Harapan “Uptober” tampaknya kandas. Bitcoin, yang biasanya bersinar di bulan Oktober, kini justru menunjukkan tanda-tanda pelemahan signifikan.
Jika tren ini berlanjut, 2025 akan menjadi tahun pertama sejak 2018 di mana Bitcoin menutup Oktober dengan performa negatif — atau yang disebut komunitas kripto sebagai “Red October.”
Harga Terkini Bitcoin
Data dari TradingView menunjukkan bahwa sejak awal bulan, harga Bitcoin turun dari sekitar US$118.600 menjadi US$108.964 per 17 Oktober 2025.
Kapitalisasi pasarnya juga tergerus ke US$2,17 triliun, turun sekitar 2%.

Sumber: x.com/@CoinTelegraph
Selain itu, pola monthly returns Bitcoin juga mengalami penurunan sebesar 2.47% di Oktober 2025. Polanya mirip dengan tahun 2018.
Baca artikel terkait: Hampir 50 Korporasi Serbu Bitcoin dalam 3 Bulan, Awal Supercycle Dimulai?
Kenapa “Uptober” Gagal Tahun Ini?
Secara historis, Oktober selalu menjadi bulan yang ramah bagi Bitcoin. Sejak 2013, aset kripto terbesar ini mencatat kenaikan mencapai 22% di beberapa tahun bullish.
Namun 2025 membawa dinamika berbeda, dengan beberapa faktor utama yang menekan harga:
- Ketidakpastian Ekonomi Global
Pasar masih menunggu arah kebijakan suku bunga The Fed dan data inflasi terbaru AS. Investor global menahan diri dari aset berisiko, termasuk kripto, hingga ada kejelasan makroekonomi. - Minimnya Dana Institusional Baru
Meski ETF Bitcoin sempat memicu euforia awal tahun, arus dana baru dari investor institusi kini menurun drastis. Volume perdagangan harian juga melemah, menandakan turunnya minat beli. - Efek Stagnasi Pasar Musim Panas
Setelah reli kuat di kuartal kedua, Bitcoin kehilangan momentum. Fase sideways panjang membuat banyak trader memilih wait and see. - Sentimen Bearish di Media Sosial
Di platform seperti Twitter, Reddit, dan Telegram, diskusi trader ritel kini lebih banyak bernada pesimis. Banyak yang menilai fase ini mirip dengan tekanan harga pada 2018.
Altcoin Ikut Terseret, Risiko Naik di Seluruh Pasar

Sumber: CoinMarketCap
Tidak hanya Bitcoin, altcoin besar seperti Ethereum, Solana, dan XRP juga ikut terguncang. Kinerja mingguan altcoin mayor rata-rata turun antara 2–7%, menandakan selera risiko investor menurun secara keseluruhan.
Trader berpengalaman menilai kondisi ini sebagai fase risk-off, yaitu ketika investor mengalihkan portofolio ke aset yang lebih aman, seperti stablecoin atau emas digital.
Apakah Ini Awal dari Bear Market Baru?
Meski banyak yang khawatir “Red October” menjadi sinyal awal tren turun jangka panjang, sebagian analis menilai kondisi saat ini lebih mirip fase konsolidasi menjelang halving Bitcoin 2026.
Fase ini bisa dianggap sebagai periode akumulasi. Tekanan harga yang terjadi saat ini mungkin justru menjadi landasan baru untuk kenaikan berikutnya, terutama jika likuiditas pasar mulai pulih di akhir tahun.
Baca artikel terkait: Bitcoin Terancam Jebol $107 Ribu, Siap-Siap Koreksi Lebih Dalam!
Kesimpulan: Red October Bisa Jadi Uji Ketahanan Pasar
Kelemahan Bitcoin di Oktober 2025 menjadi pengingat penting bahwa pasar kripto tak selalu mengikuti pola historis. “Uptober” bukanlah jaminan profit, dan setiap periode bullish pasti diikuti fase pendinginan.
Namun, di sisi lain, momentum konsolidasi ini bisa menjadi kesempatan bagi investor jangka panjang untuk mengatur strategi sebelum siklus baru dimulai. Seperti 2018 lalu, pasar yang tampak lemah bisa jadi fondasi bagi lonjakan harga berikutnya.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan
- Apa itu “Red October” dalam konteks Bitcoin?
“Red October” menggambarkan bulan Oktober di mana Bitcoin ditutup melemah — kebalikan dari tren “Uptober” yang biasanya bullish. - Seberapa sering Bitcoin turun di bulan Oktober?
Sejak 2013, hanya dua kali Bitcoin mencatat Oktober negatif: tahun 2014 dan 2018. Jika tahun ini juga merah, maka 2025 jadi yang ketiga kalinya dalam sejarah. - Apakah penurunan ini berarti pasar bear dimulai lagi?
Belum tentu. Banyak analis menilai fase ini sebagai koreksi sehat setelah reli panjang, bukan awal bear market baru. - Bagaimana pengaruh halving 2026 terhadap harga Bitcoin?
Halving biasanya berdampak positif karena mengurangi pasokan Bitcoin baru, sehingga bisa menekan inflasi dan mendukung harga dalam jangka menengah. - Apa level harga penting yang harus diperhatikan trader?
Zona US$100.000 menjadi support utama. Jika tembus ke bawah, risiko penurunan lanjutan meningkat. Namun bila bertahan, potensi rebound masih besar.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
Coinomedia – Bitcoin Faces First Red October Since 2018, diakses pada 17 Oktober 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin