklus baru,” tulis Hayes dalam artikelnya berjudul The Long Bull.
Hayes menjelaskan bahwa harga Bitcoin saat ini mencerminkan reaksi pasar terhadap ekspansi likuiditas dari dua ekonomi terbesar dunia.
Dengan kata lain, ketika AS atau China melonggarkan kebijakan uang beredar, arus modal mengalir ke aset berisiko — termasuk Bitcoin.
Baca artikel terkait: 50% Pejabat The Fed Dukung Rate Cut Tambahan, Bitcoin dkk Makin Kuat?
AS dan China Jadi Penentu Era Bull Baru
Hayes menyebut perbedaan kebijakan moneter antara dua negara ini menciptakan struktur pasar baru.
AS kini menghadapi defisit fiskal besar dan suku bunga tinggi, sementara China mulai melonggarkan kebijakan untuk memulihkan ekonomi dari tekanan deflasi.
Kondisi ini, menurut Hayes, menjadi bahan bakar bagi “era bull baru Bitcoin.”
“Selain AS, China juga menunjukkan tanda-tanda akan beralih ke kebijakan longgar untuk mengatasi deflasi. Jika keduanya melanjutkan pelonggaran moneter, Bitcoin akan naik kembali,” ujar Hayes.
Ia juga menyinggung kebijakan Presiden AS Donald Trump yang dianggap menambah risiko inflasi melalui defisit anggaran, yang justru bisa mendorong investor mencari aset lindung nilai seperti Bitcoin.
Baca artikel terkait: Mirip Pola Emas, Bitcoin Diambang Lonjakan Gila Menuju Rp3,3 Miliar!
ETF dan Struktur Pasar Baru

Sumber: x.com/@TheCryptoLark
Hayes menilai bahwa hadirnya ETF Bitcoin spot dan partisipasi lembaga keuangan besar telah mengubah karakter pasar Bitcoin sepenuhnya.
Dulu, harga Bitcoin dipicu oleh minat ritel yang melonjak setelah halving. Sekarang, kapital besar dan dana institusional menjadi penggerak utama.
Menurutnya, pasar kripto kini lebih sinkron dengan siklus likuiditas global, bukan lagi kalender halving.
Karena itu, pergerakan Bitcoin di 2025–2026 kemungkinan akan jauh lebih panjang dan dalam dibanding siklus sebelumnya.
Bitcoin Tetap Jadi Bentuk Uang Terbaik
Meski mengubah pandangan soal siklus, Hayes tetap menegaskan keyakinannya pada Bitcoin sebagai bentuk uang paling unggul dalam sejarah.
Ia menulis bahwa nilai Bitcoin tetap relatif terhadap dolar, tapi kekuatan sejatinya terletak pada sifat desentralisasi dan kelangkaannya.
“Bitcoin adalah bentuk uang terbaik dalam sejarah manusia. Nilainya mungkin masih diukur dengan dolar, tapi nilainya sendiri tak tergantung pada siapa pun.”
Kesimpulan
Pernyataan Arthur Hayes memperkuat pandangan bahwa pasar kripto kini memasuki fase baru yang lebih makroekonomis.
Dengan likuiditas global, kebijakan moneter, dan arus modal institusional sebagai penggerak utama, Bitcoin mungkin tidak lagi berputar pada pola halving tradisional.
Namun bagi investor, pesan Hayes jelas: Era baru Bitcoin sudah dimulai, dan ‘Long Bull’ mungkin bukan sekadar slogan — melainkan arah pasar berikutnya.
FAQ: Analisis Arthur Hayes dan Siklus Baru Bitcoin
1. Siapa Arthur Hayes?
Arthur Hayes adalah pendiri BitMEX, salah satu bursa derivatif kripto terbesar. Ia dikenal sebagai analis makro dan tokoh berpengaruh dalam industri Bitcoin.
2. Apa maksud “Siklus 4 Tahun Bitcoin” yang disebut Hayes?
Siklus ini merujuk pada pola kenaikan harga Bitcoin setiap empat tahun yang berkaitan dengan peristiwa halving, yaitu pemotongan imbalan blok bagi penambang.
3. Mengapa Hayes bilang siklus ini sudah berakhir?
Karena menurutnya, harga Bitcoin kini lebih dipengaruhi oleh likuiditas global, bukan lagi halving. Kebijakan uang AS dan China jadi faktor utama.
4. Apa yang dimaksud dengan “Long Bull”?
“Long Bull” adalah istilah Hayes untuk menggambarkan fase pasar bullish jangka panjang yang didorong oleh pelonggaran likuiditas global.
5. Apakah ini berarti harga Bitcoin akan terus naik?
Tidak selalu, tapi Hayes memperkirakan fase bullish kali ini akan lebih panjang karena didukung oleh aliran dana institusional dan pelonggaran moneter global.
Referensi:
Bitcoin Sistemi – Arthur Hayes Says “The Bull-Bear Cycle is Over in Bitcoin!” and Announces New Trend! “Long Bull!”, diakses pada 10 Oktober 2025
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Alo
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Tokoh Kripto Dunia, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini