Saat Market Turun, Banyak yang Bingung
Kamu pernah bingung gimana caranya tetap cuan saat harga saham, kripto, atau indeks malah turun? Tenang, bukan kamu aja yang ngalamin. Di dunia trading, banyak pemain yang frustasi karena hanya tahu strategi “buy and hold” atau “cut loss” saat market bearish. Padahal, ada strategi opsi yang dirancang khusus buat kondisi ini — namanya bear spread.
Strategi ini memungkinkan kamu untuk tetap menghasilkan keuntungan bahkan ketika harga aset bergerak turun secara moderat. Yang menarik, bear spread bukan sekadar “betting” melawan market, tapi lebih ke strategi yang terukur dengan risiko dan reward yang jelas dari awal.
Yuk, pahami gimana strategi ini bisa bantu kamu tetap cuan meski market lagi loyo.
Apa Itu Bear Spread?
Sebelum masuk ke strategi cuannya, kamu perlu tahu dulu apa itu bear spread secara konsep dasar.
Bear spread adalah strategi yang melibatkan pembelian dan penjualan simultan baik put maupun call untuk kontrak underlying yang sama dengan tanggal kedaluwarsa yang sama tetapi pada strike price yang berbeda. Strategi ini dirancang khusus untuk memanfaatkan kondisi ketika harga aset turun secara moderat.
Konsep dasarnya sederhana: kamu membeli satu opsi dan menjual opsi lain dengan strike price yang berbeda. Perbedaan strike price ini menciptakan “spread” yang membatasi risiko sekaligus membatasi potensi keuntungan. Ini membuatnya lebih aman dibanding strategi opsi murni yang resikonya tidak terbatas.
Ada dua jenis utama bear spread yang perlu kamu ketahui: bear call spread dan bear put spread. Masing-masing memiliki karakteristik dan situasi optimal yang berbeda. Yang penting, kedua strategi ini memiliki risiko terbatas dan profit maksimal yang bisa dihitung sejak awal.
Nah, dari sini kamu bisa pilih jenis bear spread yang sesuai arah pasar dan strategi trading kamu.
Jenis-Jenis Bear Spread: Call vs Put
Di dalam strategi bear spread, ada dua jalur yang bisa kamu pilih: lewat call atau lewat put. Masing-masing punya karakter unik.
Bear Call Spread
Bear call spread dilakukan dengan menjual call option dan membeli call option lain dengan strike price yang lebih tinggi dan tanggal kadaluarsa yang sama. Strategi ini cocok ketika kamu yakin harga akan tetap berada di bawah strike price terendah.
Keuntungan bear call spread:
- Kamu menerima premium di awal (credit spread)
- Cocok untuk kondisi sideways atau turun ringan
- Profit maksimal dicapai saat harga berada di bawah strike price call yang dijual
Bear Put Spread
Dalam strategi Bear Put Spread, trader membeli put option pada strike price yang lebih tinggi sambil menjual put option pada strike price yang lebih rendah. Strategi ini lebih agresif karena kamu benar-benar bertaruh pada penurunan harga.
Keuntungan bear put spread:
- Lebih murah dibanding membeli put murni
- Profit meningkat seiring penurunan harga
- Cocok untuk prediksi penurunan yang lebih signifikan
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada cash flow awal dan kondisi market yang optimal. Bear call spread memberikan kredit di awal, sedangkan bear put spread memerlukan debit atau biaya awal.
Setelah tahu dua jenis ini, kamu bisa mulai memilih mana yang paling cocok untuk arah prediksi kamu.
Cara Kerja Bear Spread (Simulasi & Contoh)
Supaya kamu makin paham, sekarang kita masuk ke contoh konkret dari strategi ini.
Mari kita simulasikan bear put spread dengan contoh Bitcoin (BTC) yang sedang trading di $60,000:
Simulasi Bear Put Spread BTC
Setup:
- Harga BTC saat ini: $60,000
- Beli Put $60,000 (at-the-money) dengan premium $2,000
- Jual Put $55,000 (out-of-the-money) dengan premium $800
- Net premium yang dibayar: $2,000 – $800 = $1,200
- Expiry: 30 hari
Breakeven Point: Strike price tinggi – Net premium = $60,000 – $1,200 = $58,800
Profit Maksimal: Selisih strike price – Net premium = ($60,000 – $55,000) – $1,200 = $3,800
Skenario Profit/Loss:
- Jika BTC turun ke $55,000 atau lebih rendah: Profit maksimal $3,800
- Jika BTC di $58,800: Breakeven (tidak profit tidak loss)
- Jika BTC tetap di $60,000 atau naik: Loss maksimal $1,200
Strategi ini menguntungkan ketika BTC turun di bawah $58,800. Semakin dalam penurunannya (hingga $55,000), semakin besar profit yang didapat. Namun, jika BTC naik atau sideways, kerugian maksimal sudah pasti yaitu $1,200.
Simulasi ini bantu kamu lihat sendiri bagaimana strategi ini bekerja secara real dalam skenario market turun.
Selain kripto, strategi bear put spread juga bisa diterapkan di aset saham seperti Apple (AAPL). Misalnya, saat harga saham AAPL sedang berada di $190 dan kamu memprediksi bakal ada koreksi ringan dalam waktu dekat. Kamu bisa membeli put option di strike $190 dengan premi $6, lalu menjual put di strike $180 dengan premi $2,50. Maka biaya bersih (net premium) adalah $3,50 per saham atau $350 per kontrak (karena 1 kontrak mewakili 100 saham).
Breakeven-nya terjadi di $186,50 yaitu strike beli dikurangi premi bersih. Kalau saat expiry harga AAPL turun ke $180 atau lebih rendah, kamu dapat profit maksimal sebesar $650 per kontrak. Tapi kalau ternyata harga tetap di atas $190, maka kamu hanya rugi sebesar net premium yang dibayar ($350).
Dari sini kamu bisa lihat kalau strategi bear put spread bersifat fleksibel: bisa digunakan di pasar kripto maupun saham. Asalkan kamu punya prediksi arah yang tepat dan memilih strike yang pas, strategi ini bisa bantu kamu cuan saat market turun tanpa harus pakai leverage tinggi.
Keuntungan Utama Pakai Bear Spread
Jadi kenapa trader suka strategi ini? Karena ada banyak manfaat yang nggak kamu dapetin di strategi biasa.
Risiko Terukur dan Terbatas
Keuntungan utama bear spread adalah risiko yang sudah diketahui dari awal. Kamu nggak akan mengalami kerugian tak terbatas seperti short selling murni. Kerugian maksimal sudah pasti sejak membuka posisi.
Efisiensi Modal
Dibanding membeli put option murni, bear spread membutuhkan modal yang lebih kecil. Ini karena kamu menjual opsi dengan strike price yang lebih rendah, sehingga mengurangi biaya net premium.
Fleksibilitas Market
Bear spread bisa diterapkan di berbagai pasar: saham, indeks, komoditas, bahkan cryptocurrency. Bear Put Spread adalah strategi bearish dengan risiko terbatas dan profit terbatas. Platform seperti Deribit dan OKX sudah mendukung opsi crypto yang memungkinkan strategi ini.
Kontrol Time Decay
Berbeda dengan long put murni yang rentan terhadap time decay, bear spread memiliki proteksi parsial karena kamu juga menjual opsi. Ini membuat strategi lebih tahan terhadap erosi waktu.
Kemudahan Exit Strategy
Kamu bisa menutup posisi kapan saja sebelum expiry jika target profit sudah tercapai atau jika ingin membatasi kerugian lebih lanjut. Fleksibilitas ini memberikan kontrol yang lebih baik atas trading.
Tapi tentu aja, semua strategi punya sisi resikonya juga. Kita bahas sekarang.
Risiko dan Kapan Strategi Ini Gagal
Strategi ini bukan jaminan cuan mutlak. Kalau kamu salah prediksi, tetap bisa rugi.
Risiko Kerugian 100% Premium
Jika market bergerak berlawanan dengan prediksi (naik atau sideways), kamu bisa kehilangan seluruh net premium yang dibayarkan. Ini adalah kerugian maksimal yang sudah pasti.
Time Decay (Theta Risk)
Meskipun ada proteksi parsial, time decay tetap bisa menggerus nilai opsi, terutama jika harga bergerak sideways mendekati expiry. Opsi yang dibeli akan kehilangan nilai lebih cepat daripada opsi yang dijual.
Volatilitas Risk
Penurunan volatilitas implied dapat mengurangi nilai kedua opsi. Jika volatilitas turun drastis setelah membuka posisi, profit potential bisa berkurang signifikan.
Likuiditas Risk
Di pasar yang kurang likuid, spread bid-ask bisa lebar. Ini membuat exit strategy jadi lebih sulit dan mahal. Risk ini lebih tinggi di cryptocurrency options dibanding saham.
Timing Risk
Bear spread memiliki “sweet spot” timing. Terlalu cepat atau terlalu lambat dalam eksekusi bisa mengurangi profitabilitas. Market yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat bisa membuat strategi kurang optimal.
Tidak Cocok untuk Crash atau High Volatility
Strategi ini dirancang untuk penurunan moderat. Jika market crash atau volatilitas ekstrem, profit terbatas bear spread mungkin tidak sebanding dengan risiko yang diambil.
Karena itu, penting buat kamu tau kapan strategi ini justru paling cocok digunakan.
Kondisi Pasar yang Cocok untuk Bear Spread
Strategi ini bukan buat semua situasi. Bear spread cocok banget dipakai dalam kondisi tertentu.
Prediksi Penurunan Moderat
Bear spread paling efektif ketika kamu yakin harga akan turun secara bertahap, bukan anjlok drastis. Strategi ini optimal untuk penurunan 5-15% dalam jangka waktu tertentu.
Volatilitas Sedang hingga Tinggi
Ketika implied volatility sedang naik atau berada di level sedang, premium opsi menjadi lebih menarik. Ini membuat cost-benefit ratio bear spread lebih optimal.
Resistance Level yang Kuat
Saat harga mendekati resistance level yang telah teruji berkali-kali, bear spread bisa menjadi strategi yang tepat. Technical analysis menunjukkan kemungkinan penolakan di level tersebut.
Hedging Posisi Spot
Jika kamu memiliki posisi long di spot market, bear spread bisa menjadi hedge yang efektif. Ini memungkinkan kamu mempertahankan posisi spot sambil mendapat proteksi dari penurunan harga.
Jangka Waktu Pendek-Menengah
Bear spread paling cocok untuk expiry 1-3 bulan. Terlalu pendek membuat time decay terlalu agresif, terlalu panjang membuat premium mahal dan prediksi kurang akurat.
Kondisi Makro yang Bearish
Ketika ada sinyal fundamental yang bearish seperti kebijakan bank sentral yang hawkish, resesi yang mengancam, atau berita negatif spesifik industri, bear spread bisa menjadi strategi yang tepat.
Kalau kamu bisa baca kondisi seperti ini, bear spread bisa jadi strategi yang powerful banget.
Cara Membangun Strategi Bear Put Spread
Mau coba strategi ini? Yuk, kita bongkar step-by-step cara bikin bear put spread yang ideal.
Step 1: Pilih Aset & Expiry
Pilih aset yang kamu pahami karakteristiknya. Tentukan ekspiry yang memberikan cukup waktu untuk thesis kamu terjadi, biasanya 30-90 hari. Jangan terlalu pendek karena time decay, jangan terlalu panjang karena premium mahal.
Step 2: Analisis Prediksi Harga
Lakukan analisis teknikal dan fundamental untuk menentukan target penurunan harga. Identifikasi support dan resistance sebagai target price dan resistance level sebagai konfirmasi bearish thesis.
Step 3: Pilih Strike Price
- Strike Tinggi (Long Put): Pilih at-the-money atau slightly out-of-the-money
- Strike Rendah (Short Put): Pilih 5-10% di bawah strike tinggi
- Jarak strike menentukan profit potential dan biaya
Step 4: Hitung Net Premium
Hitung biaya total dengan mengurangi premium yang diterima dari short put dengan premium yang dibayar untuk long put. Pastikan biaya ini masuk akal dengan potensi profit.
Step 5: Simulasi Profit-Loss
Buat simulasi berbagai skenario harga untuk memastikan risk-reward ratio yang acceptable. Hitung breakeven point dan profit maksimal.
Step 6: Eksekusi Multi-Leg Order
Di platform trading seperti Deribit, OKX, atau broker tradisional, gunakan multi-leg order untuk eksekusi simultan. Ini memastikan kamu mendapat fill yang optimal untuk kedua leg.
Step 7: Monitoring dan Exit Strategy
Pantau posisi secara reguler dan siapkan exit strategy:
- Take profit saat mencapai 50-70% profit maksimal
- Cut loss jika harga bergerak berlawanan dengan strong momentum
- Close position sebelum expiry jika sudah profitable
Langkah-langkah ini bisa kamu sesuaikan tergantung market yang kamu hadapi.
Bear Spread vs Strategi Lain: Mana Paling Efektif?
Di luar sana, banyak strategi opsi. Tapi kapan kamu harus pilih bear spread dibanding strategi lain?
Bear Spread vs Naked Put
Bear Spread:
- Risiko terbatas (net premium)
- Profit terbatas tapi terukur
- Modal lebih kecil
- Cocok untuk penurunan moderat
Naked Put:
- Profit unlimited seiring penurunan harga
- Risiko lebih tinggi
- Modal lebih besar
- Cocok untuk penurunan signifikan
Bear Spread vs Short Selling
Bear Spread:
- Risiko terbatas dan terukur
- Tidak perlu margin trading
- Expired worthless jika salah prediksi
- Cocok untuk retail trader
Short Selling:
- Risiko unlimited jika harga naik
- Memerlukan margin dan bisa kena margin call
- Profit unlimited seiring penurunan harga
- Cocok untuk institutional trader
Bear Spread vs Bull Put Spread
Bear Spread:
- Bayar premium (debit spread)
- Profit dari penurunan harga
- Cocok untuk bearish outlook
Bull Put Spread:
- Terima premium (credit spread)
- Profit dari kenaikan atau sideways
- Cocok untuk bullish/neutral outlook
Tabel Perbandingan Efektivitas
Strategi | Biaya | Risiko | Profit Potential | Kondisi Ideal |
Bear Spread | Sedang | Terbatas | Terbatas | Penurunan moderat |
Naked Put | Tinggi | Tinggi | Unlimited | Penurunan signifikan |
Short Selling | Tinggi | Unlimited | Unlimited | Penurunan signifikan |
Bull Put Spread | Kredit | Terbatas | Terbatas | Sideways/naik |
Kalau kamu butuh strategi rendah risiko dan jelas batas cuannya, bear spread bisa jadi pilihan unggul.
Kesimpulan: Strategi Cuan Pintar Saat Market Lesu
Bear spread bukan sekadar strategi high risk high return, tapi lebih ke strategi high control dengan risiko yang terukur. Ini membuatnya cocok untuk trader yang realistis dan tidak ingin berjudi dengan modal mereka.
Strategi ini paling cocok buat kamu yang mau tetap cuan di market turun ringan tanpa harus mengambil risiko unlimited. Dengan batasan kerugian yang jelas sejak awal, kamu bisa sleep better at night sambil tetap berpotensi mendapat profit yang decent.
Yang membuat bear spread menarik adalah kemampuannya untuk memberikan struktur risk-reward yang jelas. Kamu tahu persis berapa maksimal yang bisa hilang dan berapa maksimal yang bisa didapat. Ini sangat berbeda dengan strategi gambling yang mengandalkan keberuntungan.
Dalam implementasinya, bear spread memerlukan disiplin dalam analisis market, timing yang tepat, dan eksekusi yang presisi. Tapi jika dilakukan dengan benar, strategi ini bisa menjadi senjata yang reliable saat market tidak bersahabat.
Ingat, tidak ada strategi trading yang sempurna. Bear spread hanya salah satu tool dalam toolbox trading kamu. Gunakan dengan bijak, kombinasikan dengan money management yang baik, dan selalu lakukan riset mendalam sebelum eksekusi.
Itulah informasi menarik tentang BEAR SPREAD yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Bear spread cocok buat pemula?
Cocok kalau kamu udah paham dasar opsi dan mekanisme strike price. Strategi ini lebih aman dibanding shorting atau leverage ekstrem, tapi tetap butuh pemahaman yang solid tentang options trading.
2. Apakah bisa dipakai di kripto?
Bisa banget, terutama di platform seperti Deribit dan OKX yang support opsi kripto. Bahkan volatilitas crypto yang tinggi bisa membuat premium opsi lebih menarik untuk bear spread.
3. Berapa risiko maksimal dari bear put spread?
Sebesar net premium yang kamu bayarkan di awal. Jadi kalau kamu bayar $1,000 untuk setup bear put spread, maksimal loss kamu ya $1,000, tidak lebih.
4. Kenapa pilih spread, bukan langsung beli put aja?
Karena spread lebih hemat modal dan punya risiko terukur. Beli put murni lebih mahal dan lebih rentan time decay. Spread memberikan balance yang lebih baik antara cost dan profit potential.
5. Kapan waktu terbaik untuk close position?
Idealnya ketika sudah mencapai 50-70% dari profit maksimal, atau ketika harga sudah mendekati target yang kamu prediksi. Jangan tunggu sampai expiry karena time decay bisa menggerus profit.
6. Berapa lama biasanya holding period untuk bear spread?
Tergantung pergerakan market, tapi umumnya 2-6 minggu. Kalau target tercapai lebih cepat, bisa close position lebih awal untuk lock in profit.
7. Apakah bear spread bisa digunakan untuk hedging?
Sangat bisa! Bear spread sering digunakan untuk hedge posisi long di spot market. Ini memberikan proteksi downside tanpa harus menutup posisi utama.
8. Platform mana yang paling cocok untuk bear spread?
Untuk crypto: Deribit dan OKX. Untuk saham: Interactive Brokers, TD Ameritrade, atau Tastyworks. Pastikan platform mendukung multi-leg order untuk eksekusi yang optimal.