Black Thursday: Saat Pasar Panik, Investor Belajar!
icon search
icon search

Top Performers

Black Thursday: Sejarah & Pelajaran untuk Investor Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Black Thursday: Sejarah & Pelajaran untuk Investor Kripto

Black Thursday: Sejarah & Pelajaran untuk Investor Kripto

Daftar Isi

Istilah Black Thursday dikenal sebagai simbol dari kejatuhan pasar keuangan yang mengguncang dunia. Peristiwa ini pertama kali terjadi pada 24 Oktober 1929, saat pasar saham di Amerika Serikat mengalami penurunan drastis dan menjadi awal dari Great Depression.

Kini, istilah yang sama juga digunakan untuk menggambarkan krisis besar di pasar kripto pada Maret 2020, ketika harga Bitcoin dan aset digital lainnya anjlok tajam hanya dalam hitungan jam.

Kedua peristiwa ini memberikan pelajaran penting bagi investor tentang risiko spekulasi, penggunaan leverage, dan pentingnya manajemen risiko dalam menghadapi volatilitas pasar.

 

Apa Itu Black Thursday?

Black Thursday merujuk pada hari Kamis ketika pasar saham Amerika Serikat mengalami crash besar-besaran pada 24 Oktober 1929. Dalam sehari, harga saham turun sekitar 11% dan memicu kepanikan di kalangan investor.
Menurut catatan Britannica dan Investopedia, penyebab utama peristiwa ini meliputi:

  • Spekulasi berlebihan selama era 1920-an atau “Roaring Twenties”.
  • Pembelian saham menggunakan margin (utang), yang memperbesar risiko saat harga turun.
  • Kelebihan produksi dan lemahnya daya beli konsumen.
  • Kebijakan moneter ketat yang memperlambat pertumbuhan ekonomi.
  • Efek psikologis herd behavior, di mana investor saling mengikuti dalam kepanikan.

 

Tabel 1. Perbandingan Kondisi Sebelum dan Sesudah Black Thursday 1929

Aspek Sebelum Black Thursday Setelah Black Thursday
Harga Saham Menguat 200% dalam 5 tahun Turun hingga 90% dalam 3 tahun
Jumlah Pengangguran < 3% > 25%
Regulasi Pasar Minim pengawasan Dibentuknya SEC (1934)
Kepercayaan Investor Sangat tinggi Jatuh drastis

Dampak dari peristiwa ini begitu besar. Pasar saham kehilangan hampir seluruh nilainya, banyak perusahaan bangkrut, dan ekonomi global memasuki masa depresi selama satu dekade. Pemerintah AS kemudian membentuk Securities and Exchange Commission (SEC) untuk mengatur pasar modal dan mencegah spekulasi berlebihan.

 

Black Thursday di Dunia Kripto: Crash Maret 2020

Lebih dari sembilan dekade kemudian, sejarah tampaknya terulang. Pada 12 Maret 2020, pasar kripto mengalami kejatuhan besar yang juga disebut “Black Thursday” oleh komunitas kripto global. Dalam waktu kurang dari 24 jam, harga Bitcoin (BTC) turun dari sekitar USD 8.000 menjadi USD 3.800, sementara kapitalisasi pasar kripto global anjlok hampir 40%.

Penyebab Crash Kripto 2020

  1. Panik global akibat pandemi COVID-19
    Ketidakpastian ekonomi menyebabkan investor menarik dananya dari aset berisiko, termasuk kripto.
  2. Likuiditas pasar menurun tajam
    Banyak investor menjual secara bersamaan sehingga volume beli tidak mampu menahan tekanan jual.
  3. Leverage berlebihan di bursa derivatif
    Ketika harga turun, posisi margin dilikuidasi massal, memperparah kejatuhan harga.
  4. Struktur pasar kripto yang belum matang
    Tidak adanya mekanisme pengaman seperti circuit breaker menyebabkan volatilitas ekstrem tanpa batas bawah.

 

Dampak terhadap DeFi (Decentralized Finance)

Peristiwa ini juga menguji ketahanan ekosistem DeFi. Beberapa protokol seperti MakerDAO mengalami likuidasi besar-besaran karena harga jaminan turun lebih cepat daripada waktu pemrosesan. Stablecoin yang bergantung pada jaminan kripto pun sempat kehilangan peg-nya terhadap dolar.

Namun, dari krisis tersebut muncul perbaikan besar di dunia DeFi, seperti:

  • Penguatan algoritme stabilisasi harga.
  • Peningkatan collateral diversity (beragam jaminan).
  • Penerapan sistem likuidasi otomatis yang lebih transparan.

 

Pelajaran Penting dari Dua Kejadian Black Thursday

Baik pada tahun 1929 maupun 2020, faktor utama kejatuhan pasar adalah leverage berlebihan, kepanikan investor, dan kurangnya disiplin risiko.
Berikut beberapa pelajaran penting yang bisa kamu ambil:

1. Batasi Penggunaan Leverage

Leverage memang bisa memperbesar keuntungan, tetapi juga memperbesar kerugian. Penggunaan utang tanpa perhitungan matang dapat mempercepat keruntuhan portofolio saat pasar berbalik arah.

2. Diversifikasi Aset

Jangan menempatkan seluruh dana di satu instrumen. Kombinasi aset kripto, uang tunai, dan investasi tradisional dapat mengurangi dampak fluktuasi ekstrem.

3. Fokus pada Likuiditas

Dalam situasi krisis, sulit menjual aset dengan harga wajar. Memilih aset dengan volume transaksi tinggi menjadi strategi penting.

4. Disiplin dan Rasional

Kepanikan adalah musuh terbesar investor. Keputusan emosional sering menyebabkan kerugian yang lebih besar dibanding pergerakan pasar itu sendiri.

5. Pentingnya Regulasi dan Transparansi

Seperti halnya pembentukan SEC setelah 1929, industri kripto kini membutuhkan regulasi jelas dan sistem audit terbuka.
Di Indonesia, Indodax sebagai bursa kripto teregulasi OJK terus memastikan keamanan pengguna melalui sistem Proof of Reserve untuk menjamin transparansi aset.

 

Strategi Investor Kripto Setelah Crash 2020

Crash Maret 2020 menjadi momentum refleksi bagi investor kripto di seluruh dunia.
Banyak yang mulai menerapkan strategi investasi jangka panjang seperti Dollar-Cost Averaging (DCA), yaitu membeli aset dalam jumlah tetap secara berkala, tanpa terpengaruh fluktuasi harga.
Strategi ini terbukti efektif dalam menghadapi volatilitas dan membangun portofolio yang kuat dari waktu ke waktu.

Selain itu, investor juga semakin sadar pentingnya:

  • Menyimpan aset di wallet pribadi yang aman.
  • Memahami risiko sistemik DeFi sebelum berpartisipasi.
  • Memilih platform lokal yang memiliki izin resmi dan mekanisme keamanan kuat, seperti Indodax.

 

Kesimpulan

Dua peristiwa Black Thursday — di Wall Street tahun 1929 dan di pasar kripto tahun 2020 — sama-sama menunjukkan bahwa kepercayaan pasar dapat runtuh hanya dalam hitungan jam.
Namun, keduanya juga meninggalkan warisan penting: perlunya transparansi, regulasi, dan kesadaran risiko dalam setiap keputusan investasi terutama bagi kamu yang ingin memahami lebih dalam cara mengelola risiko investasi kripto dengan bijak

Bagi kamu yang berinvestasi di aset digital, pahami bahwa potensi keuntungan besar selalu datang bersama risiko tinggi. Dengan memahami sejarah, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas dan terukur di masa depan.

 

Itulah informasi menarik tentang Black Thursday: Saat Pasar Panik, Investor Belajar! yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.

Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.

Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

 

 

FAQ: 

1. Apa perbedaan antara Black Thursday 1929 dan 2020?

Black Thursday 1929 terjadi di pasar saham akibat spekulasi dan leverage berlebihan, sedangkan versi 2020 terjadi di pasar kripto karena panic selling global saat pandemi COVID-19.

2. Apakah pasar kripto bisa mengalami kejadian serupa lagi?

Bisa, terutama jika faktor seperti leverage tinggi, volatilitas ekstrem, dan likuiditas rendah terjadi bersamaan. Namun, dengan regulasi dan infrastruktur yang semakin matang, dampaknya bisa lebih terkendali.

3. Bagaimana cara melindungi investasi kripto dari risiko semacam ini?

Gunakan strategi jangka panjang seperti DCA, hindari leverage berlebihan, dan pilih platform teregulasi seperti Indodax untuk keamanan transaksi.

4. Apakah DeFi aman setelah crash 2020?

Sebagian besar protokol DeFi kini telah memperkuat sistem likuidasi, oracle harga, dan diversifikasi collateral. Namun, risikonya tetap ada dan perlu dipahami sebelum berinvestasi.

 

 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author:  Echi Kristin

 

Lebih Banyak dari Tutorial

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.19%
bnb BNB 2.15%
sol Solana 4.87%
eth Ethereum 2.37%
ada Cardano 1.64%
pol Polygon Ecosystem Token 2.11%
trx Tron 2.90%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
PIPPIN/IDR
Pippin
446
78.37%
EDENA/IDR
Edena
143.507
67.87%
PLPA/IDR
Palapa
495
63.37%
H/IDR
Humanity P
3.974
56.4%
ORDER/IDR
Orderly Ne
5.186
51.42%
Nama Harga 24H Chg
TMG/IDR
T-mac DAO
107.134
-20.39%
BETA/IDR
Beta Finan
164
-12.77%
KTA/IDR
Keeta
9.752
-10.53%
PRIME/IDR
Echelon Pr
19.506
-10.12%
TAIKO/IDR
Taiko
4.320
-8.51%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengapa Rust Jadi Bahasa Pilihan untuk Blockchain Modern Seperti Solana & Polkadot

Bahasa pemrograman adalah fondasi dari teknologi blockchain. Di balik performa

Vyper: Bahasa Pemrograman untuk Masa Depan DeFi

Dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) terus berkembang, dan di balik setiap

TypeScript: Fondasi Kuat untuk Pengembangan DApp & Pengalaman Web3 yang Lebih Baik

Dalam dunia Web3 yang berkembang pesat, keamanan dan keandalan menjadi